Oleh kelompok 3
Anggota
Bayang – bayang dan estimasi jarak dan arah terhadap sebuah tempat
Bayang – bayang Matahari juga dimanfaatkan untuk menentukan arah dan jarak
dua tempat di permukaan Bumi. Salah satu yang pernah dilakukan oleh
Erastothenes lebih dari 2200 tahun silam adalah menentukan radius planet Bumi.
Pengetahuan tentang Bumi berbentuk bola diperoleh dari citra umbra Bumi ketika
gerhana Bulan berlangsung.
• Dan apakah mereka tidak memperhatikan suatu benda yang diciptakan Allah,
bayang-bayangnya (zhilaaluhuu) berbolak-balik ke kanan dan ke kiri, dalam
keadaan sujud kepada Allah, dan mereka (bersikap) rendah hati. QS an Nahl
16:48
• Dan kepada Allah tunduk siapa saja yang di langit dan di Bumi dengan patuh
atau terpaksa, dan bayang-bayang mereka (tunduk) di waktu pagi dan petang.
QS 13 ayat 15
• [semua mahluk tunduk kepada Allah baik mahluk yang semula taat kepadaNya
maupun mahluk yang tidak taat kepadaNya, masing-masing tidak dapat
mengelak dari ketentuan Allah]
Fenomena bayang – bayang benda oleh sumber cahaya merupakan
fenomena universal di alam semesta. Dalam ruangan bila ada lampu yang cukup
kuat juga bisa membentuk bayang – bayang sebuah benda, bila ada buku maka
ada bayang – bayang buku kalau ada lemari maka akan terbentuk bayang –
bayang lemari dsb. Lampu dengan daya yang kuat tergantung merupakan sumber
cahaya yang tetap dan diam, tidak bergerak, buku dan lemari benda yang diam di
tempat, sehingga bayang – bayangnya juga tetap saja, tidak bergerak, tidak
memanjang dan tidak juga memendek. Bila lampu dimatikan tidak terbentuk
bayang – bayang benda tersebut.
Pada pagi hari ketika Matahari masih rendah bayang – bayang kita pada
saat posisi berdiri cukup panjang, sehingga tidak mungkin kaki kita menginjak
bayang – bayang kepala kita sendiri. Bayang – bayang tersebut memendek
setelah kedudukan Matahari mulai lebih tinggi. Rotasi planet Bumi dan revolusi
planet Bumi mengelilingi Matahari menjadikan fenomena bayang – bayang
menjadi menarik, memanjang dan memendek serta orientasinya yang berubah,
ke timur, ke barat, ke utara atau ke selatan dan sebagainya.
Kita juga mengenal adanya fenomena gerhana Bulan
dan gerhana Matahari. Ada transit planet Venus dan Merkurius
serta transit planet Bumi yang dilihat oleh planet yang lebih luar
dari Matahari, ada okultasi, tertutupnya bintang terang oleh
asteroid atau Bulan dan sebagainya.
Yaitu tetap dan tidak hilang, Artinya, seandainya matahari tidak terbit
atas bayang-bayang itu, tentulah bayang-bayang tidak akan ada; karena
sesungguhnya sesuatu itu tidak dikenal melainkan melalui lawannya. Qatadah dan
As-Saddi mengatakan bahwa matahari sebagai petunjuk yang mengiringi dan
mengikutinya hingga sinar matahari berada di atasnya.
Menurut suatu pendapat, damir yang ada pada ayat kembali kepada
bayang-bayang. Sedangkan menurut pendapat yang lain, kembali kepada
matahari. Yang dimaksud dengan yasiran ialah perlahan-lahan. Menurut Ibnu
Abbas artinya cepat, sedangkan menurut Mujahid tersembunyi. As-Saddi
mengatakan tarikan yang tersembunyi, sehingga tiada bayangan lagi di muka bumi
melainkan yang ada di bawah atap atau di bawah pohon, karena matahari
menyinari semua yang ada di atas bumi.
Ayyub ibnu Musa mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
dengan tarikan yang perlahan-lahan. (Al-Furqan: 46) Yakni sedikit demi
sedikit.
Maksudnya, menyembunyikan wujud dan menutupinya. Sama dengan
yang disebutkan oleh Allah Swt. Yaitu menghentikan semua gerakan
untuk istirahat agar tubuh menjadi segar kembali. Karena
sesungguhnya semua anggota tubuh dan panca indra mengalami
kelelahan akibat banyak bergerak dalam melakukan aktivitas di siang
hari mencari penghidupan. Apabila malam hari tiba dan suasana
menjadi tenang, maka menjadi tenang pula semua gerakan dan
beristirahat, lalu datanglah rasa kantuk, kemudian tertidur. Tidur
merupakan istirahat bagi tubuh dan roh sekaligus.
ُ ُالن َها َر ن
}شو ًرا َّ ل َ ج
َ ع َ { َو
dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha. (Al-Furqan: 47)
Manusia melakukan aktivitasnya di siang hari untuk mencari peng-
hidupannya lewat usaha serta kerjanya, hingga akhir ayat.
Jadi ilmu yang berhubungan dengan bayang – bayang dan matahari tadi
dapat dijadikan pedoman Sehari-hari selagi tidak menentang syariat.