Anda di halaman 1dari 48

ARSITEKTUR YUNANI , ARSITEKTUR

MODERN, ARSITEKTUR DEKONSTRUKSI


DAN ARSITEKTUR FUTURISTIC
-ARSITEKTUR MANCANEGARA-

Sahat Tulus Martua Silaban


03061181722046
ARSITEKTUR YUNANI
ARSITEKTUR YUNANI

Arsitektur Yunani adalah karya arsitektuyang dihasilkan


oleh berbahasa yunani (orang Helenik) yangberkembang di daratan
Yunani dan peloponnesos, kepulauan aegea , serta koloni-koloninya
di Anatolia dan Italia sepanjang suatu periode dari kr. 900 SM
sampai abad ke-1 M, yang mana karya-karya arsitektural paling
awal yang masih terlestarikan berasal dari sekitar tahun 600 SM.
A. SEJARAH ARSITEKTUR YUNANI

Periode Archaic

Periode Classical

Periode Hellenistic
B. PRINSIP ARSITEKTUR YUNANI

1 Sistem struktur

2 Bentuk kuil persegi panjang dan dikelilingi kolom-kolom


dengan filofosi mendalam

3 Optical Corecction
C. PRINSIP ARSITEKTUR YUNANI

 Zeus sebagai dewa tertinggi dan penguasa langit


 Hera Isteri zeus dan dewi perkawinan
 Appolo dewa hokum dan penyebab segala sesuatu seni,puis, dan music
 Anthena dew pelindung kota, dewi keselamatan pelajaran dan kebijaksanaan
 Poseidon dewa laut
 Dionysos dewa anggur
 Demeter dewa bumi dan pertanian
 Artemis dewa perburuan
 Hermes pesuruh para dewa, dewa perdagangan
 Aphrodite dewa cinta dan keindahan, dewi kecantikan
 Hephaestus dewa api, kerajinan tangan
 Ares dewa perang
D. LANGGAM ARSITEKTUR YUNANI

DORIC IONIC CORINTHIAN


E. CIRI-CIR I ARSITEKTUR YUNANI

 Elemen estetika begitu kental terlihat pada


penggunaan ornamen pada sudut atau bagian
bangunan (terlihat seperti molding jaman sekarang).
 Wibawa bangunan yang tercermin dari kolom-kolom
besar pada muka
 Adanya elemen “entablature”, struktur balok
penyangga atap di atas kolom yang tepat berada di
bawah atap.
 Kadangkala ada variasi penempatan dan ukuran kolom
untuk menambah harmonisasi, (kolom menempel pada
dinding, penempatan dan ukuran kolom yang variatif)
 Kesan kuat dari penggunaan dinding masif berupa
dinding batu alam.
F. BANGUNAN ARSITEKTUR YUNANI

AGORA tempat berkumpulnya masyarakat (semacam alun-alun yang


berfungsi sebagai pusat perbelanjaan)
THEATER
Theater, merupakan tempat pertunjukan yang bangunannya
berbentuk setengah lingkaran yang terbuka dan menempel pada
lereng-lereng gunung. Bangunan ini berfungsi sebagai tempat
untuk persembahan tari drama dan nyanyi bagi dewa Dionisious.
Stoa, merupakan tempat seperti teras dengan tiang yang berderet
yang berfungsi untuk berteduh dari terik matahari dan hujan;

STOA juga sebagai pembatas yang menghubungkan dengan Agora.


PARTHENON
Parthenon, merupakan bangunan persegi yang memanjang
dengan deretan kolom luar yang bercirikan gaya Doric. Di
tempat ini juga terdapat tempat patung dewa yaitu CELLA
LONGITUDINAL
ARSITEKTUR MODERN
ARSITEKTUR MODERN

Arsitektur Modern adalah suatu istilah yang


diberikan kepada sejumlah bangunan dengan
gaya karakteristik yang mengutamakan
kesederhanaan bentuk dan menghapus segala
macam ornamen.
BANK BUKOPIN SURAKARTA
LOKASI BANK BUKOPIN

Jalan Sudirman No.10,


Surakarta 57111.

Lokasi ini cukup strategis karena di kawasan


ini terdapat Bank Indonesia, Bank Danamon,
Kantor Pos, Balaikota, Benteng Vastenberg,
Pusat Grosir Solo, Beteng Trade Centre,
Telkom, dll.
Historik

Konsektual
Ornamentasi

ANALISA
KARAKTERISTIK Straight
POSTMODERN Revitalism
PADA BANK
Komunikatif yang BUKOPIN
bersifat Lokal
. Neo-Vernacularism

Classicism
Historik

Bangunan ini memiliki unsur historik, yaitu dapat


membangkitkan kenangan sejarah tentang bangunan pada
zaman dulu. Karena ketika melihat bangunan ini maka kita
akan memiliki pandangan tentang bangunan pada zaman
dulu yaitu ketika masih dijajah oleh Belanda (masa
kolonial).

Ciri-ciri bangunan kolonial yang terdapat pada bangunan


Bank Bukopin meliputi model denah yang simetris,
mempunyai pilar (kolom) di serambi depan dan belakang
yang menjulang ke atas bergaya Yunani, serta penggunaan
skala bangunan yang tinggi sehingga berkesan megah.
Ornamentasi ORNAMENTASI TRADISIONAL JAWA

Lidah Api
KESAN ARSITEKTUR KLASIK

tulisan aksara Jawa yang


berartikan “Bank Bukopin”,

1 Kolom di serambi depan yang besar dan menjulang


ke atas dan bergaya Yunani (Arsitektur Klasik)

penebalan-penebalan sebagai unsur dekoratif yang


2 mempertegas bentuk elemen bangunan serta
sebagai elemen yang memperkuat kesan kokoh
pada bangunan (Arsitektur pada masa kolonial

balkon yang berfungsi untuk mengatasi tempias air


3 hujan dan isolator udara panas luar ke dalam
(Arsitektur pada masa kolonial).
Komunikatif yang Konsektual
bersifat Lokal
Kontekstual merupakan kemungkinan p
erluasan bangunan dan keinginan
Komunikatif yang dimaksud disini adalah elemen
bangunan yang dapat mengkomunikasikan atau mengaitkan bangunan baru dengan
menggambarkan bentuk dari bangunan yang lingkungan sekitarnya.
mengandung unsur budaya daerah tempat bangunan
tersebut. Budaya lokal tersebut dimasukkan dalam
bangunan dengan tujuan untuk tetap melestarikan
budaya daerah setempat walaupun seiring dengan
perkembangan zaman.

Komunikatif yang dimaksud disini adalah elemen bangunan yang


dapat mengkomunikasikan atau menggambarkan bentuk dari  kolom-kolom besar kesan bangunan kolonial
bangunan yang mengandung unsur budaya daerah tempat
bangunan tersebut. Budaya lokal tersebut dimasukkan dalam  atap limasan,
bangunan dengan tujuan untuk tetap melestarikan budaya daerah
setempat walaupun seiring dengan perkembangan zaman. Selain  kanopi dengan atap tajuk
itu pada atap kanopi bangunan ini juga merupakan atap yang
menggambarkan unsur dari budaya lokal, yaitu atap tajuk.  Lidah api

 corak seperti Arsitektur Klasik


Straight . Neo-Vernacularism
Revitalism
Straight Revitalism adalah
Arsitektur Neo-Vernakular suatu
pengulangan kembali langgam Neo-
penerapan elemen arsitektur yang
Klasik ke dalam bangunan yang
telah ada, baik fisik (bentuk,
bersifat monumental. Neo-Klasik
konstruksi) maupun non-fisik (konsep,
merupakan arsitektur yang
filosofi, tata ruang) dengan tujuan
terinspirasi oleh zaman Yunani dan
melestarikan unsur-unsur lokal yang
Romawi kuno. Ciri-ciri tersebut
telah berbentuk secara empiris oleh
dapat
sebuah tradisi yang kemudian sedikit
atau banyaknya mengalami pembaruan
pengulangan irama pada tampak
menuju suatu karya yang lebih modern
depannya, bentuk bangunan yang
atau maju tanpa mengesampingkan
simetris, serta adanya jendela dan
nilai-nilai tradisi setempat.
ukiran-ukiran pada dinding yang
berulang-ulang

Tampak Depan simetris kolom


depan

Pengulangan Jendela teratur ciri neo-


klasik Atap Joglo dan Atap Tajuk merupakan
arsitektur No-Vernaucular
Classicism merupakan penggunaan elemen-elemen
Classicism yang berasal dari Arsitektur Klasik

Ciri khas Arsitektur Klasik yaitu pada pilar-pilar,


ornamen, dan profil-profil yang berkembang pada saat
Kerajaan Romawi atau Yunani Kuno. Bangunan dengan
gaya klasik memiliki ukuran yang melebihi kebutuhan
fungsinya. Serta memiliki komposisi bangunan yang
simetris dengan tata letak jendela yang teratur
(monotone).

Bangunan Bank Bukopin memiliki ukuran bangunan yang besar dan ketinggian
lantai bertingkat yang tinggi. Hal ini diimbangi oleh adanya ornament-
ornamen pada dinding bangunan yang diulang-ulang, serta penataan jendela
yang teratur dan berirama. Hal tersebut yang membuat bangunan Bank
Bukopin ini memiliki ciri Arsitektur Post-Modern yaitu
Classicism
FAVE HOTEL
Fave Hotel Adi Sucipto”.“Fave Hotel Adi Sucipto” adalah sebuah hotel
yang terletak di Jl.Laksamana Adi Sucipto No.60. Lokasi ini dekat
dekat monumen manahan.
GAYA

KONSEP
BENTUK

KARAKTERISTIK
FAVE HOTEL
YANG MENGACU
PADA
ARSITEKTUR
MODERN

MATERIAL ORNAMEN

CIRI KHAS
DESIGN
MATERIAL

FASAD BANGUNAN

Jenis bahan / material yang digunakan


diekspos secara polos, ditampilkan apa
adanya. Terutama bahan yang digunakan
adalah beton, baja dan kaca.
Satu gaya Internasional atau tanpa gaya (seragam), merupakan suatu
GAYA arsitektur yang dapat menembus budaya dan geografis. Kota
Surakarta yang masih kental dengan budayanya juga tidak
berpengaruh pada desain Fave Hotel. Fave hotel tidak hanya
terdapat di Surakarta, namun terdapat di banyak kota-kota besar
seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Bali, Surabaya, Surakarta,
Balikpapan maupun Malaysia.

BENTUK
Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi monoton karena tidak
diolah. Bentuk dari Fave Hotel adalah balok (denah yang ditinggikan) dengan
tambahan kanopi sehingga bentuk menjadi monotone karena tidak diolah.
Hal ini disebabkan karena gaya arsitektur modern yang mengikuti fungsi.
ORNAMEN

CIRI KHAS DESIGN


Karena bentuknya yang monotone, arsitektur modern
Penambahan ornamen dianggap tidak memiliki suatu ciri individu dari seorang arsitek,
suatu hal yang tidak efisien. Karena sehingga tidak dapat ditebak siapa arsitek yang
dianggap tidak memiliki fungsi, merangcangnya.
KONSEP
BENTUK GEOMETRIS

MENGGUNAKAN BIDANG
KACA YANG LEBAR

Nihilism, penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos,


simple, bidang-bidang kaca lebar. Tidak ada apa–apanya kecuali geometri
dan bahan aslinya.
ARSITEKTURDEKONSTRUKSI
ARSITEKTUR DEKONSTRUKSI

Arsitektur dekonstruksi merupakan suatu pendekatan desain bangunan


yang merupakan usaha-usaha percobaan untuk melihat arsitektur dari sisi
yang lain
Architect : Zaha Hadid
Location : Wolfsburg, London, UK
Timeline : 2000 - 2005
Type : Science Center "fractured planes"
Structure : Precast concrete, steel,
glass
Total area : 12, 631 square meters
Style : Deconstructivism
Beton precast yang sudah
disusun sedemikian rupa
untuk mendapatkan bentuk
awal dari Phaeno

ANALISA DEKONSTRUKSI PADA BANGUNAN


Sketsa rancangan awal dari Phaedo

Fasilitas yang terdapat di Phaedo:


- 250 stasiun experimental
- 3 laboratorium
- amphitheatre
- teater ilmu pengetahuan
- ruang forum ide
- restoran
- retail.

ANALISA DEKONSTRUKSI PADA BANGUNAN


Terletak di tengah kota Wolfsburg, diseberang jalur
kereta api ICE, Science Center menjadi akhir rantai
dari bangunan – bangunan kultural penting, dan juga
sebagai penghubung dari bank utara Mitteland Kanal
dan juga Autostadt

Jalur kereta api ICE

ANALISA DEKONSTRUKSI PADA BANGUNAN


Phaeno terhubung dengan Autostadt melalui sebuah
jembatan metal yang dapat diakses melalui eskalator
ataupun tangga yang berada diseberangnya.

Bangunan yang mampu berdiri diatas


beberapa beton ini memberi kemudahan bagi
pengunjung Autostadt untuk melewatinya
walaupun ketika itu masih dalam proses
konstruksi.

ANALISA DEKONSTRUKSI PADA BANGUNAN


Volume utama dari bangunan ini, menjulang tinggi diatas
tanah dengan sambungan – sambungan beton precast.

Area dibawahnya menjadi sebuah jenis


baru dari urban space, landscape buatan
yang dipadukan dengan bukit dan lembah,
mampu bersinergi dengan baik dengan area
disekelilingnya.

ANALISA DEKONSTRUKSI PADA BANGUNAN


Penggunaan material yang menimbulkan efek estetis
memberi kesan halus, berhubungan dengan permainan
permukaan bidang, juga menggunakan sifat dari
material akustik

Sang arsitek mengajak para pengunjung yang datang


lalu secara langsung menarik mereka ke dalam
pengalaman ruang yang secara berulang mengejutkan
dengan sudut pandang dan hubungan ruang yang
berbeda antara satu dengan yang lainnya.

ANALISA DEKONSTRUKSI PADA BANGUNAN


Berbagai macam pengembangan masalah pedestrian dan
pergerakan vernakular semua telah diterapkan ke dalam
desain bangunan ini. Baik melalui landscape buatan,
eksterior dan interior bangunan yang telah dipadukan
berbagai macam sifat jalur pergerakan manusia untuk
mendapatkan hasil desain yang saling
berkesinambungan.

konstruksi yang khusus memberi pendekatan unik


antara bangunan ini dengan kota sekitarnya.

ANALISA DEKONSTRUKSI PADA BANGUNAN


Bukaan – bukaan yang dinamis pada jembatan memberi
view dari dan ke arah ruang exhibition.

Ruangan diatas cekungan ‘kawah’. Agar orang


yang naik keatasnya dapat melihat ‘kawah’ ini
secara keseluruhan.
Kawah’ buatan

ANALISA DEKONSTRUKSI PADA BANGUNAN


menjadi struktur penunjang atap utama. Ini karena
…dikenal memiliki tingkat rigiditas yang tinggi.

Struktur penunjang atap yang dimodifikasi pada bagian


ruang galeri.

ANALISA DEKONSTRUKSI PADA BANGUNAN


Eskalator menjadi fasilitas utama yang
menghubungkan ruang – dalam bangunan ini.

Selain eskalator, para pengunjung juga dapat


menggunakan tangga sebagai fasilitas pendukung untuk
mencapai ruang berikutnya.

Tangga dapat diakses melalui


pilar – pilar beton yang
terdapat di lantai dasar

ANALISA DEKONSTRUKSI PADA BANGUNAN


ARSITEKTUR FUTURISTIC
Zaha Hadid’s Heydar Aliyev Cultural Centre
Di Azerbaijan

ANALISA DEKONSTRUKSI PADA BANGUNAN


ARSITEKTUR FUTURISTIC

Mengenal arsitektur Futuristik. Arsitektur


Futuristikmuncul pada awal abad ke 20 di Italia.
Gayaarsitektur ini sendiri sebenarnya merupakan
bagian dari Futurism, yaitu suatu gerakan seni yang
ditemukan oleh seorang penyair bernama Filippo
Tommaso Marinetti pada 1909.
Struktur yang dimanfaatkan adalah kerangka ruang (space frame) sebagai
elemen struktur utama; didnding cladding-nya adalah dinding dengan sistem
curtainwall yang terdiri dari panel yang di buat khusus menyesuaikan bentuk
organik bangunan.

ANALISA FUTURISTIC PADA BANGUNAN


SPACE FRAME & CLADDING
Struktur utama bangunan ini menggunakan perpaduan dari beton
bertulang, struktur rangka baja dan balok komposit dan dek. Space
framenya sendiri terdiri dari sistem sambungan tabung baja khusus.
Lokasi bangunan ini dekat dengan pabrik pengolahan minyak sehingga
memiliki polusi udara yang cukup berat dan sementara itu desain
cladding menggunakan warna putih, karena itu mereka memfokuskan
pada material yang mudah di bersihkan. Maka dari itu, mereka
memutuskan untuk menggunakan glass fiber reinforced plastic
(GFRP) dan glass fiber reinforced concrete (GFRC). Material yang
tahan debu, tahan lama dan rendah perawatan.
Hampir dari semua bangunan Zaha Hadid menggunakan sistem ini
untuk desain fasadnya

ANALISA FUTURISTIC PADA BANGUNAN


ANALISA FUTURISTIC PADA BANGUNAN
Segala bentuk kurva-kurva dan flowing spaces dalam desain gedung yang terletak di ibukota
Azerbaijan ini telah membuat Zaha Hadid memenangkan London Design Museum Award di
tahun 2014. Salah satu juri bahkan menyebutnya sebagai "as pure and sexy as Marilyn’s blown
skirt".

Anda mungkin juga menyukai