Anda di halaman 1dari 83

Laporan Kasus

STROKE INFARK DENGAN


PENURUNAN KESADARAN

Oleh : Doni Damora


1708436506
Pembimbing : dr. Agus Tri Joko Suseno, Sp.S
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama Ny. N
Umur 48 tahun
Jenis kelamin Perempuan
Jln. Cipta Karya, Gg. Mulya
Alamat
Pekanbaru
Agama Islam
Status perkawinan Menikah
Pekerjaan Ibu rumah tangga
Tanggal Masuk RS 9 Mei 2019
Tanggal Periksa 10 Mei 2019
Medical Record 01 01 XX XX
ANAMNESIS
(Alloanamnesis Anak Pasien)

Keluhan Utama
• Penurunan kesadaran sejak 1 jam
SMRS.
Riwayat Penyakit Sekarang

Kelemahan anggota gerak Penurunan kesadaran


kanan sejak 4 hari SMRS sejak 1 jam SMRS

 Lemah lengan kanan => tungkai • Anggota gerak kiri tidak ada
kanan keluhan oleh pasien
 Muncul mendadak • Membuka mata saat dipanggil =>
 Mulut mencong, bicara pelo (-) tidak sadar walaupun tubuh
 Kejang (-), mual (-), muntah (-) diberikan tepukan ringan oleh
 Nyeri kepala (-), ADL terganggu keluarga
 Klinik : TD 180/x, 3 jenis obat (tidak
tahu)
Riwayat Hipertensi (+) : sejak 5 Riwayat Hipertensi (-)
tahun SMRS, tidak terkontrol. Riwayat Stroke (-)
Riwayat DM (+) : sejak 2 tahun Riwayat DM (-)
SMRS, tidak terkontrol
Riwayat jantung (-)
Riwayat kelemahan anggota
gerak dan penurunan
kesadaran sebelumnya
disangkal. Mengonsumsi makanan
berlemak (+) dan pola makan
Riwayat peny. jantung (-). tidak teratur.
Riwayat peny. ginjal (-).
Mengonsumsi obat herbal (+)
Riwayat trauma (-).
Merokok (-)
Riwayat keganasan (-)
Konsumsi alkohol(-).
Olahraga (-).
RESUME ANAMNESIS
Ny. N, usia 48 tahun mengalami penurunan
kesadaran sejak 1 jam SMRS yang muncul
secara tiba-tiba tanpa ada riwayat terjatuh, nyeri
kepala, mual, muntah dan kejang sebelumnya
dimana 4 hari SMRS, pasien mengalami
kelemahan anggota gerak kanan. Pasien
memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan
kencing manis sebelumnya namun tidak pernah
kontrol dan tidak pernah mengontrol pola
makannya.
PEMERIKSAAN FISIK
(Keadaan Umum)

Tekanan darah Denyut nadi Jantung


kanan-kiri Kanan-kiri Heart Rate

170/80 mmHg 110 kali/menit 108 kali/menit


MAP : 110 teratur reguler

Paru Respirasi Status gizi


22 kali/menit Suhu
(torako-abdominal), TB : 160 cm
vesikuler (+/+), BB : 85 kg
ronkhi (-/-), 38,5 ⁰C
IMT : 33,2
Wheezing (-/-) (Obesitas)
PEMERIKSAAN FISIK
(Status Neurologik)

Kesadaran : Somnolen, GCS E2M4V2

Fungsi luhur : Sulit dinilai

Kaku kuduk : Tidak ditemukan


PEMERIKSAAN FISIK
(Status Neurologik -> Saraf Kranial)

N. I (Olfactorius)

Kanan Kiri Keterangan


Daya Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai
pembau

N. II (Opticus)

Kanan Kiri Keterangan


Daya penglihatan
Lapang pandang Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai
Pengenalan warna
PEMERIKSAAN FISIK
(Status Neurologik -> Saraf Kranial)

N. III (Oculomotorius)

Kanan Kiri Keterangan


Ptosis - -
Pupil
Bentuk Bulat Bulat
Ukuran 3 mm 3 mm
Gerak bola mata Sulit dinilai Sulit dinilai Normal
Refleks pupil
Langsung (+) (+)
Tidak langsung (+) (+)
PEMERIKSAAN FISIK
(Status Neurologik -> Saraf Kranial)
N. IV (Trokhlearis)
Kanan Kiri Keterangan

Gerak bola mata Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai

N. V (Trigeminus)
Kanan Kiri Keterangan
Motorik Sulit dinilai Sulit dinilai
Sensibilitas Sulit dinilai Sulit dinilai Normal
Refleks kornea (+) (+)
PEMERIKSAAN FISIK
(Status Neurologik -> Saraf Kranial)

N. VI (Abduscens)

Kanan Kiri Keterangan


Gerak bola mata Sulit dinilai Sulit dinilai
Strabismus - - Normal
Deviasi - -
PEMERIKSAAN FISIK
(Status Neurologik -> Saraf Kranial)

N. VII (Facialis)

Kanan Kiri Keterangan

Tic (-) (-)


Motorik :
Sudut mulut Normal Normal
Menutup mata Normal Normal
Mengerutkan dahi Sulit dinilai Sulit dinilai Normal
Mengangkat alis Sulit dinilai Sulit dinilai
Lipatan nasolabial Normal Normal
Daya perasa Sulit dinilai Sulit dinilai
Daya chvostek (-) (-)
Rangsangan Foramen (+) (+)
stilomastois
N. VIII (Akustikus)
Kanan Kiri Keterangan
Pendengaran Sulit dinilai Sulit dinilai
Doll eyes (+) (+) Normal
movement

N. IX (Glossofaringeus)
Kanan Kiri Keterangan
Arkus farings Normal Normal
Daya perasa Sulit dinilai Sulit dinilai Normal
Refleks muntah Tidak Tidak
dilakukan dilakukan

N. X (Vagus)
Kanan Kiri Keterangan
Arkus farings Normal Normal
Dysfonia Normal Normal Normal
PEMERIKSAAN FISIK
(Status Neurologik -> Saraf Kranial)

N. XI (Assesorius)
Kanan Kiri Keterangan
Motorik Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai
Trofi Eutrofi Eutrofi

N. XII (Hipoglossus)
Kanan Kiri Keterangan
Motorik Sulit dinilai Sulit dinilai
Deviasi (-) (-)
lidah Eutrofi Eutrofi
Trofi
Normal
- -
Tremor - -
Disartria
SISTEM MOTORIK
Kanan Kiri Keterangan

Ekstremitas atas
Kekuatan Sulit dinilai Sulit dinilai
Distal Lateralisasi ke Lateralisasi ke
Proksimal kanan kanan

Tonus Hipertonus Normal


Trofi Eutrofi Eutrofi
Gerakan involunter (-) (-)
Lateralisasi ke
kanan
Ekstremitas bawah
Kekuatan Sulit dinilai Sulit dinilai
Distal Lateralisasi ke Lateralisasi ke
Proksimal kanan kanan
Tonus Hipertonus Normal
Trofi Eutrofi Eutrofi
gerakan involunter (-) (-)

Badan
Trofi Eutrofi Eutrofi Normal
Ger. Involunter (-) (-)
Ref. Dinding perut (+) (+)
PEMERIKSAAN FISIK
(Status Neurologik -> Sistem Sensorik)

Kanan Kiri Keterangan


Raba Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai
Nyeri Sulit dinilai Sulit dinilai
Suhu Sulit dinilai Sulit dinilai
Propioseptif Sulit dinilai Sulit dinilai
PEMERIKSAAN FISIK
(Status Neurologik -> Refleks)

Kanan Kiri Keterangan

Fisiologis
Biseps (+) (+)
Triseps (+) (+) Reflek fisiologis (+)
Achilles (+) (+)
KPR (+) (+)
APR (+) (+)
Patologis
Babinski (+) (-)
Chaddock (+) (-)
Hoffman (-) (-)
Tromer (-) (-) Refleks Babinski dan
Reflek primitif : Chaddock kanan (+)
Palmomental (-) (-)
Snout (-) (-)
PEMERIKSAAN FISIK
(Status Neurologik -> Fungsi Koordinasi)
Kanan Kiri Keterangan

• Test telunjuk hidung Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai


• Test tumit lutut Sulit dinilai Sulit dinilai
• Gait Sulit dinilai Sulit dinilai
• Tandem
• Romberg Sulit dinilai Sulit dinilai
Sulit dinilai Sulit dinilai

SISTEM OTONOM
Keterangan
Miksi Terpasang kateter urin
Defekasi Normal
PEMERIKSAAN FISIK
(Pemeriksaan Khusus)

Keterangan
Laseque Tidak terbatas
Kernig Tidak terbatas
Patrick (-)/(-)
Kontrapatrick (-)/(-)
Valsava test Sulit dinilai
Brudzinski (-)/(-)
RESUME PEMERIKSAAN
Keadaan umum
Kesadaran : E2M4V2
Tekanan darah : 170/80 mmHg
Pernafasan : 20 kali/menit
suhu : 38,5 0C
IMT : Obesitas
Fungsi luhur : Terganggu
Rangsang meningeal : Tidak ditemukan
Saraf kranial : Keterbatasan penilaian
Motorik : Lateralisasi ke kanan
Sensorik : Keterbatasan penilaian
Koordinasi : Keterbatasan penilaian
Otonom : Baik
Refleks fisiologis : (+)
Refleks patologis : Refleks Babinski dan Chaddok kanan (+)
Algoritma Stroke Gadjah Mada (ASGM)
Penurunan
Nyeri kepala (-) Refleks Babinski (+)
kesadaran (+)

Stroke Hemoragik
Siriraj Stroke Score (SSS)
Consciousness (C) : Drowsy (1)
Vomitting (V) : No (0)
Headache within 2 hours (H) : No (0)
Diastolic blood pressure (DBP) : 80 mmHg (80)
Atheroma (A) : No (0)

SSS = 2,5 C + 2 V + 2 H + 0,1 DBP - 3 A - 12


= 2,5 (1) + 2 (0) + 2 (0) + 0,1 (80) - 3 (0) - 12
= -1,5 (Stroke Infark)
DIAGNOSIS KERJA

Diagnosis klinis : Stroke perdarahan

Diagnosis topik : Sistem karotis sinistra

Diagnosis etiologik : Stroke perdarahan

Diagnosis banding : Stroke infark


USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG

Darah rutin (Hb, Ht, Leukosit, Trombosit)

Kadar gula darah (GDS, HbA1C)

Fungsi hepar (SGOT, SGPT, Albumin)

Fungsi Ginjal (Ureum, Kreatinin)

Kadar elektrolit serum (Na, K, Cl)


USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG

Profil Lipid (Kolesterol Total)

Elektrokardiografi

Foto toraks AP

CT scan kepala tanpa kontras


PEMERIKSAAN PENUNJANG
(Pemeriksaan Laboratorium)

Darah rutin Hitung jenis


(9 Mei 2019) (9 Mei 2019)

Basofil : 0,1 %
Hb : 11,2 g/dl
Eosinofil :0%
Ht : 35,7 %
Neutrofil : 81,7 %
Leukosit : 15.470/ul
Limfosit : 10,3 %
Trombosit : 323.000/ul
Monosit : 7,9 %
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(Pemeriksaan Laboratorium)

Fungsi Hepar, Ginjal, Glukosa Kadar elektrolit


(12 Januari 2019) (12 Januari 2019)

• AST : 17 U/l • Na+ : 143 mmol/l


• ALT : 18 U/l
• Ureum : 47 mg/dl • K+ : 3,3 mmol/l
• Creatinin : 1,82/dl
• Cl : 113 mmol/l
• GDS : 96 mg/dl
• Albumin : 2,3 g/dl
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(Elektrokardiografi 9-5-2019)

Irama sinus, takikardi: 120 x/menit, P normal, PR interval normal, QRS Sempit.,
Aksis normal, ST depresi dan T inverted di V5, V6
KESAN : HHD, Hipertrofi Ventrikel Kiri
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(Foto Thoraks AP)

Foto thoraks (9-5-2019)

Jantung : kardiomegali
Pulmo : Corakan bronkovaskular
normal, infiltrat (-) (kesan
dalam batas normal)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(CT Scan Kepala Tanpa Kontras)

CT scan kepala tanpa


kontras (9-5-2019)

Kesan :
Dalam batas normal
DIAGNOSIS AKHIR

Stroke Infark Trombus + Acute


Kidney Injury + Hipertensi Grade
II + DM Tipe 2
PENATALAKSANAAN
Umum Khusus
• Tirah baring dengan posisi • Aspilet 2 x 80 mg PO
kepala ditinggikan 30. • Citicoline 3 x 500 mg IV
• Observasi tanda vital dan status • Piracetam 3 x 3 gr IV
neurologis.
• Konsultasi rehabilitasi medik • Ranitidin 2 x 50 mg IV
setelah tanda vital stabil, • Paracetamol 3 x 300 mg prn IV
mobilisasi. • Albumin 25 % 1x1
• Pemberian nutrisi via NGT
sesuai kebutuhan kalori pasien
• IVFD RL 20 tetes/menit
• O2 nasal kanul 3 l/menit
• Indikasi ICU
FOLLOW UP
Sabtu, 11-5-2019
S O A P
Respon Kes : Koma ,GCS (E1M1V1 ) Stroke Infark •IVFD RL 20
membuka mata TTV : TD : 96/50 mmHg + Hipertensi tetes/menit
(-), respon bicara MAP : 65,3 grade II+ •O2 nasal kanul 4
(-), respon gerak HR : 100x/i AKI + DM l/menit
(-), demam (-), RR : 30 x/i T2 •Citicoline 3 x 500 mg
kejang (-) T : 37 0C IV
Paru : Suara napas vesikuler, •Piracetam 3 x 3 gr IV
ronkhi +/- •Konsul Sp.P
Jantung : S1, S2 reguler,
gallop (-), murmur (-)
Fungsi luhur : abnormal
Refleks pupil : (+/+)
Motorik :
•Hemiparese dekstra
Ref. Fisiologis: +/+
Ref. Patologis: +/+
Konsul Spesialis Paru
11-5-2019
• Subjek : penurunan kesadaran.
• Objek :
TD : 90/50 mmHg, RR : 35 kali/menit
Suara napas : vesikular (+/+), ronkhi (+/+), wheezing (-)
Leukosit : 15.470/ul
• Assesment : Stroke Infark + Pneumonia
• Penatalaksanan : O2 via NC, Injeksi Ceftriakson 2 x 1 gr
IV, Nebu Combivent : Pulmicort = (1:1)/8 jam
Minggu, 12-5-2019
S O A P
Respon Kes : Koma ,GCS (E1M1 V Stroke Infark •IVFD RL 20
membuka mata afasia ) + Hipertensi tetes/menit
(-), respon bicara TTV : TD : 70/49 mmHg grade II+ •O2 nc 4 l/menit
(-), respon gerak MAP : 56 AKI + DM •Citicoline 3 x 500 mg
(-), demam (-), HR : 89x/i T2 + IV
kejang (-) RR : 35 x/i Pneumonia •Piracetam 3 x 3 gr IV
T : 37,4 0C •Ceftriaxon 2 x 1 gr IV
Thoraks : Suara napas •Nebu Combivent +
vesikuler, ronkhi +/- Pulmicort 1:1/8 jam
Jantung : S1, S2 reguler,
gallop (-), murmur (-)
Fungsi luhur : abnormal
Refleks pupil : (+/+)
Motorik :
•Hemiparese dekstra
Ref. Fisiologis: +/+
Ref. Patologis: +/+

Minggu 12-5-
2019, jam 17.30
Pasien
meninggal
PEMBAHASAN
Manifestasi klinik dari
STROKE gangguan fungsi serebral, baik
fokal maupun global, yang
Menurut berlangsung dengan cepat dan
WHO lebih dari 24 jam atau berakhir
dengan kematian tanpa
ditemukannya penyakit selain
daripada gangguan vaskular.
KLASIFIKASI STROKE

KELAINAN WAKTU LESI


PATOLOGIS TERJADINYA VASKULER

- TIA (Transient
Hemoragik Ischemic Attack) Sistem karotis
- RIND (Reversible
Ischemic
Neurologic)
Non - Stroke in evolution Sistem
Hemoragik vertebrobasiler
- Stroke komplit
Perdarahan
Intraserebral
Stroke
Hemoragik Perdarahan
Subaraknoid

Stroke Infark
Stroke Non Kardioemboli
Hemoragik
Stroke Infark
Trombosis
Perbedaan Stroke Hemoragik dan Nonhemoragik
Klinis PIS PSA Nonhemoragik
Defisit fokal Berat Ringan Berat - ringan
Onset Menit/Jam 1-2 menit Pelan (jam/hari)
Nyeri kepala Hebat Sangat hebat Ringan/tidak ada
Muntah pada Sering Sering Tidak, kecuali
awalnya lesi di batang
otak
Hipertensi Hampir selalu Biasanya tidak Sering kali
Penurunan ada ada Tidak ada
kesadaran
Kaku kuduk jarang ada Tidak ada
hemiparesis Sering dari awal Permulaan tidak Sering dari awal
ada
Gangguan bicara Bisa ada jarang sering
Likuor Bisa terdapat berdarah jernih
cerebrospinal darah
Gejala atau Pemeriksaan Infark
Perbedaan gejala klinis Otak
stroke Perdarahan
infark dan perdarahan

Gejala yang mendahului TIA (+) TIA (-)

Beraktivitas/istirahat istirahat beraktivitas


Nyeri kepala dan muntah jarang Sangat sering dan hebat

Penurunan kesadaran jarang Sering


waktu onset
Hipertensi Berat, kadang sedang Sedang/normotensi

Rangsangan meningen Tidak ada ada


Gejala peningkatan Jarang papiludem Papiludem dan perdarahan
TIK/papiludem subhialoid
Darah dalam cairan Tidak ada ada
serebrospinal
CT-scan kepala Area hipodensitas Massa intrakranial dengan
area hiperdensitas
Angiografi Penyumbatan, Aneurisma, AVM, massa
penyempitan, vaskulitis intrahemisfer atau
vasospasme
Patofisiologi

• Emboli : benda asing


Infark bukan berasal dari
pembuluh darah otak
emboli • Jantung: sumber tersering

• Oklusi pembuluh darah


Infark oleh karena trombus

trombosis
Perbedaan Stroke Infark Emboli Stroke Infark Trombus

Usia Lebih muda Lebih tua

Onset Mendadak, terjadi saat Mendadak, terjadi saat


beraktivitas istirahat
Defisit Neurologis Disertai penurunan Tidak disertai penurunan
kesadaran jika emboli kesadaran
besar

Tekanan Darah Normal Hipertensi

Komorbid Kelainan katub jantung, Aterosklerosis


Atrial Fibrilasi
• Manifestasi vasospame regional : penyumbatan aliran darah
• Defisit neurologis hilang setelah vasospame hilang, menghilang dalam waktu 24 jam
TIA
• Reversible ischemic neurologic defisit
• gangguan peredaran darah otak
• Defisit neurologis menghilang dalam waktu lebih dari 24 jam namun kurang dari
RIND seminggu

• Defisit neurologi yang terjadi makin lama semakin berat


SIE

• Complete stroke
• Gejala klinis yang menetap
CS
Gejala umum klinis Sistem Karotis Sistem Vetebrobasiler

Motorik • Hemiparese kontralateral • Hemiparese alternans


dengan lesi dengan lesi
• Parase saraf otak motorik • Parase saraf otak
ipsilateral dengan motorik kontralteral
ekstremitas sejajar dengan ekstremitas
Sensorik • Hemihiptesi kontralateral • Hemihiptesi alternans
dengan lesi dengan lesi
• Gangguan sensibilitas saraf • Gangguan sensibilitas
otak sensorik ipsilateral saraf otak sensorik
dengan ekstremitas kontralateral dengan
ekstremitas

Penglihatan • Hemianopsia homonim • Hemianopsia homonim


kontralateral (satu atau dua sisi
• Amourosis fugax lapang pandang)
• Buta kortikal

Gangguan lain • Afasia • Gangguan


• Agnosia keseimbangan
• Vertigo dan diplopia
FAKTOR RISIKO STROKE

FAKTOR TIDAK
DAPAT DI FAKTOR RISIKO YANG DAPAT DI
MODIFIKASI MODIFIKASI

- Usia
 Hipertensi
- Jenis
 Diabetes melitus
kelamin  Merokok
 Obesitas
- Genetik  Alkoholik
 Penyakit jantung
 Penggunaan narkotika
- Ras  Riwayat stroke
 Hiperhomosisteinemia
 Stenosis karotis
 Antibodi anti fosfolipid
 Hiperkolesterolemia
 Hiperurisemia
 Penggunaan
 Peninggian hematokrit
kontrasepsi oral
 Peninggian kadar
fibrinogen
Face Arm Speech Test (FAST)
Kriteria Keterangan
F Facial palsy Salah satu sisi wajah terjatuh dan tidak
bergerak

A Arm weakness Salah satu sisi lengan tidak bisa bergerak atau
lebih rendah dibandingkan dengan lengan sisi
yang lain

S Speech Bicara pelo, tidak dapat berbicara


impairment
F.A.S.T
STROKE ASSESSMENT TOOLS
Los Angeles Prehospital Stroke Scale (LAPSS)

Kriteria Jawaban
Usia > 45 tahun Yes Unknown No
Tidak ada riwayat bangkitan atau epilepsi
Yes Unknown No
sebelumnya
Lama gejala kurang dari 24 jam Yes Unknown No
Pasien dapat berjalan normal sebelum onset
Yes Unknown No
serangan
Kadar gula darah antara 60-400 mg/dl Yes No
Kelemahan pada satu sisi tubuh saat
pemeriksaan
- Facial smile / grimace Yes No
- Genggaman tangan
- Mengangkat lengan

Diagnosis kemungkinan stroke jika semua jawaban “yes” (atau “unknown”)


Algoritma Skor Gajah Mada
Pada pasien :
Penurunan kesadaran (+), sakit kepala
(-), refleks patologi (+)
berdasarkan ASGM sesuai dengan
stroke hemoragik
Siriraj Stroke Score (SSS)
SSS = 2.5 C + 2 V + 2 H + 0.1 DBP - 3A – 12

• C = Consciousness (Kesadaran)
Alert : 0
Drowsy & stupor : 1
Semicoma & coma : 2
• V = Vomitting (Muntah)
•No :0
•Yes : 1
• H = Headache within 2 hours (Nyeri kepala)
•No :0
•Yes : 1
• A = Atheroma (Diabetic history, angina, claudication)
•No :0
•One or more : 1
•DBP = Diastolic Blood Pressure

SSS DIAGNOSIS
>1 Cerebral haemorhage
<-1 Cerebral infarction
-1 to 1 Uncertained diagnosis, use probability curve and/or CT Scan
Siriraj Stroke Score (SSS)
Consciousness (C) : Drowsy (1)
Vomitting (V) : No (0)
Headache within 2 hours (H) : No (0)
Diastolic blood pressure (DBP) : 80 mmHg (80)
Atheroma (A) : No (0)

SSS = 2,5 C + 2 V + 2 H + 0,1 DBP - 3 A - 12


= 2,5 (1) + 2 (0) + 2 (0) + 0,1 (80) - 3 (0) -
12
= -1,5 (Stroke Infark)
DIAGNOSIS

• Berdasarkan manifestasi klinis dan riwayat


trauma/penyakit
• Pemeriksaan radiologi. CT Scan untuk
mendeteksi perdarahan otak atau stroke
iskemik, MRI. Penggunaan kontras untuk
mendeteksi tumor
Penatalaksanaan Stroke Iskemik

Tujuan pengobatan untuk stroke iskemik adalah


mengembalikan aliran darah kembali ke area otak
yang terganggu secepat mungkin

 Alteplase (rTPA)
 Aspirin ( Antiplatelet )
 Antikoagulan
 Antihipertensi
Alteplase (rTPA)

√ Terapi trombolitik

√ rTPA bekerja  melarutkan bekuan yang menghalangi aliran darah


dalam arteri otak.

√ Manfaatnya perlahan menurun selama beberapa jam  semakin


awal diberikan  semakin besar kemungkinan arteri bisa dibuka

√ sesegera mungkin setelah stroke iskemik akut ditegakkan (awitan 3


jam pada pemberian intravena dan 6 jam pemberian intraarterial)

Pada pasien tidak diberikan


Antiplatelet

√ Pada stroke, trombosit mengumpul dan membentuk


gumpalan dalam pembuluh darah  menyempit.

√ Gumpalan  membentuk bekuan  memblokir aliran


darah di otak

√ Membantu mencegah pembentukan penggumpalan baru


(Secondary prevention)

Pada pasien diberikan Aspilet 2 x 80 mg PO


Antikoagulan
√ Antikoagulan sering disebut sebagai pengencer darah.

√ Bekerja dengan mengurangi pembentukan bekuan darah


tambahan.

√ Heparin dan derivatnya

√ Karena risiko perdarahan  jarang direkomendasikan


untuk pengobatan pasien dengan stroke iskemik akut.
Namun, terapi antikoagulan dengan heparin atau heparin
berat molekul rendah digunakan oleh beberapa praktisi untuk
jenis tertentu stroke.

Pada pasien tidak diberikan


Hipertensi
• Pada pasien stroke iskemia akut, tekanan darah diturun
kan sekitar 15% (sistolik maupun diastolik) dalam 24 jam
pertama setelah awitan apabila tekanan darah sistolik >
220 mmHg atau tekanan darah diastolik > 120 mmHg.
• Pada pasien stroke iskemik akut yang diberi
terapi trombolitik (rTPA), tekanan darah sistolik
diturunkan hingga <185 mmHg dan
tekanan darah diastolik <110 mmHg. Obat antihipertensi
yang digunakan adalah Labetolol, Nitropruside,
Nikardipin atau Diltiazem intravena
• Pada Pasien : tidak diberikan antihipertensi
Obat Golongan Neuroprotektan

• Belum menunjukkan hasil yang efektif. Namun, citicolin


sampai saat ini memberikan manfaat pada stroke akut.
Penggunaan citicolin pada stroke iskemik akut dengan
dosis 2 x 1000 mg intravena 3 hari dan dilanjutkan oral 2 x
1000 mg selama 3 minggu.
• Penelitian yang dilakukan PERDOSSI, pemberian plasmin
oral 3 x 500 mg pada 66 pasien di 6 rumah sakit pendidikan
di Indonesia menunjukkan efek positif pada penderita
stroke akut berupa perbaikan motorik, score MRS, dan
Barthel index.
• Pada pasien diberikan Citicolin 3 x 500 mg IV
Piracetam
• Piracetam meningkatkan mikrosirkulasi,
metabolisme neuronal dan fungsi neurotransmitter
Poeck,
1998 pada pasien dengan stroke iskemik akut.

• Piracetam memiliki manfaat dalam meningkatkan


kemampuan otak termasuk peningkatan berbahasa
Yang SN,
2017 pada pasien pasca stroke

• Piracetam tidak secara signifikan memperbaiki


seluruh jenis afasia namun dapat meningkatkan
Zhang et
al, 2016 kemampuan berbahasa
Piracetam

Dosis dan cara pemakaian :


• Bisa diberikan dalam 24 jam sejak awal stroke.
• Untuk stroke iskemik: 250 – 1000 mg/hari i.v. terbagi
dalam 2 - 3 kali/hari selama 2-4 hari
• Untuk stroke hemoragik : 150 - 200 mg/hari, i.v, terbagi
dalam 2 - 3/hari selama 2-14 hari

• Pada pasien diberikan Piracetam 3 x 300 mg IV


STROKE INFARK
DENGAN PERBURUKAN

Etiologi Neurologis
• Progresivitas
• Luasnya lesi
• Transformasi hemoragik
• Perkembangan edema di sekitar infark
• Kejang epileptik
• Diagnosis yang tidak benar
STROKE INFARK
DENGAN PERBURUKAN

Etiologi Non-Neurologis
• Infeksi (respirasi, traktus urinarius, sepsis)
• Metabolik (dehidrasi, gangguan elektrolit, hipoglikemia)
• Obat-obatan (major and minor transquilizer, lithium,
antiepilepsi, antiemetik)
• Hipoksia
• Hiperkapnia
Hipoalbumin
<3,5 g/dl
• Kadar albumin serum : biomarker status
nutrisi
• Malnutrisi protein dan energi dapat
memperburuk outcome dan prognosis
stroke karena menurunkan imunitas sel
(Dziedzic 2006)
• Hipoalbumin memudahkan terjadinya
stroke associated pneumoniae (SAP)
DASAR DIAGNOSIS
DASAR DIAGNOSIS KLINIS
Anamnesis
Penurunan kesadaran sejak 1 jam Nyeri kepala (-), riwayat trauma
Lemah anggota gerak kanan
SMRS (-)

Faktor risiko
Hipertensi (+), DM (+) Riwayat stroke (-) suka konsumsi makanan berlemak

Pemeriksaan fisik dan stroke assessment tools


Kesadaran : Koma Lateralisasi ke kanan ASGM : stroke hemoragik

Stroke perdarahan
DASAR DIAGNOSIS TOPIK
Anamnesis
Penurunan kesadaran sejak 1 Lemah anggota gerak kanan Nyeri kepala (-)
jam SMRS

Pemeriksaan fisik

Laterasisasi ke kanan

Defisit neurologis kontralateral

Sistem karotis sinistra


DASAR DIAGNOSIS ETIOLOGIK
Anamnesis

penurunan kesadaran,
Onset saat istirahat Mual (-), muntah (-)
kelemahan anggota gerak

Pemeriksaan fisik

Kesadaran menurun (+) Hemiparesis dextra Refleks patologis (+) Meningeal sign (-)

Stroke assessment tools

ASGM : stroke hemoragik SSS : diagnosis tidak pasti

CT scan kepala tanpa kontras


dalam batas normal, disarankan CT Scan ulang

Stroke perdarahan
Dasar diagnosis akhir

Dari anamnesis diketahui bahwa gejala yang dialami pasien yaitu kelemahan
anggota gerak kanan, penurunan kesadaran, riwayat hipertensi (+), riwayat DM (+)
dan low intake

Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran koma, hemiparese dextra

CT-scan kepala tanpa kontras merupakan gold standar untuk menentukan


penyebab stroke yang terjadi. Hasil CT-Scan menunjukkan dalam batas normal.
Kemungkinan normal yaitu lesi <2 mm, saat pengambilan CT Scan lesi masih akut
sehingga belum terlihat adanya gambaran infark.
DASAR USULAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah rutin

• Deteksi faktor risiko stroke (peningkatan hematokrit)

Kadar gula darah

• Menyingkirkan ensefalopati hipoglikemia


• Deteksi faktor resiko stroke (diabetes mellitus)

Fungsi hepar dan fungsi ginjal

• Menyingkirikan adanya gangguan metabolik sehingga


menyebabkan penurunan kesadaran
• Didapatkan peningkatan ureum dan kreatinin namun tidak
begitu signifikan dan curiga hanya akibat kekurangan cairan
DASAR USULAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kadar elektrolit serum

• Menyingkirkan diagnosis
banding (hiponatremia)
DASAR USULAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG dan foto toraks AP

• Deteksi faktor resiko stroke (kelainan jantung)


• Tatalaksana jika ditemukan kelainan

CT scan kepala

• Menegakkan diagnosis stroke


• Mengetahui jenis patologi stroke
• Menyingkirkan diagnosis banding (SOL intrakranial)
• Merencanakan tatal aksana
DASAR RENCANA TERAPI - UMUM

Tirah baring, kepala ditinggikan 30o

• Mempertahankan sirkulasi darah yang adekuat


ke otak

Observasi TTV dan status neurologis

• Memantau perkembangan penyakit


DASAR RENCANA TERAPI –UMUM

Mobilisasi dan rehabilitasi medik

• Mencegah terjadinya kecacatan maupun komplikasi dari


immobilisasi lama
• Membantu mengembalikan fungsi yang optimal dalam
menjalankan ADL

Pemberian nutrisi sesuai kebutuhan kalori

• Memberikan nutrisi sesuai kebutuhan kalori pasien melalui NGT

IVFD RL 20 tetes/menit

• Mencukupi kebutuhan cairan pasien


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai