Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN KONSTRUKSI

2
BAB I PENGERTIAN KONTRAK

BAB II URAIAN TENTANG KONTRAK

BAB III KLAIM

BAB IV ESKALASI HARGA

BAB V INSTALASI LAPANGAN


PENGERTIAN KONTRAK
Pengertian umum kontrak

 Kontrak atau perjanjian adalah merupakan bagian


dari hukum perdata. Oleh karena itu ketentuan
mengenai kontrak diatur dalam Kitab Undang-
undang Hukum Perdata (KUH Perdata).
 Menurut pasal 1313 KUH Perdata, definisi
perjanjian adalah “Suatu perbuatan dengan
mana satu orang atau lebih mengikatkan
dirinya terhadap satu orang lain atau lebih”.
 Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
suatu perjanjian adalah perikatan antara pihak-
pihak yang membuat perjanjian.
PENGERTIAN KONTRAK

Syarat sahnya suatu kontrak

 Menurut pasal 1320 KUH Perdata, syarat


sahnya suatu kontrak adalah:
 Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya.
 Kecakapan untuk membuat suatu perikatan
 Suatu hal tertentu
 Suatu sebab yang halal
PENGERTIAN KONTRAK
 Syarat 1 dan 2 merupakan syarat subyektif, yaitu yang
berhubungan dengan pihak-pihak yang membuat
perjanjian/ kontrak. Apabila kedua syarat itu tidak
dipenuhi, maka kontrak tersebut dapat menjadi voidable
atau dapat diminta pembatalannya oleh salah satu
pihak melalui pengadilan.

 Sedangkan syarat 3 dan 4 merupakan syarat obyektif,


artinya mengenai obyek yang harus dilakukan. Apabila
kedua syarat tersebut tidak dipenuhi berarti kontrak
tersebut tidak jelas atau tidak ada yang diperjanjikan,
dan kontrak itu dapat dikatakan null and void atau batal
demi hukum.
PENGERTIAN KONTRAK
 Kontrak (Contract) adalah :
 perjanjian pemborongan pekerjaan antara pihak
pemberi tugas dengan kontraktor.
 Ini adalah pengertian khusus dalam bidang konstruksi.
Kontrak juga dapat diartikan sebagai perjanjian atau
persetujuan antara dua pihak secara sukarela dan
mengikatkan diri untuk melaksanakan pekerjaan.
Kontrak dianggap sebagai “hukum” yang harus ditaati
dan dipenuhi oleh kedua pihak.
 Sebagai surat perjanjian, kontrak dibuat tertulis sebagai
tanda disepakatinya pelaksanaan pekerjaan antara dua
pihak atau lebih untuk memberi dan melaksanakan
pekerjaan.
PENGERTIAN KONTRAK
 Dokumen kontrak dapat terdiri dari dokumen-
dokumen:

 Dokumen tender/Lelang (spesifikasi, gambar dll)


 Surat penunjukan
 Surat perjanjian
 Syarat-syarat perjanjian
 Rincian pekerjaan dan harga
 Dokumen lain seperti berita acara Prebid Meeting,
berita acara klarifikasi,Negosiasi harga, data
penyelidikan tanah,Jaminan penawaran dll.
PENGERTIAN KONTRAK
 Sistem dan lingkup kontrak

 Pasal-pasal berikut merupakan pasal/ hal yang


dianggap penting:
1. Lingkup pekerjaan, yang berisi uraian
pekerjaan yang termasuk di dalam kontrak.

2. Jangka waktu pelaksanaan, menjelaskan


tentang:
 total waktu (durasi) pelaksanaan
 pentahapan (milestone)
 hak memperoleh perpanjangan waktu
 ganti rugi keterlambatan
PENGERTIAN KONTRAK
Sistem dan lingkup kontrak

3. Harga borongan, menjelaskan tentang:


 Nilai yang harus dibayarkan oleh pemilik proyek kepada
kontraktor untuk melaksanakan seluruh lingkup proyek.
 Sifat kontrak.
 Biaya-biaya yang termasuk dalam harga borongan.
4. Cara pembayaran, menjelaskan tentang:
 Tahapan pembayaran
 Cara pengukuran prestasi
 Jangka waktu pembayaran
 Jumlah pembayaran yang ditahan pada setiap tahap
(retensi)
 Konsekuensi apabila terjadi keterlambatan
pembayaran (denda).
PENGERTIAN KONTRAK
Sistem dan lingkup kontrak

5. Pekerjaan tambah kurang, yang berisi:


 Definisi pekerjaan tambah kurang
 Dasar pelaksanaan pekerjaan tambah kurang
 Dampak pekerjaan tambah/ kurang terhadap harga borongan.
 Dampak pekerjaan tambah/ kurang terhadap waktu pelaksanaan.
 Cara pembayaran pekerjaan tambah/ kurang.

6. Pengakhiran perjanjian.
 Hal-hal yang dapat mengakibatkan pengakhiran perjanjian
 Hak untuk mengakiri perjanjian
 Konsekuensi dari pengakhiran perjanjian.
PENGERTIAN KONTRAK
 1.5 Urutan Kekuatan dalam Kontrak

 Instruksi tertulis dari Konsultan (MK)


 Addendum Kontrak
 Surat Perjanjian pemborongan dan syarat syarat
perjanjian
 Surat Perintah Kerja
 Berita acara negosiasi
 Berita acara klarifikasi
 Berita acara aanwijzing
 Syarat-syarat administrasi
 Spesifikasi Teknis
 Gambar rencana detail
 Gambar rencana
 Rincian nilai kontrak.
 “Yang terbit lebih akhir adalah yang paling kuat/
mengikat”
PENGERTIAN KONTRAK
 1.6 Kontrak konstruksi yang adil dan setara

 Acuan/ landasan hukum


 a. Azas keadilan, keserasian, keseimbangan, keterbukaan,
kemitraan.
 b. Tujuan untuk mewujudkan kesetaraan antara pengguna
dan penyedia jasa.
 c. Diatur mengenai hal-hal atau uraian minimal yang harus
tercakup dalam suatu kontrak konstruksi.
 d. Hal baru yang sekarang diatur yaitu mengenai kegagalan
bangunan.
 e. Pengguna jasa harus membuktikan kemampuan membayar.
 f. Pengaturan penyelesaian sengketa di luar pengadilan
 g. Larangan persengkongkolan untuk mengatur/ menentukan
 pemenang dan larangan untuk menaikkan nilai pekerjaan.
PENGERTIAN KONTRAK
 1.7 Pedoman Praktis Penyusunan Kontrak:

 a. Umum
 1. Secara umum kontrak konstruksi harus mengacu kepada peraturan
perundang-undangan yang berlaku:
- UU No. 18/1999 tentang Jasa Konstruksi
- PP No. 29/1999 tentang penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
- UU No. 30/1999 tentang Arbitrase & alternatif penyelesaian sengketa.
- Perpres 54/2010 (Proyek pemerintah)
 2. Gunakan kalimat-kalimat pendek yang pengertian jelas dan
tidak dapat diartikan lain.
 3. Istilah-istilah yang dipakai dalam kontrak kecuali artinya memang
sudah jelas, harus diberi definisi agar artinya tidak rancu.
 4. Penggunaan kata-kata “dan lain-lain” dan “sebagainya”,
‘beberapa” harus dihindari
 5. Bahasa kontrak dan hukum yang berlaku harus secara tegas
disebut dalam kontrak.
 6. Urut-urutan kedudukan dokumen kontrak harus jelas dalam hal
terjadi kerancuan, ketidak jelasan atau pertentangan antara sesama
dokumen kontrak.
PENGERTIAN KONTRAK
 Khusus

 Secara khusus perlu diperhatikan isi dari beberapa uraian kontrak agar
artinya lebih tegas, jelas dan tidak rancu yang dikemudian hari dapat
menimbulkan perselisihan/ sengketa.

1. Rumusan pekerjaan
 Harus jelas batas-batasnya, terutama apabila dalam atau
lapangan pekerjaan terdapat lebih dari satu penyedia jasa.
 2. Pertanggungan/ jaminan
 - jaminan harus liquid (dapat diuangkan)
 - hindari jaminan perusahaan/ pribadi
 - kata-kata dalam warkat jaminan harus jelas dan tegas
 - lembaga penjamin harus bonafide
 3. Penyelesaian perselisihan
 - harus jelas pilihannya (pengadilan atau arbitrase). Kalau memilih
arbitrase harus jelas menyebut lembaga bukan sekedar peraturan
prosedurnya.
 - hindari kerancuan antara pengadilan dan arbitrase
 - harus jelas kapan boleh diajukan ke pengadilan/ arbitrase.
PENGERTIAN KONTRAK
 4. Keadaan memaksa
 Batasan yang masuk keadaan memaksa harus
jelas.

 5. Waktu pelaksanaan
 - harus jelas jumlahnya (biasanya dalam hari) dan
dijelaskan hari kerja/hari kalender.
 - perhitungan saat mulai (SPK atau penyerahan
lahan)

 6. Pemutusan kontrak/ penghentian


pekerjaan sementara Harus jelas dibedakan
termasuk konsekuensinya.
PENGERTIAN KONTRAK

 Latihan
 Apa tujuan pelelangan?
 Mengapa dalam kesepakatan dua
pihak dalam pekerjaan konstruksi
diperlukan kontrak?
 Apa saja yang merupakan syahnya
suatu kontrak?

Anda mungkin juga menyukai