PETUGAS YANG
TERTUSUK JARUM
LANGKAH 1 :
INSIDEN DAMPA PROBABILITA SKOR BAN RANKIN INVESTIGA PJ
K S D G SI
1 Seorang CS laki-laki 2 4 8 M 2 Investigasi Srinaningsih
usia 30 tahun pada sederhana
tgl 9 Okt 2015
tertusuk jarum saat
memeras kain pel di
IGD
2 Seorang perawat (H) 4 4 16 E 1 RCA Haris( Karu)
ruang C laki-laki
usia 30 thn tertusuk
jarumtgl 6 Mei 2015
saat recapping jarum
Infus pasien ODHA
LANGKAH 2 :
Pembentukan Tim
Investigasi komperhensip : TertusukJarum
Ketua : dr Dewi Lokida, Sp.PK (Lab)
Sekretaris : Srinaningsih (PPI)
1. Dokumentasi
2. Observasi
3. Wawancara
Investigasi
1. Dokumentasi :
2. Observasi
a. Peralatan untuk tindakan infus : Lengkap pada trolley tindakan tetapi saat kejadian yang bersangkutan
tidak memakai peralatan yang ada pada troley
b. APD yang tersedia : Lengkap, tetapi yang bersangkutan hanya memakai sarung tangan
Kronologis kejadian
• Pada tanggal 6 Mei jam 9,30 pagi (H) bertugas mengambil darah pasien R yang diketahui sebagai ODHA, saat
pengambilan specimen darah (H) hanya membawa bak spuit berisi tourniquet, kapas alcohol ,spuit dan plester. Setelah
pengambilan darah dilakukan petugas (H) melakukan recapping sehingga tertusuk jarum.
• Sebagai tindakan pertama petugas H melakukan cucitangan dengan air mengalir, kemudian lapor ke kepala ruangan
• Kepala ruangan membawa petugas (H) ke IGD untuk kemudian, dilakukan pemeriksaan oleh dr IGD dan diberikan surat
pengantar pemeriksaan Laboratorium untuk anti HIV, HBsAg dan anti HCV.
• Setelah hasil lab diperoleh (anti HIV non reaktif, HBsAg dan anti HCV negative) petugas (H) oleh kepala ruangan ke
klinik penyakit dalam.
• Oleh dr Penyakit dalam petugas (H) memperoleh obat ARV untuk 1 bulan dengan rencana pemeriksaan lab ulangan
setelah 3 bulan sambil dimonitor efek samping obat
• Setelah 3 bulan dilakukan pemeriksaan lab ulang untuk anti HIV dengan hasil Negatif
• Wawancara tambahan
• Petugas (H) tidak mengetahui adanya SOP pemasangan IV line ataupun SOP pengambilan specimen darah
• Petugas (H) tahu adanya SOP APD, tahu pentingnya APD tetapi tidak menggunakan APD sesuaiketentuan.
• Petugas (H) mengetahui adanya SOP menanganan limbah tajam sudah pernah mengikuti pelatihan PPI tetapi tidak
melaksanakan SOP tersebut.
Wawancara tambahan :
* Petugas (H) tidak mengetahui adanya SOP pemasangan IV line ataupun SOP pengambilan specimen darah
* Petugas (H) tahu adanya SOP APD, tahu pentingnya APD tetapi tidak menggunakan APD sesuaiketentuan.
* Petugas (H) mengetahui adanya SOP menanganan limbah tajam sudah pernah mengikuti pelatihan PPI tetapi tidak
melaksanakan SOP tersebut.
LANGKAH 4:
TABEL PEMETAAN KRONOLOGIS KEJADIAN
1. Analisa Barier
Mengapa penghalang
Masalah Penyebab Masalah Apakah tidak dilakukan/ gagal
Penghalang Apa Dampak
dilakukan
Petugas tidak melaksanakan Kurang komunikasi / kurang Tidak - Kurang peduli
sesuai SPO tindakan sosialisasi SPO tindakan terhadap SPO yang
pengambilan darah pengambilan darah ada
Kecelakaan kerja
Kurangnya pengawasan Kurangnya pendelegasian Tidak ada jadwal - Merasa tidak perlu
kepala ruangan tugas pengawasan kepada adanya jadwal
staf pengawasan
Bekerja tidak sesuai SPO
SPO Pengambilan darah SPO belum dilakukan revisi Tidak ada - Merasa sudah ada
kurang lengkap terutama dan tidak mudah dijangkau SPO
untuk perlindungan Kecelakan keja
petugasnya (recaping)
Petugas mendapatkan Jarum bekas pasien SIDA Sarung tangan Benda tajam tembus
terapi ARV sarung tangan
Tertusuk
2. Analisa Perubahan
KOMUNIKASI
STAF
•SOP pengambilan
darah perlu direvisi
METODE
LANGKAH 7.
REKOMENDASI DAN RENCANA TINDAK LANJUT
STANDARISASI :