II. Tahap II
Menyusun transaksi finansial yang mencakup
penerimaan pelunasan kredit.
I. TAHAP OPERASIONAL
Penyusunan Arus Kas Proyek (AKP) dilakukan oleh Bagian
Pengendalian , Bagian Keuangan, Manager Proyek dan
disetujui oleh GM Wilayah/Divisi
a. Penerimaan
Penerimaan Disusun dengan Memperhatikan
Data dari Kontrak Sebagai berikut:
Lokasi Proyek
Komunikasi Antar Proyek
Kemampuan Phak Pendukung Setempat
II. TAHAP FINANSIAL
Transaksi Finansial adalah Kebijakan Untuk
Manunjukkan Sumber Dan Penggunaan Dana
Kerja Dari Sumber Ekstern Dan Intern
Perusahaan. Jumlah Dana Yang Diambil
Disesuaikan Dengan Kabutuhan Dana Kerja
Yang Terlihat Pada Sisa Kas Sebelum Finansial.
Pengambilan/Cicilan Kredit Termasuk
Pembayaran bunga Harus Dicantumkan
Dalam Arus Kas Proyek
b. Posisi Kredit/Kumulatif
Adalah kumulatif atau posisi kredit pada
setiap akhir bulan
Yang perlu diperhatikan :
Apabila CASH FLOW sudah dibuat dengan
baik maka dalam pelaksanaannya harus
dilakukan dengan disiplin dan konsisten
IV. KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 7.737,98 919,00
V. SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 4.669,07 6.240,00
VI. SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 12.407,05 7.159,00
ANALISA RASIO KEUANGAN
Analisis rasio adalah suatu metode analisa
untuk mengetahui Hubungan pos-pos tertentu
dalam Neraca atau laporan Laba Rugi secara
individu atau kombinasi dari kedua laporan
tersebut.
Tujuan dari analisis rasio adalah untuk
membantu manager finansial memahami apa
yang perlu dilakukan oleh perusahaan,
berdasarkan informasi yang tersedia dan
sifatnya terbatas.
Rasio Keuangan merupakan perbandingan
antara pos :
Tujuan :
Melihat likuiditas, yaitu kemampuan memenuhi
kewajiban jangka pendek. Semakin tinggi
angka tsb, semakin baik.
Rata-rata Umur Piutang / Average collection
period = Piutang x 365 / Penjualan
Perputaran Persediaan
= Harga Pokok Penjualan /Persediaan
Perputaran Aktiva Tetap
= Penjualan /Total Aktiva Tetap
Perputaran Total Aktiva (TATO)
= Penjualan / Total Aktiva
Tujuan:
Melihat kemampuan perusahaan
menggunakan asetnya dengan efektif. Semakin
tinggi angka perputaran, semakin efektif aset
digunakan. Semakin tinggi rata-rata umur
piutang, semakin tidak baik (tidak efektif
menggunakan aset).
Total Utang to Total Aset /Aktiva
= Total Utang / Total Aktiva
Total Asset to total Utang
=Total Asset / Total Hutang
Times Interest Earned (TIE)
= Laba Sebelum Pajak dan Bunga (EBIT)/
Bunga
Fixed Charged Coverage (FCC)
= (EBIT + Biaya Sewa)/ (Bunga+Sewa)
Tujuan:
Melihat kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban totalnya. Semakin tinggi angka
rasio : Total Utang/Total Aktiva,
semakin berisiko (tidak baik). Semakin tinggi
angka TIE atau FCC, semakin kecil risiko
(semakin baik).
Kemampuan perusahaan untuk memenuhi
seluruh kewajiban jangka pendek dan panjang
tepat pada waktunya
Kemampuan perusahaan untuk memenuhi
segala kewajiban finansialnya apabila
perusahaan di liquidasi
1. Profit Margin = Laba Bersih / Penjualan
2. Return On Asset (ROA) = Laba Bersih / Total
Aktiva
3 .Return On Equity (ROE) = Laba Bersih /
Modal Saham /Equity
Tujuan:
Melihat kemampuan perusahaan menghasilkan
profitabilitas. Semakin tinggi angka PM, ROA,
dan ROE, semakin baik.
PER = Harga Pasar per Lembar / Laba Bersih
per Lembar
Dividend Yield = Dividen per Lembar / Harga
Pasar per Lembar
Rasio Pembayaran Dividen = Dividen per
Lembar / Laba Bersih per Lembar
Tujuan :
Melihat seberapa jauh tujuan kemakmuran
pedagang saham tercapai. Secara umum,
semakin tinggi angka PER, dividend yield, dan
rasio pembayaran dividen, semakin baik.
PER 31 DESEMBER
REAL REAL
TH 2010 % TH 2011 %