 Anggota Kelompok :

1. I Made Suniarta (F1C01804)

2. Eka Risma Wardana (F1C018081)
3. Firman Ramdani (F1C018082)
4. Fizel Rabinwary Praikmel (F1C01803)
5. Dwiki Fadel Riski Ramadhan (F1C018080)
• Pengecoran konvensional sering mengandung cacat struktural internal yang
mengarah pada sifat mekanik yang buruk.
• Morfologi dendritik dalam pengecoran konvensional juga bertanggung jawab
atas sifat mekanik yang rendah dan ketangguhan retak. Ujung dendrit berfungsi
sebagai penambah stres.
• Dengan demikian, untuk meningkatkan sifat mekanik diperlukan untuk
memodifikasi dendritik
• struktur mikro dari paduan.
• Morfologi dendritik dapat diubah dengan penyempurnaan butir, pemadatan
cepat, dll.
• Morfologi dendritik juga dapat rusak selama pertumbuhan awal dengan
beberapa cara dalam agitasi mencair itu sendiri. Itu berarti paduan diproses
dalam keadaan padat sebagian dan sebagian cair, yang dikenal sebagai
pemrosesan semi-padat.
• Rute pemrosesan semi-padat yang berbeda adalah rheocasting, thixocasting,
strain induced melt activation (SIMA), teknik deposisi semprotan dan casting
squeeze.
3
• SSM dilakukan pada suhu yang menempatkan logam antara suhu
liquidus dan solidus. Idealnya, logam harus 30 hingga 65% padat.
• Semi-solid metal casting (SSM) adalah varian “die near shape” dari
die casting.
• Proses ini digunakan dengan logam non-ferrous, seperti aluminium,
tembaga dan
• magnesium.
• Proses ini menggabungkan keuntungan dari pengecoran dan
penempaan.
• Pengecoran semi-padat biasanya digunakan untuk pengecoran
high-end. Untuk paduan aluminium, bagian-bagian yang umum
termasuk dudukan suspensi engine, blok mesin dan rumah filter
pompa oli, dll 4
(a) Dendrite structure (b) Globular
structure

Typical microstructure of an Al-7%Si alloy after:

(a) liquid casting and (b) semi-solid casting

5
• Ada empat proses yang berbeda: thixocasting,
rheocasting, thixomolding, dan IMA.
• Ada sejumlah teknik berbeda untuk menghasilkan
cetakan semi-padat. Untuk
paduan aluminium proses yang lebih umum adalah
thixocasting dan rheocasting.
• Dengan paduan magnesium, proses yang paling umum
adalah thixomolding.
• Ditemukan di MIT pada tahun 1971
• Selama studi sobek panas baja selama pemadatan
• Dimodelkan oleh paduan Sn-15Pb menggunakan Coeutte
Rheometer
6
 THIXO RHEO CASTING
Known since 3000 BC
Liquidus temperature
Globular structure
SEMI-SOLID METAL
formation
CASTING/FORMING
SEMI-SOLID
Known since 1973AD
Solidus
temperature
HOT FORMING
Known since 3500 BC

SOLID

COLD FORMING
Known since 4000 BC
Ambient temperature

7
• Rheocasting: Mencukur cairan sambil mendinginkan dari cair ke cair
- kisaran padat dan menuangkan produk berbentuk jaring.
• Thixocasting: Memotong prekursor yang cocok yang sebagian leleh
(pendahulu) dalam kisaran semi-padat.

8
• Dalam kimia, ilmu material dan fisika, solidus adalah lokus suhu (kurva pada diagram
fase) di bawah ini yang diberikan :
• substansi sepenuhnya padat (mengkristal).
• Solidus mengkuantifikasi suhu di mana pelelehan suatu zat dimulai, tetapi zat tersebut
tidak harus meleleh sepenuhnya, yaitu, solidus tidak selalu merupakan titik leleh.

• Solidus selalu kurang dari atau sama dengan liquidus.

• Jika ada celah antara solidus dan liquidus, itu disebut rentang beku, dan di dalam celah
itu, zat terdiri dari campuran fase padat dan cair (seperti bubur).

• Temperatur liquidus, TL atau Tliq menentukan suhu di atas mana suatu material benar-
benar cair dan suhu maksimum
• di mana kristal dapat hidup berdampingan dengan lelehan dalam keseimbangan
termodinamika.

• Itu sebagian besar digunakan untuk zat tidak murni (campuran) seperti gelas, paduan
dan batu.

• Di atas suhu liquidus materialnya homogen dan cair pada kesetimbangan.

• Di bawah suhu liquidus, semakin banyak kristal akan terbentuk dalam lelehan jika
seseorang menunggu cukup lama, tergantung materialnya.
• Untuk zat murni, mis. logam murni, air murni, dll. liquidus dan solidus berada pada9suhu
yang sama dan istilah "titik leleh" dapat digunakan.
 Sand Casting,
Die Casting, etc.

L
α+L
α

α + Si

10
11
Compiled by Prof Amruta A. Rane 12