RISNAYANTI ARUNG
PENDAHULUAN
OUTLINE
ANALISIS
GAMBARAN
UMUM
PENDAHULUAN
METODOLOGI PENINJAUAN KEMBALI RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN
RTR SIMPANGAN FAKTOR EKSTERNAL
JENIS TIPOLOGI TIPOLOG
I SAH TIDAK SAH KECIL BESAR TETAP BERUBAH
I T T T
II T T T
III T T T
IV T T T
V T T T
VI T T T
VII T T T
VIII T T T
Setelah adanya ketentuan perlunya dilakukan peninjauan
kembali, selanjutnya ditentukan tipologi peninjauan kembali,
yaitu :
I. RTR sah, simpangan kecil, faktor eksternal tetap;
II. RTR sah, simpangan kecil, faktor eksternal berubah;
III. RTR sah, simpangan besar, faktor eksternal berubah;
IV. RTR sah, simpangan besar, faktor eksternal tetap;
V. RTR tidak sah, simpangan kecil, faktor eksternal berubah;
VI. RTR tidak sah, simpangan kecil, faktor eksternal tetap;
VII. RTR tidak sah, simpangan besar, faktor eksternal berubah;
VIII. RTR tidak sah, simpangan besar, faktor eksternal tetap.
Tidak menyimpang jika:
Pemanfaatan ruang
1. Benar-benar menjadi acuan pelaksanaan pembangunan,
Pengendalian pemanfaatan ruang
artinya menjadi dokumen resmi dalam Rakorbang Daerah
1. Telah memiliki sistem informasi pemantauan dan
dan didudukkan sejajar dengan Peraturan Daerah lainnya.
pelaporan yang handal, cepat, dan informatif.
2. Struktur dan pola pemanfaatan ruang benar-benar sesuai
2. Telah dilakukan mekanisme perijinan yang sesuai
dengan arahan dalam RTRW
berdasarkan RTRWP dalam menentukan lokasi kegiatan
3. Telah ditetapkan dan disahkan menjadi PERDA dan
3. Telah dilakukan evaluasi pelaksanaan program-program
didiseminasikan ke setiap sektor.
pembangunan, implementasi ruang, serta perijinan
4. Menjadi acuan sektor dalam menyusun rencana,
pemanfaatan ruang.
pembiayaan, dan tahapan program pembangunan serta
4. Telah dilakukan evaluasi terhadap kenyataan di lapangan
telah menjadi acuan dalam pelaksanaan penyusunan
akibat terjadinya terjadinya faktor eksternal (perubahan
rencana tata ruang hirarki di bawahnya.
kebijakan dan rujukan)
5. Tidak menimbulkan konflik antarsektor atau
5. Diterapkan instrumen baru, seperti perangkat insentfi,
tumpangtindih alokasi kegiatan sektor.
agar selalu sesuai dengan arahan RTRWP
6. Pemanfaatan ruang atas dasar RTRW tidak menimbulkan
6. Diterapkan denda/sangsi bagi yang melanggar arahan
dampak yang bermasalah di masyarakat.
dalam RTRW
7. Tidak ada pengaduan masyarakat yang menginformasikan
ketidaksesuaian RTRW dengan kenyataan di lapangan.
Tujuan :
Waru 1 3 4
Penajam 19 4 23
Sepaku 4 11 15
Jumlah 24 30 54
Sumber: RTRW 2011-2031 Kab. Penajam Paser Utara
Pola Ruang RTRW 2011-2031
0%
17%
0% 30%
14%
1%
0% 1%
4%
0%
2%
23% 8%
0%
22%
0% 47%
4%
4%
0%
1%
12%
2%
0%
0%
1% 5%
Overlay
Studi Pustaka
Pengumpulan Data
Analisis
140000
120000
100000
80000
60000
40000
20000
1. Terdapat Penyimpang