Anda di halaman 1dari 18

ARK

AKSES KE RUMAH SAKIT


DAN KONTINUITAS PELAYANAN
AKSES KE RUMAH SAKIT DAN KONTINUITAS
PELAYANAN (ARK)

No Standar Elemen No Standar Elemen


Penilaian Penilai
1 ARK.1. 6 an
2 ARK.1.1. 5 14 ARK.4.1 2
3 ARK.1.2. 4 15 ARK.4.2. 6
4 ARK.1.3 2 16 ARK.4.2.1 4
5 ARK.2 7
17 ARK.4.3. 4
6 ARK.2.1 4
18 ARK.4.4 5
7 ARK.2.2 3
19 ARK.4.4.1 3
8 ARK.2.3 4
2 20 ARK.5. 4
9 ARK.3
10 ARK.3.1 6 21 ARK.5.1 5
11 ARK.3.2 4 22 ARK.5.2 4
12 ARK.3.3 8 23 ARK6. 4
13 ARK. 4. 4 23 Std 100 EP
STRUKTUR ORGANISASI ARK
1. Ketua : Umi
2. Sekertaris : Intan
3. Anggota : Erlin Dan Sri
6 FOKUS AREA ARK
1. Skrining untuk admisi ke RS
2. Admisi ke RS
3. Kesinambungan pelayanan
4. Pemulangan dari RS (discharge planning)
5. Rujukan pasien
6. Transportasi
ARK 1
Skrining
A.Definisi :
Suatu tatacara yg dilakukan petugas rumah sakit
untuk mengidentifikasi dan mencocokkan
kebutuhan pasien dengan misi dan sumber daya
rumah sakit berhubungan dengan jenis dan
kondisi penyakitnya sehingga dapat di putuskan
bahwa pasien tersebut dapat dilayani atau dirujuk.
B. Tata Laksana
1) Skrining Pasien Rawat Jalan
 Triase
Proses dmn seorang klinisi menilai tingkat urgensi pasien dan
diketegorikan ke dlm kelompok tertentu dg menggunakan standar skala
penilaian urgensi .
– Rumah sakit melaksanakan proses triase berbasis bukti
untuk memprioritaskan pasien sesuai dengan
kegawatannya menggunakan ATS (Australian Triase
Scale).
– ATS 1 : keadaan mengancam kehidupan harus segera
dilakukan tindakan : henti jantung
– ATS 2 : Ancaman thd kehidupan /organ tubuh akan
rusak /gagal jk tdk dilakukan tindakan dlm 10
menit : sesek napas, nyeri dada, HR <50 x/mnt
– ATS 3 : Pemeriksaan dan pengobatan dimulai dlm
waktu 30 menit dan berpotensi mengancam
kehidupan : perdarahan hebat, cedera kepala
– ATS 4 : pemeriksaan dan pengobatan dimulai dalam
waktu 60 menit dan berpotensial mengancam
kehidupan : muntah atau diare tanpa dehidrasi
– ATS 5 : penilaian dan pengobatan di mulai dalam
waktu 120 menit : nyeri ringan laseratum
INDIKATOR
WAKTU TUNGGU AMBANG
KATEGORI
MAKSIMUM KINERJA

ATS 1 Segera 100%


ATS 2 10 menit 80%
ATS 3 30 menit 75%
ATS 4 60 menit 70%
ATS 5 120 menit 70%
Kartu triase : 1. Merah –prioritas 1 :segera
2. Kuning – prioritas 2 : bisa menunggu
3. Hijau – prioritas 3 : bisa ditangguhkan
4. Hitam – prioritas 4 : meninggal

Penempatan pasien berdasarkan triase


Merah : resusitasi : perdarahan hebat, syok,dehidrasi berat
Kuning : bed depan : luka di jari
Hijau : bed blakang : demam, diare
Hitam : ruang jenasah
Formulir Triase

2) Skrining Pasien Rawat Inap


Kebutuhan paliatif(home care), preventif(pencegahan),
kuratif(pengobatan), dan rehabilitatif (pemulihan)
Contoh ps dengan DM,dan stroke

3) Hambatan Dalam Pelayanan


Contoh kasus dan solusinya
Dokter poli datang terlambat. Solusinya perawat poli
menginformasikan kepada pasien dan keluarga penyebab
keterlambatan dokter datang dan mengisi form edukasi pasien
ARK 2
(Admisi Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan)

A. Tata Laksana
 Sistem pendaftaran pasien rawat jalan/rawat inap
secara online
 Pendaftaran pasien ranap rawat jalan/rawat inap
sesuai dengan alur yang ada (dijelaskan tentang
rencana tindakan dan estimasi biaya)
 Kriteria pasien masuk ICU menggunakan skoring
APACHE
ARK 3
(Kesinambungan Pelayanan)

A. Penetapan DPJP
 Kriteria DPJP
 Utama : pasien bertuan, pertama kali merawat, kondisi
pasien yg menonjol, keinginan pasien.
 Rubber
 Pindah DPJP

B. Transfer Pasien Antar Unit dalam RS


C. MPP / manager pelayanan pasien
ARK 4
Pemulangan dari RS (discharge planning )
A. Tata Laksana
 Alur pemulangan pasien rajal
 Alur pasien pemulangan pasien ranap
 PRMRJ ( profil ringkas medis rajal )
 Pasien Cuti
 Pasien Kabur
 Pasien Membahayakan diri dan lingkungan
lapor ke dinas
kesehatan/kementrian
ARK 5
Rujukan Pasien
A. Tata Laksana
 Rujukan Pasien online (Sitegar :sistem terintegrasi rujukan RS)
 Kriteria petugas rujuk
 Tata laksana rujuk pemeriksaan penunjang
MOU dg RS lain
1.MOU AGD
2.MOU CT Scan
ARK 6
Transportasi
A. Kriteria ambulans transportasi dan gawat darurat berdasarkan
strandarisasi Depkes
B. Syarat pengemudi ambulans
C. Operasional Ambulans
D. Aturan di jalan
E. Penggunaan alat peringatan (sirine & lampu rotator)
F. Kecepatan dan keselamatan
G. Kendaraan pengiring dan forwarder
H. Penggunaan jalur alternatif
I. Posisi parkir
J. Memindahkan pasien ke ambulans
K. Stabilisasi
L. MOU ambulans
M. Dekontaminasi ambulans
N. Pemeliharaan ambulans
Proses Dekontaminasi Ambulans
1. Petugas driver menggunakan alat pelindung diri
2. Petugas mengambil kotak spill kit yang tersedia di ambulan
3. Petugas melakukan pembersihan semua permukaan ambulans yang kontak
dengan pasien dimulai dengan menutup permukaan yang terkena cairan dari
pasien dengan koran yang mudah menyerap air
4. Lalu bersihkan dengan lap majun/lap yang mudah menyerap yang sudah
dibasahi deterjent cairan
5. Setelah itu bersihkan atau semprotkan klorin 0,5% ke tumpahan lalu dibiarkan
2-3 menit baru kemudian diserap dengan kain lap majun yang kedua. Kain lap
kedua langsung dibuang ke plastic sampah kuning.
6. Selanjutnya dilap dengan air bersih
7. Setelah itu petugas membersihkan brangkat, alat-alat kesehatan, kursi dan
permukaan yang kontak dengan pasien menggunakan larutan klorin 0,5%
dengan cara di lap, lalu bersihkan/lap dengan air bersih.
8. Petugas mulai membersihkan bagian luar ambulans dengan air dan
selanjutnya di lap/dikeringkan
9. Setelah selesai petugas membuka APD (APD seperti penutup kepala, masker,
sarung tangan medis langsung dibuang ke plastik kuning. Tetapi APD seperti
google, sarung tangan rumah tangga dan sepatu boot dilakukan desinfeksi
kemudian disimpan kembali ditempatnya)
10. Petugas mencuci tangan
11. Petugas menyimpan bok spill kit yang sudah lengkap di dalam ambulans
Kota Bogor tegar beriman
RSIA Kenari adanya di Cileungsi

Terima kasih kami haturkan


Mari bersama sukseskan akreditasi

Anda mungkin juga menyukai