PERBEDAAN MAZHAB
Kelompok 1
FAIZATUNNISA SUBAIDI
SELVIYA IRAWATI
A. HUKUM ISLAM Q.S. Al-Jatsiyah: 18
Hukum islam
merupakan sinonim dari
syariah atau fikih
CAKUPAN SYARIAT ISLAM:
SYARIAH
a. Ahkam syar’iyyyah i’tiqadiyyah
bidang bahasan ilmu tauhid
Secara etimologis (bahasa) syariah
berarti:
“jalan menuju tempat keluarnya air b. Ahkam syar’iyyah khuluqiyyah
(sumber mata air)”.
bidang bahasan ilmu tasawuf
Rumusan Berupa nash-nash (teks) yang Berupa pemikiran para ulama sebagai
terhimpun dalam al-Qur’an dan hasil penafsiran dan penjabaran atas
hadis-hadis Nabi syariah
Sifat Dasar Fundamental, global, absolut (qath’i), Instrumental, terinci, relatif (dhanni),
dan tidak berubah dan selalu berubah sesuai dengan
perkembangan situasi dan kondisi
Ruang Lingkup Mencakup semua persoalan agama, Hanya mencakup persoalan ibadah
baik yang berhubungan dengan kepada Allah dan muamalah dengan
keyakinan, akhlak, atau hal-hal praktis sesama manusia
seputar tata cara beribadah kepada
Allah
Keragaman Hanya satu, dalam bentuk nash al- Terdiri dari banyak ragam, sejalan
Qur’an dan hadis Nabi dengan banyaknya ulama’ fikih yang
merumuskannya. Seperti Imam
Hanafi, Imam Malik, Imam Syafi’i,
Imam Hambali, dll.
RAGAM
PENDEKATAN
HUKUM ISLAM
Memahami teks-teks al-
Qur’an dan Hadis secara
tersurat (apa adanya)
a. Tekstualitas atau
transkripturalis
IJTIHAD
AL-QUR’AN HADIS
AL-QUR’AN
Mazhab Ja’fari
2. Bagi Muslim Syi’ah
Ismailiyah
zaidiyah
Perbedaan Mazhab Hanaf Mazhab Maliki Mazhab Syaf’i Mazhab Hambali
Pendiri Abu Hanifah Nu’man Imam Malik Muhammad bin Idris Imam Abu Abdillah
bin Tsabit Al Kufi asy-Safi’i Ahmad bin Hambal bin
Hilal az-Zahili asy-
Syaibani
Pengikut 45% umat muslim 15% umat muslim 28% umat muslim Penganut terbesar di
dunia terdiri atas : Asia dunia dunia Jazirah Arab,
Selatan(Pakistan, India, Palestina,Syiria dan Irak
Bangladesh, Sri langka,
dan Maladewa), Mesir
Utara, separuh Irak,
Syria, Libanon dan
Palestina (campuran
Syafi’i dan Hanafi),
Kaukasia (Chechnya,
Dagestan)
Sifat Menggunakan rasio Cenderung tradisional Mazhab tengah, tidak Menjadi Mazhab resmi
yang dominan, bersifat terlalu rasinal seperti pemerintah Saudi
rasional Mazhab Hanafi tapi Arabia
tidak terlalu tradisional
seperti Mazhab Maliki
3. Mengarifi
perbedaan Mazhab g. Terhadap orang lain atau hal-hal yang berkaitan dengan
kemaslahatan umum, sangat diutamakan kitanmemilih sikap
melonggarkan dan bertoleransi (tausi’ah dan tasamuh)
a. Membekali diri dan mendasari sikap sebaik- h. Menghindari sikap ghuluw (berlebih-lebihan) atau tatharruf
baiknya dengan ilmu, amal dan akhlaq secara (ekstrem) dalam masalah-masalah furu’ (cabang/bukan inti)
proporsional i. Tetap mengutamakan dan mengedepankan masalah-
b. Lebih memprioritaskan perhatian dan masalah prinsip yang telah disepakati atas masalah masalah
kepedulian terhadap masalah-masalah besar furu’ yang diperselisihkan
ummat daripada perhatian terhadap masalah- j. Menjadikan masalah-masalah ushul (prinsip) yang
masalah kecil seperti masalah khilafiyah disepakati (masalah-masalah ijma’) dan bukan masalah-
c. Memahami ikhtilaf (perbedaan) dengan benar, masalah furu’ ijtihadiyah (masalah-masalah khilafiyah).
mengakui dan menerimanya sebagai bagian Sebagai standar dan parameter komitmen dan keistiqamahan
dari rahmat Allah bagi umat. seorang muslim
d. Meneladani etika dan sikap para ulama salaf k. Menjaga agar ikhtilaf (perbedaan) dalam masalah-masalah
dala ber-ikhtilaf furu’ ijtihadiyah tetap berada di wilayah wacana pemikiran
dan wawasan keilmuan, dan tidak masuk ke wilayah hati.
e. Mengikuti pendapat ulama dengan mengetahui
dalilnya, atau memilih pendapat yang rajih
l. Perlakukan dan sikapilah orang lain, kelompok lain dan
(kuat) setelah mengkaji dan membandingkan penganut madzhab lain sebagai engkau, kelompok dan
berdasarkan metodologi (manhaj) ilmiah yang madzhabmu ingin diperlakukan dan disikapi.
diakui
f. Untuk praktek pribadi, setiap orang berhak
mengikuti dan mengamalkan pendapat atau
mazhab yang rajih (yang kuat) menurut
pilihannya.
D. AKOMODASI KEARIFAN
LOKAL DALAM HUKUM 2. Menyandingkan hukum islam dengan
tradisi lokal
ISLAM
Nabi Muhammad SAW sebagai
pembawa misi islam diutus untuk
1. Urf (budaya dan adat istiadat) memperbaiki apa yang sudah ada menjadi
dalam bingkai hukum islam lebih baik dan bukan menghapus yang
sudah ada, kemudian menciptakan
Islam diperuntukkan bagi semua umat
Islam menjadi agama penyempurna bagi semuanya menjadi baru.
agama-agama yang telah diturunkan dalam penyebaran islam di Nusantara
Allah SWT sebelumnya, yang merupakan misalnya Wali Songo mendakwahkan islam
faktor utama pembeda antara islam di tanah Jawa dengan memadukan antara
dengan Agama samawi lainnya. ajaran islam dengan budaya dan tradisi
kehadiran Rasul SAW dalam masyarakat Jawa.
masyarakat Arab tidak untuk
tradisi masyarakat yang tidak
menghilangkan perilaku dan tradisi
bertentangan dengan prinsip-prinsip syariat
masyarakat arab secara keseluruhan,
tetapi mencoba menyempurnakan yang islam dapat dijadikan dasar pertimbangan
kurang baik yang terjadi dalam diri dalam menetapkan hukum islam (fikih)
mereka, beliau mengemas tradisi-tradisi
arab untuk mengembangkan islam