Anda di halaman 1dari 21

HUKUM ISLAM DAN

PERBEDAAN MAZHAB
Kelompok 1
FAIZATUNNISA SUBAIDI

MUHAMMAD NURUL MUBAROK

SELVIYA IRAWATI
A. HUKUM ISLAM Q.S. Al-Jatsiyah: 18

Aturan kehidupan yang


dapat melahirkan
kesejahteraan,
kedamaian kebahagiaan
dunia akherat.

Hukum islam
merupakan sinonim dari
syariah atau fikih
CAKUPAN SYARIAT ISLAM:
SYARIAH
a. Ahkam syar’iyyyah i’tiqadiyyah
bidang bahasan ilmu tauhid
Secara etimologis (bahasa) syariah
berarti:
“jalan menuju tempat keluarnya air b. Ahkam syar’iyyah khuluqiyyah
(sumber mata air)”.
bidang bahasan ilmu tasawuf

c. Ahkam syar’iyyah amaliyyah

Secara terminologis (istilah) syariat bidang bahasan ilmu fikih


adalah:
ketentuan Allah yang di tetapkan
kepada hamba-hambanya baik
menyangkut aqidah, ibadah,
FIKIH

Fikih dapat diartikan dengan al-fahm, yaitu pemahaman


atau pengertian.

Secara istilah, fikih adalah “memahami ketentuan-


ketentuan syariah yang bersifat aplikatif melalui dalil-
dalilnya yang terperinci.”

Ungkapan lain, fikih merupakan rumusan-rumusan


hukum yang dihasilkan para ulama melalui pengkajian
yang mendalam terhadap ketentuan-ketentuan syariah
yang terhimpun dalam al-Qur’an dan hadis.
PERBEDAAN SYARIAH DAN FIKIH
Aspek Syariat Fikih

Rumusan Berupa nash-nash (teks) yang Berupa pemikiran para ulama sebagai
terhimpun dalam al-Qur’an dan hasil penafsiran dan penjabaran atas
hadis-hadis Nabi syariah
Sifat Dasar Fundamental, global, absolut (qath’i), Instrumental, terinci, relatif (dhanni),
dan tidak berubah dan selalu berubah sesuai dengan
perkembangan situasi dan kondisi
Ruang Lingkup Mencakup semua persoalan agama, Hanya mencakup persoalan ibadah
baik yang berhubungan dengan kepada Allah dan muamalah dengan
keyakinan, akhlak, atau hal-hal praktis sesama manusia
seputar tata cara beribadah kepada
Allah
Keragaman Hanya satu, dalam bentuk nash al- Terdiri dari banyak ragam, sejalan
Qur’an dan hadis Nabi dengan banyaknya ulama’ fikih yang
merumuskannya. Seperti Imam
Hanafi, Imam Malik, Imam Syafi’i,
Imam Hambali, dll.
RAGAM
PENDEKATAN
HUKUM ISLAM
Memahami teks-teks al-
Qur’an dan Hadis secara
tersurat (apa adanya)
a. Tekstualitas atau
transkripturalis

Memahami teks-teks al-


Qur’an dan Hadis secara
b. Rasionalis
tersurat (makna dibalik
teks)

c. Kontekstual Menggali substansi teks


al-Qur’an dan Hadis
kemudian
mengkontekskannya
sesuai dengan
B. SUMBER HUKUM
ISLAM

IJTIHAD
AL-QUR’AN HADIS
AL-QUR’AN

Al-Qur’an secara etimologis berarti


“bacaan” atau “yang dibaca”.
Sebagai sumber pokok hukum
Islam yang pertama, yang
berasal dari wahyu yang
Secara terminologis, menurut imam
syaukani. Al-Qur’an adalah qalam
diturunkan Allah melalui
Allah yang diturunkan kepada Rasul-
Nya, Muhammad bin Abdullah
malaikat Jibril kepada Nabi
dalam bahasa arab dan maknanya Muhammad SAW
yang murni, yang sampai kepada
kita secara mutawatir.
Komposisi ayat al-Qur’an yang No Aspek Jumlah
berbicara mengenai tema hukum Ayat
jauh lebih sedikit dibanding 1 Ibadah mahdhah (shalat, puasa, zakat, dan haji) 140
dengan tema akhlak, akidah, atau
sejarah. 2 Keluarga (perkawinan, perceraian, mawaris) 70
3 Ekonomi (perdagangan, sewa-menyewa, kontrak, dan 70
hutang-piutang)
Dari total 6360 ayat al-Qur’an, hanya 368 4 Pidana (kriminal dan norma hukum lainnya) 30
ayat yang secara langsung berbicara
tentang hukum. 5 Qadha’ (persaksian dan sumpah dalam proses 13
peradilan)
6 Politik (hak-hak warga negara dan hubungan 10
pemerintah dengan warganya)
7 Hubungan sosial (interaksi umat Islam dengan non 25
Islam dan hubungan antara negara Islam dengan non
Islam)
DISTRIBUSI AYAT –AYAT
8 Hubungan sosial antara orang kaya dengan orang 10
DALAM AL-QUR’AN miskin, jaminan negara terhadap orang miskin
HADIS
Hadis yang dapat dijadikan
Secara etimologis, hadis berarti
perkataan, cerita, atau kejadian, pijakan hukum adalah hadis
seperti dalam ungkapan Arab, “ shahih dan hasan. Sementara
Atahaddatsu ma’ahu” artinya “saya
berkata dengannya”, “hadits al-ifk” yang tidak bisa digunakan adalah
artinya “cerita bohong”, dan “hadits hadis dha’if. Akan tetapi dalam
adhim” artinya “kejadian besar”.
hal fadhail al-a’mal (keutamaan
ibadah), hadis daif masih bisa
Secara terminologis, menurut
digunakan.
Manna’ al-Qatthan, Hadis adalah
segala sesuatu yang datang dari
Nabi Muhammad, baik berupa
perkataan, perbuatan, maupun
ketetapannya.
IJTIHAD SYARAT SESEORANG HENDAK BERIJTIHAD

a. Mampu memahami dengan baik al-Quran


Ijtihad secara bahasa adalah dan hadis
“mencurahkan segala b. Menguasai seluruh masalah yang hukumnya
kemampuan untuk telah ditunjukkan oleh ijma’ (kesepakatan
merealisasikan sesuatu”. para sahabat Nabi)
c. Menguasai bahasa Arab secara
komprehensif
Menurut istilah, Imam Ghazali
dalam kitabnya al-Mustashfa d. Menguasai ilmu Ushul al-Fiqh
Min Ilmi al-Ushul e. Memiliki pengetahuan di bidang nasikh-
mendefinisikan ijtihad adalah mansukh (konsep pembatalan hukum, baik
upaya seorang mujtahid yang menyangkut ayat al-Qur’an atau hadis
mencurahkan kemampuannya Nabi)
dalam memperoleh
pengetahuan tentang berbagai
hukum syariah.
Perbedaan Al-Quran Hadis Ijtihad
Sebagai sumber hukum Pokok pertama Pokok kedua pelengkap
islam
Asal Dari wahyu yang Berasal dari perkataan, Berasal dari aktivitas yang
diturunkan Allah SWT perbuatan, maupun sungguh-sungguh dari
melalui malaikat Jibril ketetapan Nabi Ulama dalam menghadapi
kepada Nabi Muhammad Muhammad SAW hukum yang masih global
SAW yang terdapat dalam
syariah
Fungsi Sumber hukum utama Penjelas dan penafsir Al- Proses penafsiran
Qur’an terhadap Al-Qur’an dan
Hadis
Waktu Penulisan Penulisannya sejak jaman Baru ditulis pada zaman Tidak ada batasan waktu
Nabi SAW, namun baru Umar bin ‘Abd Al Aziz mulai penulisan
dikumpulkan menjadi pada dinasti ummayah
mushaf yang utuh pada
zaman khalifah Usman bin
Afan
C. PERBEDAN MAZHAB
DAN PENYIKAPANNYA
1. Bermadzhab
Klasifikasi mazhab islam
dan Urgensinya
menurut Abu Zahrah:
Mazhab dapat diartikan
dengan aliran. Mazhab politik (syiah,khawarij,
ahlusunnah dan Murjiah)
Dalam kamus fikih, mazhab
adalah metode tertentu dalam Mazhab akidah (jabariyah, Qadariyah
menggali hukum syariah yang (muktazilah), asy’ariyah, maturidiyah,
bersifat praktis dari dalil- salafiyah dan wahabiyah)
dalilnya yang bersifat
kasuistik.
Mazhab fikih (hanafiyah, malikiyah,
syafiiyah, hanabilah, zahiriyah,
Mazhab tidak hanya digunakan zaidiyah dan ja’fariyah)
dalam konteks fikih, tetapi
juga dalam bidang akidah dan
politik.
Apakah ada keharusan bermazhab
bagi umat islam?
2. Ragam mazhab fikih
Mazhab Hanafi
Mazhab fikih dibagi 2 Mazhab Maliki
Mazhab Syafi’i
Mazhab Hambali
1.Bagi Muslim Suni

Mazhab Ja’fari
2. Bagi Muslim Syi’ah
Ismailiyah
zaidiyah
Perbedaan Mazhab Hanaf Mazhab Maliki Mazhab Syaf’i Mazhab Hambali

Pendiri Abu Hanifah Nu’man Imam Malik Muhammad bin Idris Imam Abu Abdillah
bin Tsabit Al Kufi asy-Safi’i Ahmad bin Hambal bin
Hilal az-Zahili asy-
Syaibani

Pengikut 45% umat muslim 15% umat muslim 28% umat muslim Penganut terbesar di
dunia terdiri atas : Asia dunia dunia Jazirah Arab,
Selatan(Pakistan, India, Palestina,Syiria dan Irak
Bangladesh, Sri langka,
dan Maladewa), Mesir
Utara, separuh Irak,
Syria, Libanon dan
Palestina (campuran
Syafi’i dan Hanafi),
Kaukasia (Chechnya,
Dagestan)

Sifat Menggunakan rasio Cenderung tradisional Mazhab tengah, tidak Menjadi Mazhab resmi
yang dominan, bersifat terlalu rasinal seperti pemerintah Saudi
rasional Mazhab Hanafi tapi Arabia
tidak terlalu tradisional
seperti Mazhab Maliki
3. Mengarifi
perbedaan Mazhab g. Terhadap orang lain atau hal-hal yang berkaitan dengan
kemaslahatan umum, sangat diutamakan kitanmemilih sikap
melonggarkan dan bertoleransi (tausi’ah dan tasamuh)
a. Membekali diri dan mendasari sikap sebaik- h. Menghindari sikap ghuluw (berlebih-lebihan) atau tatharruf
baiknya dengan ilmu, amal dan akhlaq secara (ekstrem) dalam masalah-masalah furu’ (cabang/bukan inti)
proporsional i. Tetap mengutamakan dan mengedepankan masalah-
b. Lebih memprioritaskan perhatian dan masalah prinsip yang telah disepakati atas masalah masalah
kepedulian terhadap masalah-masalah besar furu’ yang diperselisihkan
ummat daripada perhatian terhadap masalah- j. Menjadikan masalah-masalah ushul (prinsip) yang
masalah kecil seperti masalah khilafiyah disepakati (masalah-masalah ijma’) dan bukan masalah-
c. Memahami ikhtilaf (perbedaan) dengan benar, masalah furu’ ijtihadiyah (masalah-masalah khilafiyah).
mengakui dan menerimanya sebagai bagian Sebagai standar dan parameter komitmen dan keistiqamahan
dari rahmat Allah bagi umat. seorang muslim
d. Meneladani etika dan sikap para ulama salaf k. Menjaga agar ikhtilaf (perbedaan) dalam masalah-masalah
dala ber-ikhtilaf furu’ ijtihadiyah tetap berada di wilayah wacana pemikiran
dan wawasan keilmuan, dan tidak masuk ke wilayah hati.
e. Mengikuti pendapat ulama dengan mengetahui
dalilnya, atau memilih pendapat yang rajih
l. Perlakukan dan sikapilah orang lain, kelompok lain dan
(kuat) setelah mengkaji dan membandingkan penganut madzhab lain sebagai engkau, kelompok dan
berdasarkan metodologi (manhaj) ilmiah yang madzhabmu ingin diperlakukan dan disikapi.
diakui
f. Untuk praktek pribadi, setiap orang berhak
mengikuti dan mengamalkan pendapat atau
mazhab yang rajih (yang kuat) menurut
pilihannya.
D. AKOMODASI KEARIFAN
LOKAL DALAM HUKUM 2. Menyandingkan hukum islam dengan
tradisi lokal
ISLAM
Nabi Muhammad SAW sebagai
pembawa misi islam diutus untuk
1. Urf (budaya dan adat istiadat) memperbaiki apa yang sudah ada menjadi
dalam bingkai hukum islam lebih baik dan bukan menghapus yang
sudah ada, kemudian menciptakan
Islam diperuntukkan bagi semua umat
Islam menjadi agama penyempurna bagi semuanya menjadi baru.
agama-agama yang telah diturunkan dalam penyebaran islam di Nusantara
Allah SWT sebelumnya, yang merupakan misalnya Wali Songo mendakwahkan islam
faktor utama pembeda antara islam di tanah Jawa dengan memadukan antara
dengan Agama samawi lainnya. ajaran islam dengan budaya dan tradisi
kehadiran Rasul SAW dalam masyarakat Jawa.
masyarakat Arab tidak untuk
tradisi masyarakat yang tidak
menghilangkan perilaku dan tradisi
bertentangan dengan prinsip-prinsip syariat
masyarakat arab secara keseluruhan,
tetapi mencoba menyempurnakan yang islam dapat dijadikan dasar pertimbangan
kurang baik yang terjadi dalam diri dalam menetapkan hukum islam (fikih)
mereka, beliau mengemas tradisi-tradisi
arab untuk mengembangkan islam

Anda mungkin juga menyukai