Bedah SKL Bahasa Indonesia 2018
Bedah SKL Bahasa Indonesia 2018
Menyunting
Membaca
Ejaan dan
Sastra
Tanda Baca
Menyunting
Kata, Menulis
Kalimat, Terbatas
Paragraf
Mengidentifikasi Memaknai
Menentukan
Menggunakan
Menyimpulkan konsep/prinsip
30. Disajikan teks eksposisi rumpang, peserta didik dapat melengkapi teks
eksposisi dengan tepat
31. Disajikan teks deskripsi rumpang, peserta didik dapat melengkapi teks
deskripsi dengan tepat
32. Disajikan teks ulasan rumpang, peserta didik dapat melengkapi teks ulasan
dengan tepat
Membandingkan
pola Menanggapi
40. Disajikan teks ulasan, peserta didik dapat menilai kelemahan teks
ulasan dengan tepat
41. Disajikan teks diskusi, peserta didik dapat mengomentari teks diskusi
dengan tepat
Kata merupakan satuan bahasa terkecil yang memiliki dua unsur, yaitu unsur bentuk dan isi. Unsur
bentuk adalah wujud yang dapat ditangkap pancaindra. Unsur isi atau makna adalah wujud yang dapat
dipahami oleh pikiran karena dirangsang oleh unsur bentuk. Sebagai contoh, Kata rumah adalah unsur
bentuk karena dapat ditangkap oleh indra penglihatan. Unsur isi atau makna kata rumah adalah sebuah
bangunan beratap, berpintu, dan berjendela yang menjadi tempat tinggal manusia. Pengertian rumah
dari segi bentuk dan isi tersebut yang sesuai dengan kesepakatan pemakai bahasa disebut juga makna
leksikal, artinya makna kata sesuai dengan makna dalam kamus.
Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan
secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa. Makna kalimat dalam teks dapat ditentukan
berdasarkan konteks dalam teks tersebut. Sebagai contoh, sebuah teks prosedur, atau tanggapan
deskriptif terdiri atas beberapa kalimat. Kalimat satu dengan kalimat lainnya harus memiliki satu
kesatuan ide. Antarkalimat tersebut harus saling berhubungan atau koherensi. Cara menentukan makna
kalimat dalam teks dengan kalimat tersebut. Makna kalimat yang baru tersebut masih dalam satu
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Bacalah teks biografi tokoh tersebut!
Tumbuh menjadi anak bungsu dari lima bersaudara, Andy F. Noya justru menjadi anak nakal.
Karena kenakalannya, sang ayah selalu melarang Andy F Noya ketika ia ingin membantu
memperbaiki mesin ketik. Selain takut rusak, ayahnya tidak ingin anaknya itu mengikuti
jejaknya menjadi tukang servis mesin ketik. Namun apa mau dikata Andy F. Noya kecil
memang tidak bisa lepas dari mesin ketik. Ia gemar tulis-menulis sejak bersekolah di SD.
Ketika bersekolah di Jayapura, Andy F. Noya gemar mengarang dan menggambar. Ia pernah
menjuarai lomba mengarang dan menggambar karikatur. Andy F. Noya memiliki nilai akademis
sangat baik. Ia termasuk salah satu lulusan terbaik STM N 6 Jakarta.
Pada umumnya teks eksposisi terdiri atas tiga bagian, yakni bagian tesis yang
merupakan pendapat atau opini, bagian argumentasi atau alasan yang
merupakan isi, dan bagian penengasan ulang yang merupakan bagian penutup.
Pada bagian evaluasi penulis mengevaluasi karya sastra, penampilan, dan produksi. Bagian evaluasi juga berisi
gambaran secara detail suatu karya sastra yang diulas. Gambaran tersebut bisa berupa bagian, ciri-ciri dan
kualitas karya tersebut.
Pada bagian rangkuman, penulis memberikan ulasan akhir. Ulasan akhir tersebut berisi simpulan karya tersebut.
Jawaban: B
Tokoh Diva digambarkan memiliki watak sabar. Sifat tokoh Diva sabar ditunjukkan ketika
ia menuruti kata Rifa. Kesabaran itu ternyata memberikan hikmah tersendiri baginya.
Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan para tokoh serta menata adegan dan hubungan antartokoh.
Tahap ini merupakan tahap pembukaan cerita, pemberian informasi awal.
2. Tahap pemunculan konflik (generating circumstances)
Konflik atau masalah-masalah dalam tahap ini mulai dimunculkan. Jadi, tahap ini merupakan tahap awal
munculnya konflik. Konflik tersebut akan berkembang atau dikembangkan menjadi konflik-konflik pada
tahap berikutnya.
Konflik yang dialami para tokoh cerpen mencapai titik intensitas puncak. Klimaks sebuah cerita akan
dialami oleh tokoh utama yang berperan sebagi pelaku dan penderita terjadinya konflik utama.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Selain alur, pola pengembangan cerita dapat berupa cerita dalam bentuk dialog
atau narasi. Pola pengembangan cerita juga dapat berupa penyebutan tokoh.
Bahasa dalam cerpen dan fabel akan berbeda. Cerpen biasanya menggunakan
cerita Pop sesuai tuntutan zaman. Sementara itu, bahasa yang digunakan dalam
fabel menggunakan bahasa Melayu dan bahasa Indonesia.
Ada beberapa pengarang cerpen menggunakan bahasa lokal tempat ia berasal.
Pemilihan bahasa tersebut menandakan kekhasan pengarang cerpen tersebut.
Sebagai contoh sastrawan Umar Kayam dalam cerpennya sering diselipi
penggunaan istilah bahasa Jawa.