Anda di halaman 1dari 98

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Membaca
Nonsastra

Menyunting
Membaca
Ejaan dan
Sastra
Tanda Baca

Menyunting
Kata, Menulis
Kalimat, Terbatas
Paragraf

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Pengetahuan
dan
pemahaman

Mengidentifikasi Memaknai

Menentukan

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Disajikan kutipan bacaan nonsastra, peserta didik dapat:

1. menentukan makna kata dalam teks dengan tepat


2. menentukan makna kalimat dalam teks dengan tepat

3. menentukan informasi tersurat dalam teks dengan tepat

4. menentukan bagian teks dengan tepat

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Disajikan kutipan cerpen, peserta didik dapat:

5. menentukan makna kata dalam cerpen dengan tepat


6. menentukan makna kata dalam fabel dengan tepat
7. menentukan makna tersurat dalam cerpen dengan tepat
8. menentukan makna tersurat dalam fabel dengan tepat
9. menentukan bagian dalam cerpen dengan tepat
10.menentukan bagian dalam fabel dengan tepat

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Disajikan kutipan paragraf, peserta didik dapat:

11.melengkapi istilah dalam kalimat dengan tepat


12.melengkapi kata dalam kalimat dengan tepat

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Disajikan paragraf, peserta didik dapat:

13.menunjukkan kata yang tidak sesuai dengan kaidah


dengan tepat

14.menunjukkan kalimat yang tidak sesuai dengan


kaidah dengan tepat

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Disajikan paragraf, peserta didik dapat:

15.menunjukkan kesalahan dalam penggunaan ejaan


dengan tepat

16.menunjukkan kesalahan dalam penggunaan tanda


baca dengan tepat

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Aplikasi

Menggunakan
Menyimpulkan konsep/prinsip

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Disajikan kutipan bacaan nonsastra, peserta didik dapat:

17. menentukan ide pokok teks dengan tepat

18. menyimpulkan isi teks dengan tepat

19. menyimpulkan pendapat pro dalam teks dengan tepat

20. menyimpulkan pendapat kontra dalam teks dengan


tepat

21. meringkas isi teks dengan tepat

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Disajikan kutipan cerpen/fabel, peserta didik dapat:

22. menyimpulkan makna simbol dalam cerpen dengan tepat


23. menyimpulkan makna simbol dalam fabel dengan tepat

24. menyimpulkan isi tersurat dalam cerpen dengan tepat

25. menyimpulkan isi tersurat dalam fabel dengan tepat

26. menyimpulkan sebab konflik dalam cerpen dengan tepat

27. menyimpulkan akibat konflik dalam fabel dengan tepat

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


28. Disajikan teks secara acak , peserta didik dapat menyusun urutan kalimat
dengan tepat

29. Disajikan paragraf rumpang, peserta didik dapat melengkapi paragraf


dengan tepat

30. Disajikan teks eksposisi rumpang, peserta didik dapat melengkapi teks
eksposisi dengan tepat

31. Disajikan teks deskripsi rumpang, peserta didik dapat melengkapi teks
deskripsi dengan tepat
32. Disajikan teks ulasan rumpang, peserta didik dapat melengkapi teks ulasan
dengan tepat

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


mengisi teks
33. Disajikan teks rumpang, peserta didik dapat

rumpang dengan kata bentukan sesuai kaidah dengan


tepat

34. Disajikan kalimat rumpang, peserta didik dapat mengisi


konjungsi dalam kalimat dengan tepat

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Disajikan paragraf, peserta didik dapat:

35. menggunakan ejaan dengan tepat


36. menggunakan tanda baca dengan tepat

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Mengevaluasi Penalaran Memvariasikan

Membandingkan
pola Menanggapi

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


37. Disajikan 2 teks berbeda, peserta didik dapat membandingkan
penggunaan bahasa dalam teks dengan tepat
38. Disajikan 2 teks berbeda, peserta didik dapat membandingkan pola
penyajian dalam teks dengan tepat
39. Disajikan teks ulasan, peserta didik dapat menilai keunggulan teks
ulasan dengan tepat

40. Disajikan teks ulasan, peserta didik dapat menilai kelemahan teks
ulasan dengan tepat

41. Disajikan teks diskusi, peserta didik dapat mengomentari teks diskusi
dengan tepat

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Disajikan kutipan fabel/cerpen, peserta didik dapat:
42. membandingkan pola pengembangan kedua teks tersebut dengan tepat
43. membandingkan bahasa kedua teks tersebut dengan tepat
44. menunjukkan bukti latar dan watak fabel dan cerpen dengan tepat
45. menunjukkan bukti latar cerpen dengan tepat
46. menunjukkan bukti watak tokoh cerpen dengan tepat
47. menunjukkan bukti latar fabel dengan tepat
48. menunjukkan bukti watak tokoh fabel dengan tepat
49. mengomentari unsur intrinsik cerpen dengan tepat
50. Disajikan kutipan puisi, peserta didik dapat mengomentari unsur intrinsik puisi dengan
tepat
51. Disajikan kutipan drama, peserta didik dapat mengomentari unsur intrinsik drama dengan
tepat
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
52. Disajikan paragraf rumpang, peserta didik dapat memvariasikan
kata dalam paragraf dengan tepat
53. Disajikan paragraf rumpang, peserta didik dapat memvariasikan
kalimat dalam paragraf dengan tepat

54. Disajikan ilustrasi peristiwa, peserta didik dapat menulis teks


(deskripsi) dengan tepat

55. Disajikan teks prosa, peserta didik dapat mengubah menjadi


teks puisi dengan tepat

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


56. Disajikan kalimat, peserta didik dapat memperbaiki kesalahan penggunaan
kata dalam kalimat dengan tepat
57. Disajikan paragraf, peserta didik dapat memperbaiki kesalahan penggunaan
kalimat dalam paragraf dengan tepat
58. Disajikan teks yang terdiri dari 3 paragraf, peserta didik dapat memperbaiki
ketidakpaduan paragraf dengan tepat
59. Disajikan kalimat, peserta didik dapat menentukan alasan kesalahan
penggunaan kata dalam kalimat dengan tepat
60. Disajikan paragraf, peserta didik dapat menentukan alasan kesalahan
penggunaan kalimat dalam paragraf dengan tepat
61. Disajikan paragraf, peserta didik dapat menentukan alasan ketidakpaduan
kalimat dalam paragraf dengan tepat

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Disajikan kalimat dengan ejaan yang kurang tepat, peserta didik dapat

62. memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan dengan tepat

63. memperbaiki kesalahan penggunaan tanda baca


dengan tepat

64. menentukan alasan kesalahan penggunaan ejaan


dengan tepat

65. menentukan alasan kesalahan penggunaan tanda


baca dengan tepat

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Cermatilah teks berikut!
Pendidikan karakter berarti melakukan usaha sungguh-sungguh, sistematik, dan berkelanjutan.
Pendidikan karakter dapat membangkitkan kesadaran dan keyakinan semua orang Indonesia
bahwa tidak akan ada masa depan yang lebih baik tanpa menguatkan karakter remaja Indonesia.
Dengan kata lain, tidak masa depan yang bisa diwujudkan tanpa kejujuran, tanpa peningkatan
disiplin diri, tanpa kegigihan, tanpa semangat belajar yang tinggi, dan tanpa pengembangan rasa
tanggung jawab. Tidak ada masa depan yang lebih baik tanpa memupuk persatuan di tengah-
tengah kebhinekaan, tanpa semangat berkontribusi bagi kemajuan bersama, serta rasa percaya
diri dan optimis. Inilah tantangan kalian sebagai generasi penerus bangsa.

Makna kata bercetak miring dalam teks tersebut adalah ....


A. mengajak
B. melayani
C. memedulikan
D. menyumbang
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Jawaban: D
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata berkontribusi mengandung makna menyumbang. Jadi,
jawaban tepat terdapat pada pilihan jawaban D. Pilihan jawaban A, B, dan C tidak tepat karena tidak
sesuai arti dalam kamus.

Kata merupakan satuan bahasa terkecil yang memiliki dua unsur, yaitu unsur bentuk dan isi. Unsur
bentuk adalah wujud yang dapat ditangkap pancaindra. Unsur isi atau makna adalah wujud yang dapat
dipahami oleh pikiran karena dirangsang oleh unsur bentuk. Sebagai contoh, Kata rumah adalah unsur
bentuk karena dapat ditangkap oleh indra penglihatan. Unsur isi atau makna kata rumah adalah sebuah
bangunan beratap, berpintu, dan berjendela yang menjadi tempat tinggal manusia. Pengertian rumah
dari segi bentuk dan isi tersebut yang sesuai dengan kesepakatan pemakai bahasa disebut juga makna
leksikal, artinya makna kata sesuai dengan makna dalam kamus.
Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan
secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa. Makna kalimat dalam teks dapat ditentukan
berdasarkan konteks dalam teks tersebut. Sebagai contoh, sebuah teks prosedur, atau tanggapan
deskriptif terdiri atas beberapa kalimat. Kalimat satu dengan kalimat lainnya harus memiliki satu
kesatuan ide. Antarkalimat tersebut harus saling berhubungan atau koherensi. Cara menentukan makna
kalimat dalam teks dengan kalimat tersebut. Makna kalimat yang baru tersebut masih dalam satu
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Bacalah teks biografi tokoh tersebut!
Tumbuh menjadi anak bungsu dari lima bersaudara, Andy F. Noya justru menjadi anak nakal.
Karena kenakalannya, sang ayah selalu melarang Andy F Noya ketika ia ingin membantu
memperbaiki mesin ketik. Selain takut rusak, ayahnya tidak ingin anaknya itu mengikuti
jejaknya menjadi tukang servis mesin ketik. Namun apa mau dikata Andy F. Noya kecil
memang tidak bisa lepas dari mesin ketik. Ia gemar tulis-menulis sejak bersekolah di SD.
Ketika bersekolah di Jayapura, Andy F. Noya gemar mengarang dan menggambar. Ia pernah
menjuarai lomba mengarang dan menggambar karikatur. Andy F. Noya memiliki nilai akademis
sangat baik. Ia termasuk salah satu lulusan terbaik STM N 6 Jakarta.

Keistimewaan tokoh dalam teks biografi tersebut adalah ...


A. Andy F. Noya merupakan anak bungsu sehingga nakal.
B. Andy F. Noya suka membantu ayahnya mereparasi mesin ketik.
C. Andy F. Noya kecil gemar tulis-menulis sejak bersekolah di SD.
D. Andy F. Noya ingin mengikuti jejak ayahnya menjadi tukang servis mesin ketik.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Jawaban: C
Keistimewaan tokoh menyangkut keunggulan atau keahlian seseorang yang sangat
mengagumkan. Teks tersebut menjelaskan masa kecil tokoh Andy F. Noya. Beberapa
keistimewaan Andy F. Noya antara lain sejak SD gemar tulis menulis. Ia pernah menjuarai
lomba menggarang dan menggambar karikatur. Nilai akademis Andy F. Noya sangat baik
sehingga mendapat predikat lulusan terbaik STM 6 Jakarta. Jadi, keistimewaan Andy F. Noya
terdapat pada pilihan jawaban C. Pilihan jawaban A dan B bukan keistimewaan Andy F. Noya,
melainkan pernyataan yang terdapat dalam teks biografi tersebut. Pilihan jawaban D tidak
sesuai dengan teks biografi tersebut.
Teks mengandung informasi baik tersurat maupun tersirat. Makna tersurat adalah makna
tertulis, eksplisit, atau tampak jelas dalam teks bacaan. Dapat pula dikatakan bahwa makna
tersurat adalah makna yang secara langsung dinyatakan dalam teks bacaan.
Kamu dapat menentukan informasi tersurat dalam teks biografi. Informasi tersurat tersebut
dapat ditemukan pada keistimewaan tokoh dan sifat atau sikap yang dapat diteladani dari
tokoh tersebut.

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Bacalah bagian teks berikut!
Etnis Betawi, sebagai sebuah identitas, kini semakin lamah bertahan seiring
percepatan perubahan Jakarta yang enggan berhenti. Jumlah pendatang yang tidak
pernah surut, budaya asing yang terus menggempur, telah membuat etnis ini semakin
tidak terlihat. Padahal, semestinya identitas budaya ini tetap kental meskipun
Jakarta telah menjadi sebuah kota metropolitan. Namun, pada kenyataannya
identitas Betawi perlahan-lahan tergeser dan terpinggirkan.

Kutipan teks tersebut merupakan bagian ....


A. pendahuluan
B. sinopsis buku
C. kelebihan dan kelemahan
D. penutup
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Jawaban: A
Kutipan tersebut tergolong teks ulasan. Kutipan teks ulasan tersebut berisi
gambaran umum tentang identitas etnis Betawi yang semakin tergeser dan
terpinggirkan. Paragraf yang berisi tentang gambaran umum atau deskripsi
secara singkat sebuah teks disebut pendahuluan. Jadi, jawaban tepat terdapat
pada pilihan jawaban A. Pilihan B, C, dan Dtidak tepat. Bagian sinopsis berisi
pokok-pokok isi buku. Bagian kelebihan dan kelemahan berisi segi menarik dan
kekurangan buku. Bagian penutup berisi simpulan karya tersebut.

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Bahasa Indonesia mengenal beberapa jenis teks. Jenis-jenis teks tersebut antara lain teks laporan, teks
eksposisi, teks ulasan, teks biografi, teks prosedur, dan teks tanggapan kritis. Teks-teks tersebut memiliki
bagian. Sebelum membahas bagian teks, perlu diketahui, terlebih dahulu definisi teks-teks tersebut.
1. Teks Laporan
Teks laporan adalah bentuk hasil pengamatan yang dilakukan dan bertujuan untuk menginformasikan hasil
yang diperoleh tersebut kepada pembaca. Oleh karena itu, teks laporan dapat pula disamakan dengan teks
hasil observasi. Kegiatan observasi atau pengamatan pada dasarnya merupakan kegiatan sehari-hari yang
sering kamu lakukan. Akan tetapi, tidak semua kegiatan yang diamati itu disebut observasi. Observasi harus
dilakukan secara senggaja, runtut, sesuai dengan aspek-aspek tertentu, dan berdasarkan tujuan yang jelas.
Observasi adalah kegiatan pengamatan terhadap keadaan, objek atau peristiwa yang akan diteliti. Hasil dari
observasi atau pengamatan ditulis dengan lengkap mengenai detail-detail objek pengamatan. Hasil observasi.
Jadi, teks hasil observasi adalah teks pengamatan yang ditulis secara terperinci, sistematik, dan bersifat
faktual.
Teks hasil observasi memiliki struktur atau bagian-bagian. Struktur teks hasil observasi terdiri atas definisi
umum (bagian pembuka), deskripsi bagian (bagian isi), dan deskripsi manfaat (bagian penutup). Bagian
definisi umum berisi pengertian sesuatu yang dibahas. Deskripsi bagian berisi gambaran tentang sesuatu cara
secara terperinci. Sementara itu, deskripsi manfaat merupakan bagian yang berisi manfaat atau kegunaan.

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


2. Teks Eksposisi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, eksposisi adalah uraian atau paparan
yang bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan dalam karangan. Menurut ahli
tata bahasa Indonesia, Gorys Keraf, eksposisi atau pemaparan adalah salah satu
bentuk tulisan atau keterampilan berbahasa secara efektif yang berusaha untuk
menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran yang dapat memperluas
pandangan atau pengetahuan seseorang yang membaca uraian tersebut.

Pada umumnya teks eksposisi terdiri atas tiga bagian, yakni bagian tesis yang
merupakan pendapat atau opini, bagian argumentasi atau alasan yang
merupakan isi, dan bagian penengasan ulang yang merupakan bagian penutup.

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


3. Teks Ulasan
Teks ulasan adalah teks yang dihasilkan dari sebuah analisis terhadap berbagai karya sastra. Analisis tersebut
berisi tinjauan terhadap isi karya sastra baik buku, cerpen, novel, film, drama, maupun puisi. Analisis atau
tinjauan tersebut bertujuan mengetahui kualitas, kelebihan, dan kekurangan yang dimiliki karya sastra tersebut.
Hasil analisis tersebut ditujukan kepada pembaca atau khalayak ramai.
Struktur teks ulasan terdiri atas orientasi (orientation), tafsiran (interpretative recount), evaluasi (evaluation),
dan rangkuman (evaluative summation).
Bagian orientasi berisi gambaran umum karya sastra yang akan diulas. Gambaran umum karya sastra tersebut
dapat berupa identitas dan gambaran umum karya sastra.
Tafsiran berisi pandangan mengenai karya sastra yang diulas. Bagian ini dilakukan setelah mengevaluasi karya
sastra tersebut. Pada bagian ini penulis biasanya membandingkan karya sastra tersebut dengan karya lain yang
mirip. Penulis juga menilai kekurangan dan kelebihan karya sastra yang diulas.

Pada bagian evaluasi penulis mengevaluasi karya sastra, penampilan, dan produksi. Bagian evaluasi juga berisi
gambaran secara detail suatu karya sastra yang diulas. Gambaran tersebut bisa berupa bagian, ciri-ciri dan
kualitas karya tersebut.
Pada bagian rangkuman, penulis memberikan ulasan akhir. Ulasan akhir tersebut berisi simpulan karya tersebut.

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Salah satu jenis teks ulasan adalah resensi. Resensi diartikan sebagai penilaian
terhadap karya orang lain dengan memberikan pertimbanganbaik dan buruk
karya tersebut secara objektif. Unsur-unsur tersebut meliputi judul resensi,
data buku, pendahuluan, isi, dan penutup.
a. Judul resensi
Judul resensi harus sesuai dengan keseluruhan isi resensi.
b. Identitas buku
Identitas buku mencakup judul buku, jenis buku, pengarang, penerbit,
tahun terbit, jumlah halaman, dan harga buku.
c. Pendahuluan atau pembuka resensi
Bagian pendahuluan berisi landasan berpikir peresensi. Bagian pendahuluan
biasanya mengemukakan tema dan deskripsi buku secara singkat.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
d. Isi resensi
Isi resensi merupakan bagian inti resensi. Bagian ini meliputi sinopsis atau isi buku secara
ringkas, ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya, keunggulan buku, kelemahan buku,
tinjauan bahasa, dan kesalahan cetak.
1) Sinopsis isi buku
Dalam bagian ini peresensi mengemukakan pokok-pokok isi buku. Jika yang diresensi buku-
buku fiksi, peresensi harus mengemukakan unsur-unsur yang berhubungan dengan masalah,
watak, dan latar cerita sehingga orang lain penasaran ingin membacanya.
2) Kelemahan dan keunggulan buku
Penulisan resensi harus mengemukakan segi-segi menarik dari buku tersebut. Penulis buku
juga harus mengemukakan kekurangan dari buku tersebut.
e. Penutup
Unsur penutup resensi berisi buku itu penting untuk siapa da mengapa. Peresensi juga
mengemukakan simpulan dalam bagian penutup. Penulisan resensi harus mengemukakan nilai
yang diperolehnya terhadap buku yang diresensi dan imbauan-imbauan untuk pembaca.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
4. Teks Biografi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, biografi berarti riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh
orang lain. Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekadar daftar tanggal lahir atau data kematian
dan data pekerjaan seseorang. Dalam biografi dijelaskan secara lengkap kehidupan tokoh sejak
kanak-kanak sampai tua, bahkan hingga tokoh tersebut meninggal. Semua jasa, karya, dan segala
aspek yang dilakukan atau dihasilkan oleh seorang tokoh juga dijelaskan.
Teks biografi terdiri atas struktur -struktur utama. Struktur-struktur teks tersebut sebagai berikut.
a. Orientasi/Pengenalan Tokoh
Orientasi berisi gambaran awal tentang tokoh atau pelaku didalam teks biografi. Orientasi
memberikan pengenalan tokoh secara umum, seperti nama lengkap, tempat tanggal lahir, latar
belakang keluarga, dan riwayat pendidikan.
b. Peristiwa dan Masalah
Dalam bagian ini berisi penjelasan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi atau yang pernah
dialami tokoh, termasuk masalah yang dihadapinya dalam mencapau tujuan dan cita-citanya.
Bagian ini mencakup aspek menarik, mengesankan, dan mengharukan yang dialami tokoh.
c. Reorientasi
Bagian ini berisi pandangan penulis terhadap tokoh yang diceritakan. Reorientasi boleh ada dan
boleh tidak ada dalam teks biografi.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
5. Teks Prosedur
Kata prosedur berkategori nomina. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1) prosedur berarti tahap kegiatan
untuk menyelesaikan suatu aktivitas; 2) metode langkah demi langkah secara pasti dalam memecahkan suatu
masalah. Sementara itu, teks cerita prosedur adalah petunjuk yang berisi langkah-langkah dengan tujuan
tertentu.
Teks terdiri atas dua aspek, yaitu bentuk dan isi. Bentuk teks dapat diidentifikasi berdasarkan strukturnya.
Dengan demikian, struktur merupakan salah satu aspek penting suatu teks, khususnya teks prosedur.
Teks prosedur memiliki struktur atau bagian-bagian. Struktur teks prosedur terdiri atas tujuan, bahan-bahan
perlengkapan, dan langkah-langkah.
a. Tujuan
Bagian ini berisi tujuan kegiatan. Pembaca teks segera mengetahui tujuan kegiatan pada bagian awal teks.
b. Bahan-bahan atau perlengkapan
Bagian ini berisi bahan-bahan atau perlengkapan demi mencapai tujuan.
c. Langkah-langkah
Bagian ini berisi langkah-langkah untuk mencapai tujuan kegiatan berdasarkan berbagai bahan atau
perlengkapan yang tersedia. Langkah-langkah harus dilakukan secara urut agar tujuan dapat tercapai. Dengan
kata lain, ketidakurutan langkah-langkah mengakibatkan suatu kegiatan gagal mencapai tujuan.

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


6. Teks Tanggapan Kritis
Teks tanggapan kritis adalah karangan berisi tanggapan kritis terhadap masalah. Tanggapan kritis
merupakan tanggapan (komentar) seseorang terhadap masalah berdasarkan cara berpikir kritis.
Dalam mengemukakan tanggapan, seseorang harus tajam menganalisis masalah. Selain itu, ia
harus peka terhadap masalah yang ada. Tanggapan kritis tersebut dapat berupa kritik dukungan
pernyataan setuju atau tidak setuju tentang baik buruknya suatu masalah disertai dengan alasan
logis. Alasan tersebut harus memberi dukungan atau solusi permasalahan yang dibahas.
Cara berpikir kritis merupakan proses penilaian atau pengambilan keputusan dilakukan secara
mandiri dengan memperhatikan keadaan di lingkungan sekitar. Berpikir kritis dapat muncul
kapan pun dalam proses penilaian, keputusan, atau penyelesaian masalah secara umum. Kapan
pun seseorang berusaha untuk mengetahui peristiwa yang perlu dipercaya didasari alasannya.
Proses berpikir kritis melalui usaha pemahaman seperti membaca, menulis, berbicara, dan
mendengarkan. Semua dapat dilakukan secara kritis. Berpikir kritis penting agar kamu dapat
menggunakan potensi pikiran secara optimal.
Teks tanggapan kritis disusun dengan struktur yaitu resume atau ringkasan dari isi teks yang
hendak ditanggapi, deskripsi kelebihan/kekurangan teks, dan judgement berupa penilaian
menyeluruh terhadap kualitas teks.

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Bacalah paragraf berikut!
Bagaimanakah cara mencukupi kebutuhan akan sayur-mayur dan variasi gizinya?
Pekarangan dapat dimanfaatkan untuk membudidayakan tanaman sayur-mayur.
Sementara itu, di sisa lahan pekarangan dapat dibuat kolam untuk budi daya ikan.
Jadi, sebagian lahan pekarangan digunakan untuk menanam sayur-mayur dan sebagian
lainnya digunakan sebagai kolam ikan.

Gagasan utama paragraf tersebut adalah ...


A. cara mencukupi kebutuhan akan sayur-mayur dan variasi gizi.
B. pemanfaatan pekarangan untuk membudi dayakan tanaman sayur-mayur .
C. pembuatan kolam untuk budi daya ikan di sisa lahan pekarangan.
D. penggunaan lahan pekarangan untuk sayur-mayur dan kolam ikan

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Jawaban: D
Paragraf tersebut membahas pemanfaatan lahan pekarangan. Lahan pekarangan
dapat digunakan untuk menanam sayur-mayur dan sebagai kolam ikan.
Pernyataan tersebut terletak diakhir paragraf sebagai simpulan kalimat-kalimat
sebelumnya. Oleh karena itu, gagasan utama paragraf tersebut terletak di akhir
paragraf. Jadi, jawaban tepat terdapat pada pilihan jawaban D.

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Teks merupakan wacana tertulis atau bacaan yang dapat digunakan sebagai bahan
pembelajaran. Teks atau bacaan terdiri atas beberapa paragraf. Paragraf adalah seperangkat
kalimat berkaitan satu sama lain dan membentuk satu kesatuan untuk mengutarakan atau
mengemukakan satu gagasan utama atau gagasan pokok. Syarat-syarat sebuah paragraf yaitu
koheren (berhubungan), kohesif (padu), dan memiliki satu gagasan utama (pokok).
Setiap paragraf harus memiliki gagasan utama. Gagasan utama, gagasan pokok, atau ide pokok
adalah topik yang dibahas atau diungkapkan dalam bacaan. Gagasan utama dalam paragraf
berfungsi sebagai pengendali informasi atau merupakan inti informasi. Gagasan utama dapat
ditemukan dalam kalimat utama.
Kalimat utama merupakan kalimat berisi ide pokok. Kalimat utama dapat ditemukan di awal,
akhir, awal dan akhir, atau diseluruh paragraf. Pada umumnya gagasan utama disampaikan
dalam kalimat topik. Jadi, menentukan gagasan utama tentukan terlebih dahulu kalimat topik
atau kalimat utamanya.
Simpulan merupakan ikhtisar atau pendapat terakhir berdasarkan uraian sebelumnya. Simpulan
dapat diketahui berdasarkan letak gagasan pokok. Untuk memudahkan menyimpulkan paragraf,
kamu harus mencari ide pokok tiap-tiap paragraf. Kemudian, kamu merangkai ide pokok
tersebut. Selanjutnya, kamu meringkas ide pokok tersebut menjadi satu kalimat.

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Bacalah ilustrasi berikut!
Penetrasi pasar minuman ala luar negeri mengancam keberadaan minuman tradisional. Kemasan dan
strategi pemasaran minuman ala luar negeri lebih menarik. Minuman tradisional kalah bersaing dengan
minuman kemasan ala luar negeri. Minuman tradisional merupakan warisan nenek moyang yang harus
dilestarikan. Minuman tradisional tanpa bahan pengawet. Minuman tradisional lebih sehat daripada
kemasan minuman ala luar negeri menggunakan bahan pengawet. Minuman tradisional lebih mudah dibuat
sendiri daripada minuman kemasan ala luar negeri. Bahannya pun mudah didapatkan.
Kalimat tanggapan positif berdasarkan ilustrasi tersebut adalah ...
A. Saya setuju mengonsumsi minuman tradisional karena dikemas menarik dan mudah didapatkan di toko-
toko.
B. Saya lebih suka mengonsumsi minuman kemasan ala luar negeri karena tidak perlu repot membuat
sendiri.
C. Saya lebih suka mengonsumsi minuman kemasan ala luar negeri karena kemasannya lebih menarik dan
bergengsi.
D. Saya lebih suka mengonsumsi minuman tradisional karena tanpa bahan pengawet dan lebih
menyehatkan.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Jawaban: D
Tanggapan positif terdapat pada pilihan D. Sementara itu, kalimat tanggapan positif
pada pilihan jawaban A, B, dan C tidak sesuai dengan ilustrasi tersebut.
Teks tanggapan kritis adalah karangan berisi tanggapan kritis terhadap masalah.
Tanggapan kritis merupakan tanggapan (komentar) seseorang terhadap masalah
berdasarkan cara berpikir kritis. Dalam mengemukakan tanggapan, seseorang harus
tajam menganalisis masalah. Selain itu, ia harus peka terhadap masalah yang ada.
Tanggapan kritis tersebut dapat berupa kritik dukungan pernyataan setuju atau tidak
setuju tentang baik buruknya suatu masalah disertai alasan logis. Alasan harus
memberi dukungan atau solusi permasalahan yang dibahas.
Pendapat pro disebut tanggapan kritis positif. Pendapat pro berupa persetujuan,
dukungan, optimistis, dan pujian. Sebaliknya, pendapat kontra disebut tanggapan
kritis negatif. Pendapat kontra berupa penolakan, kritik, pesimistis, dan keprihatinan.
Pendapat pro dan kontra dapat disimpulkan.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Bacalah teks berikut dengan saksama!
Karakter adalah kunci keberhasilan individu. Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang
berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, sikap, perasaan,
perkataan, dan perbuatan. Perbuatan atau perilaku manusia tersebut berdasarkan norma-norma agama,
hukum, tata karama, budaya, dan adat istiadat.
Pendidikan karakter penting bagi pelajar. Pendidikan karakter tidak hanya diterapkan disekolah, tetapi
dirumah dan di lingkungan sosial. Peserta pendidikan karakter tidak hanya anak-anak usia dini hingga
remaja, tetapi juga usia dewasa. Pendidikan karakter penting bagi pelajar karena berguna untuk
kelangsungan hidup bangsa Indonesia. Sudahkah kalian menyadarinya?
Ringkasan tepat bacaan tersebut adalah ...
A. Kunci keberhasilan individu adalah pendidikan karakter.
B. Pendidikan karakter diterapkan di sekolah, rumah, dan lingkungan sosial.
C. Pendidikan karakter untuk kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
D. Karakter adalah kunci keberhasilan individu yang penting bagi pelajar.

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Jawaban: D
Ringkasan dalam bacaan tersebut dapat dirangkai dari gagasan pokok kedua paragraf. Gagasan
pokok pertama adalah karakter sebagai kunci keberhasilan individu. Gagasan pokok kedua adalah
karakter penting bagi pelajar. Jika kedua gagasan pokok tersebut diringkas menjadi Karakter
adalah kunci keberhasilan individu yang penting bagi pelajar. Jadi, ringkasan bacaan terdapat pada
pilihan jawaban D. Pilihan jawaban A, B, dan C tidak mewakili ringkasan bacaan tersebut.
Ringkasan juga disebut rangkuman. Ringkasan adalah penyajian bacaan dalam bentuk singkat
dengan mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarang bacaan asli.
Langkah-langkah membuat ringkasan bacaan sebagai berikut.
1. Membaca bacaan atau karangan asli untuk mengetahui kesan umum, maksud pengarang, dan
sudut pandangnya.
2. Mencatat gagasan utama setiap paragraf dalam bacaan.
3. Menyusun ringkasan dengan menyusun gagasan utama bacaan menjadi satu paragraf.
4. Membaca paragraf ringkasan dan memperbaiki atau menyuntingnya jika terdapat kesalahan.

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Bacalah kedua teks berikut!
Teks I
Kondisi kebersihan lingkungan di perumahan Alam Permai sangat baik. Selokan terpelihara dengan baik dan tidak mampat. Tempat
pembuangan sampah pun terorganisasi dengan baik. Setiap rumah memiliki satu tempat sampah yang diletakkan di depan rumah.
Tempat sampah berupa tong besar atau drum. Petugas kebersihan mengambil sampah setiap tiga hari sekali. Selain itu, setiap satu
bulan sekali warga Perumahan Alam Permai melakukan kerja bakti membersihkan selokan dan rumput-rumput liar di sekitar
perumahan.
Teks II
Perjalanan kami dari Medan ke Parapat diawali dari iseng aja. Dimulai dari seorang kawan yang ingin meluapkan kegalauannya. Saya
sendiri heran, kenapa mesti ke Parapat, itu kan jauh dari Medan. Padahal bisa aja hang out ke cafe di sekitar kota Meda, toh sama
aja rasanya. Ternyata melepaskan rasa galau di cafe dengan keindahan alam yang natural beda rasanya. Parapatlah tempat
kealamian masih ada. Natural dan indah. Parapat merupakan pintu masuk ke Danau Toba. Tempat yang indah di Sumatra Utara.
Perbedaan penggunaan bahasa pada kedua teks tersebut adalah ...
Teks I Teks II
A. efektif tidak efektif
B. baku tidak baku
C. mudah dipahami berbelit-belit
D. santai resmi

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Jawaban: B
Bahasa dalam teks laporan menggunakan bahasa baku dan tidak baku. Teks satu merupakan laporan
pengamatan. Teks tersebut menggunakan bahasa baku. Teks II merupakan laporan perjalanan. Teks
tersebut menggunakan bahasa tidak baku. Perhatikan kata-kata aja, kenapa, mesti, dan toh. Jadi,
jawaban tepat terdapat pada pilihan B.
Penggunaan bahasa dan pola penyajian setiap teks kadang-kadang berbeda. Beberapa jenis teks
tersebut dapat dibandingkan dari segi penggunaan bahasa dan pola penyajiannya. Bahasa dalam teks
laporan menggunakan bahasa baku dan tidak baku. Penggunaan bahasa baku dalam teks laporan
terdapat pada teks laporan hasil observasi dan teks berita. Akan tetapi, dalam teks laporan
perjalanan dapat menggunakan bahasa baku dan bahasa tidak baku. Begitu pula jenis teks lain
seperti teks eksposisi, teks ulasan, teks biografi, teks prosedur, dan teks tanggapan kritis
menggunakan bahasa baku.
Pola penyajian setiap teks dapat berbeda-beda. Sebagai contoh pola penyajian teks berita akan
berbeda dengan pola penyajian teks laporan hasil observasi atau laporan pengamatan. Pola
penyajian teks berita dapat diketahui dengan mengajukan pertanyaan 5W+1H. Setiap kalimat
merupakan jawaban atas satu pertanyaan. Pola penyajian dalam teks laporan berupa pembuat
laporan, objek yang diamati, waktu pengamatan, tempat pengamatan, tujuan pengamatan, dan hasil
pengamatan.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Bacalah identitas buku berikut!
Judul : Supernova; Akar
Penulis : Dewi "Dee" Lestari Simangunsong
Jenis : Fiksi
Penerbit : Truedee Books
Cetakan Tahun : Cetakan I Oktober 2002
Tebal Buku : 221 Halaman
Panjang Buku : 21 cm
Lebar Buku : 13,5 cm

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Paragraf yang menyatakan keunggulan buku adalah ...
A. Dewi Lestari Simangunsong yang akrab dipanggil Dee lahir di Bandung, Jawa Barat, 20 Januari
1976. Ia seorang penulis dan penyanyi Dee pertama kali dikenal masyarakat sebagai anggota trio
vokal Rida Sita Dewi. Sejak menerbitkan novel Supernova yang populer pada tahun 2001, ia
kemudian dikenal luas sebagai novelis.
B. Kelebihan buku Supernova episode akar tidak lagi banyak dicantumkan footnote. Di sini pengarang
juga menyampaikan arti kesetiakawanan tinggi antarsesama backpakker. Dalam novel ini
pengarang juga mengajarkan kita dalam penguasaan beberapa bahasa asing dan tidak adanya
diskriminasi dalam suatu komunitas.
C. Menurut saya kekurangan dalam novel ini hanya dalam penggunaan bahasa. Terkadang banyak
mempergunakan bahasa tingkat tinggi yang tidak semua kalangan dapat memahaminya walaupun
penggunaannya tidak sebanyak novel Supernova episode pertama yang berjudul Kesatria, Putri,
dan Bintang Jatuh.
D. Talita Luna, kesejatian hidup ada pada batu kerikil yang tertendang ketika kau melangkah
menyusuri jalan. Kesejatian hidup ada pada selembar daun kering yang gugur tertiup angin.
Kesejatian hidup ada pada air susu ibu yang diminum oleh bayinya. Di Vihara Pit Yong Kiong,
Pasuruan, di Pelabuhan Belawan, di Penang, di Bangkok, di Laos, di Golden Triangle, di Cambodia,
di Bandung, di manapun kau hidup.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Jawaban: B
Keunggulan buku merupakan kelebihan buku yang diresensi. Paragraf yang menyatakan keunggulan buku terdapat
pada pilihan jawaban B. Pilihan jawaban A merupakan kepengarangan. Pilihan jawaban C merupakan kelemahan
buku. Pilihan jawaban Dmerupakan sinopsis buku.
Sebuah karya baik sastra, nonsastra, film, maupun drama dapat dinilai. Penilaian karya tersebut berdasarkan
keunggulan atau kelemahannya. Kegiatan menilai keunggulan atau kelemahan adalah bagian dari resensi. Resensi
adalah tulisan berisi ulasan, pertimbangan, atau pembicaraan suatu karya (sastra, nonsastra, film, atau drama).
Resensi bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada pembaca tentang sebuah karya patut mendapat
sambutan atau tidak. Resensi buku identik dengan bedah buku, tinjauan buku, dan timbangan buku.
Ragam bahasa yang digunakan dalam meresensi buku harus komunikatif dan menarik. Penulisan resensi bertujuan
untuk memberi rangsangan kepada pembaca agar membaca atau memiliki buku tertentu. Simpulan resensi
biasanya berusaha menyakinkan pembaca agar membaca buku yang diulas.
Resensi buku berisi aspek-aspek berikut ini.
1. Identitas buku (judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal halaman)
2. Sinopsis, unsur ekstrinsik, intrinsik (untuk nonfiksi)
3. Nilai buku (kelebihan dan kelemahan buku)
4. Keterbacaan atau kecocokan pembacanya.

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Bacalah kutipan cerpen berikut!
Sebuah mobil colt berplat nomor merah berhenti pas di depan kedai kasur Alin. Murni berdebar-
debar, kalau-kalau orang yang turun dari mobil itu utusan hotel yang memesan tiga puluh kasur
single itu. Ia berusaha tersenyum dan menyembunyikan giginya yang terlalu menonjol ke depan.
Orang berpakain pengawai itu juga terseyum membalas.
"Maaf, bu. Saya pengawai ketertiban Balai kota. Apakah racun api ibu masih baik? Boleh saya
periksa?"
Kata bercetak miring tersebut mengandung makna ...
A. bangunan tempat menitipkan barang
B. bangunan tempat memproduksi barang
C. bangunan tempat berjualan
D. bangunan tempat menumpul barang
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Jawaban: C
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata kedai berarti bangunan tempat berjualan. Jadi, kedai kasur
berarti bangunan tempat berjualan kasur. Pilihan jawaban A, B, dan D tidak tepat karena tidak sesuai
dengan arti kata kedai.
Cerpen merupakan karya sastra berbentuk fiksi. Sesuai namanya, cerpen kependekan dari cerita pendek.
Akan tetapi, ukuran panjang pendek cerita memang tidak ada aturan pasti. Tidak ada satu kesepakatan
diantara pengarang dan para ahli tentang ukuran panjang pendek cerita. Dalam Teori Pengkajian Fiksi
karangan Burhan Nurgiyantoro dijelaskan bahwa cerpen adalah sebuah cerita yang selesai dibaca dalam
sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah sampai dua jam.
Fabel disebut juga dongeng. Fabel adalah salah satu dongeng yang menampilkan binatang sebagai tokoh
utama. Tokoh tersebut dapat berpikir, berperasaan, berbicara, bersikap, dan berinteraksi seperti manusia.
Fabel bersifat diktatis atau mendidik. Fabel digunakan sebagai kiasan kehidupan manusia dan untuk
mendidik masyarakat. Pujangga pertama fabel adalah Aesopus dari Yunani atau dikenal dengan Aesop.
Baik dalam cerpen maupun fabel kadang-kadang terkandung kata yang maknanya sulit dipahami atau
memiliki sinonim kata. Makna kata tersebut dapat dicari atau sinonimnya dalam kamus. Selain itu, dalam
cerpen atau fabel mengandung makna tersurat. Makna tersurat berarti makna yang sudah dicantumkan
dalam cerita.

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Bacalah kutipan cerpen berikut!
1) Pada waktu istirahat sekolah Diva bersama kedua temannya, Andi dan Rifa, berjalan
menuju kantin. 2) Sesampainya di kantin Diva seperti biasanya membeli jajanan. 3) Diva
tidak sempat berpikir akan keputusannya yang dibuat kemarin. 4) Diva diingatkan oleh
Rifa dan menurutinya. 5) Hati riuh sedang mengelayuti hatinya. 6) Sikap yang Diva pilih
ternyata memberikan hikmah tersendiri baginya.
Latar waktu pada kutipan cerpen tersebut adalah ...
A. pagi
B. siang
C. sore
D. malam

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Bacalah kutipan cerpen berikut!
1) Pada waktu istirahat sekolah Diva bersama kedua temannya, Andi dan Rifa, berjalan
menuju kantin. 2) Sesampainya di kantin Diva seperti biasanya membeli jajanan. 3) Diva
tidak sempat berpikir akan keputusannya yang dibuat kemarin. 4) Diva diingatkan oleh
Rifa dan menurutinya. 5) Hati riuh sedang mengelayuti hatinya. 6) Sikap yang Diva pilih
ternyata memberikan hikmah tersendiri baginya.
Bukti tokoh Diva sabar terdapat pada kalimat nomor ...
A. 3)
B. 4)
C. 5)
D. 6)

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Jawaban: B
Latar waktu dalam kutipan cerpen tersebut adalah siang hari. Latar waktu tersebut
ditunjukkan oleh kalimat 1). Waktu istirahat sekolah adalah siang hari.

Jawaban: B
Tokoh Diva digambarkan memiliki watak sabar. Sifat tokoh Diva sabar ditunjukkan ketika
ia menuruti kata Rifa. Kesabaran itu ternyata memberikan hikmah tersendiri baginya.

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Cerpen dan fabel merupakan jenis prosa fiksi. Cerpen dan fabel memiliki unsur pembangun
yang sama. Berikut unsur-unsur pembangun cerpen dan fabel.
1. Perwatakan: cara pengarang menggambarkan watak tokoh (penokohan)
2. Latar: keterangan tentang tempat, waktu, dan suasana
3. Alur: rangkain peristiwa membentuk cerita dengan dasar hubungan sebab akibat
4. Tema: pokok pikiran pengarang
5. Amanat: pesan yang disampaikan pengarang
6. Gaya bahasa: corak pemakaian bahasa
7. Sudut pandang: cara pandang pengarang

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


a. Sudut pandang orang ketiga
Pengisahan cerita pada umumnya mempergunakan sudut pandang orang ketiga. Pengarang
adalah seseorang yang berada diluar cerita yang menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan
menyebut nama diri atau kata ganti orang ketiga. Kata ganti tersebut misalnya Delia,
Rahmat, ia, dia, dan mereka.
b. Sudut pandang orang pertama
Dalam pengisahan cerita yang mempergunakan sudut pandang orang pertama, pengarang adalah
seseorang yang ikut terlibat dalam cerita. Ia adalah si "aku", tokoh yang berkisah, mengisahkan
kesadaran diri sendiri.

c. Sudut pandang campuran


Dalam pengisahan cerita, pengarang menggabungkan penggunaan sudut pandang orang
pertama dan sudut pandang orang ketiga.

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Cara menentukan penokohan
Penokohan, perwatakan, atau karakter tokoh dapat digambarkan dengan dua cara sebagai berikut.
1. Teknik analitik, karakter tokoh diceritakan secara langsung oleh pengarang
2. Teknik dramatik, karakter tokoh dikemukakan melalui:
a. penggambaran fisik dan perilaku tokoh;
b. penggambaran lingkungan kehidupan tokoh;
c. penggambaran tindakan tokoh;
d. pengungkapan jalan pikiran tokoh;
e. penggambaran oleh tokoh lain; serta
f. penggambaran melalui dialog tokoh.
Jadi, kamu harus memahami teknik penggambaran tokoh dan cara karakter tersebut digambarkan
tokoh dalam cerita cerpen.

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Cara menentukan konflik
Konflik dapat ditentukan dari kehadiran masalah dalam cerita. Berbagai
perbedaan antartokoh menjadi masalah yang menimbulkan konflik antarpelaku.
Masalah tersebut membuat cerita menjadi hidup.

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Kutipan cerpen berikut untuk soal nomor 1 dan 2.
Ayah mengamati aku dari atas ke bawah. Ia berdiri dan menjangkau tangan kananku. Katanya: "Untuk apa
bunga ini.heh."
Aku tidak tahu karena apa, telah mencintai bunga di tanganku ini.
Ayah meraih. Merenggutnya dari tanganku. Kulihat bungkah oto tangan ayah menggenggam bunga kecil-
kecil itu. Aku menahan untuk tidak berteriak.
"Lali-laki tidak perlu bunga, Buyung. Kalau perempuan, bolehlah. Tetapi engkau laki-laki."
Ayah melemparkan bunga itu. Aku menjerit. Ayah pergi. Ibu masih berdiri. Aku membungkuk, mengambil
mengambil bunga itu, membawanya ke kamar.
1. Makna simbol kata bunga dalam kutipan tersebut adalah ...
A. Bunga melambangkan keindahan sehingga tidak boleh dipetik.
B. Bunga melambangkan kesucian hanya boleh dipandang.
C. Bunga melambangkan kelembutan sehingga identik dengan perempuan.
D. Bunga melambangkan kemurnian yang harus dilindungi.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
2. Isi tersirat kutipan cerpen tersebut adalah ...
A. Ayah tidak ingin Buyung memiliki sifat lembut seperti
perempuan.
B. Ayah tidak ingin anaknya menyukai bunga seperti dia.
C. Ayah tidak ingin jika bunga itu dipetik.
D. Ayah ingin bunga itu sebagai hiasan di taman.

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


2. Isi tersirat kutipan cerpen tersebut adalah ...
A. Ayah tidak ingin Buyung memiliki sifat lembut seperti
perempuan.
B. Ayah tidak ingin anaknya menyukai bunga seperti dia.
C. Ayah tidak ingin jika bunga itu dipetik.
D. Ayah ingin bunga itu sebagai hiasan di taman.

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Jawaban: C
Perhatikan kalimat yang menyatakan bahwa laki-laki tidak perlu bunga. Oleh karena
itu, bunga identik dengan perempuan yang memiliki hati lembut. Jadi, jawaban tepat
terdapat pada pilihan jawaban C.
Jawaban: A
Isi tersirat dalam kutipan cerpen berarti simpulan atau inti sari dari cerpen tersebut.
Kutipan cerpen tersebut menceritakan kemarahan tokoh ayah Buyung ketika melihat
tokoh Buyung menggenggam bunga. Menurut tokoh ayah, tokoh Buyung tidak pantas
menggenggam bunga. Perempuanlah yang lebih pantas menggenggam bunga. Dalam
kutipan tersebut tersirat bahwa bunga melambangkan kelembutan yang pantas untuk
perempuan. Tokoh Buyung adalah anak laki-laki yang tidak memerlukan bunga. Jadi,
jawaban yang tepat terdapat pada pilihan jawaban A.

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Cerpen dan fabel memiliki simbol-simbol tersendiri yang biasanya diungkapkan
dalam bahasa yang digunakan penulis. Cerpen adalah salah satu prosa fiksi yang
merupakan dunia simbol. Penulis mengungkapkan perasaan, pikiran, dan idenya
dengan bahasa khas. Simbol-simbol yang digunakan penulis untuk
mengungkapkan ide dan perasaannya tersebut memiliki makna tersendiri.
Simbol-simbol itulah yang akan ditafsirkan atau dimaknai oleh pembaca.
Makna tersirat adalah arti sebuah bacaan yang tidak tertulis secara jelas dalam
bacaan tersebut. Baik cerpen maupun fabel didalamnya mengandung makna
tersirat. Makna tersirat isi cerpen dan fabel dapat diketahui setelah pembaca
memahami unsur-unsur intrinsik kedua karya sastra tersebut.

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Bacalah kutipan cerpen berikut!
Ketika esoknya Tini mesti belanja lagi, toko itu kelihatan begitu ramai. Semua buah tomat
terjual habis. "Kali ini saya tidak bisa memberimu tomat. Besok saja, ya? Doakan dangangan
saya laku," kata pemilik toko menghibur Tini.
Tini kemudian melempar belanjaannya. Dia tidak pulang ke rumah. Tini merasa semua orang
mencuri tomatnya.
Di tengah sebuah jalan raya Tini berhenti. Ia melihat semua benda bergerak ramai ke sana ke
mari. Keasyikan yang rasanya belum pernah didapatinya.
1. Penyebab konflik dalam kutipan cerpen tersebut adalah ...
A. Tini berbelanja di toko keesokan harinya.
B. Semua tomat di toko terjual habis.
C. Pemilik toko tidak memberi tomat kepada Tini.
D. Pemilik toko menghibur Tini
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Jawaban: C
Konflik akan muncul jika ada penyebabnya. Konflik dalam kutipan cerpen
tersebut dialami oleh tokoh Tini. Tini merasa kecewa. Penyebab konflik Tini
kecewa adalah ia tidak diberi tomat oleh pemilik toko karena tomat terjual
habis. Jadi, penyebab konflik dalam kutipan cerpen tersebut terdapat pada
pilihan jawaban C.

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Bacalah kutipan cerpen berikut!
Ketika esoknya Tini mesti belanja lagi, toko itu kelihatan begitu ramai. Semua buah tomat
terjual habis. "Kali ini saya tidak bisa memberimu tomat. Besok saja, ya? Doakan dangangan
saya laku," kata pemilik toko menghibur Tini.
Tini kemudian melempar belanjaannya. Dia tidak pulang ke rumah. Tini merasa semua orang
mencuri tomatnya.
Di tengah sebuah jalan raya Tini berhenti. Ia melihat semua benda bergerak ramai ke sana ke
mari. Keasyikan yang rasanya belum pernah didapatinya.
2. Akibat konflik dalam kutipan cerpen tersebut adalah ...
A. Tini melempar belanjaannya dan tidak pulang ke rumah.
B. Tini menemukan keasyikan tersendiri di jalan raya.
C. Pemilik toko minta didoakan agar dagangannya laku.
D. Tini berhenti di jalan raya dan melihat lalu lintas sangat ramai.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Kunci jawaban: A
Konflik yang dialami tokoh Tini akan menimbulkan akibat. Tokoh Tini kecewa
karena tidak diberi tomat oleh pemilik tokoh. Ia marah, lalu melempar
belanjaannya dan tidak pulang ke rumah. Jadi, akibat konflik dalam kutipan
cerpen tersebut terdapat pada pilihan jawaban A.

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Konflik merupakan kejadian yang tergolong penting atau unsur esensial dalam pengembangan
alur atau plot. Kemampuan pengarang untuk membangun konflik melalui berbagai peristiwa
akan menentukan kadar kemenarikan cerita yang dihasilkan. Biasanya pembuka akan menyukai
karya narasi tersebut jika ada konflik antartokoh di dalamnya. Sebenarnya yang dihadapi dan
menyita perhatian pembaca sewaktu membaca karya narasi adalah peristiwa-peristiwa konflik,
konflik yang semakin memuncak, klimaks, dan penyelesaian.
Konflik adalah sesuatu yang dramatik, yakni pertarungan antara dua kekuatan dan seimbang
yang menyiratkan adanya aksi dan aksi balasan. Kehidupan yang tenang dalam cerpen dan fabel
tanpa adanya masalah yang memacu munculnya konflik berarti tidak ada cerita.
Peristiwa dan konflik berkaitan erat dan saling menyebabkan terjadinya satu dengan yang lain.
Ada peristiwa tertentu yang dapat menimbulkan terjadinya konflik. Sebaliknya, karena terjadi
konflik, peristiwa-peristiwa lain dapat bermunculan. Konflik demi konflik yang disusul oleh
peristiwa demi peristiwa akan menyebabkan konflik meningkat. Konflik yang semakin meruncing
disebut klimaks.

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Bacalah kedua kutipan fabel berikut!
Kutipan Fabel I
Seekor singa merungut dan menderam kepada seekor nyamuk yang asyik terbang berlegar di
kepalanya ketika dia cuba melelapkan mata.
"Pergi kamu dari sini sebelum aku memijakmu dengan kakiku," ngaumnya.
"Aku tidak takut padamu." kata nyamuk memperolok-olokkannya.
"Kamu mungkin digelar Raja Rimba, tapi aku lebih kuat daripada kamu. Aku juga boleh
membuktikannya. Mari berlawan dan lihat siapa yang menang." singa pun bersetuju.
Nyamuk dengan pantas menjunam ke arah singa dan mengigitnya bertalu-talu di hidung dan
telinganya. Ketika cuba memijak nyamuk itu, singa tercakar diri sendiri dengan kukunya yang
tajam hingga berdarah.
"Cukup, cukuplah!" kamu menang, jerit singa.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Kutipan Fabel II
Pada suatu musim yang sangat kering, dimana saat itu burung-burung pun
sangat sulit mendapatkan sedikit air untuk diminum, seekor burung gagak
menemukan sebuah kendi yang berisikan sedikit air. Tetapi kendi tersebut
merupakan sebuah kendi yang tinggi dengan leher kendi sempit. Bagaimana pun
burung gagak tersebut berusaha untuk mencoba meminum air yang berada
dalam kendi, dia tetap tidak dapat mencapainya. Burung gagak tersebut hampir
merasa putus asa dan merasa akan meninggal karena kehausan.

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Perbedaan penggunaan bahasa pada kutipan fabel tersebut adalah ...
Kutipan Fabel I Kutipan Fabel II
A. menggunakan majas menggunakan ungkapan
B. bahasa mudah dipahami bahasa sulit dipahami
C. kalimat menggunakan dialog kalimat tidak menggunakan dialog
D. menggunakan bahasa Melayu menggunakan bahasa Indonesia

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Jawaban: D
Kutipan fabel 1 menggunakan bahasa Melayu. Penggunaan kata-kata melayu dalam
kutipan tersebut antara lain perkara, mengelirukan, dan dicucuk. Kutipan fabel 2
menggunakan bahasa Indonesia. Jadi, jawaban yang tepat pada pilihan jawaban D.
Alur (plot) merupakan bagian dari unsur intrinsik suatu karya sastra. Alur merupakan pola
pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab-akibat. Akan tetapi, pola pengembangan
cerita suatu cerpen atau fabel tidaklah seragam.
Alur dapat dikategorikan dalam dua kategori. Yaitu kronologis dan tak kronologis. Alur berkategori
kronologis adalah alur lurus atau atau alur maju disebut progresif. Alur berkategori tak kronologis
adalah sorot balik (flash-back), mundur, disebut regresif. Alur lurus atau maju jika peristiwa-
peristiwa yang dikisahkan bersifat kronologis. Peristiwa pertama diikuti oleh peristiwa-peristiwa
kemudian. Alur sorot balik jika cerita tidak dimulai dari tahap awal, tetapi mungkin dari tahap
tengah atau bahkan tahap akhir, baru kemudian tahap awal cerita dikisahkan. Karya yang beralur
jenis ini langsung menyuguhkan adegan-adegan konflik yang telah meruncing. Alur campuran, secara
garis besar dalam cerita terdapat alur maju, tetapi didalamnya sering terdapat adegan-adegan sorot
balik.

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Alur atau plot dibedakan kedalam beberapa tahapan. Secara umum tahapan dibagi dalam bagian-bagian
berikut.
1. Tahap penyituasian (situation)

Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan para tokoh serta menata adegan dan hubungan antartokoh.
Tahap ini merupakan tahap pembukaan cerita, pemberian informasi awal.
2. Tahap pemunculan konflik (generating circumstances)
Konflik atau masalah-masalah dalam tahap ini mulai dimunculkan. Jadi, tahap ini merupakan tahap awal
munculnya konflik. Konflik tersebut akan berkembang atau dikembangkan menjadi konflik-konflik pada
tahap berikutnya.

3. Tahap peningkatan konflik (rising action)


Konflik yang telah dimunculkan pada tahap sebelumnya semakin berkembang dan dikembangkan kadar
intensitasnya. Peristiwa-peristiwa dramatik yang menjadi inti cerita semakin mencekam dan
menegangkan.
4. Tahap klimaks (climax)

Konflik yang dialami para tokoh cerpen mencapai titik intensitas puncak. Klimaks sebuah cerita akan
dialami oleh tokoh utama yang berperan sebagi pelaku dan penderita terjadinya konflik utama.
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Selain alur, pola pengembangan cerita dapat berupa cerita dalam bentuk dialog
atau narasi. Pola pengembangan cerita juga dapat berupa penyebutan tokoh.
Bahasa dalam cerpen dan fabel akan berbeda. Cerpen biasanya menggunakan
cerita Pop sesuai tuntutan zaman. Sementara itu, bahasa yang digunakan dalam
fabel menggunakan bahasa Melayu dan bahasa Indonesia.
Ada beberapa pengarang cerpen menggunakan bahasa lokal tempat ia berasal.
Pemilihan bahasa tersebut menandakan kekhasan pengarang cerpen tersebut.
Sebagai contoh sastrawan Umar Kayam dalam cerpennya sering diselipi
penggunaan istilah bahasa Jawa.

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Bacalah kutipan data buku berikut!
Judul : Fairish
Penerbit : Esti Kinasih
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : ke-18, Juli 2012
Tebal : 304 halaman
Jenis buku : fiksi remaja

Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor


Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor
Dedi Husnaeni – SMPN 1 Bogor

Anda mungkin juga menyukai