Anda di halaman 1dari 26

KEBIJAKAN PENDIDIKAN SMK

DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR MENGHADAPI


REVOLUSI INDUSTRI 4.0

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR


 Luas wilayah Indonesia 1.919.440 km2
 Jumlah Pulau: lebih dari 17.000, sekitar 6.000
berpenghuni.
 Letaknya di antara dua samudera dan dua benua.
1.760 km

 Berbatasan langsung dengan 10 negara tetangga.


 Jumlah Daerah Administrasi: mencakup 33 provinsi,
497 kab/kota, 6.747 kecamatan, dan 78.198
kel/desa
 Memiliki tiga pembagian zona waktu: WIB, WITA,
dan WIT.
5.120 km
 Jumlah penduduk: +/- 250 juta.
Panjang Garis Pantai: 104.000 km2  Bahasa: Bahasa Indonesia dan 742 Bahasa Daerah
dan Dialek.
Luas Daratan: 1.910.931 km2
 Jumlah etnis: ada 480 etnis dan sub etnis.
Luas Perairan: 3.116.163 km2  Penganut Agama: Islam 88%, Protestan 5%, Katolik
3%, Hindu 2%, Budha 1%, dan lainnya 1%.
 Luas wilayah NTT 47.931,54 km2
 Jumlah Pulau: 1.192 buah (besar dan kecil)
Berbatasan darat dan laut dengan Timior leste dan batas

laut dengan Australlia


Jumlah Daerah Administrasi: mencakup 21 Kabupate dan

1 Kota, 306 kecamatan, dan 3.270 kel/desa
 Penduduk tahun 2016 berjumlah 5,4 Juta Jira
Bahasa: Bahasa Indonesia dan 201 Bahasa Daerah dan

Dialek.
Panjang Garis Pantai: 5.700 km2  Jumlah etnis: ada 16 etnis.
Luas Daratan: ± 47.349,9 km2 Penganut Agama: Islam 9,3%, Protestan 35,29%, Katolik

55,19%, Hindu 0,21%, Budha 0,01%.


Luas Perairan: ± 200.000 km2
VISI & MISI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
DAN PENJABARAN DI BIDANG PENDIDIKAN

MISI 4
NTT BANGKIT
MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER
NTT SEJAHTERA
DAYA MANUSIA

MENJADI DASAR DALAM PERUMUSAN

VISI DINAS
MISI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI
PENDIDIKAN DAN
NUSA TENGGARA TIMUR
KEBUDAYAAN

Dirumuskan secara operasional dalam Tujuan Strategis DINAS


PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Provinsi Nusa Tenggara Timur
VISI & MISI DINAS PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
...pembangunan pendidikan dan kebudayaan diarahkan untuk mewujudkan Masyarakat NTT
yang Cerdas, Berkarakter dan Berdaya Saing melalui peningkatkan akses dan mutu
layanan pendidikan sesuai standar, peningkatkan tata kelola pendidikan profesional berbasis
teknologi, dan mewujudkan kemandirian masyarakat yang berkarakter …

Pendidikan
Karakter lebih
banyak
diberikan di
PAUD
TUJUAN STRATEGIS
Meningkatkan akses dan mutu layanan pendididkan sesuai standar
• Terwujudnya layanan pendidikan yang bermutu, relevan, terjangkau, dan
berkelanjutan
• Terwujudnya pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualifikasi dan
berkompetensi
Meningkatkan tatakelola pendidikan provesional barbasis teknologi
• Terwujudnya satuan pendidikan yang aman, nyaman dan menyenangkan
• Terwujudnya manajemen pendidikan berbasis sekolah
• Tersedianya sistem tata kelola yang andal dalam menjamin terselenggaranya
layanan pendidikan yang prima
Mewujudkan kemandirian masyarakat yang berkarakter
• Terwujudnya layanan pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai karakter
INDIKATOR KINERJA UTAMA

APM RATIO: APK PEREMPUAN :


APK SMA/SMK/SLB RATA-RATA NILAI UN
SMA/MA/SMK/SMALB LAKI-LAKI DI SMA/SMK

% PTK YANG
% GURU SMA/SMK/SLB
RATIO GURU : MURID MEMPEROLEH % JUMLAH GURU
YANG BERKUALIFUKASI
SMA/SMK PENINGKATAN BERSERTIFIKASI
SARJANA
KOMPENTENSI

% NILAI RATA-RATA
% JUMLAH KEPALA % JUMLAH PENGAWAS % ANGKA PUTUS
UJIAN KOMPENTENSI
SEKOLAH BERSERTIFIKASI BERSERTIFIKASI SEKOLAH SMA/SMK/SLB
GURU MENCAPAI 7,0

% KECAMATAN YANG % SMA/SMK


MEMILIKI SMA/SMK BERAKREDITASI B
TARGET PENDIDIKAN
FORMAL

PENDIDIKAN FORMAL

AKSES MUTU TATA


KELOLA
PEMENUHAN
PENGELOLAAN
ANAK WAJIB STANDAR
APM MENINGKAT IPM MENINGKAT MANAJEMEN
SEKOLAH NASIONAL
BERBASIS SEKOLAH
PENDIDIKAN
Gambaran Umum Pendidikan SMK
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Kondisi Siswa dan Rombongan Belajar
61,54%
Siswa Laki – laki
55,68% 38,46%
Siswa Perempuan
Total Siswa SMK 42,38% SMK SWASTA SMK NEGERI
68.528 26.358 siswa 42,170 siswa

SMK NEGERI

ROMBONGAN 1.783
Rasio Rombel : Siswa
BELAJAR SMK SWASTA
1:24
SMK 1.083
Gambaran Umum PENDIDIKAN
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Kondisi Guru
GURU BERDASARKAN IJAZAH
JENJANG % Jumlah Guru Berijazah Kurang dari S1
SMA D1 D2 D3 S1 S2 S3 JUMLAH
SD 13.774 172 6.275 604 32.026 76 - 52.927
SMP 1.841 798 547 1.285 18.768 112 3 23.354 70.00%
Rata-rata Prov. 62.90%
SMA 170 11 15 346 10.371 174 3 11.090
SMK 146 13 34 388 4.960 112 - 5.653 60.00% NTT = 28,52%
SDLB 90 49 31 8 105 - - 283
SMPLB 33 5 5 3 56 - - 102 50.00% 45.10%
SMALB 20 4 4 4 84 - - 116 39.35%
TOTAL 16.074 1.052 6.911 2.638 66.370 474 6 93.525 40.00%
< S1 26.675 66.850

%
27.59%
30.00%

19.14%
20.00%
10.28%
10.00% 4.89%

0.00%
SD SMP SMA SMK SDLB SMPLB SMALB
% < S1 39.35% 19.14% 4.89% 10.28% 62.90% 45.10% 27.59%
Gambaran Umum PENDIDIKAN
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Rerata UKG 2015 (Profesional dan Pedagogik)
Kabupaten/Kota Pedagogik Profesional
Kab. Alor 55,83 44,15
Kab. Belu 56,02 45,93
Kab. Ende 57,65 47,18
Kab. Flores Timur 58,44 48,96
Kab. Kupang 56,23 45,82
Kab. Lembata 61,41 50,43
Kab. Malaka 46,81 38,38
Kab. Manggarai 59,50 51,09
Kab. Manggarai Barat 55,42 47,00
Kab. Manggarai Timur 54,45 44,35
Kab. Nagekeo 58,17 46,58
Kab. Ngada 60,24 48,03
Kab. Rote Ndao 55,77 49,26
KAB. SABU RAIJUA 59,06 50,99
Kab. Sikka 57,95 48,39
Kab. Sumba Barat 52,91 44,81
Kab. Sumba Barat Daya 50,19 42,81
Kab. Sumba Tengah 56,88 46,32
Kab. Sumba Timur 58,61 50,52
Kab. Timor Tengah Selatan 51,60 42,38
Kab. Timor Tengah Utara 53,31 43,22
Kota Kupang 59,50 50,78
Rata-Rata provinsi NTT 56,02 46,51

Sumber: Ditjen GTK Tahun 2015


Gambaran Umum Pendidikan SMK
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Kondisi Sarana dan Prasarana Sekolah
Ruang Kelas Jumlah Ruang Kelas SMK di NTT
adalah sebanyak 2607 ruang. Diliat
dari Jumlah Rombel yang ada SMK
SMK Negeri
Provinsi NTT membutuhkan Ruang
SMK Swasta Kelas Baru (RKB) =262 Ruang,
dimana SMK Negeri = 120 Ruang dan
SMK Swasta = 142 Ruang

R. Kelas R. Kelas R. Kelas R. Kelas


SMK Baik Rusak Ringan Rusak Sedang Rusak Berat Total
Negeri 695 787 86 98 1.666 2.607
SMK
417 325 47 152 941 ruang
Swasta
Rasio
R. Kelas : Siswa
1 : 24
Gambaran Umum Pendidikan SMK
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Kondisi Perpustakaan
Jumlah Perpustakaan SMK di NTT
60
adalah sebanyak 191 unit. Maka
masih membutuhkan Perpustakaan
50 sebanyak = 95 unit dengan rincian
SMA Negeri sebanyak 28 Unit dan
40
SMA Swasta sebanyak 67 unit
30

20

10

0
Baik RR RS RB RT
Negeri 54 53 4 1 4
Swasta 32 34 2 5 2
Gambaran Umum Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Timur

ANGGARAN DANA BOS


Anggaran Dana BOS
untuk Sekolah Negeri
dan Sekolah Swasta
nominal per siswanya
sama yaitu SMA dan
SMK sebesar Rp. 1,4
juta per siswa
Perbedaannya adalah
Sekolah Negeri sebagai
Belanja Langsung
sedangkan Sekolah
Swasta sebagai Belanja
Hibah Untuk SMA Swasta  mekanisme hibah
Revolusi Industri 4.0

Revolusi Industri 4.0 adalah


proses kelanjutan perubahan
tahap automatisasi pada
revolusi industri 3.0 dalam
kehidupan yang bertumpu
kepada sistem jaringan
internet.
GENERASI EMAS 100 TAHUN INDONESIA MERDEKA
Manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab (Psl 3 UU 20)

Standar Nasional Pendidikan Tinggi


untuk setiap Program Studi yang mencakup
pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan keterampilan
(UU 12 Tahun 2012, pasal 35)

Lulusan
Insan Indonesia yang beradab dan berilmu, memiliki wawasan kebangsaan dan bela
negara, “open minded”, kompetitif pada era MEA, analitis, komunikatif, toleran, memiliki
jiwa entrepreneurship, tanggap terhadap lingkungan dan bertanggungjawab.
Revolusi Industri 4.0
Dampak revolusi indutri 4.0, yakni:
1. Bergesernya layanan konvensional menjadi online. Seperti ojek online, taxi online, pasar online,
hiburan dll.
2. Menurunnya perusahaan ritel besar dan banyak digantikan oleh sistem online.
3. Terbukanya kerjasama personal dengan sesama pengguna internet tanpa ada batas negara.
4. Adanya pergeseran etika sosial dalam pergaulan masyarakat yang disebut phubbing.
Phubbing (Phone Snubbing) adalah sebuah istilah tindakan acuh tak acuh seseorang di dalam
sebuah lingkungan karena lebih fokus pada gadged dari pada membangun sebuah
percakapan.
5. Kesempatan berkarya untuk kaum disabilitas karena terbantu sistem yang serba online akibat
sudah adanya penggunaan mesin kecerdasan buatan (artificial intellegence = AI) disegala
bidang.
FUTURE SKILLS “
Lulusan Masa Depan Pendidikan tidak berhenti setelah
Diadaptasi dari Marmolejo, World Bank, 2017 memperoleh gelar.

Apa yang dibutuhkan oleh


Keterampilan Sosial
dunia kerja adalah SKILLS
untuk masa depan Kompetensi berinteraksi dengan berbagai budaya

Literasi Baru (big data, teknologi/coding,


humanities, cyber security)  Era Revolusi
Industri 4.0

Belajar Sepanjang Hayat

Sumber: Fadel & Echols, Preparing your Workforce for Tomorrow’


Challenges, Bellevue University & Cisco Webinar

18
Revolusi Industri 4.0
Catatan bagi Pendidikan terkait Dampak revolusi indutri 4.0,
yakni:
1. Agar lulusan bisa kompetitif, kurikulum perlu orientasi baru, sebab adanya Era Revolusi Industri
4.0, tidak hanya cukup Literasi Lama (membaca, menulis, & matematika) sebagai modal dasar
untuk berkiprah di masyarakat.
2. Kompetensi guru dalam mengembangkan pembelajaran berbasis online.
3. Pemanfaatan metode pembelajaran berbasis online.
4. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menilai aspek pendidikan
Indonesia perlu merevisi kurikulum dengan menambahkan lima kompetensi yang dimiliki oleh
peserta didik. Kelima kompetensi itu dianggap sebagai modal yang sangat dibutuhkan untuk
mampu bersaing dalam era revolusi industri 4.0. Lima kompetensi tersebut adalah: Kemampuan
berpikir kritis, Memiliki kreatifitas dan kemampuan yang inovatif, Kemampuan dan keterampilan
berkomunikasi yang baik, Kemampuan kerjasama, Memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
Rencana Program/Kegiatan Tahun 2019
Bidang PENDIDIKAN Provinsi Nusa Tenggara Timur
Fokus Kegiatan

PERLUASAN AKSES PENDIDIKAN MENENGAH DAN PENDIDIKAN KHUSUS


• Pembangunan Unit Sekolah Baru
• Pembangunan Ruang Kelas Baru
• Rehabilitasi Ruang Kelas
• Pembangunan Ruang Praktik Siswa (RPS) dan Alat Praktik Siswa (APS)

PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

• Revitalisasi Tupoksi Pengawas Sekolah (Penguatan Kinerja Pengawas dan Diklat-diklat


Supervisi Pengawas)
• Center-center Diklat pada setiap Regional
• Pemberdayaan MGMP dan MKKS serta KKPS
• Bimtek Kurikulum dan Pengembangan Kurikulum
• Teaching Factory
Rencana Program/Kegiatan Tahun 2019
Bidang PENDIDIKAN Provinsi Nusa Tenggara Timur
Fokus Kegiatan
PENGUATAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
• Diklat Manajemen Berbasis Sekolah
• Program Multilevel Systerschool
• Optimalisasi Pendataan berbasis TIK dan Peningkatan Mutu
Perencanaan
PENINGKATAN DAYA SAING LULUSAN
• Lomba-lomba dan Optimalisasi Kreatifitas Siswa
• Fokus Pembelajaran Laboratorium SMA dan Bengkel pada SMK
• Penguatan Extrakurikuler Siswa
• Gebyar SMK dalam rangka Hardiknas dalam bentuk pameran hasil karya SMK dan Lomba
Kompetensi Siswa SMK
• Pembangunan Perpustakaan dan Pengadaan Buku Referensi Bagi Sekolah Daerah
Terpencil
• Pengadaan Komputer untuk Menunjang Pembelajaran dan Ujian Nasional Berbasis
Komputer
Program/Kegiatan Tahun 2019 Bidang PENDIDIKAN
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Program-Program Pendukung Lainnya

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Provinsi


menginisiatif dilakukannya PPDB Online
untuk beberapa sekolah contoh

Pengembangan program Green School


sebagai Penjabaran dari Revolusi
Hijau

Peningkatan Kegiatan ekstrakurikuler


Kepramukaan
PENDIDIKAN KARAKTER
……“Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter sebagai fondasi dan
ruh utama pendidikan,”….
Penguatan Pendidikan Karakter mendorong agar pendidikan nasional kembali
memperhatikan olah hati (etik dan spiritual) olah rasa (estetik), dan juga olah raga
(kinestetik). Keempat dimensi pendidikan ini hendaknya dapat dilakukan secara
utuh-menyeluruh dan serentak. Integrasi proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler di sekolah dapat dilaksanakan dengan berbasis
pada pengembangan budaya sekolah maupun melalui kolaborasi dengan
komunitas-komunitas di luar lingkungan pendidikan.
5 NILAI KARAKTER UTAMA
Nilai karakter Nilai karakter
religius nasionalis

Nilai karakter Nilai karakter


integritas mandiri

Nilai karakter
gotong royong
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

Penguatan Pendidikan
Masyar
akat Karakter mendorong sinergi
tiga pusat pendidikan, yaitu
Sekola
h
sekolah, keluarga (orang tua),
serta komunitas (masyarakat)
Keluarga agar dapat membentuk suatu
ekosistem pendidikan.
TERIMA KASIH

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Anda mungkin juga menyukai