Model ini dikembangkan oleh Peter Drucker pada 1954 melalui bukunya yang berjudul “The Practice
of Management”. Selain itu, Drucker juga menawarkan konsep bahwa tujuan organisasi hendaknya
bersifat SMART, yaitu specific, measurable, achievable, realistic and time-bound.
Menurut Drucker, implementasi MBO hendaknya melibatkan 5 (lima) langkah, yaitu
1. Establish or clarify organizational objectives in line with the company’s mission and vision.
2. Ensure that employees fully understand the objectives of the company as a whole.
3. Involve employees in determining their personal objectives to help achieve corporate goals.
4. Monitor and measure employee performance relative to the goals.
5. Evaluate progress, reward success and provide feedback.
Management by structures
Manajemen dengan pendekatan struktural sebenarnya merupakan
menajemen normatif. Manajemen ini berawal dari pandangan bahwa
organisasi adalah struktur yang harus dilihat serta dikelola secara
struktural. Oleh karena itu pelaksanaan manajerial strukturalistik
menekankan pada pertimbangan-pertimbangan kedudukan, fungsi, dan
tugas setiap personaliadalam strukturnya masing-masing
Menurut Indra johannes, struktur yang terdapat dalam organisasi terdiri atas
beberapa jenis, yaitu:
Management by structures
1. Democratic decentralized
Ciri-cirinya adalah:
Pertimbangan yang harus dilakukan oleh manajer produksi adalah sebagai berikut :
1. Jenis barang yang di produksi.
2. Barang-barang yang merupakan kebutuhan primer,sekunder, atau kebutuhan komplementer.
3. Harga barang, apakah terjangkau seluruh kalangan masyarakat.
4. Barang-barang yang hanya terjangkau oleh masyarakat kelas ekonomi menengah ke atas , atau hanya kalangan
kelas atas.
5. Barang-barang yang cepat habis seperti makanan, atau barang-barang yang lama habis, seperti barang
elektronik, kendraan alat yang berupa mesin, kendraan, dan sejenisnya.
6. Barang-barang musiman, karena tuntutan situasi ,misalnya barang-barang yang hanya di beli pada saat tahun
baru, musim kampanye parpol dan sejenisnya.
Management by Environment
C) Manajemen pembiayaan atau permodalan
Manajemen permodalan atau pembiayaan, juga disebut dengan istilah manajemen
keuangan.dalam manajemen keuangan dibicarakan tiga hal pokok yang amat penting yaitu :
Manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisi, dan pengendalian kegiatan keuangan
organisai. Orang yang berperan dalam pengelolaan keuangan memiliki jabatan manajer keuangan,dan
bendahara.pengelolaan keuangan ini berdasarkan pada keputusan yang diambil oleh manajer utama
perusahaan yang bersangkutan, baik melalui musyawarah maupun dengan otoritas jabatannya.
Secara keseluruhan, ada lembaga – lembaga keuangan yang tergolong system moneter dan ada pula
yang di luar system moneter.
Lembaga keuangan di luar system moneter dapat berupa:
Lembaga keuangan sistem moneter yaitu : a. bank bukan pencipta uang giral , misalnya bank perkreditan rakyat
a. otoritas moneter , yakni bank sentral b. lembaga pembiayaan
c. perusahaan asuransi
b. bank pencipta uang giral , yaitu bank sentral d. lembaga di bidang pasar modal
e. lembaga di bidang pasar modal
Management by Environment
D) Manajemen pemasaran
Manajemen pemasaran adalah kajian manajemen yang menitikberatkan pada pengelolaan produksi barang dipasaran,
pendistribusian barang, promosi, dan penjualan barang. Setiap barang yang diproduksi berhubungan dengan target pasar
tertentu.
Manajemen pemasaran harus menentukan tujuan atau sasaran yang ingin dicapai, serta merumuskan strategi pemasaran
yang lebih efektif dan efisien sehingga target yang hendak dicapai dalam pemasaran suatu produk sesuai tujuan yang
dimaksudkan.