Anda di halaman 1dari 39

SEMINAR

SKIZOFRENIA, PSIKOTIK AKUT

Oleh :
Nikmatul Maula Nur Rahmadani
142011101006

Pembimbing :
dr. Alif Mardijana, Sp.KJ

SMF/LAB PSIKIATRI RSD dr. SOEBANDI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER
2019
SKIZOFRENIA

2
PENDAHULUAN
▧ Schizophren  schizo = pecah belah, bercabang; phren = pikiran

▧ Skizofrenia merupakan sekelompok gangguan psikotik, dengan


gangguan dasar pada kepribadian, distorsi khas pada proses pikir.

▧ Skizofrenia merupakan gangguan psikotik yang paling sering. Hampir


1% penduduk di dunia menderita skizofrenia dalam hidupnya.

▧ Gejala skizofrenia biasanya muncul pada usia remaja akhir atau


dewasa muda. Awitan pada laki-laki biasanya antara 15-25 tahun dan
pada perempuan antara 25-35 tahun.

3
ETIOLOGI
TEORI SOMATOGENIK TEORI PSIKOGENIK
Endokrin Teori Adolf Meyer
Sering timbul saat pubertas, waktu Suatu reaksi yang salah, suatu
kehamilan. maladaptasi disorganisasi
kepribadian  lama-lama ia akan
menjauhkan diri dari kenyataan “reaksi
skizofrenik”
Teori Sigmund Freud
-kelemahan ego
Metabolisme -superego dikesampingkan
Tampak pucat, tidak sehat, nafsu - kehilangan kapasitas untuk
makan berkurang, berat badan transferensi
menurun.

Eugen Bleuler
schizos=pecah belah
phren=jiwa
Skizofren= Adanya keretakan atau
disharmoni antara proses berpikir

4
GEJALA-GEJALA SKIZOFRENIA

Penampilan dan Gangguan


Gangguan perilaku
perilaku umum pembicaraan

Gangguan persepsi
Gangguan pikiran
Gangguan afektif dan perhatian
(disturbances in
(disturbances in (disturbances
form and content
affect) inperception and
thought)
attention

5
PENAMPILAN DAN PERILAKU UMUM

▧ Tidak ada yang khas, bahkan dapat berperilaku dan


berpenampilan “normal”

▧ Cenderung menelantarkan penampilannya

▧ Kerapian dan higiene pribadi terabaikan

▧ Cenderung menarik diri secara sosial

6
GANGGUAN PEMBICARAAN

 Asosiasi longgar
Mengatakan hal yang tidak ada hubungannya sama sekali atau lompat
lompat, tidak sampai satu kalimat sudah pindah ke kata yang lain.
 Inkoherensi
mengatakan kata kata yang tidak logis dan tidak ada hubungan satu
sama lain.
 Neologisme
Membentuk kata baru yang hanya dipahami oleh dirinya sendiri
 Mutisme

7
GANGGUAN PERILAKU
 Katatonik stupor
tidak bergerak, tidak berbicara, tidak berespons, walaupun sadar penuh

 Katatonik gaduh gelisah


aktivitas motorik yang tidak terkendali

 Fleksibilitas serea
bila anggota badan dibengkokkan terasa suatu tahanan seperti lilin atau
malam dan dipertahankan agak lama

 Katalepsi
bila suatu posisi badan dipertahankan untuk waktu yang lama

 Stereotipi
berulang-ulang melakukan suatu gerakan atau mengambil sikap badan
tertentu

8
GANGGUAN PERILAKU

 Manerisme
stereotipi tertentu pada skizofrenia yang dapat dilihat dalam bentuk
grimas pada mukanya atau keanehan berjalan dan gaya jalan
 Verbigerasi
kata atau kalimat diulang-ulangi
 Negativisme
menentang atau justru melakukan yang berlawanan dengan apa yang
disuruh
 Otomatisme komando (command automatism)
semua perintah dituruti secara otomatis
 Ekholalia
meniru kata-kata yang diucapkan orang lain
 Ekhopraxia
meniru perbuatan atau gerakan orang lain

9
GANGGUAN AFEK

 Kedangkalan respons emosi (emotional blunting)


acuh-tak acuh terhadap hal-hal yang penting untuk dirinya sendiri
seperti keadaan keluarganya dan masa depannya
 Inadequaat (incongruity of affect)
Parathimi
yang seharusnya menimbulkan rasa senang, penderita timbul rasa sedih
atau marah
Paramimi
penderita merasa senang atau gembira, akan tetapi ia menangis
 Ambivalensi afektif
dua hal yang berlawanan timbul bersamaan, mis: mencintai dan
membenci, menangis dan tertawa
 Sensitivitas emosi
hipersensitivitas terhadap penolakan, bahkan sebelum ia sakit

10
GANGGUAN PERSEPSI

 Halusinasi pendengaran (auditorik atau akustik)


paling sering berupa suara manusia, bunyi barang-barang dan siulan
 Halusinasi penciuman (olfaktorik)
mencium kembang kemanapun ia pergi
 Halusinasi pengecapan (gustatorik)
merasa ada racun pada makanannya
 Halusinasi rabaan (taktil)
 Halusinasi penglihatan (optik)
sering pada psikosis akut yang berhubungan dengan sindrom otak
organik

11
GANGGUAN ISI PIKIRAN

Waham
baginya, waham merupakan fakta yang tidak dapat diubah oleh
siapapun, sebaliknya ia tidak mengubah sikapnya yang bertentangan
- Waham primer
timbul secara tidak logis sama sekali
misal: seorang penderita berkata “dunia akan kiamat” sebab dia
melihat seekor anjing mengangkat kaki terhadap sebatang pohon
untuk kencing
- Waham sekunder
biasanya logis kedengarannya

12
 Waham kejaran
mis: pasien yakin ada orang atau komplotan yang sedang
mengganggunya atau sedang ditipu, dimata-matai atau dikejar
 Waham somatik atau hipokondrik
keyakinan tentang (sebagian) tubuhnya yang tidak mungkin benar. Mis:
ada seekor kuda dalam perutnya
 Waham kebesaran
bahwa ia mempunyai kekuatan, pendidikan, dan kekayaan yang luar
biasa
 Waham keagamaan
waham dengan tema keagamaan

13
 Waham dosa
keyakinan bahwa ia telat berbuat dosa atau kesalahan yang besar, yang
tidak dapat diampuni
 Waham pengaruh
bahwa pikirannya, emosi dan perbuatannya dipengaruhi oleh orang lain
atau suatu kekuasaan yang aneh
 Waham sindiran
ia dibicarakan oleh orang lain
 Waham nihilistik
yakin bahwa dunia oini sudah hancur atau bahwa ia sendiri atau orang
lain sudah mati

14
KRITERIA DIAGNOSIS
Halusinasi
Isi Pikiran Delusi Waham
Auditorik
1. Thought Echo 1. Delusion of 1. Suara Menurut budaya
2. Thought control halusinasi yang setempat dianggap
Insertion / 2. Delusion of terus tidak wajar. Misal
Withdrawal influence berkomentar soal agama, politik,
3. Thought 3. Delusion of 2. Suara diskusi kekuatan, atau
Broadcasting passivity perihal pasien kemampuan super.
4. Delusional
perception

Minimal terdapat SATU GEJALA yang sangat jelas

15
KRITERIA DIAGNOSIS
Halusinasi
Arus Pikiran Perilaku Katatonik Gejala Negatif
Menetap
1. Berasal dari Pembicaraan tidak 1. Gaduh gelisah 1. Sangat apatis
panca indera relevan sehingga 2. Posisi tubuh 2. Jarang bicara
apa saja terjadi inkoherensi tertentu 3. Respon
2. Terjadi terus 3. Mutisme emosional yang
menerus, min 1 4. Negativisme menumpul atau
bulan atau 5. Stupor tidak wajar
lebih 6. Fleksibiltas (Pastikan bukan
cerea akibat depresi atau
medikasi
neuroleptika)

Minimal terdapat DUA GEJALA, berlangsung selama 1 BULAN


ATAU LEBIH
16
JENIS SKIZOFRENIA
Skizofrenia
Paranoid

Skizofrenia
Hebefrenik

Skizofrenia
Jenis Skizofrenia
Katatonik

Skizofrenia
Simplex

Skizofrenia
Residual

17
Jenis Skizofrenia Onset Gejala
Simple Timbul pertama kali • Kedangkalan emosi
pada usia pubertas • Kemunduran kemauan
• Waham dan halusinasi jarang
Herbefrenia Timbul pada masa • Waham
remaja sekitar usia • Halusinasi
15- 25 tahun • Gangguan psikomotor
• Gangguan kemauan
• Gangguan proses berpikir
• Biasanya pemalu dan solitary
Katatonia Timbul pertama kali • Mungkin terjadi gaduh gelisah katatonik atau
umur 15 – 30 tahun stupor katatonik
didahului oleh
stress emosional
Paranoid Mulai usia kurang • Waham (biasanya waham kejaran)
lebih 30 tahun • Halusinasi yang mengancam atau memberi
perintah
• Gangguan afek emosi
• Kemauan
• Gangguan proses berpikir
Residual • Kelambatan psikomotor
• Penurunan aktivitas
• Tidak ada inisiatif
• Miskin bicara
18
PROGNOSIS
▧ Onset
Bila timbul akut, prognosis lebih baik

▧ Umur
Makin muda permulaan, makin buruk prognosis

▧ Pengobatan
prognosis lebih baik bila lekas diberi obat

19
PROGNOSIS
■ Prognosis cukup baik jika : onset lebih lambat, pemicunya
diketahui, sejarah pre-morbid bagus, dan ada dukungan
keluarga  20-30% mungkin bisa kembali normal

■ Kurang lebih 20-30 % mungkin akan mengalami gejala sedang

■ 40 – 60% mungkin tidak akan kembali normal seumur hidupnya

20
PROGNOSIS
▧ Faktor pencetus
bila ada stres psikologis atau penyakit badaniah sebagai pencetus,
prognosis lebih baik
▧ Faktor keturunan
bila ada anggota keluarga yang juga menderita skizofrenia, prognosis
lebih buruk
▧ Jenis kelamin
jenis kelamin laki-laki memiliki prognosis lebih buruk
▧ Faktor ekonomi
Semakin rendah prognosis semakin buruk
▧ Dukungan dan bantuan dari orang di sekitarnya

21
SASARAN TERAPI
Sasaran terapi: bervariasi, berdasarkan fase dan keparahan
penyakit

• Pada fase akut : mengurangi atau menghilangkan gejala


psikotik dan meningkatkan fungsi

• Pada fase stabilisasi: mengurangi resiko kekambuhan dan


meningkatkan adaptasi pasien terhadap kehidupan dalam
masyarakat

22
STRATEGI TERAPI
▧ Non-farmakologi :
• Program rehabilitasi
living skills, social skills, basic education, work program, supported
housing
• Psikoterapi
terapi tambahan, terutama jika pasien sudah berespon terhadap obat
• Family education

▧ Farmakologi
• Menggunakan obat antipsikotik

23
PRINSIP PEMBERIAN
ANTIPSIKOTIK
Prinsip: start low go slow

Tahapan pemberian:
 Dosis inisial : dosis awal, dinikkan sampai mencapai dosis optimal
untuk mengontrol gejala.

 Dosis optimal: dipertahankan sampai 1-2 tahun


 Dosis rumatan (maintenance): dosis diturunkan perlahan sampai
mencapai dosis terkecil yang mampu mengontrol gejala

24
TERAPI FARMAKOLOGI
Antipsikotik

Tipikal/FGA Atipikal/SGA

- Generasi lama - Generasi lebih baru (th


- Memblok reseptor dopamin 1990an)
D2 - Memblok reseptor 5-HT2,
- Efek samping EPS besar efek blokade dopamin
- Efektif untuk mengatasi rendah
gejala positif - Efek samping EPS lebih
kecil
- Efektif untuk mengatasi
gejala baik positif maupun
Menggunakan obat-obat negatif
antipsikotik untuk memodulasi
neurotransmiter yang terlibat

25
Antipsikotik tipikal (FGA) Antipsikotik Atipikal (SGA)

Low potency: Antagonis reseptor 5-HT,


Klorpromazin Blokade dopamin rendah
Tioridazin Clozapin
Mesoridazin Risperidon
Olanzapin
High potency: Quetiapin
Flufenazin Ziprasidon
Perfenazin Aripiprazol
Thiotixene
Haloperidol
Loxapin
Molindon

26
TERAPI PADA EPISODE AKUT
• Tujuan terapi 7 hari pertama : mengurangi agitasi, hostility, agresi,
anxiety
• jika seorang pasien terkena serangan psikotik akut, lebih baik diatasi
dengan “meng-imobilisasi” pasien dulu dan mengajaknya bicara,
kemudian diberi benzodiazepine untuk penenang dan atau suatu obat
antipsikotik
• benzodiazepine (exp: lorazepam 2 mg i.m setiap 30 menit) terbukti efektif
mengurangi agitasi  mengurangi dosis antipsikotik yang dibutuhkan 
mengurangi efek samping
• Jika dibutuhkan antipsikosis untuk agitasi yang berat  obat potensi
tinggi bisa digunakan, exp: haloperidol 2-5 mg IM setiap 30 menit

27
TERAPI STABILISASI
▧ Terapi minggu ke 2-3  terapi stabilisasi  tujuannya:
meningkatkan sosialisasi dan perbaikan kebiasaan (self-
care habits) dan perasaan
▧ Mungkin perlu waktu 6-8 minggu utk mendapat respon yang
diharapkan, pada pasien kronis  mungkin butuh waktu 3-6
bulan
▧ Pengobatan : menggunakan antipsikotik atipikal; jika
menggunakan obat tipikal: dosis yang ekuivalen dengan
klorpromasin 300-1000 mg dapat digunakan
▧ Terapi tidak bisa menyembuhkan, hanya mengurangi gejala

28
TERAPI PEMELIHARAAN
• Tujuan : mencegah kekambuhan
• harus diberikan sedikitnya sampai setahun sejak sembuh dari episode
akut
• terapi pemeliharaan dapat diberikan dalam dosis setengah dari dosis akut
• bagi pasien yang kepatuhannya rendah  ada obat yang dibuat dalam
formulasi depot  contoh : flufenazin dekanoat atau haloperidol
dekanoat  dapat diberikan setiap 2 -4 minggu sekali secara i.m. 
tetapi formulasi depot ini hanya dapat diberikan jika pasien telah memiliki
dosis efektif p.o yang stabil
• Recently : Risperidon long acting dengan dosis 25-50 mg IM setiap 2
minggu

29
EFEK SAMPING
Obat sedasi ekstrapiramidal antikolinergik ortostatik
Klorpromazin ++++ +++ +++ ++++
Flufenazin + ++++ + +
Haloperidol + ++++ + +
Loksapin +++ +++ ++ +++
Perfenazin ++ +++ ++ ++
Tioridazin ++++ +++ ++++ ++++
Tiotiksen + ++++ + +
Molindon + +++ ++ ++
Klozapin ++++  ++++ ++++
Olanzapin ++ ++ ++ ++
Quetiapin ++ + + ++
Risperidon + ++ + ++
Ziprasidon ++ ++ + ++

30
PSIKOTIK AKUT

31
DEFINISI
Psikotik
gangguan jiwa yang serius yang mengganggu kemampuan
berpikir, beremosi, berkomunikasi, mengingat kembali,
menafsirkan kenyataan dan berperilaku wajar.

32
KRITERIA DIAGNOSIS
Merupakan Gangguan psikosis akut dan sementara adalah sekelompok
gangguan jiwa yang :
1. Onsetnya akut ( 2 minggu)
2. Polimorfik : beraneka-ragam dan berubah cepat (waham,
halusinasi,gejala emosi yang bervariasi)
3. Skizofrenia-like : gejala skizofrenia yang khas
4. Adanya stes akut yang berkelanjutan
5. Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan berlangsung
6. Tidak ada penyebab organik, seperti trauma kapitis, delirium, demensia

33
MANIFESTASI KLINIS

Perilaku yang diperlihatkan oleh pasien yaitu:

1. mendengar suara-suara yang tidak ada sumbernya,

2. keyakinan atau ketakutan yang aneh/tidak masuk akal,

3. kebingungan atau disorientasi,

4. perubahan perilaku

34
Gangguan psikotik
polimorfik akut tanpa
gejala skizofrenia

Gangguan psikotik
polimorfik akut dengan
gejala skizofrenia

Gangguan psikotik lir-


skizofrenia akut

Gangguan psikotik akut

Gangguan psikotik
akut lainnya dengan
predominan waham

Gangguan psikotik
akut dan sementara
lainnya

Gangguan psikotik
akut dan sementara
YTT
35
PENYULIT

▧ Gangguan psikotik akut sebagian berkembang menjadi


menetap, sebagian sembuh sempurna

▧ Sembuh sempurna dalam hari/minggu/2-3 bulan

36
CARA PENANGANAN GANGGUAN
PSIKOTIK AKUT

1. Indikasi rawat nginap


○ Pemeriksaan dan perlindungan pada pasien.
2. Farmakoterapi
○ Obat utama Antipsikotik (Haloperidol) dan Benzodiazepin.
○ Tidak dianjurkan terapi jangka panjang
Obat antipsikotik untuk mengurangi gejala psikotik, seperti:
• Haloperidol 2-5 mg 1-3 x sehari
• Chlorpromazine 100-200 mg 1-3 x sehari
• Diberikan sekurang-kurangnya 3 bulan
Obat antiansietas untuk mengendalikan agitasi akut
• Lorazepam 1-2 mg 1-3 x sehari
3. Psikoterapi
○ Psikoterapi individual, kelompok, dan keluarga
○ Mengatasi stresor dan episode psikotik
○ Mengembalikan harga diri dan kepercayaan

37
INFORMASI UNTUK PASIEN DAN
KELUARGA

▧ Episode akut sering mempunyai prognosis yang baik, tetapi lama


perjalanan penyakit sukar diramalkan
▧ Agitasi yang membahayakan pasien, keluarga atau masyarakat,
memerlukan hospitalisasi atau pengawasan ketat di suatu tempat yang
aman
▧ Menjaga keamanan pasien dan individu yang merawatnya:
o Keluarga atau teman harus mendampingi pasien
o Kebutuhan dasar pasien terpenuhi (misalnya, makan, minum, dan
kebersihan)
o Hati-hati agar pasien tidak mengalami cedera

38
TERIMA KASIH

39

Anda mungkin juga menyukai