Anda di halaman 1dari 7

PENGERTIAN BELAJAR

MENURUT TEORI BRUNER


Belajar merupakan aktifitas yang berproses,
tentu di dalamnya terjadi perubahan-perubahan
yang bertahap. Perubahan-perubahan tersebut
timbul melalui tahap-tahap yang antar satu dan
lainnya bertalian secara berurutan dan fungsional.
Dalam memandang proses belajar, Bruner
menekankan adanya pengaruh kebudayaan
terhadap tingkah laku seseorang.
Teori belajar Bruner disebut Free Discovery Learning.
(Budiningsih,2008)
Ia mengatakan bahwa proses belajar akan berjalan
dengan baik dan kreatif jika guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menemukan
suatu konsep,teori, aturan atau pemahaman melalui
contoh-contoh yang dijumpai dalam kehidupannya.
Dengan kata lain, siswa dibimbing secara induktif
untuk memahami suatu kebenaran umum.
Misalnya untuk memahami konsep kejujuran siswa
pertama-tama tidak menghafal definisi kata kejujuran,
tetapi mempelajari contoh-contoh konkret tenang
kejujuran. Dari contoh-contoh itulah siswa dibimbing
untuk mendefinisikan kata “kejujuran”.
Belajar menurut Brunner adalah terdapat suatu
proses, tidak terjadi begitu saja. Proses tersebut
ialah, bagaimana mengolah informasi yang
diterima secara baik.
Selain itu Bruner menganggap bahwa
belajar itu meliputi tiga proses kognitif, yaitu
memperoleh informasi baru, transformasi
pengetahuan, dan menguji relevansi dan
ketepatan pengetahuan.
Dalam teori belajarnya Jerome Bruner berpendapat bahwa
kegiatan belajar akan berjalan baik dan kreatif jika siswa dapat
menemukan sendiri suatu aturan atau kesimpulan tertentu.
Dalam hal ini Bruner membedakan menjadi tiga tahap
(Muhbidin Syah,2006:10), yaitu:
1. Tahap Informasi
Tahap informasi yaitu tahap awal untuk memperoleh
pengetahuan atau pengalaman baru
2. Tahap Transformasi
Tahap transformasi yaitu tahap memahami, mencerna dan
menganalisis pengetahuan baru serta ditransformasikan
dalam bentuk baru yang mungkin bermanfaat untuk hal-hal
yang lain
3. Evaluasi
Evaluasi yaitu untuk mengetahui apakah hasil
tranformasi pada tahap kedua tadi benar atau tidak
Bruner (Pitajeng, 2006: 27) berpendapat bahwa
“belajar matematika adalah belajar tentang
konsep-konsep dan struktur-struktur matematika
yang terdapat di dalam materi yang dipelajari
serta mencari hubungan-hubungan antara
konsep-konsep dan struktur-struktur matematika”.
Siswa harus menemukan keteraturan dengan cara
mengutak-atik benda-benda yang berhubungan dengan
keteraturan intuitif yang sudah dimiliki siswa. Dengan
demikian siswa dalam belajar, harus terlibat aktif
mentalnya. Ini menunjukkan bahwa materi yang
mempunyai suatu pola atau struktur tertentu akan lebih
mudah dipahami dan diingat siswa.
Dalam hubungannya dengan pelajaran simetri lipat,
bruner menyatakan bahwa cara terbaik bagi siswa untuk
mulai belajar konsep dan prinsip di dalam simetri lipat
adalah dengan mengkonstruksikan sendiri konsep dan
prinsip tersebut.

Anda mungkin juga menyukai