Anda di halaman 1dari 18

ABORTUS

BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNILA/
RSUD ABDUL MOELOEK
Definisi
 Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil
konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar
kandungan.

 Pregnancy termination prior to 20 weeks’


gestation or less than 500-g birthweight
Diagnosis

 Perdarahan pervaginam dari bercak hingga berjumlah


banyak
 Perut nyeri dan kaku
 Pengeluaran sebagian produk konsepsi
 Serviks dapat tertutup maupun terbuka
 Ukuran uterus lebih kecil dari yang seharusnya
 Diagnosis ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan
ultrasonografi.
Faktor Predisposisi
 Faktor dari janin (fetal): kelainan genetik
(kromosom)
 Faktor dari ibu (maternal): infeksi, kelainan
hormonal, faktor immunologis dan defek seperti
hipotiroidisme, diabetes mellitus, malnutrisi,
penggunaan obatobatan,merokok,konsumsi alkohol.
 Faktor immunologis dan defek anatomis: seperti
uterus di delfis, inkompetensia serviks (penipisan dan
pembukaan serviks sebelum waktu in partu, umumnya
pada trimester kedua) dan sinekhiae uteri karena
sindrom Asherman.
Tatalaksana Umum
Lakukan penilaian secara cepat mengenai
keadaan umum ibu : tanda-tanda vital (nadi,
tekanan darah, pernapasan, suhu).
 Periksa tanda-tanda syok: (akral dingin, pucat,
takikardi, tekanan sistolik <90 mmHg).
 Jikatidak terlihat tanda-tanda syok: tetap pikirkan
kemungkinan tersebut  karena kondisinya dapat
memburuk dengan cepat.
Tatalaksana umum
 Bila terdapat tanda- INGAT !!!!
.
tanda sepsis atau Segera rujuk ibu ke
dugaan abortus dengan rumah sakit .
komplikasi : berikan Semua ibu yang
kombinasi antibiotika mengalami abortus
sampai ibu bebas demam perlu mendapat
Untuk 48 jam: dukungan emosional
• Ampicillin 2g IV/IM dan konseling
kemudian 1g diberikan
setiap 6 jam kontrasepsi pasca
• Gentamicin 5mg/kgBB IV keguguran.
setiap 24 jam. Lakukan tatalaksana
• Metronidazol 500 mg selanjutnya sesuai jenis
IVsetiap 8 jam.
abortus.
Tabel 1.1 Macam-macam abortus
Tatalaksana khusus pada
abortus
ABORTUS IMINENS
 Pertahankan kehamilan.
 Tidak perlu pengobatan khusus.
 Jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan atau
hubungan seksual.
 Jika perdarahan berhenti, pantau kondisi ibu
selanjutnya pada pemeriksaan antenatal
termasuk pemantauan kadar Hb dan USG serial
setiap 4 minggu. Lakukan penilaian ulang bila
perdarahan terjadi lagi.
 Jika perdarahan tidak berhenti, nilai kondisi
janin dengan USG.
 Nilai kemungkinan adanya penyebab lain.
ABORTUS INSIPIENS
 Lakukan konseling untuk menjelaskan
kemungkinan risiko dan rasa tidak
nyaman selama tindakan evakuasi, serta
memberikan informasi mengenai
kontrasepsi pascakeguguran.

 Jika usia kehamilan kurang dari 16


minggu: lakukan
Jika usia kehamilan lebih dari 16 minggu:
 Tunggu pengeluaran hasil  Lakukan pemeriksaan
konsepsi secara spontan. jaringan secara makroskopik
Evakuasi sisa hasil konsepsi dan kirimkan untuk
dari dalam uterus. Bila perlu, pemeriksaan patologi ke
berikan infus 4 IU oksitosin laboratorium.
dalam1 liter NaCl 0,9% atau  Lakukan evaluasi tanda
Ringer Laktat dengan vital, perdarahan pervaginam,
kecepatan 40 tetes per menit tanda akut abdomen, dan
untuk membantu pengeluaran produksi urin setiap 6 jam
hasil konsepsi. selama 24 jam. Periksa kadar
 Lakukan pemantauan hemoglobin setelah 24 jam.
pascatindakan setiap 30 menit Bila hasil pemantauan baik
selama 2 jam. Bila kondisi ibu dan kadar Hb >8g/dl, ibu
baik, pindahkan ibu ke ruang dapat diperbolehkan pulang.
rawat.
ABORTUS INKOMPLIT
 Jika perdarahan ringan atau sedang dan
kehamilan usia kehamilan kurang dari 16
minggu : gunakan jari atau forsep cincin
untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang
mencuat dari serviks.
 Jika perdarahan berat dan usia kehamilan
kurang dari 16 minggu: Lakukan Evakuasi isi
uterus Jika evakuasi tidak dapat segera dilakukan,
berikan ergometrin 0,2 mg IM (dapat diulang 15
menit kemudian bila perlu).
 Jika usia kehamilan lebih dari 16 minggu
:Berikan infus 40 IU oksitosin Dalam 1 liter NaCl
0,9% atau.RingerLaktat dengan kecepatan 40 tetes
per menit untuk membantu pengeluaran hasil
konsepsi.
ABORTUS INKOMPLIT
 Lakukan evaluasi tanda vital pascatindakan setiap 30 menit selama
2 jam. Bila kondisi ibu baik, pindahkan ibu ke ruang rawat.
 Lakukan pemeriksaan jaringan secara makroskopik dan kirimkan
untuk pemeriksaan patologi ke laboratorium.
 Lakukan evaluasi tanda vital, perdarahan pervaginam, tanda akut
abdomen, dan produksi urin setiap 6 jam selama 24 jam. Periksa
kadar hemoglobin setelah 24 jam. BIla hasil pemantauan baik dan
kadar Hb >8 g/dl, ibu dapat diperbolehkan pulang.
ABORTUS KOMPLIT
 Tidak diperlukan evakuasi lagi.
 Lakukan konseling untuk memberikan dukungan emosional
danmenawarkan kontrasepsi pasca keguguran.
 Observasi keadaan ibu.Apabila terdapat anemia sedang,
berikan tablet sulfas ferosus 600 mg/hari selama 2 minggu,
jika anemia berat berikan transfusi darah.
 Evaluasi keadaan ibu setelah 2 minggu.
MISSED ABORTION
 Jika usia kehamilan <12 minggu: evakuasi dengan AVM atau
sendok kuret.
 Jika usia kehamilan >12 minggu namun <16 minggu: pastikan
serviks terbuka, bila perlu lakukan pematangan serviks sebelum
dilakukan dilatasi dan kuretase. Lakukan evakuasi dengan tang
abortus dan sendok kuret.
 Jika usia kehamilan 16-22 minggu: lakukan pematangan serviks.
Lakukan evakuasi dengan infus oksitosin 20 unit dalam 500 ml
NaCl 0,9%/Ringer laktat dengan kecepatan 40 tetes/menit hingga
terjadi ekspulsi hasil konsepsi. Bila dalam 24 jam evakuasi tidak
terjadi, evaluasi kembali sebelum merencanakan evakuasi lebih
lanjut.
Features of Medical and Surgical
Abortion
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai