Anda di halaman 1dari 4

1.

Completely Randomized Design

-Desain eksperimen random yang paling


mendasar.
-Dalam desain ini, semua subyek dari populasi
studi langsung dialokasikan random kedalam
kelompok perlakuan atau kelompok control.
-Tujuan randomisasi supaya semua variable
independent yang potensial perancu akan
tersebar merata kedalam kelompok perlakuan
maupun kelompok control
2. Randomized Block Design

Desain ini memungkinkan pengujian pengaruh perlakuan dalam


lingkungan yang homogeny (yakni, homogeny dalam masing-
masing blok) (hicks, 1982).
Dengan kata lain, penyebaran factor perancu ke dalam kelompok
perlakuan dan kelompok control dalam masing-masing blok lebih
merata sehingga analisis perbandingan dapat dilakukan dengan lebih
baik.
Secara umum tekhnik pengelompokkan homogenitas karakteristik
tertentu dinamakan blok, dan randomisasi kini dibatasi dalam
masing-masing blok. Menyajikan randomized block design.
3. Crossover Design

Crossover design merupakan


metode eksperimental untuk
membandingkan dua atau lebih perlakuan
atau intervensi, dimana subyek-subyek
atau pasien-pasien setelah menyelesaikan
salah sebuah perlakuan “melintas”
kepada perlakuan lainnya
4. Unplanned Crossover Design

Antisipasi dalam analisis data terdiri dari:

•Subyek-subyek dalam kelompok bedah dan kelompok medis yang asli


dianalisis sesuai hasil randomisasi.

•Subyek-subyek dianalisis sesuai dengan perlakuan sesungguhnya


mereka terima. Jika opsi kedua dipilih,maka randomisasi batal. Jika
pertama yang dipilih dan ini yang umumnya dilakukan karena konsisten
dengan RCT jumlah crossover tetap aja harus ditekan seminimal
mungkin. jika jumlah crossover terlalu banyak, maka validitas hasil-hasil
penelitian dipertanyakan(Aristianti,2014).

Anda mungkin juga menyukai