Anda di halaman 1dari 27

DIAGNOSIS KOMUNITAS

AYUNI IRAWAN 717089136


SARTIKA 71708913
LAZUARDI ALKINDI 71708913

Pembimbing
dr. FAISAL BALATIF, M.Kes
Lokasi Puskesmas Amplas

Jl. Garu no.2, Harjosari I, Medan Amplas,


Kotamadya Medan, Sumatera Utara.
Wilayah Kerja Puskesmas
Puskesmas Amplas terletak di Jalan Garu II B, Kelurahan
Harjosari I, Kecamatan Medan Amplas, Lingkungan XII,
kode pos 20147 meliputi 7 (tujuh) Kelurahan yaitu :

Harjosari I
Harjosari II
Timbang Deli
Amplas
Siti Rejo II
Siti Rejo III
Bangun Mulia
SARANA PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS AMPLAS

• Ruang Kepala Puskesmas : 1 Baik


• Ruang TU : 1 Baik
• Ruang Periksa Pasien/Ruang Poliklinik : 2 Baik
• Ruang Poli Gigi dan Mulut : 1 Baik
• Ruang KIA : 1 Baik
• Ruang Apotik : 1 Baik
• Ruang Laboratorium : 1 Baik
• Ruang Tunggu Pasien : 1 Baik
• Ruang Kartu/Pendaftaran : 1 Baik
• Ruang Rujukan : 1 Baik
• Ruang Aula : 1 Baik
• Kamar Mandi : 1 Baik
Tenaga Kesehatan Puskesmas

6. Perawat Gigi 1 - 1 - 1 3
7 Tekhnisi Gigi 1 - - - - 1
8 Ass. Apoteker 2 - 1 1 - 4
9. Apoteker - - - - -
10. Akzi 2 - 1 - 2 5
11 Analis 3 - - - - 3
12 D3 Kesling 1 - - - - 1
13. S. Kep. Ns 3 - - - - 3
14 Psikologi - - - - -
JUMLAH 39 13 13 10 11 86
Data Kependudukan / Demografi

Dari tabel diatas didapati jumlah penduduk yang dinaungi Puskesmas Medan
Amplas adalah 125.912 jiwa.

Kelurahan Laki-Laki (orang) Perempuan (orang) Jumlah

HARJOSARI I 17102 17743 34845

SITI REJO II 4090 4287 8377

AMPLAS 7612 7730 15342

SITI REJO III 6012 6177 12185

HARJOSARI II 17028 17248 34276

TIMBANG DELI 9009 9075 18084

BANGUN MULIA 1335 1464 2799

JUMLAH 62188 63742 125912


Identifikasi Masalah
 Kurangnya keperdulian masyarakat untuk menjaga
kebersihan lingkungan.
 Kurangnya pengetahuan masyarakat penyebab
terjadinya penyakit.
 Kurang pedulinya masyarakat akan kegiatan mencuci
tangan pakai sabun khususnya pada anak.
 Tempat pembuangan sampah masih kurang baik dan
berserakan
Pemecahan Masalah
 Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang
kesehatan lingkungan serta bagaimana yang
seharusnya.
 Penyuluhan tentang mencuci tangan pakai sabun dengan
baik dan benar, serta penyuluhan untuk melakukan prilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS).
 Pihak puskesmas seharusnya bekerja sama dengan
kepling untuk penyediaan bak sampah serta pembuatan
septik tank untuk pembuangan
 Pembuatan sumber air bersih yang mengalir guna
menunjang kegiatan mencuci tangan dengan baik dan
benar
10 Jenis Penyakit Terbanyak Pada Tahun
2018

No Nama Penyakit Jumlah

1 ISPA 143

2 Febris 53

3 Hipertensi 29

4 DM 23

5 TBC 8

6 Gatal–gatal alergi 39

7 Dispepsia 34

8 Cephalgia/Migren 19

9 Reumatik 29

10 Diare 26
Permasalahan Penyakit Diare
Tingginya penyakit Diare yang ditemukan di Puskesmas Amplas
ditunjukkan oleh jumlah kumulatif kasus Diare di Puskesmas Amplas
selama bulan Januari – Diare 2018, dan angka kejadian penyakit ini
menempati urutan ke-sepuluh kasus terbanyak dijumpai di
Puskesmas Amplas. Hal ini disebabkan oleh :

 Masih banyaknya masyarakat di sekitar Puskesmas Amplas


yang tinggal disekitar sungai dan masih menggunakan air
sungai untuk kebutuhan hidup, seperti mandi, mencuci,
minum, dan lain-lain.
 Kurangnya keperdulian masyarakat untuk menjaga
kebersihan lingkungan.
DIARE
Definisi Diare

Diare adalah peningkatan pengeluaran tinja


dengan konsistensi lebih lunak atau lebih cair dari
biasanya, dan terjadi paling sedikit 3 kali dalam 24
jam. Sementara untuk bayi dan anak-anak, diare
didefinisikan sebagai pengeluaran tinja >10 g/kg/24
jam, sedangkan rata-rata pengeluaran tinja normal
bayi sebesar 5-10 g/kg/ 24 jam (Juffrie, 2010).
Etiologi

Menurut World Gastroenterology


Organization global guidelines 2005, etiologi
diare akut dibagi atas empat penyebab:

Bakteri
Virus
Parasit
Non infeksi
Cara penularan diare
melalui cara faecal-
oral yaitu melalui
makanan atau
minuman yang
tercemar kuman atau
kontak langsung
tangan penderita
atau tidak langsung
melalui lalat ( melalui
5F = faeces, flies,
food, fluid, finger). Faktor risiko
terjadinya diare
adalah:

1.Faktor perilaku
2.Faktor lingkungan
Klasifikasi

Terdapat beberapa pembagian diare:


1. Berdasarkan lamanya diare:
a. Diare akut, yaitu diare yang berlangsung
kurang dari 14 hari.
b. Diare kronik, yaitu diare yang berlangsung
lebih dari 14 hari dengan kehilangan berat
badan atau berat badan tidak bertambah (failure
to thrive) selama masa diare tersebut.
1. Berdasarkan mekanisme patofisiologik:
a. Diare sekresi (secretory diarrhea)
b. Diare osmotic (osmotic diarrhea)
Manifestasi klinis

• Infeksi usus menimbulkan gejala gastrointestinal serta gejala


lainnya bila terjadi komplikasi ekstra intestinal termasuk
manifestasi neurologik. Gejala gastrointestinal bisa berupa diare,
kram perut, dan muntah. Sedangkan manifestasi sistemik
bervariasi tergantung pada penyebabnya
• Dehidrasi merupakan keadaan yang paling berbahaya karena
dapat menyebabkan hipovolemia, kolaps kardiovaskuler dan
kematian bila tidak diobati dengan tepat.
1. Anamnesis Pasien dengan diare akut datang dengan berbagai gejala
klinik tergantung penyebab penyakit dasarnya
2. Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik perlu diperiksa: berat badan,
suhu tubuh, frekuensi denyut jantung dan pernapasan serta tekanan
darah. Selanjutnya perlu dicari tanda-tanda utama dehidrasi
3. 3. Laboratorium

Diagnosis
Tabel 2.1 Penentuan derajat dehidrasi menurut WHO 1995 Penilaian A B
C Lihat:

Kesimpulan derajat dehidrasi penderita ditentukan dari adanya 1 gejala


kunci (yang diberi tanda bintang) ditambah minimal 1 gejala yang lain
(minimal 1 gejala) pada kolom yang sama.
Penatalaksanaan

1. Dehidrasi menggunakan Oralit osmolalitas rendah


2. Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut
3. Teruskan pemberian ASI dan Makanan
4. Antibiotik Selektif
5. Nasihat kepada orang tua/pengasuh
Pencegahan diare
Menurut Pedoman Tatalaksana Diare Depkes RI
(2006) adalah sebagai berikut:
1. Pemberian ASI
2. Pemberian Makanan Pendamping
3. Menggunakan air bersih yang cukup
4. Menggunakan Jamban
5. Membuang Tinja Bayi yang Benar
6. Pemberian Imunisasi Campak
METODE DIAGNOSIS
KOMUNITAS

Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan
Daerah kerja setelah selesai posyandu, kemudian
Daerah kerja di Puskesmas Medan Amplas istirahat sebentar, lalu melakukan
Jenis data wawancara.
Jenis data yang digunakan data sekunder, Identifikasi masalah
yaitu data yang diambil dari rekam medis Berkurangnya peserta posyandu,
Sumber data karena kurangnya kesadaran untuk
Sumber data yang digunakan, yaitu data dari mengetahui pencegahan dan
Puskesmas tatalaksana awal diare
Tingkat kesehatan yang diharapkan Prioritas
- Menurunkan angka kejadian diare Menekankan promotif dan preventif
- Mengetahui cara membuat oralit sebagai agar mencegah diare
tatalaksana awal diare dirumah Pilihan cara penyelesaian
Daerah cakupan •Memberikan penyuluhan dan
Daerah pada cakupan ini di puskesmas leaflet
Amplas •Edukasi PHBS
•Ketersediaanoralit
•Menghindari faktor pencetus diare
Cara penyelesaian yang mampu dilaksanakan

Cara penyelesaian yang dilakukan yaitu


dengan melakukan penyuluhan kepada
orang tua tentang faktor penyebab dan
pencegahan yang dapat memicu terjadinya
diare.
Data Kependudukan / Demografi
Tabel 3.1. Distribusi Penduduk Puskesmas Medan Amplas
Kelurahan Laki-Laki (orang) Perempuan (orang) Jumlah

HARJOSARI I 17102 17743 34845

SITI REJO II 4090 4287 8377

AMPLAS 7612 7730 15342

SITI REJO III 6012 6177 12185

HARJOSARI II 17028 17248 34276

TIMBANGDELI 9009 9075 18084

BANGUN MULIA 1335 1464 2799

JUMLAH 62188 63742 125912

Dari tabel diatas didapati jumlah penduduk yang dinaungi Puskesmas


Medan Amplas adalah 125.912jiwa.
Distribusi Penduduk Puskesmas Medan Amplas
20000
18000
16000
14000
12000
10000
8000 Laki - Laki
6000 Perempuan
4000
2000
0
Sarana pelayanan kesehatan di Pus
kesmas Medan Amplas

Sarana Kesehatan
Sarana Pendukung Kesehatan
Sarana Fisik Puskesmas
Sarana Fisik Puskesmas
Prioritas pencegahan diare
Prioritas pada pasien diare ini, yaitu pasien anak-
anak dan dewasa.
Identifikasi sarana kesehatan
Sarana di Puskesmas Medan Amplas ini
memadai, tapi ada beberapa mengeluhkan jauh
dari rumahnya sehingga untuk pergi ke
puskesmas menunggu keluarganya untuk
mengantarkan ke puskesmas
Penyusunan upaya perbaikan kesehatan
- Puskesmas mengadakan Posyandu
- Melakukan penyuluhan disaat pelaksanaan
posyandu
KESIMPULAN
Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare,
Departemen Kesehatan dari tahun 2000 s/d 2010 terlihat
kecenderungan insidens naik. Pada tahun 2000 IR penyakit
Diare 301/ 1000 penduduk, tahun 2003 naik menjadi 374
/1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423 /1000
penduduk dan tahun 2010 menjadi 411/1000 penduduk
Prevalensi kasus diare di puskesmas Medan Amplas
dari bulan Januari – Desember 2018 yaitu sebanyak 1338
orang. Untuk itu, pemecahan masalah yang terjadi di
masyarakat yaitu dengan Cara pemecahan yang terpilih
yaitu dengan melakukan penyuluhan kepada peserta
posyandu untuk menjagagaya hidup bersih dan makan
makanan yang bersih, dan agar mengetahui tatalaksana
awal pembuatan oralit pada kasus diare.
SARAN
• Saran PadaMasyarakat
• Makan dengan gizi seimbang dan sehat
• Menjaga kebersihan minuman dan makanan
• Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
• Meningkatkanpengetahuan untuk gaya hidup sehat
– Mengetahui tatalaksana awal membuat oralit
dirumah saat menderita diare
• Melakukan penyuluhan dan pemeriksaan terhadap
penderita diare
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai