Reskiawan
N 111 17 095
Bibir sumbing adalah salah satu kelainan bawaan yang paling umum.
Kondisi ini disebabkan oleh mesenchymal yang tidak mencukupi selama
pembentukan palatum primer pada minggu ke empat hingga ketujuh
kehidupan intrauterin. Sehingga menghasilkan cacat dan distorsi pada
bibir dan hidung bagian atas.
EPIDEMOLOGI
Insiden bibir sumbing atau Labioschisi sebanyak 2,1 dalam 1000 kelahiran
pada etnis Asia, 1:1000 pada etnis Kaukasia, dan 0,41:1000 pada etnis
Afrika-Amerika. Insiden tertinggi terdapat pada orang Asia dan terendah
pada kulit hitam. Labioschisis lebih sering terjadi pada laki - laki.4 Insiden
bibir sumbing atau Labioschisis di Indonesia belum diketahui
Celah unilateral terisolasi terjadi dua kali lebih sering di sisi kiri daripada di
kanan dan 9 kali lebih sering daripada cleft bilateral. Kombinasi bibir sumbing
dan langit-langit mulut adalah presentasi yang paling umum (50%), diikuti oleh
langit-langit sumbing terisolasi (30%), dan bibir sumbing atau bibir sumbing dan
alveolus terisolasi (20%). Kurang dari 10% dari celah adalah bilateral
TINJAUAN PUSTAKA
ETIOLOGI
1) Genetik 22%: Faktor ini biasanya diturunkan secara genetik dari riwayat
keluarga yang mengalami mutasi genetik.
• Palatum primer atau premaksila merupakan daerah triangular pada bagian anterior
langitan keras, meluas secara anterior ke insisif foramen sampai ke lateral insisif kanan
dan kiri, termasuk bagian alveolar ridge gigi-gigi insisif maksila.
• Palatum sekunder terdiri dari sisa bagian palatum keras dan semua palatum lunak .
• perkembangan wajah terjadi pada minggu keempat setelah fertilisasi, dengan
penampakan lima buah penonjolan atau swelling yang mengelilingi stomotodeum
• Facial processes tersebut. merupakan hasil akumulasi sel mesenkim yang berada di
bawah permukaan epitel
• Mesenkim ini merupakan ektomesenkimal dan berkontribusi terhadap perkembangan
struktur orofasial seperti saraf, gigi, tulang, mukosa mulut.
• Swelling yang berada diatas stomodeum disebut frontonasal process dimana
berkontribusi dalam perkembangan hidung dan juga bibir atas
TINJAUAN PUSTAKA
PATOFISIOLOGI
• perkembangan embriologi hidung, bibir dan langitan terjadi antara minggu ke-5 hingga
ke-10. Pada minggu ke-5, tumbuh dua penonjolan dengan cepat yaitu lateral processes
dan median nasal processes
• Kedua penonjolan ini akan bersatu dengan maxillary swelling dan terbentuklah bibir
• Kemudian pada minggu ke-7, palatine shelves akan naik ke posisi horizontal di atas
lidah dan berfusi satu sama lain membentuk palatum sekunder
KLASIFIKASI
Group I : Celah langit-langit primer. Dalam grup ini termasuk celah bibir, dan kombinasi
celah bibir dengan celah pada tulang alveolar. Celah terdapat dimuka foramen insisivum
Group II : Celah yang terdapat dibelakang foramen insisivum. Celah langit-langit lunak dan
keras dengan variasinya. Celah langit-langit sekunder
Group III : Kombinasi celah langit-langit primer (group I) dengan langit-langit sekunder
(group II).
TINJAUAN PUSTAKA
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
Sumbing bibir dibedakan atas unilateral dan bilateral, serta komplet dan non
komplet. Sumbing bibir non komplet disertai oleh garis sumbing yang tidak
mencapai dasar hidung. Didalam hal ini dasar lubang hidung harus dan bagian
ini sering disebut Simonort’s band. Sumbing bibir komplet melibatkan seluruh
bibir dan prosesus alveolar (palatum primer), sehingga menuju dasar lubang
hiding dan tidak terdapat simonart’s band.
TINJAUAN PUSTAKA
KLASIFIKASI
TINJAUAN PUSTAKA
KLASIFIKASI
1. Unilateral Incomplete. Jika celah sumbing terjadi hanya disalah satu sisi bibir dan memanjang hingga ke
hidung.
2. Unilateral Complete. Jika celah sumbing yang terjadi hanya disalah satu sisi sisi bibir dan memanjang
hingga ke hidung.
3. Bilateral Complete. Jika celah sumbing terjadi di kedua sisi bibir dan memnajang hingga ke hidung
TINJAUAN PUSTAKA
DIAGNOSIS
1. Anamnesis
Keluhan-keluhan umum selain, keluhan
estetik antara lain gangguan bersuara, 2. Pemeriksaan Fisik
berbicara dan berbahasa, gangguan Bibir sumbing (CL) dapat terjadi baik
menyusu/makan, gangguan secara unilateral (di kiri atau kanan)
pertumbuhan wajah, pertumbuhan gigi atau secara bilateral
dan infeksi pendengaran
TINJAUAN PUSTAKA
DIAGNOSIS
1. Pemeriksaan Penunjang
• Ultrasonografi pada fetus dengan
cleft bilateral, incomplete pada kiri,
• foto anak yang sama setelah lahir
sebelum dioperasi
• Antenatal diagnosis pada labioschizis
dengan USG
TINJAUAN PUSTAKA
PENATALAKSANAAN
Patokan yang biasa dipakai adalah rule of ten yaitu berat badan minimal empat
setengah kilo (10 pon), kadar hemoglobin 10 gram persen dan umur sekurang – kurang
10 minggu dan tidak ada infeksi, leukosit dibawah 10.000.
TINJAUAN PUSTAKA
PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI
1. kesulitan makan karena adanya celah
pada bibir atau mulut dapat
menyulitkan bayi untuk menghisap
ataupun makan makanan cair lainnya.
2. infeksi telinga, akibat tidak berfungsinya
saluran yang menghubungkan telinga
tengah dan kerongkongan menyebabkan
3. Gangguan berbicara juga ditemukan pada
penderita
4. gangguan pertumbuhan tulang muka
dan masalah dental
TINJAUAN PUSTAKA
PROGNOSIS