Anda di halaman 1dari 9

Penerapan Model Kooperatif Tipe

Jigsaw dalam Meningkatkan aktivitas


peserta didik

OLEH:
Eva dwiyana
Ferby hidayat zafitra
Lilik restiana
Nia Nanda Nita
Trya Polyta Limbong
Yuni Fatmawati
Sejarah Metode Pembelajaran
JigSaw Pengertian Model JigSaw
Metode jigsaw telah dikembangkan
dan diujicoba oleh Elliot Aronson dan
teman-teman di Universitas Texas, metode jigsaw merupakan sistem
dan teman-teman di Universitas John pembelajaran kelompok dengan
Hopkins pada tahun 1978. Jigsaw memanfaatkan kelompok asal dan
merupakan model pembelajaran kelompok ahli dalam
kooperatif, dengan siswa belajar mengembangkan materi yang
dalam kelompok kecil yang terdiri dari diajarkan
4-6 orang secara heterogen.
Dasar metode jigsaw

Metode jigsaw sebagaimana proses pembelajaran kelompok


lainnya merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat
variasi suasana pola diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa semua
resitasi atau diskusi membutuhkan pengaturan untuk
mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan prosedur yang
digunakan dalam cooperative script dapat memberi siswa lebih
banyak waktu berfikir, untuk merespon dan saling membantu.
Tujuan model pembelajaran jigsaw

Tujuan pembelajaran metode jigsaw adalah untuk melatih peserta didik


agar terbiasa berdiskusi dan bertanggiungjawab secara individu untuk
membantu memahamkan tentang sesuatu materi pokok kepada teman
sekelasnya. Pembelajaran yang menggunakan metode ini menganut pada
teori kognitif Jean Piaget dan teori konstruktivisme. Teori konstruktivisme
yakni pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta
sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Konstruktivisme sebenarnya bukan
merupakan gagasan yang baru, apa yang dilalui dalam kehidupan kita
selama ini merupakan himpunan dan pembinaan pengalaman demi
pengalaman.
Langkah-langkah model pembelajaran jigsaw

Langkah-langkah yang dipersiapkan dalam metode jigsaw sebagai


berikut:
• Materi Memilih satu atau dua bab, cerita atau unit-unit lainnya, yang
masing-masing mencakup materi untuk dua atau tiga hari, kemudian
membuat sebuah lembar ahli untuk tiap topik. Lembar ahli ini akan
mengantarkan kepada siswa untuk berkonsentrasi saat membaca dan
dengan kelompok ahli yang akan bekerja. Lembar ini berisi empat
sampai enam topik.
• Membagi siswa ke dalam kelompok asal Membagi siswa ke dalam tim
heterogen yang terdiri dari empat sampai enam anggota, tim tersebut
terdiri dari seorang siswa yang berprestasi tinggi, berprestasi sedang
dan yang berprestasi rendah.
• Membagi siswa ke dalam kelompok ahli Kelompok ahli diambil dari
kelompok asal yang berbeda, apabila jumlah siswa lebih dari enam
maka kelompok ini dibagi menjadi dua supaya lebih maksimal.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

STANDAR KOMPETENSI :1. menganalisis


Nama Sekolah : SMA/MA ................ budaya politik di Indonesia
Mata Pelajaran : PKn
II. KOMPETENSI DASAR :1.1.
Materi Pokok : pengertian budaya politik
Mendeskripsikan pengertian budaya politik
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit III INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :

Nilai Budaya Dan Karakter


No Indikator Pencapaian Kompetensi
Bangsa
1
Mendeskripsikan pengertian budaya politik Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu,
2 semangat kebangsaan, cinta
Mengidentifikasi tipe-tipe budaya politik menurut Almond, tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta
3 damai, gemar membaca,
Mengidentifikasi tipe-tipe budaya politik yang berkembang di peduli lingkungan, peduli
Indonesia sosial, tanggung jawab
Strategi pembelajaran

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

 Memahami  Menganalisis  Siswa berlatih


hakikat Budaya pengertian Mendeskripsikan
politik Politik dan budaya politik
 Memahami budaya
hakikat bangsa  Menganalisis
dan unsur- pengertian
unsur budaya dan
terbentuknya politik
Budaya politik
PERANGKAT PEMBELAJARAN
Buku Kewarganegaraan Esis Kelas XI, karangan Dra. Retno Listyarti.
Darji Darmo-diharjo (1990), Pendidiikan Pancasila di Perguruan Tinggi, Malang: Penerbit IKIP
Malang.
Budiyanto (1999), Budaya politik untuk SMA, Jakarta Penerbit Erlangga

PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT


1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif
Any question?

Anda mungkin juga menyukai