(KOMPOS)
Aktivator Abiotik ,
Bioaktivator
Bahan Organik yang dapat Hanya sampah organik Sampah Organik basah dan
dikomposkan Basah (daun tanaman, sampah organik Olahan (nasi
rumput-rumputan, potongan basi, bekas sayur, sisa roti,
sayur dsb.) tulang ayam, duri ikan dsb.).
SISTEM OPEN WINDROW DENGAN DIPENDAM
ATAU DITUTUP
Bahan Organik yang dapat Sampah rumah tangga Sampah rumah tangga
dikomposkan maupun di luar RT maupun di luar RT
(blothong, limbah (blothong, limbah
perkebunan dsb.) perkebunan dsb.)
CARA PEMBUATAN BOKASHI (SISTEM PENGOMPOSAN DENGAN ANAEROB)
BAHAN :
1. Jerami 200 kg termasuk berbagai jenis rumput / pupuk hijau, daun-daunan dirajang.
2. Dedak 10 kg
3. Sekam 200 kg.
4. Gula pasir 10 sendok makan atau 0,5 Liter Tetes Tebu.
5. EM4 200 ml (20 sendok makan) : Berlaku untuk berbagai macam bahan organik,
6 Air secukupnya.
CARA PEMBUATAN :
Larutkan EM 4 dan gula ke dalam air
Jerami, sekam dan dedak dicampur secara merata
Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai
kandungan air adonan mencapai 30%. Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak
keluar dari adonan dan bila kepalan dilepas adonan akan terurai.
Adonan digundukan di atsi tempat yang kering dengan ketinggian adonan antara 15
s/d 20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni selama 5 s/d 6 minggu.
Pertahankan suhu gundukan adonan 40 s/d 50 ºC. Jika suhu lebih dari 50ºC, bukalah
karung penutup dan gundukan adonan dibolak-balik kemudian ditutup lagi dengan
karung goni. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena
terjadi proses pembusukan.
PARAMETER YANG HARUS DIPANTAU ADALAH :
1. Suhu, proses komposting ditandai dengan adanya peningkatan suhu yang mampu
mencapai 70oC. Pengukuran dilakukan sejak minggu pertama, dilakukan minimal
seminggu 2x hingga minggu ke-6. Jika suhu tidak lebih dari 30oC, dapat dikatakan
proses komposting tidak terjadi. Hal ini dapat disebabkan karena kelembababan yang
berlebihan atau jumlah sampah organik yang terlalu sedikit, karena populasi
mikroorganismenya semakin sedikit.
2. pH, Cara memantau derajat keasaman adalah dengan memakai alat pH meter,
range pH antara 6,8 – 7,8. Pengukuran dilakukan sejak minggu pertama, dilakukan
minimal seminggu 2x hingga minggu ke-6.
4. Adanya Larva dan bau, Adanya larva dan bau yang tidak sedap disebabkan karena
kondisi sampah yang terlalu lembab dan sudah dihinggapi lalat. Hal ini disebabkan
karena kurangnya aerasi akibat proses pembalikan sampah yang kurang merata.
Untuk Kepentingan bisnis, maka :