Konjungtivitis

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 37

KONJUNGTIVITIS

DEFINISI • Radang atau infeksi pada konjungtiva, dimana


batasnya adalah dari kelopak mata hingga sebagian
bola mata
ETIOLOGI • Infeksi oleh virus
• Infeksi oleh bakteri
• Reaksi alergi
• Iritasi
• Dijumpai di seluruh dunia
EPIDEMIOLOGI • Terjadi pada berbagai ras, usia, jenis kelamin, serta
strata social
• Penyakit paling umum
• Prevalensi konjungtivitis virus paling sering ditemukan
pada musim panas
• Prevalensi konjungtivitis bakteri merupakan penyakit
terbesar kedua 50-75% menyerang anak – anak
• Prevalensi konjungtivitis alergi terjadi 15 – 40% dari
totol populasi dan biasanya terjadi pada musim gugur
dan panas
KONJUNGTIVITIS BAKTERI
KONJUNGTIVITIS BAKTERI AKUT

Disebabkan oleh Streptococcus, Corynebacterium diphterica,


Pseudomonas, Neisseria, dan Hemophilus

Gambaran Klinis  konjungtivitis mukopurulen dan purulent,


hiperemi konjungtiva, edema kelopak, terdapat papil dan kornea
jernih
KONJUNGTIVITIS GONORE

Merupakan konjungtivitis akut yang disertai secret purulent

Disebabkan oleh bakteri gonococcus

Konjungtivis gonore dapat dilihat dalam 3 bentuk


1. Oftalmia neonatorum
2. Konjungtivitis gonore infantum
3. Konjungtivitis gonore adultorum

Terdapat 3 stadium
1. Stadium infiltrative
2. Stadium supuratif
3. Stadium penyembuhan
Oftalmia Neonatorum

Konjungtivis purulent hiperakut pada bayi usia 1 bulan

Disebabkan oleh berbagai sebab:


1. Non Infeksi
2. Infeksi

Gejala klinis:
1. bola mata pegal
2. mata mengeluarkan belek
3. konjungtiva hiperemi dan kemotik
4. kelopak bengkak
Konjungtivitis Mukopurulen

Merupakan konjungtivitis dengan gejala umum konjungtivitis


kataral mucoid

Penyebab  Streptococcus pneumonia

Ditandai dengan:
1. hyperemia konjungtiva
2. secret mukopurulen
3. adanya gambaran halo
4. adanya ulkus katral marginal
KONJUNGTIVITIS VIRUS
Demam Faringokonjungtiva

Kelainan ini memberikan  demam, faringitis, secret berair

Disebabkan oleh adalah adenovirus tipe 3 4 7 melalui droplet

Masa inkubasi 5 – 12 hari dan ditularkan selama 12 hari

Gejala klinis  hyperemia konjungtiva, secret serous, fotofobia,


kelopak mata bengkak disertai pseudomembran, keratitis epitel
superfisial, disertai pembesaran kelenjar limfe preaurikular
Keratokonjungtivitis epidemi

Disebabkan oleh adenovirus 8 19 29 37, terjadi secara bilateral

Masa inkubasi 8 -9 hari dan masa infeksiusnya 14 hari

Tanda:
1. mata berair
2. pendarahan sub konjungtiva
3. folikel (bagian konjungtiva bawah) terdapat pseudomembran
4. pembesaran kelenjar preaurikular
Konjungtivitis Herpetic

Merupakan manifestasi primer herpes yang terjadi pada anak – anak

Terbentuknya vesikel pada kelopak, rongga periorbita, dan konjungtiva

Ditandai dengan infeksi uni lateral, secret mucus, nyeri, fotofobia ringan,
disertai keratitis herpes simpleks, edema palpebral, pembesaran kelenjar
preaurikular, dan nyeri tekan
Konjungtivitis Hemoragic Epidemik Akut

Merupakan konjungtivitis yang disertai dengan timbulnya pendarahan

Ditandai dengan kedua mata yang iritatif (kelilipan atau sakit pada
bagain periorbit), edema kelopak, kemosis konjungtiva, secret seromukos,
fotofobia yang disertai dengan lakrimasi, adenopati preaurikular, adanya
pendarahan subkonjungtiva yang dimulai dengan ptekia.

Pada tarsus konjungtiva, terdapat hipertrofi folikular dan keratitis


epithelial

Ditularkan melalui kontak dengan orang, alat optic yang terkontaminasi,


alas tempat tidur
Konjungtivitis Varisela - Zoster

Virus herpes zoster dapat menginfeksi Ganglion Gaseri saraf Trigeminus,


jika terkena bagian cabang oftalmik  gambaran gejala herpes zoster pada
mata

Gambaran yang terlihat adalah mata hyperemia, terdapat vesikel dan


pseudomembran, papil, pembesaran kelenjar preaurikular, terbentuknya
kelenjar parut di palpebra, entropion dan arah bulu mata yang salah

Diagnosa  ditemukan sel raksasa dengan pewarnaan Giemsa


KONJUNGTIVITIS ALERGI
Konjungtivitis Vernal

Akibat reaksi hipersensitivitas tipe I

Bilateral dan terjadi pada musim panas, mengenai pasien usia muda atau
pada anak laki - laki

Terdapat 2 bentuk utama:


1. Bentuk Palpebra

2. Bentuk Limbal

Ditemukan: papil besar dengan permukaan tarsal konjungtiva rata, rasa


gatal, terdapat secret gelatin (eosinophil), keratitis kornea,
neovaskularisasi, terkadang terdapat kotoran mata berserabut dan
pseudomembran fibrinosa
Konjungtivitis Atopik

Diikuti dengan dermatitis atopik

Ditandai:
Mata berair, bengkak, belek yang berisi eosinophil, merah, fotofobia,
terbakar, tepi palpebra eritem dan konjungtiva putih seperti susu, terdapat
papilar raksasa di tarsus inferior, terdapat keratitis perifer superfisial
dengan adanya vaskularisasi

Terjadi berlarut – larut dan mengalami eksaserbasi dan remisi

Adanya parut pada konjungtiva dan kornea


Konjungtivitis “Hay Fever”

Riwayat alergi terhadap tepung sari, rumput, bulu hewan

Tanda:
Gatal, kemerahan, mata berair, injeksi ringan di konjungtiva palpebralis
dan bulbaris, kemosis berat
Konjungtivitis Flikten

Merupakan konjungtivitis dikarenakan alergi (reaksi hipersensitivitas IV)


terhadap bakteri atau antigen tertentu

Ditemukan pada daerah padat dan terjadi pada anak – anak kurang gizi
atau terkena infeksi saluran nafas

Lesi terdapat pada limbus, kornea, bulbus

Ditandai:
Unilateral, lesi kecil, keras, merah, mata berair, rasa sakit, fotofobia ringan
– berat, silau disertai blefarospasme

Histopatologi
Kumpulan leukosit dan sel datia berinti banyak
KONJUNGTIVITIS FUNGAL
1. K. CANDIDA

Disebabkan oleh candida sp dan jarang terjadi


Tampak bercak warna putih
Terjadi reaksi radang yang ditandai dengan sel polimorfonuklear
2. K. JAMUR LAIN

Sporothrix schenckii  bisa mengenai palpebra dan konjungtiva, dapat


menyebabkan penyakit granulomatosa yang disertai KGB preaurikular
yang jelas

Rhinosporidium seeberi  jarang, dapat mengenai konjungtiva, saccus


lacrimalis, palpebra, kanalikuli serta sklera. Terdapat lesi khas berupa
granuloma polypoid yang mudah berdarah
KONJUNGTIVITIS KLAMIDIAL
Konjungtivitis Inklusi

Terjadi secara bilateral

Pada orang yang seksualnya aktif

Agen klamidial menginfeksi uretra pria dan serviks wanita

Transmisi ke mata melalui aktivitas seks oral-genital, dapat terjadi


transmisi tidak langsung melalui kolam renang yang banyak klornya

Tanda:
Mata merah, pseudoptosis, belekan pada pagi hari
KONJUNGTIVITIS KIMIA atau
IRITATIF
Konjungtivitis Iatrogenik

Merupakan konjungtivitis folikular toksik yang diikuti oleh pembentukan


parut

Disebabkan karena pemberian jangka panjang obat dengan bahan


pengawet atau vehikulum toksik

Kerokan pada konjungtiva mengandung sel epitel berkeratin dan neutrofil


polimorfonuklear
Konjungtivitis Pekerjaan oleh Bahan Iritan

Disebabkan  asap, alkali, asam, angin yang masuk ke saccus lacrimal

Tanda;
Nyeri, injeksi, fotofobia, blefarospasme
Virus Bakteri Alergi Klamidia
Gatal Minimal Minimal Berat Minimal
Hiperemia Umum Umum Umum Umum
Secret Serrous, Purulen, Viscus Purulen
Muccous kuning
Eksudasi Minimal Banyak Minimal Banyak
Eksudat Monosit PMN Eosinofil Badan inklusi,
sel plasma,
PMN
Adenopati Lazim Tidak Lazim Tidak ada Lazim pada
konjungtivitis
inklusi
Etiologi Adenovirus Staphylococcu Reaksi Agen klamidia
s aureus, terhadap
Streptococcus obat, benda
pneumoniae, toksik
Escherichia
coli,
Gonococcus

Anda mungkin juga menyukai