(RENPRA, IMPLEMENTASI
DAN EVALUASI)
1
Data Statistik terkait Lansia
2
Hasil Penelitian
• Melakukan diet rendah lemak, rendah garam >>
menurunkan kadar kolesterol darah total hingga kurang
dari 200 mg/dL.
• Risiko terkena stroke dapat meningkat pada perokok
pasif.
• 60-80 % penderita stroke diawali oleh hipertensi
• Stress akan meningkatkan risiko stroke 2-3 kali lipat
• Motivasi yang tinggi diperlukan keluarga untuk terlibat
aktif dalam perawatan diri klien stroke.
• Kelompok pendukung diperlukan dalam meningkatkan
kemampuan keluarga pada perawatan di rumah bagi
lansia stroke.
3
Hasil Penelitian
• Hasil penelitian mendapatkan hubungan
dukungan sosial dan olahraga terhadap
kemampuan kognitif bermakna, analisis
menggunakan analisis bivariat (chi square)
dengan alfa (<0,005) menunjukkan ada
hubungan dukungan sosial dengan kemampuan
kognitif (p value = 0,000) dan hubungan olahraga
dengan kemampuan kognitif (p value = 0,001 )
• Responden dengan aktivitas kurang berpeluang
mendapat hipertensi 2.73 kali
4
HASIL PENELITIAN DI PANTI
TENTANG DEMENSIA
6
HASIL PENELITIAN DI PANTI
TENTANG DEMENSIA
8
Tentang Daya Ingat
12
Geriatric Giant (Problem-problem
Raksasa/ Luar biasa pada Lansia) >>
14 I
13
Mengapa askep LANSIA
PENTING dalam konteks keluarga di rumah ??
15
KEMANDIRIAN KELUARGA
20
MASALAH
KEPERAWATAN
• Gangguan pola komunikasi
• Risiko cidera/ jatuh
• Risiko pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan
• Risiko kurang dari atau lebih dari kebutuhan
• Gangguan pola eliminasi urin
• Risiko hambatan dalam interaksi sosial
• Gangguan pola eliminasi fekal
• Gangguan perfusi jaringan cerebral
• Gangguan rasa nyaman; nyeri kepala
21
MASALAH
KEPERAWATAN
• Pemenuhan nutrisi tidak adekuat;
hipoglikemi/ hiperglikemi
• Bersihan jalan nafas tidak efektif
• Pola nafas tidak efektif
• Keterbatasan pergerakan
• Intoleransi aktivitas
• Cidera
• Gangguan integritas kulit
22
RENCANA TINDAKAN
23
KELUARGA/ PERAWAT DIHARAPKAN DAPAT:
27
IMPLEMENTASI
Pencegahan Sekunder:
• Bantu lansia mendapatkan alat bantu sesuai
kebutuhan misal : kursi roda untuk
mobilisasi, gigi palsu untuk mengunyah,
kaca mata untuk penglihatan dll.
• Kolaborasi dengan keluarga untuk
menghilangkan faktor yang membahayakan
di lingkungan dan penggunaan pengaman
• Persiapan bantuan dari care giver sesuai
kebutuhan dan sumber yang tersedia
• Menata pola hidup dan persiapan
menghadapi kematian 28
IMPLEMENTASI
Pencegahan Tersier:
• Hindarkan tekanan pada kulit untuk waktu yang lama, dan
hindarkan tidur dengan kaki menyilang, penggunaan
warna yang menyilaukan.
• Anjurkan penggunaan baju longgar dan sepatu yang sesuai
dengan ukuran.
• Mengenali waktu untuk eliminasi dan biasakan defekasi
dan miksi teratur.
• Olah raga ringan secara teratur.
• Ajarkan Kegel Exercise dan bantu melakukan bladder
training.
29
IMPLEMENTASI
Pencegahan Tersier:
• Gunakan multi sensori saat berkomunikasi atau
memberikan edukasi bagi lansia.
• Lakukan prinsip-prinsip orientasi realita, anjurkan klien
untuk mengekpresikan perasaannya, bantu lansia
membangun jaringan dukungan sosial.
• Rujuk ke tempat-tempat ibadah atau kelompok pembinaan
lansia.
• Bantu keluarga mengembangkan strategi koping yang
positif.
• Hilangkan faktor yang membahayakan di lingkungan
keluarga.
30
EVALUASI
• Riskesdas 2007-2013
• Praptiwi, A. (2007). Pemberdayaan Keluarga Dalam
Penatalaksanaan Lansia Pasca Stroke Di Rumah.
• Ernawati. (2002). Motivasi keluarga untuk terlibat dalam
perawatan kebersihan diri klien stroke. FIK. UI.
• Kemenkes RI. (2011). Draft Pedoman Pelayanan
Keperawatan Keluarga dengan Masalah Kesehatan Usia
Lanjut. Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan
Keteknisian Medik.
• Kemenkes RI. (2011). Pedoman Penerapan Model
Pelayanan Keperawatan Keluarga di Rumah . Direktorat
Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik.
35