Anda di halaman 1dari 32

MATERI 7

ASPEK MANAJEMEN LAINNYA

Berry Yuliandra, MT
ASPEK MANAJEMEN LAINNYA
 Manajemen Risiko Proyek
 Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek
MANAJEMEN RISIKO PROYEK
Secara Umum Dalam Manajemen Proyek
Manajemen Risiko adalah: Manajemen Risiko adalah:
Bidang ilmu yang membahas tentang cara suatu Proses identifikasi, analisis dan menanggapi
organisasi menetapkan ukuran dalam risiko-risiko proyek (Duncan, 1996).
memetakan berbagai risiko dan permasalahan
yang ada melalui pendekatan manajemen secara Proses tersebut meliputi memaksimalkan hasil
komprehensif dan sistematis (Fahmi, 2010) dari kejadian-kejadian yang berdampak positif
bagi pencapaian tujuan proyek dan meminimasi
Tingkat kepentingan risiko didefinisikan hasil dari kejadian-kejadian yang berdampak
melalui persamaan: negatif.

Identifikasi Risiko

Manajemen
Penilaian Risiko
Risiko Proyek

Merespon Risiko
1. IDENTIFIKASI RISIKO
Identifikasi Risiko adalah:
Proses untuk menentukan risiko yang mungkin mempengaruhi jalannya proyek dan
mendokumentasikan karakteristik masing-masing risiko tersebut.

Pendekatan Identifikasi Risiko yang bisa dipengaruhi/


Risiko Proyek dikendalikan oleh tim proyek,
seperti: ketidakpastian dalam Internal
estimasi biaya, ketidakpastian
jadwal dan sebagainya
Sebab-Akibat
Fokus terhadap segala risiko yang
mungkin terjadi dan akibat yang
ditimbulkan oleh risiko tersebut. Jenis
Risiko
Efek-Akibat
Risiko yang berada diluar
Fokus terhadap hasil yang harus
pengaruh atau kendali tim
dihindari dan hal-hal yang dapat proyek, seperti: selera pasar, Eksternal
menyebabkannya. peraturan pemerintah dan
sebagainya.
Menggambarkan proses dengan jelas sehingga
penyebab dan dampak risiko dapat
diidentifikasi serta dipahami dengan lebih baik.
Flowchart

Interview dilakukan dengan


para stakeholder proyek

Identifikasi
Flowchart dan Hasil interview Risiko Interview
dapat digunakan sebagai Proyek
sumber daftar risiko yang akan
dimasukkan ke dalam checklist.

Mengidentifikasi risiko
yang belum terlihat pada
saat aktivitas perencanaan
dan flowchart.
Checklist

Risiko yang mungkin terjadi sebaiknya diklasifikasikan


terlebih dahulu sebelum dibuatkan checklist-nya.
Hasil Identifikasi Risiko Proyek

Sumber risiko adalah kategori dari kejadian berisiko yang mungkin terjadi dan
Sumber memiliki pengaruh terhadap proyek.
Risiko Daftar sumber risiko juga harus mendeskripsikan frekuensi, probabilitas serta
luas dampak yang bisa dihasilkan oleh risiko tersebut.

Potensi risiko adalah kejadian diskrit yang dapat mempengaruhi proyek.


Potensi
Deskripsi potensi risiko harus memuat: probabilitas, alternatif hasil yang
Risiko
mungkin, perkiraan timing dan frekuensi kejadian.

Gejala risiko, atau terkadang disebut sebagai pemicu risiko, adalah manifastasi
tidak langsung dari terjadinya risiko.
Beberapa contoh gejala risiko:
Gejala  Semangat kerja yang buruk adalah peringatan awal bagi keterlambatan jadwal
Risiko penyelesaian proyek.
 Meningkatnya pengeluaran khususnya pada aktivitas-aktivitas awal
mengindikasikan buruknya estimasi biaya.
2. PENILAIAN RISIKO
Fokus utama:
Penilaian Risiko adalah:
Menentukan risiko yang
Proses evaluasi yang dilakukan terhadap risiko dan interaksi risiko
membutuhkan penanganan
untuk menilai rentang hasil proyek yang mungkin terjadi.
secara cepat

Beberapa Hal yang Dapat Mempersulit Proses Penilaian Risiko


 Peluang dan ancaman dapat berinteraksi melalui cara yang tidak terbayangkan, sebagai contoh:
keterlambatan jadwal dapat memaksa pertimbangan strategi baru yang dapat mengurangi durasi
keseluruhan proyek.

 Terjadinya satu kejadian risiko dapat memberikan efek berganda, sebagai contoh: keterlambatan
komponen penting dapat menyebabkan meningkatnya biaya, keterlambatan jadwal, biaya penalti,
penurunan kualitas dan berbagai masalah lain yang berkaitan.

 Peluang bagi satu pihak mungkin saja ancaman bagi pihak lain, sebagai contoh pengurangan harga
pasokan bagi produsen merupakan peluang untuk minimasi biaya tetapi ancaman pengurangan
keuntungan bagi pemasok.

 Teknik matematik dapat memberikan kesan yang salah mengenai keakuratan dan reliabilitas.
METODE PENILAIAN RISIKO
1. Expected Monetary Value (EMV)

Melakukan penilaian risiko berdasarkan acuan biaya


Probabilitas
Risiko Expected
EMV harus mempertimbangkan dampak tangible dan Monetary
intangible dari risiko. Value
Sebagai contoh: jika Proyek A dan B memiliki nilai Nilai Risiko (EMV)
dampak tangible sebesar Rp 1.000.000.000,- tetapi
kegagalan pelaksanaan proyek B dapat memperburuk
citra perusahaan (salah satu contoh dampak
intangible), maka dapat dikatakan bahwa proyek B
lebih berisiko daripada proyek A.
Hasil dari EMV biasanya digunakan sebagai
Kegagalan dalam menentukan dampak intangible yang input bagi metode analisis lainnya (seperti
relevan dapat mendistorsi hasil perhitungan sehingga pohon keputusan) karena risiko dapat
menyebabkan terjadinya underestimate atau terjadi secara individual atau dalam
overestimate. kelompok, secara paralel atau berurutan.
Contoh Soal

Tim manajemen proyek mempertimbangkan untuk melaksanakan proyek pembangunan generator


pada suatu pabrik dengan jadwal yang ketat. Terdapat peluang sebesar 0,20 bahwa proyek tersebut
bisa diselesaikan lebih cepat sehingga memberikan estimasi keuntungan tambahan sebesar Rp
10.000.000,-. Akan tetapi terdapat peluang sebesar 0,80 bahwa penggunaan jadwal tersebut akan
menyebabkan estimasi biaya tambahan sebesar Rp 2.000.000,- sebagai upah lembur untuk mengejar
jadwal pelaksanaan yang ketat. Apakah tim manajemen proyek akan mengalami keuntungan atau
kerugian jika menggunakan strategi ini? Berapa nilai keuntungan/ kerugian yang diharapkan?
Nilailah menggunakan EMV.
Jawaban

Terdapat dua kemungkinan yang dapat terjadi jika tim manajemen proyek menggunakan sistem
penjadwalan yang ketat:
Probabilitas Hasil
Kemungkinan 1 0,20 + Rp 10.000.000
Kemungkinan 2 0,80 - Rp 2.000.000

EMV = (0,20 x Rp 10.000.000) + (0,80 x (- Rp 2.000.000))


= Rp 2.000.000 - Rp 1.600.000
= Rp 400.000
Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan jadwal yang ketat akan memberikan keuntungan kepada
pihak pelaksana sebesar Rp 400.000,-
2. Statistical Sum

Rentang total biaya proyek dihitung


Melakukan penilaian risiko berdasarkan acuan biaya
berdasarkan estimasi biaya yang dilakukan
terhadap item-item kerja secara individual.
Mulai

Menghitung nilai rata- Distribusi Peluang Triangular


rata, variasi dan standar
deviasi setiap aktivitas Distribusi Peluang Beta
𝑛
Menghitung nilai 𝑃𝑟𝑜𝑗𝑒𝑐𝑡 𝑀𝑒𝑎𝑛 = 𝑋𝑖
rata-rata proyek Dimana:
𝑖=1
= Nilai rata-rata aktivitas
𝑛
Menghitung nilai ke-i
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑦𝑒𝑘 = 𝜎𝑖2 = Varians aktivitas ke-i
varians proyek
𝑖=1 i = 1, 2, ..., n
Menghitung standar
deviasi proyek

Selesai
DISTRIBUSI PELUANG TRIANGULAR DISTRIBUSI PELUANG BETA

𝑎+𝑚+𝑏 𝑎 + 4𝑚 + 𝑏
𝑋= 𝑋=
3 6
2
𝑏−𝑎 2
+ 𝑚−𝑎 𝑚−𝑏 2
𝑏−𝑎
𝜎2 = 𝜎 =
18 6

Dimana: Dimana:
= Nilai rata-rata = Nilai rata-rata
= Varians = Varians
= Standar deviasi = Standar deviasi
 Jika penggambaran grafik distribusi peluang condong ke kiri,
maka nilai rata-rata proyek akan selalu lebih tinggi secara
signifikan daripada jumlah estimasi biaya yang paling sering
terjadi.
 Masing-masing aktivitas dalam sebuah proyek bisa mengikuti
distribusi peluang statistik yang berbeda, tergantung pada
kondisi yang digambarkan oleh estimasi biaya untuk aktivitas
tersebut.
Contoh Soal

Sebuah proyek memiliki daftar aktivitas dan biaya sebagai berikut:


Biaya Pelaksanaan Aktivitas
Kode Aktivitas Optimis (a) Paling Sering Pesimis (b)
Terjadi (m)
A Membangun komponen internal Rp 22.000 Rp 44.000 Rp 66.000
B Modifikasi alas dan lantai Rp 40.000 Rp 60.000 Rp 80.000
C Membangun tumpukan Rp 26.000 Rp 52.000 Rp 78.000
D Pemasangan rangka Rp 48.000 Rp 96.000 Rp 144.000
E Membangun sistem pembakaran Rp 28.000 Rp 112.000 Rp 196.000
F Memasang sistem kendali Rp 20.000 Rp 40.000 Rp 180.000
G Memasang sistem saringan Rp 96.000 Rp 128.000 Rp 352.000
H Pemeriksaan dan pengujian Rp 16.000 Rp 32.000 Rp 48.000

Lakukanlah penilaian terhadap risiko biaya proyek tersebut dengan menganggap:


a. Semua aktivitas mengikuti distribusi peluang triangular
b. Semua aktivitas mengikuti distribusi peluang beta
Jawaban (1)

Semua aktivitas mengikuti distribusi peluang triangular

Biaya Pelaksanaan Aktivitas


Aktivitas
a m b
A Rp 22.000 Rp 44.000 Rp 66.000 Rp 44.000 Rp 80.666.667 Rp 8.981
B Rp 40.000 Rp 60.000 Rp 80.000 Rp 60.000 Rp 66.666.667 Rp 8.165
C Rp 26.000 Rp 52.000 Rp 78.000 Rp 52.000 Rp 112.666.667 Rp 10.614
D Rp 48.000 Rp 96.000 Rp 144.000 Rp 96.000 Rp 384.000.000 Rp 19.596
E Rp 28.000 Rp 112.000 Rp 196.000 Rp 112.000 Rp 1.176.000.000 Rp 34.293
F Rp 20.000 Rp 40.000 Rp 180.000 Rp 80.000 Rp 1.266.666.667 Rp 35.590
G Rp 96.000 Rp 128.000 Rp 352.000 Rp 192.000 Rp 3.242.666.667 Rp 56.944
H Rp 16.000 Rp 32.000 Rp 48.000 Rp 32.000 Rp 42.666.667 Rp 6.532
Total Estimasi Proyek Rp 564.000 Rp 668.000 Rp 6.372.000.000 Rp 79.825

Berdasarkan hasil perhitungan dapat dilihat bahwa biaya rata-rata pengerjaan proyek adalah sebesar
Rp 668.000,- dengan simpangan sebesar ± Rp 79.825,-. Rentang biaya ini harus diperhatikan ketika
membandingkan proyek dengan alternatif investasi lainnya.
Jawaban (2)

Semua aktivitas mengikuti distribusi peluang beta

Biaya Pelaksanaan Aktivitas


Aktivitas
a m b
A Rp 22.000 Rp 44.000 Rp 66.000 Rp 44.000 Rp 53.777.778 Rp 7.333
B Rp 40.000 Rp 60.000 Rp 80.000 Rp 60.000 Rp 44.444.444 Rp 6.667
C Rp 26.000 Rp 52.000 Rp 78.000 Rp 52.000 Rp 75.111.111 Rp 8.667
D Rp 48.000 Rp 96.000 Rp 144.000 Rp 96.000 Rp 256.000.000 Rp 16.000
E Rp 28.000 Rp 112.000 Rp 196.000 Rp 112.000 Rp 784.000.000 Rp 28.000
F Rp 20.000 Rp 40.000 Rp 180.000 Rp 60.000 Rp 711.111.111 Rp 26.667
G Rp 96.000 Rp 128.000 Rp 352.000 Rp 160.000 Rp 1.820.444.444 Rp 42.667
H Rp 16.000 Rp 32.000 Rp 48.000 Rp 32.000 Rp 28.444.444 Rp 5.333
Total Estimasi Proyek Rp 564.000 Rp 616.000 Rp 3.773.333.333 Rp 61.427

Berdasarkan hasil perhitungan dapat dilihat bahwa biaya rata-rata pengerjaan proyek adalah sebesar
Rp 616.000,- dengan simpangan sebesar ± Rp 61.427,-. Rentang biaya ini harus diperhatikan ketika
membandingkan proyek dengan alternatif investasi lainnya.
3. Simulasi

Simulasi penjadwalan proyek dilakukan berdasarkan Pendekatan simulasi sebaiknya digunakan


project network sebagai model dari proyek. Metode pada proyek yang kompleks atau berskala
simulasi yang digunakan untuk analisis adalah Metode besar karena teknik analisis matematis
Monte Carlo. Melalui metode tersebut, proyek seperti CPM dan PERT tidak
“dilaksanakan” beberapa kali untuk menyediakan mempertimbangkan konvergensi aktivitas
distribusi peluang statistik dari hasil proyek. sehingga sering terjadi underestimate pada
perkiraan durasi waktu penyelesaian
Monte Carlo dan metode simulasi lainnya juga dapat aktivitas.
digunakan untuk memperkirakan rentang perkiraan
biaya akhir proyek.
4. Pohon Keputusan

Pohon Keputusan adalah:


Diagram yang merepresentasikan interaksi kunci diantara berbagai pilihan dan peluang setiap kejadian
berkaitan dengan pilihan tersebut berdasarkan perspektif pengambil keputusan.

Contoh Soal
Sebuah proyek pembangunan generator pada suatu pabrik baru dihadapkan pada dua alternatif strategi.
Strategi pertama adalah penggunaan jadwal yang aggresif dan ketat untuk mempercepat waktu
pelaksanaan. Strategi kedua menjalankankan pembangunan sesuai dengan jadwal yang biasa digunakan.
 Penggunaan strategi pertama memiliki peluang sebesar 0,20 bahwa proyek akan bisa diselesaikan
lebih cepat dan keuntungan tambahan dengan estimasi sebesar Rp 10.000.000,-. Akan tetapi terdapat
peluang sebesar 0,80 bahwa proyek tetap tidak bisa diselesaikan lebih cepat sehingga menyebabkan
investasi tambahan sebesar Rp 2.000.000,- sebagai upah pekerja tambahan terbuang percuma.
 Penggunaan strategi kedua jika berjalan lancar akan menyelesaikan proyek tepat pada waktunya dan
memberikan keuntungan sebesar Rp 1.000.000,-, akan tetapi karena waktu yang dibutuhkan sama
dengan waktu penyelesaian yang diharapkan maka hambatan apapun akan menyebabkan waktu
penyelesaian terlambat dari jadwal. Terdapat peluang sebesar 0,30 akan terjadi risiko penjadwalan
yang akan menyebabkan keterlambatan jadwal proyek sehingga menyebabkan kerugian sebesar Rp.
2.000.000,-.
Strategi mana yang lebih baik digunakan untuk menyelesaikan proyek ini?
Jawaban

Berdasarkan hasil
perhitungan dapat
dilihat bahwa
Strategi 1 memiliki
EMV yang lebih
besar daripada
Strategi 2, sehingga
Strategi 1 akan
lebih
menguntungkan
untuk dilaksanakan.

Keputusan diambil berdasarkan EMV masing-masing alternatif:


EMV (Strategi 1) = (0,2 x Rp 10.000.000,-) + (0,80 x (- Rp 2.000.000,-))
= Rp 400.000,-
EMV (Strategi 2) = (0,70 x Rp 1.000.000,-) + (0,30 x (- Rp 2.000.000,-))
= Rp 100.000,-
5. Penilaian Pakar

Memanfaatkan hasil penilaian pakar terhadap potensi risiko dapat digunakan secara tersendiri atau
sebagai pelengkap dari pendekatan kuantitatif yang telah dibahas sebelumnya.
Penilaian pakar bersifat kualitatif dan biasanya menggunakan skala yang melambangkan sifat bukan
nilai. Sebagai contoh:
 Peluang terjadinya risiko dapat dideskripsikan dalam skala tinggi, menengah dan rendah.
 Dampak risiko dapat dideskripsikan dalam skala parah, sedang dan terbatas.
3. MITIGASI RISIKO
Respon terhadap risiko diklasifikan ke No. Pendekatan Keterangan
1. Pengadaan Pengadaan barang atau jasa dari organisasi luar terkadang
dalam tiga jenis, (Duncan, 1996):
merupakan respon risiko yang memadai. Sebagai contoh:
1. Menghindari risiko, yaitu risiko terkait teknologi tertentu dapat dimitigasi melalui
menghindari ancaman tertentu kerjasama dengan produsennya atau perusahaan lain yang
dengan mengeliminasi penyebabnya. berpengalaman menggunakan teknologi tersebut.
2. Mitigasi risiko, yaitu meminimasi Perlu diingat bahwa pengadaan terkadang menukarsuatu
EMV dari risiko dengan jalan risiko dengan risiko lainnya. Sebagai contoh: mitigasi
mengurangi peluang terjadinya risiko risiko biaya menggunakan kontrak fixed price dapat
menciptakan risiko jadwal jika si penjual tidak bisa
tersebut (sebagai contoh:
melaksanakannya, dalam kondisi yang sama mentransfer
menggunakan teknologi baru yang semua risiko teknis pada si penjual dapat menimbulkan
lebih efektif), mengurangi nilai risiko biaya yang tinggi.
(sebagai contoh: membeli asuransi)
2. Perencanaan Pendefinisian langkah-langkah tindakan yang harus
atau keduanya.
strategi dilaksanakan jika risiko yang telah diidentifikasi
3. Penerimaan risiko, yaitu menerima respon sebelumnya benar-benar terjadi.
konsekuensinya. Penerimaan dapat
3. Strategi Risiko terkadang dapat dicegah atau dihindari jika
bersifat aktif (sebagai contoh: alternatif rencana proyek diubah. Berbagai teknik dan metode
mengembangkan rencana penanganan pengambilan keputusan dapat digunakan untuk memilih
risiko) atau pasif (sebagai contoh: alternatif strategi terbaik.
menerima keuntungan yang rendah 4. Asuransi Asuransi tersedia bagi beberapa kategori risiko. Jenis
jika risiko terjadi). risiko yang bisa ditutupi dengan asuransi serta biayanya
bervariasi tergantung area pengaplikasiannya.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PROYEK

Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek adalah:


Proses untuk memastikan efektivitas serta efisiensi staff dan pekerja yang terlibat dalam proyek.

Perbedaan antara Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek dengan Manajemen


Sumber Daya Manusia Perusahaan pada umumnya:
 Proyek bersifat sementara, sehingga hubungan organisasional yang dibuat juga bersifat
sementara.
 Jumlah stakeholder seringkali berubah seiring siklus hidup proyek. Konsekuensi hal ini adalah
teknik yang efektif pada satu tahapan belum tentu efektif untuk tahapan lainnya.
 Seringkali aktivitas administrasi sumber daya manusia tidak menjadi tanggung jawab tim
manajemen proyek. Oleh karena itu anggota tim proyek juga perlu untuk memahami proses
administrasi tersebut.
STRUKTUR ORGANISASI PROYEK
STRUKTUR ORGANISASI Organisasi proyek merupakan sarana pencapaian
PERUSAHAAN tujuan proyek dengan melakukan pengaturan
STRUKTUR
sumber daya manusia, material, peralatan dan
ORGANISASI
modal secara efektif dan efisien menggunakan
PROYEK
prinsip-prinsip manajemen (Husen, 2009).

Strategi Struktur Organisasi Fungsional


Jenis dan ruang lingkup
pekerjaan Struktur Organisasi Proyek
Struktur
Lingkungan Organisasi Struktur Organisasi Matriks
Proyek
Jarak dengan lokasi
proyek Weak Matrix

Teknologi Stoner (1991) Balanced Matrix


Proses desentralisasi
Strong Matrix
organisasi
Struktur Organisasi Fungsional
Kelebihan
 Tidak memerlukan pembentukan
struktur organisasi khusus/
perombakan struktur dasar
organisasi yang telah ada.
 Fleksibilitas maksimum.
 Terjadi pembauran berbagai jenis
keahlian.
 Mampu meningkatkan
profesionalisme dalam divisi
fungsional.

Kekurangan
 Pelaksanaan proyek biasanya kurang fokus.
 Kesulitan integrasi diantara fungsi-fungsi organisasi.
 Biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama dan lebih sulit dalam memacu motivasi staff karena
perlunya konsolidasi
Struktur Organisasi Proyek
Kelebihan
 Tim memiliki wewenang penuh atas
sumber daya yang ada.
 Pengambilan keputusan dapat dilakukan
dengan cepat.
 Menumbuhkan identitas dan komitmen
anggota.
 Jalur komunikasi dan arus kegiatan
menjadi lebih singkat.
 Koordinasi dan integrasi personil lebih
mudah dilakukan.
 Orientasi tim pada penyelesaian proyek
akan lebih kuat.

Kekurangan
 Biaya sepenuhnya ditanggung oleh tim manajemen proyek, tidak dibagi dengan fungsi lain.
 Terdapat kecendrungan terjadinya perpecahan antara tim proyek dengan organisasi induk.
 Proses transisi anggota tim untuk kembali pada fungsi organisasi semula setelah proyek telah selesai
akan terasa lebih sulit.
Struktur Organisasi Matriks (1)
Kelebihan Kekurangan
 Manajer proyek memiliki tanggung jawab  Manajer proyek tidak dapat mengambil
penuh terhadap proyek sehingga memiliki keputusan mengenai pelaksanaan pekerjaan
wewenang penuh terhadap penggunaan dan kebutuhan personil karena keputusan
sumber daya yang tersedia untuk mencapai tersebut berada dalam wilayah wewenang
tujuan proyek. departemen lain.
 Pengambilan keputusan dapat dilakukan  Terdapat tingkat ketergantungan yang tinggi
dengan cepat sehingga mampu menanggapi antara proyek dan divisi fungsional organisasi
perubahan secara cepat. lain yang mendukung pelaksanaan proyek.
 Lebih efisien karena bisa menggunakan  Terdapat dua jalur pelaporan yang harus
sumber daya dan tenaga ahli yang dimiliki pada dilakukan oleh anggota tim manajemen proyek
beberapa proyek sekaligus. karena anggota tim proyek dibawah komando
 Proses transisi anggota tim untuk kembali pimpinan proyek dan departemen
pada fungsi organisasi semula setelah proyek fungsionalnya
telah selesai akan lebih mudah karena pada
dasarnya struktur organisasi matriks tetap
melekat pada divisi fungsional organisasi
induk.
Struktur Organisasi Matriks (2)

Weak Matrix Organization


Struktur Organisasi Matriks (3)

Balanced Matrix Organization


Struktur Organisasi Matriks (4)

Strong Matrix Organization


KARAKTERISTIK STRUKTUR ORGANISASI PROYEK
Matriks
Karakteristik Proyek
Fungsional Weak Balanced Strong
Proyek Murni
Matrix Matrix Matrix
Otoritas Sedikit atau Level
Level rendah Level atau
manajer tidak ada sama Terbatas menengah atau
atau menengah totalitas
proyek sekali tinggi
Ketersediaan Sedikit atau Level
Level rendah Level atau
sumber daya tidak ada sama Terbatas menengah atau
atau menengah totalitas
sekali tinggi
Pengendali Tanggung jawab
Manajer Manajer Manajer Manajer
biaya beberapa
Fungsional Fungsional proyek proyek
manajer
Peranan
manajer Paruh waktu Paruh waktu Full-time Full-time Full-time
proyek
Staff
Paruh waktu Paruh waktu Paruh waktu Full-time Full-time
Administrasi
MANAJEMEN KONFLIK
Konflik umumnya berkaitan dengan:
 Jadwal pengerjaan
 Prioritas MERUSAK DAMPAK
 Sumber daya NEGATIF
SINERGI
 Opini terkait hal teknis TERHADAP
KERJASAMA PERFORMANSI
 Permasalahan prosedur administratif
 Biaya TIM TIM
 Konflik kepribadian diantara anggota tim
manajemen proyek

Potensi terjadinya konflik dapat diminimasi dengan menerapkan hal-hal berikut:


Arah yang ingin dicapai melalui proyek
Memberikan Informasi yang akurat kepada Tujuan akhir proyek
anggota tim Keputusan-keputusan penting
Perubahan yang terjadi
Memberikan tugas secara jelas dan tidak ambigu
Jangan memberikan tugas yang sama pada dua kelompok berbeda
Buat anggota tim merasa tertarik dan tertantang untuk mengerjakan tugas

Anda mungkin juga menyukai