Berry Yuliandra, MT
ASPEK MANAJEMEN LAINNYA
Manajemen Risiko Proyek
Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek
MANAJEMEN RISIKO PROYEK
Secara Umum Dalam Manajemen Proyek
Manajemen Risiko adalah: Manajemen Risiko adalah:
Bidang ilmu yang membahas tentang cara suatu Proses identifikasi, analisis dan menanggapi
organisasi menetapkan ukuran dalam risiko-risiko proyek (Duncan, 1996).
memetakan berbagai risiko dan permasalahan
yang ada melalui pendekatan manajemen secara Proses tersebut meliputi memaksimalkan hasil
komprehensif dan sistematis (Fahmi, 2010) dari kejadian-kejadian yang berdampak positif
bagi pencapaian tujuan proyek dan meminimasi
Tingkat kepentingan risiko didefinisikan hasil dari kejadian-kejadian yang berdampak
melalui persamaan: negatif.
Identifikasi Risiko
Manajemen
Penilaian Risiko
Risiko Proyek
Merespon Risiko
1. IDENTIFIKASI RISIKO
Identifikasi Risiko adalah:
Proses untuk menentukan risiko yang mungkin mempengaruhi jalannya proyek dan
mendokumentasikan karakteristik masing-masing risiko tersebut.
Identifikasi
Flowchart dan Hasil interview Risiko Interview
dapat digunakan sebagai Proyek
sumber daftar risiko yang akan
dimasukkan ke dalam checklist.
Mengidentifikasi risiko
yang belum terlihat pada
saat aktivitas perencanaan
dan flowchart.
Checklist
Sumber risiko adalah kategori dari kejadian berisiko yang mungkin terjadi dan
Sumber memiliki pengaruh terhadap proyek.
Risiko Daftar sumber risiko juga harus mendeskripsikan frekuensi, probabilitas serta
luas dampak yang bisa dihasilkan oleh risiko tersebut.
Gejala risiko, atau terkadang disebut sebagai pemicu risiko, adalah manifastasi
tidak langsung dari terjadinya risiko.
Beberapa contoh gejala risiko:
Gejala Semangat kerja yang buruk adalah peringatan awal bagi keterlambatan jadwal
Risiko penyelesaian proyek.
Meningkatnya pengeluaran khususnya pada aktivitas-aktivitas awal
mengindikasikan buruknya estimasi biaya.
2. PENILAIAN RISIKO
Fokus utama:
Penilaian Risiko adalah:
Menentukan risiko yang
Proses evaluasi yang dilakukan terhadap risiko dan interaksi risiko
membutuhkan penanganan
untuk menilai rentang hasil proyek yang mungkin terjadi.
secara cepat
Terjadinya satu kejadian risiko dapat memberikan efek berganda, sebagai contoh: keterlambatan
komponen penting dapat menyebabkan meningkatnya biaya, keterlambatan jadwal, biaya penalti,
penurunan kualitas dan berbagai masalah lain yang berkaitan.
Peluang bagi satu pihak mungkin saja ancaman bagi pihak lain, sebagai contoh pengurangan harga
pasokan bagi produsen merupakan peluang untuk minimasi biaya tetapi ancaman pengurangan
keuntungan bagi pemasok.
Teknik matematik dapat memberikan kesan yang salah mengenai keakuratan dan reliabilitas.
METODE PENILAIAN RISIKO
1. Expected Monetary Value (EMV)
Terdapat dua kemungkinan yang dapat terjadi jika tim manajemen proyek menggunakan sistem
penjadwalan yang ketat:
Probabilitas Hasil
Kemungkinan 1 0,20 + Rp 10.000.000
Kemungkinan 2 0,80 - Rp 2.000.000
Selesai
DISTRIBUSI PELUANG TRIANGULAR DISTRIBUSI PELUANG BETA
𝑎+𝑚+𝑏 𝑎 + 4𝑚 + 𝑏
𝑋= 𝑋=
3 6
2
𝑏−𝑎 2
+ 𝑚−𝑎 𝑚−𝑏 2
𝑏−𝑎
𝜎2 = 𝜎 =
18 6
Dimana: Dimana:
= Nilai rata-rata = Nilai rata-rata
= Varians = Varians
= Standar deviasi = Standar deviasi
Jika penggambaran grafik distribusi peluang condong ke kiri,
maka nilai rata-rata proyek akan selalu lebih tinggi secara
signifikan daripada jumlah estimasi biaya yang paling sering
terjadi.
Masing-masing aktivitas dalam sebuah proyek bisa mengikuti
distribusi peluang statistik yang berbeda, tergantung pada
kondisi yang digambarkan oleh estimasi biaya untuk aktivitas
tersebut.
Contoh Soal
Berdasarkan hasil perhitungan dapat dilihat bahwa biaya rata-rata pengerjaan proyek adalah sebesar
Rp 668.000,- dengan simpangan sebesar ± Rp 79.825,-. Rentang biaya ini harus diperhatikan ketika
membandingkan proyek dengan alternatif investasi lainnya.
Jawaban (2)
Berdasarkan hasil perhitungan dapat dilihat bahwa biaya rata-rata pengerjaan proyek adalah sebesar
Rp 616.000,- dengan simpangan sebesar ± Rp 61.427,-. Rentang biaya ini harus diperhatikan ketika
membandingkan proyek dengan alternatif investasi lainnya.
3. Simulasi
Contoh Soal
Sebuah proyek pembangunan generator pada suatu pabrik baru dihadapkan pada dua alternatif strategi.
Strategi pertama adalah penggunaan jadwal yang aggresif dan ketat untuk mempercepat waktu
pelaksanaan. Strategi kedua menjalankankan pembangunan sesuai dengan jadwal yang biasa digunakan.
Penggunaan strategi pertama memiliki peluang sebesar 0,20 bahwa proyek akan bisa diselesaikan
lebih cepat dan keuntungan tambahan dengan estimasi sebesar Rp 10.000.000,-. Akan tetapi terdapat
peluang sebesar 0,80 bahwa proyek tetap tidak bisa diselesaikan lebih cepat sehingga menyebabkan
investasi tambahan sebesar Rp 2.000.000,- sebagai upah pekerja tambahan terbuang percuma.
Penggunaan strategi kedua jika berjalan lancar akan menyelesaikan proyek tepat pada waktunya dan
memberikan keuntungan sebesar Rp 1.000.000,-, akan tetapi karena waktu yang dibutuhkan sama
dengan waktu penyelesaian yang diharapkan maka hambatan apapun akan menyebabkan waktu
penyelesaian terlambat dari jadwal. Terdapat peluang sebesar 0,30 akan terjadi risiko penjadwalan
yang akan menyebabkan keterlambatan jadwal proyek sehingga menyebabkan kerugian sebesar Rp.
2.000.000,-.
Strategi mana yang lebih baik digunakan untuk menyelesaikan proyek ini?
Jawaban
Berdasarkan hasil
perhitungan dapat
dilihat bahwa
Strategi 1 memiliki
EMV yang lebih
besar daripada
Strategi 2, sehingga
Strategi 1 akan
lebih
menguntungkan
untuk dilaksanakan.
Memanfaatkan hasil penilaian pakar terhadap potensi risiko dapat digunakan secara tersendiri atau
sebagai pelengkap dari pendekatan kuantitatif yang telah dibahas sebelumnya.
Penilaian pakar bersifat kualitatif dan biasanya menggunakan skala yang melambangkan sifat bukan
nilai. Sebagai contoh:
Peluang terjadinya risiko dapat dideskripsikan dalam skala tinggi, menengah dan rendah.
Dampak risiko dapat dideskripsikan dalam skala parah, sedang dan terbatas.
3. MITIGASI RISIKO
Respon terhadap risiko diklasifikan ke No. Pendekatan Keterangan
1. Pengadaan Pengadaan barang atau jasa dari organisasi luar terkadang
dalam tiga jenis, (Duncan, 1996):
merupakan respon risiko yang memadai. Sebagai contoh:
1. Menghindari risiko, yaitu risiko terkait teknologi tertentu dapat dimitigasi melalui
menghindari ancaman tertentu kerjasama dengan produsennya atau perusahaan lain yang
dengan mengeliminasi penyebabnya. berpengalaman menggunakan teknologi tersebut.
2. Mitigasi risiko, yaitu meminimasi Perlu diingat bahwa pengadaan terkadang menukarsuatu
EMV dari risiko dengan jalan risiko dengan risiko lainnya. Sebagai contoh: mitigasi
mengurangi peluang terjadinya risiko risiko biaya menggunakan kontrak fixed price dapat
menciptakan risiko jadwal jika si penjual tidak bisa
tersebut (sebagai contoh:
melaksanakannya, dalam kondisi yang sama mentransfer
menggunakan teknologi baru yang semua risiko teknis pada si penjual dapat menimbulkan
lebih efektif), mengurangi nilai risiko biaya yang tinggi.
(sebagai contoh: membeli asuransi)
2. Perencanaan Pendefinisian langkah-langkah tindakan yang harus
atau keduanya.
strategi dilaksanakan jika risiko yang telah diidentifikasi
3. Penerimaan risiko, yaitu menerima respon sebelumnya benar-benar terjadi.
konsekuensinya. Penerimaan dapat
3. Strategi Risiko terkadang dapat dicegah atau dihindari jika
bersifat aktif (sebagai contoh: alternatif rencana proyek diubah. Berbagai teknik dan metode
mengembangkan rencana penanganan pengambilan keputusan dapat digunakan untuk memilih
risiko) atau pasif (sebagai contoh: alternatif strategi terbaik.
menerima keuntungan yang rendah 4. Asuransi Asuransi tersedia bagi beberapa kategori risiko. Jenis
jika risiko terjadi). risiko yang bisa ditutupi dengan asuransi serta biayanya
bervariasi tergantung area pengaplikasiannya.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PROYEK
Kekurangan
Pelaksanaan proyek biasanya kurang fokus.
Kesulitan integrasi diantara fungsi-fungsi organisasi.
Biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama dan lebih sulit dalam memacu motivasi staff karena
perlunya konsolidasi
Struktur Organisasi Proyek
Kelebihan
Tim memiliki wewenang penuh atas
sumber daya yang ada.
Pengambilan keputusan dapat dilakukan
dengan cepat.
Menumbuhkan identitas dan komitmen
anggota.
Jalur komunikasi dan arus kegiatan
menjadi lebih singkat.
Koordinasi dan integrasi personil lebih
mudah dilakukan.
Orientasi tim pada penyelesaian proyek
akan lebih kuat.
Kekurangan
Biaya sepenuhnya ditanggung oleh tim manajemen proyek, tidak dibagi dengan fungsi lain.
Terdapat kecendrungan terjadinya perpecahan antara tim proyek dengan organisasi induk.
Proses transisi anggota tim untuk kembali pada fungsi organisasi semula setelah proyek telah selesai
akan terasa lebih sulit.
Struktur Organisasi Matriks (1)
Kelebihan Kekurangan
Manajer proyek memiliki tanggung jawab Manajer proyek tidak dapat mengambil
penuh terhadap proyek sehingga memiliki keputusan mengenai pelaksanaan pekerjaan
wewenang penuh terhadap penggunaan dan kebutuhan personil karena keputusan
sumber daya yang tersedia untuk mencapai tersebut berada dalam wilayah wewenang
tujuan proyek. departemen lain.
Pengambilan keputusan dapat dilakukan Terdapat tingkat ketergantungan yang tinggi
dengan cepat sehingga mampu menanggapi antara proyek dan divisi fungsional organisasi
perubahan secara cepat. lain yang mendukung pelaksanaan proyek.
Lebih efisien karena bisa menggunakan Terdapat dua jalur pelaporan yang harus
sumber daya dan tenaga ahli yang dimiliki pada dilakukan oleh anggota tim manajemen proyek
beberapa proyek sekaligus. karena anggota tim proyek dibawah komando
Proses transisi anggota tim untuk kembali pimpinan proyek dan departemen
pada fungsi organisasi semula setelah proyek fungsionalnya
telah selesai akan lebih mudah karena pada
dasarnya struktur organisasi matriks tetap
melekat pada divisi fungsional organisasi
induk.
Struktur Organisasi Matriks (2)