ANATOMI TELINGA
Anatomi Telinga
Terdiri dari :
• Auris eksterna
• Auris media
• Auris interna
• atap : tegmen
tympani
• dasar : vena jugularis
(bulbus jugularis)
• lateral: membran
tympani
• medial : kanalis
semisirkularis, kanalis
fasialis, oval window,
round window,
promontorium
• anterior : tuba
eustachius
• posterior : aditus ad
antrum, kanalis
fasialis pars vertikalis
Tuba Eustachius
• fungsi : pemerata
tekanan dalam auris
media dan tekanan
udara lingkungan
membran tympani
dapat bergerak secara
bebas
• menghubungkan
cavitas tympanica
dengan nasopharynx
Ossicula Auditoria
• meningkatkan gaya
getaran, tapi menurunkan
amplitudo getaran yang
disalurkan dari membran
tympani
• Terdiri dari :
• Deskuamasi epitel skuamosa (keratin)
• Jaringan granulasi yang mensekresi enzim proteolitik
• Dapat memperluas diri dengan mengorbankan struktur
disekelilingnya
• Erosi tulang terjadi oleh dua mekanisme utama :
• Efek tekanan remodelling tulang
• Aktivitas enzim meningkatkan proses osteoklastik pada tulang
meningkatkan resorpsi tulang
Patofisiologi
• Klasifikasi kolesteatoma
• Kongenital
• Akuisital
• Primer
• Sekunder
• Patogenesis kolesteatom
• Banyak teori yang berusaha menjelaskan terbentuknya kolesteatoma :
• Teori Invaginasi
• Teori Migrasi
• Teori Metaplasi
• Teori Implantasi
Kolesteatoma Kongenital
• Definisi
• Epitel skuamosa yang terperangkap di dalam tulang temporal selama
embriogenesis
• Mebrana tympani normal (intak)
• Tidak ada riwayat infeksi
• Tidak ada riwayat tindakan operatif otologi
• Paling sering ditemukan pada mesotimpanum anterior, petrosus mastoid,
dan cerebellopontin angle
Kolesteatoma Kongenital
Kolesteatoma Akuisital
• Primer
• Terbentuk sebagai akibat dari retraksi
membran tympani (teori Invaginasi)
• Berawal dari retraksi pras flaksida membran
tympani yang mencapai epitimpanum
• Skutum terkikis defek pada dinding lateral
epytimpanum yang perlahan meluas
• Retraksi berlanjut melewati tulang-tulang
pendengaran dan epitimpanum posterior
membentuk retraction pocket
Kolesteatoma Akuisital
• Sekunder
• Terbentuk setelah perforasi membrana tympani
• Teori Migrasi
masuknya epitel dari kulit liang telinga atau dari pinggir perforasi ke telinga
tengah
• Teori Metaplasi
metaplasi mukosa kavum tympani karena iritasi yang lama
• Teori Implantasi
epitel skuamosa terimplantasi di auris media pasca tindakan operatif
Presentasi Klinis
• Anamnesis
• Otorrhea tanpa nyeri yang berulang/terus menerus
• Gangguan pendengaran
• Obstruksi nasal
• Tinnitus
• Vertigo
• Riwayat otitis media kronik
• Riwayat pembedahan otologi
Presentasi Klinis
• Pemeriksaan Otologi
• Otorrhea dan jaringan granulasi yang tidak responsif terhadap antimikroba
• Perforasi membran tympani (90%)
• CAE penuh berisi pus mukopurulen dan jaringan granulasi
• Retraksi membran tympani pada pars flaksida
• Audiometri tuli konduktif
• Tes Penala dicocokkan dengan audiometri
• Timpanometri compliance MT menurun atau perforasi
Pemeriksaan Pencitraan
• MRI
• Digunakan apabila diperkirakan dapat melibatkan jaringan lunak sekitarnya
• Dapat mendeteksi :
• Invasi duramater
• Abses epidural atau subdural
• Herniasi otak ke rongga mastoid
• Peradangan pada labirin membran atau saraf fasialis
• Trombosis sinus sigmoid
Penatalaksanaan
• Terapi Medis
• Pembersih telinga
• Hidrogen peroksida 3%, asam asetat 1-2%, povidon iodine 5%
• Antimikroba topikal
• Golongan quinolon hati-hati pada anak usia kurang dari 12 tahun
• Antimikroba sistemik
• Disesuaikan dengan kuman penyebab
• Pseudomonas : ampisilin-sulbaktam, kotrimoksazol, ciprofloxacin
• Kuman anaerob : metronidazol, klindamisin, kloramfenikol
• Sukar ditentukan : kotrimoksazol, amoksisilin-klavulanat
Penatalaksanaan
• Terapi Pembedahan
• Timpanoplasti dinding utuh
• Timpanoplasti dinding runtuh
Timpanoplasti Dinding Runtuh