Anda di halaman 1dari 4

Tokoh – tokoh HAM di Indonesia

• R.A Kartini
Pejuang wanita yang memperjuangkan nasib orang banyak. Di era Kartini,
wanita-wanita belum memperoleh kebebasan dalam berbagai hal. Mereka
belum diizinkan untuk memperoleh pendidikan yang tinggi seperti pria. Kartini
dengan ide-ide besarnya berhasil menggerakkan dan mengilhami kaumnya
terbebas dari kebodohan yang tidak disadari di masa lalu, menggugah
kaumnya untuk keluar dari belenggu diskriminasi. Hingga sampai pada saat ini
kaum wanita bisa menikmati apa yang diperjuangkan Kartini dahulu.
• Yap Thiam Hien
Advokat yang berani tanpa pamrih selalu hadir paling depan membela
orang-orang tertindas. Menjadi teladan dan guru bagi banyak advokat di negeri ini.
Sejak aktif sebagai advokat, ia selalu melayani kepentingan masyarakat dari semua
lapisan. Menegakkan hukum dan keadilan di Indonesia, berjuang habis-habisan tanpa
mengenal takut. Para advokat era Orde Baru itu kerap kali menghindar membela
rakyat yang tertindas karena miskin, unsur politik dan kepentingan pemerintah.
Pernah menangani kasus pedagang di Pasar Senen yang tempat usahanya tergusur
oleh pemilik gedung, pada era Bung Karno menulis artikel yang mengimbau presiden
membebaskan sejumlah tahanan politik seperti Mohammad Natsir, Mohammad
Roem, Syahrir dan yang lainnya. Membela hak asasi tersangka G 30 S/PKI, menentang
korupsi hingga sempat ditahan pada tahun 1968, dan masih banyak lagi perjuangan-
perjuangannya menegakkan HAM dan keadilan.
• Munir Said Thalib
Orang yang sangat konsisten, pekerja keras dan berani
dalam memperjuangkan hak-hak asasi para korban HAM hingga
akhir hayatnya. Menangani sejumlah kasus pelanggaran HAM,
seperti kasus Waduk Nipah Madura, pembunuhan aktivis buruh
Marsinah, kasus Timor-Timor dan kasus-kasus pelanggaran HAM
berat masa lalu, seperti penghilangan orang secara paksa,
Talangsari, Semanggi I, Semanggi II dan Tanjung Priok. Munir
meninggal dunia dalam perjalanannya ke Amsterdam dengan
jabatan terakhirnya Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau HAM
Indonesia Imparsia
• Asmara Nababan
Namanya mulai mengemuka sejak terjn sebagai aktivis HAM Indonesia
dengan aktif di Lembaga Study dan Advokasi Masyarakat (ELSHAM). Ia bergabung
dengan Komnas HAM tahun 1993, padahal pada saat itu Komnas dianggap sebagai
perpanjangan tangan pemeintah. Namun bergabungnya Asmara adalah untuk
membangun indenpendensi lembaga tersebut. Hingga tahun 1998 Asmara menjabat
sebagai sekretaris jenderal dan periode di bawah kepemimpinannya merupakan masa
paling produktif melakukan investisigasi. Sejak masa itu Komnas HAM menjadi aktif
melibatkan orang-orang luar (LSM) untuk terlibat dalam berbagai investigasi. Seperti
KPP Timor-Timor yang melibatkan Todung Mulya Lubis dan Munir. Semanggi 1 dan 2
melibatkan Hendrardi dan Usman Hamid. Dan ketika kematian Munir tahun 2004,
asmara memperjuangkan keadilan atas terbunuhnya Munir.

Anda mungkin juga menyukai