Limbah Industri Farmasi Dan Kesehatan
Limbah Industri Farmasi Dan Kesehatan
NANANG HERMAWAN
LIMBAH INDUSTRI FARMASI
Limbah Cair
Limbah Padat
Limbah Udara :
Gas dan Debu
A) SUMBER LIMBAH PADAT INDUSTRI FARMASI
Limbah padat industri farmasi dapat bersumber dari :
1) Obat-obat kadaluarsa
2) Kegiatan produksi, meliputi: Kegagalan produksi, debu bahan formulasi yang
terkumpul dari dust collector dan vacuum cleaner, bekas kemasan bahan baku
dan bahan pembantu serta kemasan yang rusak
3) Kegiatan laboratorium, contohnya agar dari sampel kadaluarsa
4) Kegiatan kantin karyawan, terdiri dari kotoran/sampah dapur
5) Kegiatan administrasi perkantoran, terdiri dari arsip-arsip kadaluarsa
6) Sampah kebun/halaman
Limbah padat dapat diklasifikasikan menjadi limbah yang mudah dibakar, sukar
dibakar, bisa hancur dan yang tidak bisa hancur
B) LIMBAH CAIR
Limbah cair dapat berasal dari : Klasifikasi Limbah Cair :
1) Kegiatan produksi
1. Secara visual : keruh, warna air,
rasa, bau yang timbulkan, dll.
2) Kegiatan laboratorium 2. Secara lab : perubahan sifat kimia
3) Kegiatan sarana penunjang air
Limbah cair mengandung :
4) Limbah domestik pencucian
1. Antibiotik → β – lactam
5) Limbah kantin 2. Antibiotik non β – lactam
3. Non antibiotik
Persenyawaan yg sering dijumpai dlm air
a. Padatan terlarut mis : gol. Senyawa alkali, spt : karbonat
b. Padatan tersuspensi / tidak larut : Seny. Kimia baik dlm btk
organik maupun anorganik→ terapung maupun mengendap
didalam air
c. Mikroorganisme, dll
C). LIMBAH GAS ATAU DEBU
Limbah gas atau debu berasal dari :
1) Kegiatan sarana penunjang : Gas yang berasal dari sisa pembakaran
bahan bakar boiler.
2) Kegiatan produksi : Debu yang berasal dari kegiatan proses, antara
lain dari proses granulasi, proses pencetakan tablet, proses coating dan
proses massa kapsul.
Pencemar melalui udara dapat berupa gas, partikel dan debu, dapat
dirasakan melalui penciuman ataupun akibat langsung, spt gas : NO2,
CO, dll
Limbah berupa debu/partikel adalah butiran halus dan terlihat o/ mata
spt : asap, kabut, debu
LIMBAH RUMAH SAKIT
Rumah sakit dari aspek kesehatan lingkungan dapat berpotensi,
antara lain :
▪ Dapat menjadi media pemaparan atau penularan bagi para
pasien, petugas maupun pengunjung oleh agent (komponen
penyebab) penyakit yang terdapat di dalam lingkungan rumah
sakit (Darpito, 2003).
▪ Sebagai penghasil sampah dan limbah yang berdampak bagi
kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar.
TIMBULAN LIMBAH MEDIS
Limbah medis
dihasilkan dalam
jumlah yang tidak • Timbulan limbah medis dari Rumah Sakit
sedikit sekitar 140 gr/tempat tidur/hari (Ditjen
(data di samping PP & PL, 2003)
belum termasuk
Posyandu, Apotek,
Laboratorium, Institusi • Timbulan limbah medis dari Puskesmas
akademis, Pengobatan sekitar 7,5 gr/pasien/hari (PATH, 2004).
tradisional, Klinik, dan
Praktik dokter)
LIMBAH KEGIATAN MEDIS
1. Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam
bentuk padat, cair, dan gas.
2. Limbah padat rumah sakit adalah semua limbah rumah sakit yang berbentuk padat sebagai
akibat kegiatan rumah sakit yang terdiri dari limbah medis padat dan non-medis.
3. Limbah medis padat adalah limbah padat yang terdiri dari limbah infeksius, limbah
patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis, limbah kimiawi, limbah
radioaktif, limbah kontainer bertekanan, dan limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi.
4. Limbah padat non-medis adalah limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan di rumah sakit
di luar medis yang berasal dari dapur, perkantoran, taman, dan halaman yang dapat dimanfaatkan
kembali apabila ada teknologinya.
5. Limbah cair adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari kegiatan rumah sakit
yang kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun dan radioaktif yang
berbahaya bagi kesehatan.
6
. Limbah gas adalah semua limbah yang berbentuk gas yang
berasal dari kegiatan pembakaran di rumah sakit seperti
insinerator, dapur, perlengkapan generator, anastesi, dan
pembuatan obat citotoksik.
7. Limbah infeksius adalah limbah yang terkontaminasi
organisme patogen yang tidak secara rutin ada di lingkungan
dan organisme tersebut dalam jumlah dan virulensi yang cukup
untuk menularkan penyakit pada manusia rentan.
8. Limbah sangat infeksius adalah limbah berasal dari
pembiakan dan stock bahan sangat infeksius, otopsi, organ
binatang percobaan dan bahan lain yang telah diinokulasi,
terinfeksi atau kontak dengan bahan yang sangat infeksius.
9. Limbah sitotoksis adalah limbah dari bahan yang
terkontaminasi dari persiapan dan pemberian obat sitotoksis
untuk kemoterapi kanker yang mempunyai kemampuan untuk
membunuh atau menghambat pertumbuhan sel hidup.
10. Minimasi limbah adalah upaya yang dilakukan rumah sakit
untuk mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan dengan cara
mengurangi bahan (reduce), menggunakan kembali limbah
(reuse) dan daur ulang limbah (recycle)
LIMBAH MEDIS ADALAH LIMBAH
BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
Limbah yang tidak termasuk dalam daftar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
ayat (2) diidentifikasi sebagai limbah B3 apabila setelah melalui pengujian
memiliki salah satu atau lebih karakteristik sebagai berikut:
Kemasan bertekanan
Bahan Kimia
Limbah Cair
Logam berat
Radioaktif
Sitotoksik
Infeksius
Patologis
Farmasi
Tajam
LIMBAH KEGIATAN RUMAH SAKIT
JENIS LIMBAH FASYANKES BERDASARKAN
KARAKTERISTIKNYA
Termometer &
Limbah tajam tabung rusak
1% 1%
Limbah
infeksius & Limbah
patologi domestik
15% 80%
Limbah domestik Limbah infeksius & patologi Limbah kimia & farmasi
PENGARUH LIMBAH RUMAH SAKIT
Pengaruh limbah rumah sakit terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan dapat menimbulkan
berbagai masalah seperti:
1. Gangguan kenyamanan dan estetika, berupa warna yang berasal dari sedimen, larutan, bau
phenol, eutrofikasi dan rasa dari bahan kimia organic, yang menyebabkan estetika
lingkungan menjadi kurang sedap dipandang.
2. Kerusakan harta benda, dapat disebabkan oleh garam-garam yang terlarut (korosif dan
karat) air yang berlumpur dan sebagainya yang dapat menurunkan kualitas bangunan
disekitar rumah sakit.
3. Gangguan/ kerusakan tanaman dan binatang, dapat disebabkan oleh virus, senyawa nitrat,
bahan kimia, pestisida, logam nutrient tertentu dan fosfor.
4. Gangguan terhadap kesehatan manusia, dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri,
virus, senyawa-senyawa kimia, pestisida, serta logam berat seperti Hg, Pb dan Cd yang
bersal dari bagian kedokteran gigi.
5. Gangguan genetic dan reproduksi
PENGARUH LIMBAH RUMAH SAKIT
6. Pengelolaan sampah rumah sakit yang kurang baik akan menjadi tempat yang baik bagi vector
penyakit seperti lalat dan tikus.
7. Kecelakaan kerja pada pekerja atau masyarakat akibat tercecernya jarum suntik atau benda
tajam lainnya.
8. Insiden penyakit demam berdarah dengue meningkat karena vector penyakit hidup dan
berkembangbiak dalam sampah kaleng bekas atau genangan air.
9. Proses pembusukan sampah oleh mikroorganisme akan menghasilkan gas-gas tertentu yang
menimbulkan bau busuk.
10. Adanya partikel debu yang berterbangan akan mengganggu pernafasan, menimbulkan
pencemaran udara yang akan menyebabkan kuman penyakit mengkontaminasi peralatan medis
dan makanan rumah sakit.
11. Apabila terjadi pembakaran sampah rumah sakit yang tidak saniter asapnya akan mengganggu
pernafasan, penglihatan dan penurunan kualitas udara.
DAMPAK PENCEMARAN AIR
A. Dampaknya Terhadap Badan Air
Zat organik terlarut : Menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut → mengalami
kekurangan O2
Zat padat tersuspensi : Menganggu kehidupan didalam sungai, mengalami dekomposisi
menyebabkan menurunnya kadar O2, bau busuk
Nitrogen dan fosfor : disebut sbg nutrien menyebabkan tumbuhnya ganggang
Minyak dan bahan bahan terapung : terganggu penetrasi sinar matahari serta masuknya
oksigen dari udara ( aerasi )
Logam berat, cyanida dan racun organik : merusak aquatic life & membahayakan kesehatan
pH : pH yang rendah mengancam kehidupan mahluk dalam air, pH yang tinggi sukar
berbuih
Warna dan kekeruhan mempengaruhi estetika
▪ Energi yang diadsoprsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra merah
oleh awan dan permukaan bumi.
▪ Namun sebagian besar infra merah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan ,
gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi sehingga
menimbulkan fenomena pemanasan global.
▪ Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur
dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta
beberapa senyawa organik seperti gas metana (CH4) dan khloro fluoro karbon
(CFC).
▪ Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga
air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan
negara kepulaun akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
▪ Dampak Pemanasan Global
Menurut perkiraan, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu bumi rata-rata 1-5°C.
Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang, akan
menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5°C sekitar tahun 2030.
Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak
gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini
akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat
Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju
penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga
terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahri tidak terfilter dan
dapat mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.
▪ Asbut
Asbut istilah adaptasi dari bahasa Inggris smog (smoke and fog), adalah kasus
pencemaran udara berat yang bisa terjadi berhari-hari hingga hitungan bulan.
Istilah "smog" pertama kali dikemukakan oleh Dr. Henry Antoine Des Voeux pada
tahun 1950 dalam karya ilmiahnya "Fog and Smoke". Perkataan "asbut" adalah
singkatan dari "asap" dan "kabut
Terdapat dua jenis utama asbut.:
Asbut fotokimia :
Disebabkan oleh beberapa jenis hasil pembakaran bahan kimia yang dikatalisasi oleh
cahaya matahari. Asbut ini mengandung: hasil oksidasi nitrogen, misalnya nitrogen
dioksida, ozon troposferik, VOCs (volatile organic compounds), peroxyacyl nitrat
(PAN) Asbut fotokimia biasanya terjadi di daerah-daerah industri atau kota padat
mobil yang menghasilkan emisi berat dan terkonsentrasi.
Asbut klasik
Gunung berapi menyebabkan berlimpahnya sulfur dioksida di udara, menghasilkan
asbut gunung berapi, atau vog (vulcanic smog, asbut vulkanis).
DAMPAK PENCEMARAN UDARA BERUPA
GAS
NO BAHAN PENCEMAR SUMBER DAMPAK/AKIBAT PADA
INDIVIDU/MASYARAKAT
1. Sulfur Dioksida (SO2) Batu bara atau bahan bakar Menimbulkan efek iritasi pada saluran nafas
minyak yang mengandung sehingga menimbulkan gejala batuk dan sesak
Sulfur. nafas.
Pembakaran limbah pertanah.
Proses dalam industri.
2. Hidrogen Sulfa (H2S) Dari kawah gunung yang Menimbulkan bau yang tidak sedap, dapat
masih aktif. merusak indera penciuman (nervus olfactory)
3. Nitrogen Oksida (N2O) Berbagai jenis pembakaran. Menggangu sistem pernapasan.
Nitrogen Monoksida (NO) Gas buang kendaran Melemahkan sistem pernapasan paru dan
Nitrogen Dioksida (NO2) bermotor. saluran nafas sehingga paru mudah terserang
Peledak, pabrik pupuk. infeksi.
4. Amoniak (NH3) Proses Industri Menimbulkan bau yang tidak sedap/menyengat.
Menyebabkan sistem pernapasan, Bronchitis,
merusak indera penciuman.
5. Karbon Dioksida (CO2) Semua hasil Menimbulkan efek sistematik, dengan cara
Karbon Monoksida (CO) pembakaran.Proses Industri pengikatan hemoglobin yang amat vital bagi
Hidrokarbon oksigenasi jaringan tubuh akaibatnya apabila
otak kekurangan oksigen dapat menimbulkan
kematian. Dalam jumlah kecil dapat
menimbulkan gangguan berfikir, gerakan otot,
gangguan jantung.
DAMPAK PENCEMARAN UDARA BERUPA
PARTIKEL
N BAHAN SUMBER DAMPAK/AKIBAT PADA
O PENCEMAR INDIVIDU/MASYARAKAT
1. Debu - partikel Debu domestik Menimbulkan iritasi mukosa, Bronchitis,
maupun dari industri menimbulkan fibrosis paru.
Gas buang kendaraan Menimbulkan gangguan pembentukan
bermotor sel darah merah
Peleburan timah Pada anak kecil menimbulkan penurunan
hitamPabrik battere kemampuan otak
Pada orang dewasa menimbulkan anemia
dan gangguan tekanan darah tinggi.
2 Benzen Kendaraan Menimbulkan gangguan syaraf pusat.
bermotor.Daerah
industri.
3 Partikel polutan Daerah yang kurang Pada pencemaran udara ruangan yang ber
bersifat biologis bersih lingkungannya AC dijumpai beberapa jenis bakteri yang
berupa : Bakteri, mengakibatkan penyakit pernapasan.
jamur, virus, telur
cacing.
TERIMAKASIH