REVISI ANGGARAN
Disampaikan oleh :
.........................
Jurang Mangu, .......... 2018
9/14/19 1
Pertemuan ke-13
Revisi Anggaran
Sub Pokok Bahasan
A. Konsep Dasar
B. Ruang Lingkup Revisi Anggaran
C. Kewenangan Penyelesaian Revisi Anggaran
D. Batas Akhir Penerimaan usul Revisi Anggaran
9/14/19 2
A. KONSEP DASAR
Revisi Anggaran adlh perubahan rincian anggaran yang telah ditetapkan
berdasarkan APBN & disahkan dlm DIPA. Yang dimaksud “rincian anggaran”
adalah rincian pada Lampiran Perpres ABPN.
Petunjuk teknis mengenai revisi ditetapkan tiap tahun dengan PMK.
- Tahun Anggaran 2014 : PMK 7/PMK.02/2014 (Januari 2014)
-Tahun Anggaran 2015 : PMK 257/PMK.02/2014 (Desember 2014)
-Tahun Anggaran 2016 : PMK 15/PMK.02/2014 (Jan 2016), diubah dgn
PMK 62/PMK.02/2016 (April 2016).
-Tahun Anggaran 2017 : PMK 10/PMK.02/2017 (Januari 2017)
RUANG LINGKUP revisi anggaran meliputi tiga hal yaitu :
1. Revisi Anggaran dalam hal pagu anggaran berubah, berupa perubahan
rincian anggaran yang disebabkan penambahan atau pengurangan Pagu
Anggaran, termasuk pergeseran rincian anggarannya.
2. Revisi Anggaran dalam hal pagu anggaran tetap, berupa pergeseran rincian
anggaran.
3. Revisi administrasi yang disebabkan oleh kesalahan administrasi,
perubahan rumusan yang tidak terkait dengan anggaran , dan / atau revisi
lainnya yang ditetapkan sebagai revisi administratif.
3
Ruang lingkup revisi Anggaran
Pergeseran dalam 1
program
Pagu Pergeseran antar program
Revisi Tetap
Anggaran
Pergeseran antar BA
Kesalahan administrasi
Revisi
Administratif Perubahan rumusan yang tidak
terkait dengan anggaran
Pemenuhan persyaratan dalam
rangka pencairan anggaran
4
tahun berjalan
Okt-Nov t-1 Des t-1 Jan ------------------------------------- Des
RKA-KL Alokasi
Anggaran 2017
1)DIPA Induk terdiri atas 4 (empat) bagian
yaiu : Monitoring & Evaluasi
• Pedoman Umum a.Lembar Surat Pengesahan DIPA Induk (SP
• Hal-hal yang harus DIPA Induk);
dialokasikan
• Hal-hal yang harus b.Halaman I memuat Informasi Kinerja dan
dbatasi
Anggaran Program; APBN Perubahan
6
Batasan Revisi Anggaran
1. Revisi Anggaran dpt dilakukan sepanjang tidak mengurangi alokasi anggaran
thdp :
a. Alokasi gaji dan tunjangan yang melekat pada gaji kecuali untuk pemenuhan
belanja pegawai pada komponen 001 pada Satker yang sama dan/atau untuk
pemenuhan alokasi gaji dan tunjangan yang melekat pada gaji pada satker lain
sepanjang pergeseran tersebut tidak mengakibatkan pagu minus;
b. Pembayaran berbagai tunggakan;
c. Rupiah Murni Pendamping sepanjang paket pekerjaan masih berlanjut (on-
going);
d. Paket pekerjaan yang telah dikontrakkan dan/atau direalisasikan dananya
sehingga menjadi minus.
2. Revisi Anggaran dapat dilakukan sepanjang tidak mengubah target kinerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
- Tidak mengubah sasaran Program
- Tidak mengubah Output yg sudah terdapat realisasi anggaran;
- Tidak mengurangi volume Output;
- Tidak menyebabkan volume Output yg telah ditetapkan menjadi tidak tercapai.
Note : dikecualikan disebabkan oleh adanya kebijakan pemotongan dan / atau penghematan
anggaran, pengurangan pinjaman proyek/ hibah, perubahan prioritas penggunaan anggaran,atau
keadaan Kahar.
7
Pagu = batas atas, yang tidak dapat dilampaui kecuali:
Pembayaran bunga dan pokok utang
Subsidi
Tidak dikenal adanya pagu minus dalam tahun berjalan:
Jika terdapat pagu minus, harus diselesaikan tahun itu
dengan mekanisme reguler
8
Mekanisme Revisi Anggaran
9
B. RUANG LINGKUP REVISI ANGGARAN
Revisi Anggaran dalam hal Pagu Berubah
1. pergeseran anggaran Bagian Anggaran 999.08 (BA BUN Pengelola Belanja Lainnya)
ke BA K/L atau antar subbagian anggaran dalam Bagian Anggaran 999 (BA BUN);
2. pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program yang sama atau antar Program dalam 1
(satu) bagian anggaran yang bersumber dari rupiah murni untuk memenuhi
kebutuhan Belanja Operasional;
3. pergeseran rincian anggaran untuk Satker Badan Layanan Umum yang sumber
dananya berasal dari PNBP;
4. pergeseran anggaran belanja yang dibiayai dari PNBP yang berasal dari instansi
penghasil;
5. pergeseran anggaran dalam rangka penyelesaian sisa kewajiban pembayaran
Kegiatan/proyek yang dibiayai melalui SBSN yang melewati tahun anggaran sesuai
dengan hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;
6. pergeseran anggaran dalam 1 Program yang sama atau antar Program dalam 1 bagian
anggaran untuk memenuhi kebutuhan Ineligible Expenditure atas Kegiatan yang
dibiayai dari pinjaman dan/atau hibah luar negeri;
7. pergeseran anggaran antara Program lama dan Pogram baru dalam rangka
penyelesaian dokumen DIPA sepanjang telah disetujui Dewan Perwakilan Rakyat;
8. pergeseran anggaran dalam 1 Program yang sama atau antar Program dalam 1 (satu)
bagian anggaran dalam rangka penyediaan dana utk penyelesaian restrukturisasi KL;
11
Revisi Anggaran dalam hal Pagu Tetap…(2/3)
9. Pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program yang sama dalam rangka memenuhi
kebutuhan selisih kurs;
10. Pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program yang sama dalam rangka penyelesaian
tunggakan tahun-tahun sebelumnya;
11. Pergeseran anggaran pembayaran kewajiban utang sebagai dampak dari perubahan
komposisi instrumen pembiayaan utang;
12. Pergeseran anggaran dalam 1 lokasi yang sama atau antar lokasi dan/atau antar
kewenangan dalam rangka tugas pembantuan, urusan bersama, dan/atau
dekonsentrasi;
13. Pergeseran anggaran dalam rangka pembukaan kantor baru;
14. Pergeseran anggaran dalam rangka penanggulangan bencana;
15. Pergeseran anggaran dalam rangka penyelesaian putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht);
16. Pergeseran anggaran dalam rangka rekomposisi pendanaan antar tahun terkait
dengan kegiatan kontrak tahun jamak;
17. Pergeseran anggaran dalam rangka penggunaan Sisa Anggaran Kontraktual atau Sisa
Anggaran Swakelola yang dilakukan dalam 1 (satu) Program yang sama;
18. Pergeseran anggaran dalam rangka pemenuhan kewajiban negara sebagai akibat dari
keikutsertaan sebagai anggota organisasi internasional;
12
Revisi Anggaran dalam hal Pagu Tetap…(3/3)
19. Penggunaan anggaran dalam BA BUN yang belum dialokasikan dalam DIPA BUN;
20. Pergeseran anggaran belanja sebagai akibat dari perubahan prioritas penggunaan
anggaran;
21. Penghapusan/perubahan/pencantuman catatan halaman IV DIPA berkaitan dengan
pemenuhan persyaratan pencairan anggaran, penggunaan Keluaran (Output)
cadangan, dan/atau tunggakan;
22. Penggunaan dana Keluaran (Output) cadangan; dan/ atau
23. Pergeseran anggaran dalam 1 Program yang sama atau antar Program dalam 1 bagian
anggaran dalam rangka memenuhi penyelesaian kegiatan yang ditunda sebagai akibat
kebijakan penghematan anggaran tahun sebelumnya.
13
Revisi Otomatis
14
Revisi Administrasi
15
Revisi Pagu Minus
16
Penggunaan dana Output cadangan dapat dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut:
17
Penghapusan/Perubahan Catatan Halaman IV DIPA (1/2)
1. Perubahan karena penghapusan/perubahan catatan Halaman IV DIPA
merup penghapusan/perubahan sebagian atau seluruh catatan dlm Hal
IV DIPA pada alokasi yg ditetapkan utk mendanai suatu Kegiatan.
2. Penghapusan/perubahan catatan dlm Halm IV DIPA dilakukan karena:
a. masih memerlukan persetujuan DPR;
b. masih memerlukan reviu/audit auditor pemerintah dan/ atau
dokumen yg harus mendpt persetujuan dari unit eksternal KL;
c. masih harus dilengkapi loan agreement atau nomor register;
d. masih harus dilengkapi dokumen pendukung;
e. masih harus didistribusikan ke masing-masing satker;
f. terkait dengan penyelesaian tunggakan tahun lalu;
g. terkait penggunaan dana Output Cadangan;
h. karena masih memerlukan penelaahan dan/atau harus dilengkapi
dasar hukum pengalokasiannya dan/atau dokumen terkait (khusus
DIPA BUN)
18
Penghapusan/Perubahan Catatan Halaman IV DIPA (2/2)
3. Penghapusan/perubahan catatan dalam halaman IV DIPA dapat
dilakukan setelah persyaratan dipenuhi dengan lengkap.
4. Dalam hal persetujuan DPR (point 2a) isinya berbeda dengan rincian
yang dituangkan dalam RKAKL dan DIPA, penghapusan/perubahan
catatan dalam halaman IV DIPA dapat dilakukan setelah dilakukan
penelaahan antara KL, Bappenas, dan Kementerian Keuangan.
19
C. KEWENANGAN PENYELESAIAN REVISI ANGGARAN
20
Revisi Anggaran pada KPA
21
Revisi Anggaran yg Memerlukan Persetujuan DPR
No Uraian revisi
1. Tambahan Pinjaman Proyek Luar Negeri/Pinjaman Dalam Negeri
baru, setelah Undang-Undang mengenai APBN ditetapkan.
2. Pergeseran anggaran antar fungsi/unit organisasi yang dipimpin
oleh Pejabat Eselon I selaku penanggung jawab Program yang
memiliki alokasi anggaran (portofolio), dalam 1 KL.
3. Pergeseran anggaran antar Program, kecuali utk memenuhi
kebutuhan Biaya Operasional, untuk memenuhi kebutuhan Ineligible
Expenditure atas Kegiatan yang dibiayai dari PHLN, penyediaan
dana un tuk penyelesaian likuidasi satker, penyelesaian administrasi
DIPA baru dalam 1 satker bagi KL yang mengalami perubahan
nomenklatur / struktur organisasi sepanjang total pagu KL tetap ,
dan pagu Program lama dan Program baru sudah disetujui DPR.
22
Revisi Anggaran pada DJA dan DJAPb
DJA DJPB
pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Keluaran pergeseran anggaran dalam 1 (satu)
(Output) yang sama, dalam 1 (satu) Kegiatan Keluaran (Output) yang sama, dalam 1
yang sama, dan antar Satker dalam wilayah (satu) Kegiatan yang sama, dan antar
Satker;
kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
pergeseran anggaran antar Keluaran
Perbendaharaan yang berbeda; (Output), dalam 1 (satu) Kegiatan yang
pergeseran anggaran antar Keluaran sama, dan antar Satker;
(Output), dalam 1 (satu) Kegiatan yang sama, pergeseran anggaran antar Kegiatan,
dan antar Satker dalam wilayah Kerja Kantor dalam 1 (satu) Satker yang sama;
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan pergeseran anggaran antar Kegiatan dan
yang berbeda; atau antar Satker dalam wilayah kerja Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal
pergeseran anggaran antar Kegiatan dan
Perbendaharaan.
antar Satker dalam wilayah kerja Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan
yang berbeda.
23
*
KEWENANGAN
No. URAIAN REVISI Kanwil
PASAL DJA
DJPBN
1 Perubahan Anggaran Belanja Yang Bersumber Dari PNBP.
a kelebihan realisasi atas target PNBP fungsional (PNBP yang dapat √
digunakan kembali) yang direncanakan dalam APBN atau APBN Perubahan.
c adanya Peraturan Pemerintah mengenai jenis dan tarif atas jenis PNBP baru. √
e penambahan hibah luar negeri atau hibah dalam negeri langsung yang √
diterima setelah Undang-Undang mengenai APBN Tahun Anggaran 2016
ditetapkan dan kegiatannya dilaksanakan secara langsung oleh
Kementerian/Lembaga.
f pengurangan alokasi pinjaman proyek termasuk pengurangan alokasi √
Penerusan Pinjaman, pengurangan alokasi hibah luar negeri dan dalam
negeri termasuk hibah luar negeri atau hibah dalam negeri yang
diterushibahkan dan/atau pinjaman yang diteruspinjamkan.
26
*
KEWENANGAN
No. URAIAN REVISI Kanwil
PASAL DJA
DJPBN
3 Penggunaan Rupiah Murni Pendamping untuk membiayai kegiatan/proyek lain. √
28
*
KEWENANGAN
No. URAIAN REVISI Kanwil
PASAL DJA
DJPBN
9 Pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program yang sama yang bersumber dari rupiah √
murni untuk memenuhi kebutuhan Belanja Operasional dalam wilayah kerja Kanwil
DJPB.
10 Pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program yang sama dalam wilayah kerja Kanwil √
DJPB yang berbeda atau antar Program dalam 1 (satu) Bagian Anggaran yang
bersumber dari rupiah murni untuk memenuhi kebutuhan Belanja Operasional. *)
*) Dengan persetujuan Eselon I dalam hal pergeseran anggaran antar program.
11 Pergeseran rincian anggaran untuk satuan kerja badan layanan umum yang sumber √
dananya berasal dari PNBP.
12 pergeseran anggaran belanja yang dibiayai dari PNBP yang berasal dari instansi √
penghasil.
13 Pergeseran anggaran dalam rangka penyelesaian sisa kewajiban pembayaran √
kegiatan yang dibiayai melalui SBSN yang melewati tahun anggaran sesuai hasil audit
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
14 Pergeseran anggaran antar Program dalam 1 (satu) Bagian Anggaran untuk √
memenuhi kebutuhan Ineligible Expenditure atas kegiatan yang dibiayai dari pinjaman
dan/atau hibah luar negeri. *)
*) Dengan persetujuan Eselon I
29
*
KEWENANGAN
No. URAIAN REVISI Kanwil
PASAL DJA
DJPBN
15 Pergeseran anggaran antara Program lama dan Program baru dalam rangka √
penyelesaian dokumen DIPA sepanjang telah disetujui Dewan Perwakilan Rakyat.
16 Pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program yang sama atau antar Program √
dalam 1 (satu) bagian anggaran dalam rangka penyediaan dana untuk
penyelesaian restrukturisasi Kementerian/Lembaga.
17 Pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program dalam rangka memenuhi √
kebutuhan selisih kurs dalam wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan yang berbeda.
18 Pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program dalam rangka memenuhi √
kebutuhan selisih kurs dalam wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.
19 Pergeseran anggaran dalam 1 (satu) program yang sama dalam rangka √
penyelesaian tunggakan tahun–tahun sebelumnya dalam wilayah kerja Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berbeda.
20 Pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program dalam rangka penyelesaian √
tunggakan tahun–tahun sebelumnya dalam wilayah kerja Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
21 Pergeseran anggaran pembayaran kewajiban utang sebagai dampak dari √
perubahan komposisi instrument pembiayaan utang.
30
*
KEWENANGAN
No. URAIAN REVISI Kanwil
PASAL DJA
DJPBN
22 Pergeseran anggaran dalam 1 (satu) lokasi yang sama atau antar lokasi dan/atau √
antar kewenangan dalam rangka tugas pembantuan, urusan bersama, dan/atau
dekonsentrasi.*)
*) Dengan persetujuan Eselon I
23 Pergeseran anggaran dalam rangka pembukaan kantor baru. √
31
*
KEWENANGAN
No. URAIAN REVISI Kanwil
DJA
DJPBN
29 Pemenuhan kewajiban negara sebagai akibat dari keikutsertaan sebagai anggota √
organisasi internasional.
30 Penggunaan anggaran dalam BA BUN yang belum dialokasikan dalam DIPA BUN. √
31 pergeseran anggaran belanja sebagai akibat dari perubahan prioritas penggunaan √
anggaran yang berdampak pada perubahan volume keluaran (output).
32 pergeseran anggaran belanja sebagai akibat dari perubahan prioritas penggunaan √
anggaran sepanjang tidak berdampak pada pengurangan output
33 penghapusan/perubahan/pencantuman catatan halaman IV DIPA berkaitan dengan √ √
pemenuhan persyaratan pencairan anggaran, penggunaan Keluaran (Output) cadangan,
dan/atau tunggakan.
34 penggunaan dana Keluaran (Output) cadangan. √
35 pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program yang sama atau antar Program dalam 1 √
(satu) bagian anggaran dalam rangka memenuhi penyelesaian kegiatan yang ditunda
sebagai akibat kebijakan penghematan anggaran tahun sebelumnya.
36 Revisi administrasi yang disebabkan oleh kesalahan administrasi
a ralat kode kewenangan. √
b ralat kode bagian anggaran dan/atau Satker. √
c ralat volume, jenis, dan satuan Keluaran (Output) yang berbeda antara RKA-K/L dan √
Rencana Kerja Pemerintah atau hasil kesepakatan DPR dengan Pemerintah.
32
KEWENANGAN *
No. URAIAN REVISI Kanwil
DJA
DJPBN
d ralat kode akun dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi sepanjang dalam √
peruntukkan dan sasaran yang sama, termasuk yang mengakibatkan perubahan jenis
belanja.
e ralat kode Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara. √* √
*) berupa perubahan kantor bayar pada Kanwil DJPB yang berbeda sepanjang DIPA belum
direalisasikan.
f ralat kode lokasi Satker dan/atau lokasi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara. √
g perubahan rencana penarikan dana/atau rencana penerimaan dalam halaman III DIPA. √
h
ralat cara penarikan PHLN/PHDN, termasuk pemberian pinjaman. √
i
ralat cara penarikan SBSN. √
j
ralat nomor register pembiayaan proyek melalui SBSN. √
k
ralat karena kesalahan aplikasi berupa tidak berfungsinya sebagian atau seluruh fungsi √* √
matematis aplikasi RKA-K/L DIPA.
*) sesuai dengan kasus per kasus kesalahan aplikasi yang terjadi.
37 Revisi administrasi yang disebabkan oleh perubahan rumusan yang tidak terkait dengan
anggaran:
a perubahan/penambahan nomor register pinjaman dan/atau hibah luar negeri. √
b perubahan/penambahan nomor register SBSN. √
c perubahan/penambahan cara penarikan PHLN/ PHDN, termasuk pemberian pinjaman. *) √
*) Dengan persetujuan Eselon I
33
*
KEWENANGAN
No. URAIAN REVISI Kanwil
PASAL DJA
DJPBN
d perubahan/penambahan cara penarikan SBSN. *) √
*) Dengan persetujuan Eselon I
e perubahan rumusan sasaran kinerja dalam database RKA-K/L DIPA. *) √
*) Dengan persetujuan Eselon I
f perubahan pejabat penandatangan DIPA. √
g perubahan nomenklatur bagian anggaran, Program/Kegiatan, dan/atau Satker. √ √*
*) khusus satker untuk kegiatan dekonsentrasi dan/atau tugas pembantuan.
h perubahan pejabat perbendaharaan. √
38 perubahan atas Undang-Undang mengenai APBN tahun berkenaan √
39 perubahan atas Kebijakan Prioritas Pemerintah yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang √
mengenai APBN dan/atau Undang-Undang mengenai Perubahan atas Undang-Undang APBN,
termasuk kebijakan pemotongan dan/atau penghematan anggaran.
40 Revisi otomatis √ √
41 Revisi dalam rangka pengesahan Kegiatan/Keluaran (Output) tahun sebelumnya yang dananya √
bersumber dari PHLN atau pemberian Pinjaman.
42 Pagu minus tahun berkenaan.
a dipenuhi dari pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program. √
b pergeseran anggaran antar Program. √
43 Pagu minus tahun sebelumnya.
a dipenuhi dari pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program. √
b pergeseran anggaran antar Program. √
34
D. BATAS AKHIR PENERIMAAN USUL REVISI ANGGARAN
1. Batas akhir penerimaan usul Revisi Anggaran yaitu:
a. tanggal 30 Oktober tahun berkenaan, untuk Revisi Anggaran pd DJA
b. tanggal 30 November tahun berkenaan, untuk Revisi Anggaran pada Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
2. Dalam hal Revisi Anggaran dilakukan dalam rangka pelaksanaan:
a. pergeseran anggaran untuk belanja pegawai;
b. pergeseran anggaran dari Bagian Anggaran 999.08 (BA BUN Pengelola
Belanja Lainnya) ke BA K/L;
c. Kegiatan yang dananya bersumber dari PNBP, pinjaman luar negeri, hibah
luar negeri terencana, dan hibah dalam negeri terencana, pinjaman dalam
negeri, serta surat berharga syariah negara;
d. Kegiatan KL yang merupakan tindak lanjut dari hasil sidang kabinet yang
ditetapkan setelah Undang-Undang Perubahan APBN tahun berkenaan,
e. Kegiatan-Kegiatan yang membutuhkan data/ dokumen yang harus
mendapat persetujuan dari unit eksternal Kementerian/Lembaga seperti
persetujuan DPR, persetujuan Menkeu, hasil audit eksternal, & sejenisnya,
batas akhir penerimaan usul Revisi Anggaran oleh DJA ditetapkan paling lambat
pada tanggal tanggal 15 Desember tahun berkenaan.
35
D. BATAS AKHIR PENERIMAAN USUL REVISI ANGGARAN
36
9/14/19 37