KASUS

SEORANG ANAK USIA 4 TAHUN DIBAWA IBUNYA KE

POLIKLINIK RSUD DENGAN SERING DEMAM, KELUHAN PUCAT
DAN SERING MIMISAN (KELUAR DARAH SEGAR DARI HIDUNG)
SETELAH BERMAIN DI LUAR RUMAH. MENURUT IBU SUDAH
PERNAH MEMBAWA ANAKNYA KE PUSKESMAS KARENA DEMAM,
TAPI SELALU DEMAM KAMBUH LAGI SETELAH BEBERAPA HARI
MENURUN. HASIL PEMERIKSAAN: NADI 65 X/MENIT, PERNAPASAN
40 X/MENIT, SUHU TUBUH 38,8 C, CRT > 3 DETIK.
 PENGKAJIAN
DS:

- Usia anak 4 tahun

- Ibu mengatakan anak sering demam

- Ibu mengeluh anak pucat

- Ibu juga mengeluh anaknya sering mimisan setelah bermain di luar rumah.

DO:

- Nadi: 65 x/menit

- Pernapasan 40 x/menit

- Suhu tubuh 38,8 C

- CRT > 3 detik.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

• Tes Tourniquet
• Tes Darah Lengkap
• Pemeriksaan IgM dan IgG
DIAGNOSA

• Hipertermia b.d. proses infeksi virus dengue

• Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d. kebocoran plasma darah
 HIPERTERMIA B.D. PROSES INFEKSI VIRUS
DENGUE
NOC
Tujuan:Setelah dilakukan
tindakan keperawatan 1x24 jam
diharapkan suhu tubuh kembali
normal
Kriteria Hasil:
- Suhu tubuh anak kembali
normal
- Akral tidak dingin
- TTV dalam batas normal
NIC
1.Observasi suhu tubuh setiap 4
jam
2. Observasi TTV
3. Berikan kompres dingin
4. Berikan pakaian longgar
5. Berikan minum 1,5 – 2 liter
dalam 24 jam.
Kolaborasi :
Berikan obat antipiretik dari
golongan asetaminofen (Paracetamol)
Rasional
1. Mengetahui peningkatan
suhu tubuh secara tiba-tiba yang
menyebabkan kejang.
2. Mengetahui keadaan umum
pasien
3. Untuk proses induksi atau
perpindahan panas dari tubuh ke
kompres
4. Untuk meningkatkan
kenyamananan dan menurunkan suhu
tubuh
5. Untuk mengganti cairan tubuh yang
hilang akibat evaporasi
Kolaborasi :
Untuk menurunkan suhu tubuh
 KETIDAKEFEKTIFAN PERFUSI JARINGAN PERIFER
B.D. KEBOCORAN PLASMA DARAH
Noc
perfusi jaringan yang adekuat
Kriteria hasil :
Ekstremitas teraba hangat
Warna kulit normal atau merah muda
Tidak terjadi sianosis
Nilai Hb dan Ht normal
TTV normal
Nic
1. Kaji sirkulasi pada ekremitas (suhu
tubuh, kelembapan, dan warna) catat
hasilnya.
2. Observasi tanda-tanda vital catat
hasilnya (kualitas dan frekuensi
denyut nadi, tekanan darah, serta
capillary refill)
3. Pantau kemungkinan terjadinya
kematian jaringan pada ekstemitas,
misalnya dingin, nyeri, dan
pembengkakan kaki
4. Pantau kebutuhan cairan
5. Jika perlu berikan plasma atau plasma
ekspander apabila pemberian cairan
infus tidak memberikan respon
Rasional
1. Untuk mendeteksi tanda awal bahaya
pada pasien
2. Peningkatan denyut nadi, penurunan
tekanan vena sentral, dan penurunan
tekanan darah dapat mengidentifikasi
hypovolemia yang mengarah pada
penurunan perfusi jaringan .
Peningkatan frekuensi pernapasan
berkompensasi pada hipoksia
jaringan.
3. Mencegah komplikasi yanga akan
terjadi
4. Pemberian cairan membantu
meningkatkan volume cairan sirkulasi
5. Pemberian cairan ini dapat
membantu meningkatkan kebutuhan
cairan ekstraseluler.