Anda di halaman 1dari 25

MASA NIFAS

Definisi

Masa nifas atau puerperium adalah periode


yang dimulai sejak lahirnya plasenta sampai 6
minggu (42 hari) setelahnya yang ditandai dengan
perubahan-perubahan fisiologis alat-alat kandungan
untuk pulih kembali menjadi seperti sebelum hamil.
Aspek anatomis, fisiologis, dan klinis

Vagina  selama hamil berwarna livid menjadi merah setelah melahirkan.


Vagina Edem/luka/laserasi akan mengalami regresi dan penyembuhan.
dan Hari ke-5  Perineum mendapatkan kembali tonusnya
Perineum Minggu ke-3  Rugae mulai muncul namun tidak menonjol

Himen hanya berupa potongan kecil sisa jaringan yang mengalami


sikatrisasi membentuk caruncula hymenalis

Minggu ke-4 sampai ke-6  epitel vagina mulai berproliferasi bersamaan


dengan produksi estrogen ovarium
Perubahan fisiologi pada masa nifas
• Uterus
Perubahan pada uterus terjadi segera setelah persalinan karena kadar
estrogen dan progesteron yang menurun yang mengakibatkan proteolisis
pada dinding uterus.
Dalam keadaan normal, uterus mencapai ukuran besar pada masa sebelum
hamil sampai dengan kurang 4 minggu

Perubahan yang terjadi pada dinding uterus adalah timbulnya trombosis,


degenerasi dan nekrosis di tempat implantasi plasenta.

Jaringan –jaringan di tempat implantasi plasenta akan mengalami degenerasi


dan kemudian terlepas.
Serviks
Setelah persalinan bentuk serviks akan menganga seperticorong. Hal ini
disebabkan oleh korpus uteri yang berkontraksi sedangkan serviks tidak
berkontraksi.

Warna serviks berubah menjadi merah kehitaman karena mengandung banyak


pembuluh darah dengan konsistensi lunak

Segera setelah janin dilahirkan, serviks masih dapatdilewati oleh tangan


pemeriksa. Setelah 2 jam persalinan serviks hanya dapat dilewati oleh 2 –3 jari
dan setelah 1 minggupersalinan hanya dapat dilewati oleh 1 jari.
Aspek anatomis, fisiologis, dan klinis

Serviks & Uterus

Nulipara Multipara
Aspek anatomis, fisiologis, dan klinis

Pembuluh Darah Uterus


• Pembuluh darah melebar
Saat
mengalami hipertrofi dan
Kehamilan
remodelling

• Pembuluh darah tertutup oleh


Setelah perubahan hialin  terabsorbsi
Persalinan kembali  digantikan oleh
pembuluh darah yang lebih kecil
Aspek anatomis, fisiologis, dan klinis

Involusi Uterus
• Involutio uteri terjadi karena
sel-sel menjadi kecil,
sitoplasma yang berlebihan
dibuang dengan proses
autolisis.
• Terjadi kontraksi otot-otot
uterus
Aspek anatomis, fisiologis, dan klinis

Involusi Uterus
Perubah Setelah plasenta keluar, fundus uteri terletak di bawah
umbilikus dengan berat sekitar 1000g
an pada
fundus Setelah 2 hari, proses involusi dimulai
uteri
Minggu pertama, fundus uteri terletak di pertengahan
umbilikus-simfisis dengan berat 500 g

Minggu kedua, uterus tidak teraba di atas simfisis, berat


uterus sekitar 300 g

Minggu ke-4 sampai ke-6, uterus kembai ke ukuran saat


sebelum hamil dengan berat sekitar 100 g  40-60 g
• Bila uterus mengalami atau terjadi kegagalan dalam
involusi tersebut disebut subinvolusi. Subinvolusi
sering disebabkan oleh infeksi dan tertinggalnya sisa
plasenta dalam uterus sehingga proses involusi uterus
tidak berjalan dengan normal atau terlambat.
Aspek anatomis, fisiologis, dan klinis

Involusi Tempat Perlekatan Plasenta


• Terjadi Eksfoliasi sebagai akibat dari peluruhan jaringan
superfisial karena proses infark dan nekrotik atau jaringan
terangkat karena pertumbuhan endometrium baru
• 1 jam setelah partus, tempat plasenta memiliki pembuluh
darah yang mengalami trombosis yg akhirnya akan mengalami
organisasi
• Tempat plasenta mengecil secara lambat dan ekstrusi komplit
membutuhkan waktu 6 minggu
Aspek anatomis, fisiologis, dan klinis

Perubahan Vesica Urinaria


Sensitifitas vesica urinaria terhadap tekanan
intravesikel menurun  pengaruh injek oksitosin

Vesica urinaria gampang penuh dan


pengosongan menjadi kurang maksimal

Residu urin yang berlebihan bisa terjadi


Aspek anatomis, fisiologis, dan klinis

Peritoneum dan Dinding Abdomen


• Setelah persalinan, dinding abdomen tetap lunak dan
flaksid dan butuh beberapa minggu untuk memulihkan
keadaan ini dibantu dengan latihan
• Striae putih pada dinding biasanya dapat kembali ke
keadaan sebelum kehamilan terjadi
Aspek anatomis, fisiologis, dan klinis

Perubahan Komposisi Darah &


Cairan
Leukositosis dan trombositosis yang terjadi selama dan
setelah persalinan

Konsentrasi Hb dan Ht berfluktuasi sedang

1 minggu post partum, volume darah telah kembali ke


keadaan sebelum kehamilan

Terjadi diuresis sbg kompensasi fisiologis dari


peningkatan cairan ekstraseluler selama kehamilan
Lokia
• Lokia merupakan cairan yang keluar dari uterus yang
bercampur dengan sel darah merah, leukosit, sel epitel, sel
desidua, dan bakteri.
• Hal ini disebabkan oleh peluruhan jaringan desidua
sehingga menimbulkan duh vagina
• Lokia dapat bertahan selama 4-8 minggu setelah
persalinan
Macam-macam Lokia
Rubra Serosa Alba

• Keluar • Keluar setelah • Keluar setelah


beberapa hari 3-4 hari, hari ke-10,
pertama berwarna berwarna
setelah partus, menjadi lebih putih
duh berwarna pucat kekuningan
merah
Perawatan Ibu Pada Masa Nifas
Hospital care Home care

TTV dan kontraksi uterus Koitus  setelah masa nifas selesai

Perawatan luka Family support

Kateter Personal Hygiene and nutrition

Imunisasi

Kontrasepsi

IMD
Inisiasi Menyusu Dini
• Inisiasi bayi untuk mencari dan menemukan sendiri puting
susu ibu lalu sesegera mungkin setelah dilahirkan.
• Normalnya bayi menemukan sendiri puting susu ibu
dalam waktu 50 menit hingga 1 jam
Inisiasi Menyusu Dini

Kontak kulit membuat ibu dan bayi lebih tenang


Tujuan
IMD Paparan bayi dengan bakteri di kulit ibu sebagai
perlindungan imun bayi
Kontak kulit akan meningkatkan kasih sayang ibu dan
bayi
Mengurangi perdarahan setelah melahirkan
Fisiologi Laktasi

• Saat melahirkan, terjadi penurunan tiba-tiba progesteron dan


estrogen  pengaruh hambatan progesteron terhadap alfa
laktalbumin terhenti  menstimulasi laktose sintase untuk
meningkatakan laktose susu
• Stimulus payudara membatasi pelepasan dopamin dari
hipotalamusmenginduksi peningkatan prolaktin
• Neurohipofise menyekresikan oksitosisn secara pulsatil  kontraksi
sel mioepitel di alveolus dan duktus  pengeluaran ASI
Fisiologi Laktasi
Mekanisme Laktasi
Impuls syaraf dari
hisapan

Stimulasi Stimulasi Stimulasi


hipofise anterior hipotalmus hipofise
posterior

Sekresi Prolaktin Sekresi Oksitosin

Produksi ASI Kontraksi sel


dalam sel alveolar myoepitel sekitar
alveoli
Let down Reflek
(Mengalirnya ASI ke sinus laktiferus)

LAKTASI
Fisiologi Laktasi
Kolostrum

Vitamin Mineral

Kandungan
ASI

Lemak Protein

Globulin
Menyusui
Posisi Tubuh bayi dekat dengan tubuh ibu
Menyusui

Bayi dari arah bawah ibu sehingga dagu bayi


adalah bagian pertama yang melekat pada
payudara dengan hidung menghadap puting
ibu
Kepala dan tubuh bayi dalam posisi lurus.
Dagu bayi menyentuh payudara ibu, dada bayi
melekat pada dada ibu

Seluruh tubuh bayi disangga, tidak hanya


bagian leher dan bahu saja.
Menyusui

Indikator Dagu menyentuh payudara

pelekatan
Mulut terbuka lebar
yang baik
Bibir bawah terlipat ke arah luar

Lebih banyak daerah areola yang terlihat di atas mulut


daripada di bawah mulut neonatus
Pengisapan efektif terlihat dari isapan yang lambat,
dalam, menelan dan jeda.

Anda mungkin juga menyukai