Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

BAHASA INDONESIA
1. Agniya Janati Dwiyansah
2. Anisyah Nur Andani B
3. Dyah Rizqi Adilah
4. Helmi Aditya
5. Kevin Rinaldi
6. Muhamad Fahrezi Alfitroh
7. Nurjihan Rihadatul A
IDENTIFIKASI
Menggunakan
frasa adverba
(kata konjungsi)
Menggunakan Menggunakan
verba (kata kalimat
kerja) naratif/deskriptif

Kaidah
Menceritakan Berdasarkan
masa lalu
Kebahasaan fakta
Teks Sejarah
SEJARAH
DR. SOETOMO
BIODATA
Nama : Subroto
Tempat, tanggal lahir : Ngepeh, Jawa
Timur, 30 Juli 1888
Wafat : 30 Mei 1938 di
Surabaya, Jawa Timur
Dikenal atas : Pendiri
Organisasi Budi Utomo
• Ketika belajar di STOVIA (Sekolah Dokter), ia
bersama rekan-rekannya, atas saran dr. Wahidin
Sudirohusodo mendirikan Budi Utomo (BU),
organisasi modem pertama di Indonesia, pada tanggal
20 Mei 1908, yang kemudian diperingati sebagai Hari
Kebangkitan Nasional.

• Kelahiran Budi Utomo sebagai Perhimpunan nasional


Indonesia, dipelopori oleh para pemuda pelajar
STOVIA (School tot Opleiding voor Indische Artsen)
yaitu Sutomo, Gunawan, Suraji dibantu oleh Suwardi
Surjaningrat, Saleh, Gumbreg, dan lain-lain. Sutomo
sendiri diangkat sebagai ketuanya.
• Organisasi Boedi Oetomo adalah bentuk
kesuksesan Dr Soetomo dalam menyatukan
priyayi profesional, birokratis, berpendidikan
barat dan tradisional dalam satu organisasi
yang selaras dan serasi. Boedi Otomo
melambangkan pandangan masyarakat
bagaimana dapat dibentuk serasi seperti orkes
alat musik kesayangannya, gamelan. Setiap
orang dan setiap kelompok memainkan peran
yang telah ditetapkan dalam menyelaraskan
melodi dalam orkes gamelan.
• Sutomo setelah lulus dari STOVIA tahun 1911,
bertugas sebagai dokter, mula-mula di Semarang,
lalu pindah ke Tuban, pindah lagi ke Lubuk
Pakam (Sumatera Timur) dan akhirnya ke
Malang. Saat bertugas di Malang, ia membasmi
wabah pes yang melanda daerah Magetan.

• Ia banyak memperoleh pengalaman dari


seringnya berpindah tempat tugas. Antara lain, ia
semakin banyak mengetahui kesengsaraan rakyat
dan secara langsung dapat membantu mereka.
Sebagai dokter, ia tidak menetapkan tarif, bahkan
ada kalanya pasien dibebaskan dari pembayaran.
Sepanjang hidupnya, Soetomo banyak
mengabdikan diri di bidang sosial dan
budaya dengan membangun rumah
sakit, panti asuhan, rukun tani, lembaga
kesehatan umum, bank desa, dan
koperasi ketimbang berpolitik praktis
melawan penjajah. Baru setelah
berdirinya Partai Indonesia Raya (1935)
jalur perlawanan Soetomo beralih
melawan Belanda. Jasa-jasanya akan
selalu terkenang oleh bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai