Anda di halaman 1dari 35

Disusun oleh :

1. Andini Islauhal Ilmi


2. Arlita Apriliani
3. Dyah Rizqi a
4. Helmi Aditya
5. Kevin Afdhal
6. Nurjihan Rihadatul
SISTEM GERAK
ALAT ALAT
GERAK GERAK
PASIF AKTIF
(TULANG) (OTOT)

HUBUNGA SIFAT
LETAK JARINGAN MATRIKS BENTUK SISTEM
PENYUSUN
N ANTAR GERAK JENIS OTOT
RANGKA TULANG TULANG TULANG RANGKA
OTOT

ENDOSKELE TULANG TULANG TULANG SINARTROSI


AKSIAL SINERGIS 1. LURIK
TON RAWAN KOMPAK PIPA S
2. POLOS
3.
JANTUNG
EKSOKELET TULANG TULANG TULANG AMIFIARTR APENDIKUL
ANTAGONIS
ON KERAS SPONS PIPIH OSIS ER

TULANG
TAK
DIARTROSIS
BERBENTUK

TULANG
PENDEK
FUNGSI
Fungsi utama rangka adalah
PENGERTIAN sebagai penopang tubuh
• Tulang membentuk kesatuan (support) dan alat gerak pasif
yang disebut dengan kerangka (locomotion).
(skeleton).
• Menegakkan atau menopang
berdirinya tubuh.
• Rangka tubuh manusia letaknya • Melindungi bagian-bagian
di dalam dan terbungkus oleh tubuh yang lemah atau lunak.
otot (endoskeleton). • Tempat melekatnya otot-otot
rangka atau otot skelet.
• Rangka tubuh manusia tersusun • Memberi bentuk pada tubuh.
atas 206 tulang yang saling • Melakukan fungsi gerak, yaitu
berhubungan melalui persendian sebagai alat gerak pasif.
(artrosis). • Sebagai tempat pembentukan
sel-sel darah.
• Sebagai tempat cadangan atau
penimbunan kalsium dan
fosfat.
Berdasarkan Letak
ENDOSKELETON
• Terletak didalam tubuh dan dibugkus oleh otot.
• terdapat pada hewan vertebrata.

EKSOSKELETON
• rangka ini terletak di luar tubuh.
• terdapat pada hewan invertebrata
Berdasarkan Jaringan Penyusun
TULANG RAWAN (KARTILAGO) TULANG KERAS (OSTEON)
• Bersifat bingkas dan lentur serta terdiri atas • Tulang bersifat keras dan berfungsi
sel-sel rawan yang dapat menghasilkan menyusun berbagai sistem rangka.
matriks berupa kondrin. • Osteoblas, merupakan sel tulang muda
• Pada anak-anak, jaringan tulang rawan yang akan membentuk osteosit.
banyak mengandung sel-sel. • Osteosit, merupakan sel-sel tulang
• Pada orang dewasa, jaringan tulang rawan dewasa.
• banyak mengandung matriks. Tulang • Osteoprogenator, merupakan sel
rawan ada tiga tipe, yaitu : khusus, yang memiliki potensi mitosis
1.) hialin ; tidak mengandung yang mampu berdiferensiasi menjadi
serabut osteoblas.
2.) elastin ; mengandung serat • Osteoklas, merupakan sel yang
elastin berkembang dari monosit dan terdapat
3.) fibrosa ; mengandung serat di sekitar permukaan tulang.
kolagen
LETAK TULANG
RAWAN PADA TUBUH
o TULANG PIPA o TULANG TAK BERBENTUK
• Memiliki bentuk yang tak
• Contoh tulang pipa adalah tulang tertentu.
betis, tulang kering, tulang hasta, dan • Terdapat di wajah dan tulang
tulang pengumpil. belakang
• Terbagi menjadi tiga bagian:

a. bagian tengah disebut diafisis,

b. ujung disebut epifisis,


Berdasarkan Bentuk
Tulang
c. antara epifisis dan diafisis disebut
cakra.
o TULANG PIPIH o TULANG PENDEK
• Tersusun atas dua lempengan tulang • Terdapat pada.
kompak dan tulang spons, di
dalamnya terdapat sumsum tulang.
 pangkal kaki,

• Berfungsi sebagai pelindung atau  pangkal lengan,


untuk memperkuat.
 ruas-ruas tulang belakang.
• Contoh:

a. tulang rusuk,

b. tulang belikat,

c. tulang tengkorak.
HUBUNGAN ANTAR TULANG
SINARTROSIS
• Adalah hubungan antartulang yang
tidak memiliki celah sendi.
• Dihubungkan dengan erat oleh
jaringan ikat.
• Ada dua tipe sinartrosis, yaitu
suture dan sinkondrosis.
• Contohnya, hubungan antara
epifisis dan diafisis pada tulang
dewasa.
 AMIFIARTROSIS  DIARTROSIS
 Adalah sendi yang dihubungkan oleh • Ciri-ciri diartrosis:
kartilago sehingga memungkinkan untuk • Permukaan sendi dibalut oleh selaput
sedikit gerakan. atau kapsul jaringan ikat fibrous.
• Bagian dalam kapsul dibatasi oleh
 Dibagi menjadi dua, yaitu simfisis dan membran jaringan ikat.
sindesmosis. • Kapsul fibrousnya ada yang diperkuat
 Simfisis, contohnya pada sendi oleh ligamen dan ada yang tidak.
antartulang belakang dan pada tulang • Di dalam kapsul biasanya terdapat
bantalan kartilago serabut
kemaluan.

 Sindesmosis contohnya, sendi


antartulang betis dan tulang kering.
Hubungan
antartulang
yang bersifat
DIARTROSIS
Hubungan antar tulang
yang bersifat
AMFIARTROSIS
Hubunga antar tulang yang
bersifat SINARTROSIS
SISTEM RANGKA
Rangka Aksial
Merupakan susunan beberapa tulang
yang membentuk sumbu utama tubuh
(rangka sumbu tubuh).

• Tengkorak
Berfungsi melindungi otak. Hubungan tulang
yang terdapat pada tempurung kepala bersifat suture.
• Hioid
Tulang yang berbentuk huruf u, terdapat di
antara laring dan mandibula.
• Tulang belakang
Berfungsi untuk menyangga berat tubuh.
• Tulang dada dan rusuk
Membentuk perisai pelindung bagi organorgan
penting yang terdapat di dada.
 Rangka Apendikuler
Terdiri atas pinggul, bahu, telapak tangan, tulang-tulang lengan, tungkai, dan
telapak kaki.
Disebut juga rangka tambahan. Terdiri atas anggota gerak atas dan anggota
gerak bawah
Kelainan Pada Tulang
1. Osteomalasia
Merupakan kelainan yang terjadi pada tulang orang dewasa yang
disebabkan oleh defisiensi (kekurangan) vitamin D.
2. Osteoporosis
Keadaan tulang menjadi rapuh dan keropos) disebabkan oleh
defisiensi kalsium. Umumnya, terjadi pada orang tua dan
perempuan yang sedang hamil.
Kebiasaan Sikap Tubuh yang Salah
Otot memiliki 3
PENGERTIAN karakter, yaitu:

• Otot merupakan • Kontraksibilitas, yaitu


pendukung utama gerak kemampuan otot untuk
tubuh dengan cara memendek.
memendek (berkontraksi) • Ekstensibilitas, yaitu
dan memanjang kemampuan otot untuk
(relaksasi). memanjang.
• Elastisitas, yaitu kemampuan
otot untuk kembali pada
ukuran semula.
Fungsi
Otot
• Menunjang gerakan yang
terlihat atau teramati.
• Mendukung gerakan yang
tidak mudah teramati seperti
gerak peristaltik, gerak
denyut jantung, mengembang
dan mengempisnya paru-
paru, menyempitnya
pembuluh darah, dan
gerakan pengosongan
kandung kemih.
• Menjaga postur tubuh
sehingga posisi tubuh tetap
tegak.
• Menghasilkan panas sebagai
upaya memelihara suhu
tubuh.
Miofibril tersusun atas protein otot aktin,
miosin, troponin, dan tropomiosin.
Sifat Kerja Otot
a. Antagonis
gerak yang berlawanan antara dua
atau lebih macam otot yang
mengendalikan gerak pada suatu
bagian tubuh. Contohnya pada otot
bisep dan trisep.
1. Ekstensor (meluruskan) dan
fleksor (membengkokkan).
2. Abduktor (menjauhi badan) dan
adduktor (mendekati badan).
3. Depresor (ke bawah) dan elevator
(ke atas).
4. Supinator (menengadah) dan
pronator (menelungkup).
b. Sinergis
• Gerak sinergis adalah gerak selaras yang melibatkan dua atau lebih macam
otot untuk suatu gerakan tubuh. Contohnya gerakan otot-otot leher dan otot-
otot punggung.
• Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus
Mekanisme Kerja Otot
• Otot bekerja dengan cara
berkontraksi dan relaksasi. Energi
untuk berkontraksi diperoleh dari
ATP dan kreatin fosfat, tetapi
serabut otot hanyanmengandung
cukup ATP untuk menggerakkan
beberapa kekejangan.
• Pada saat berkontraksi, ATP dan
kreatin fosfat akan terurai. ATP
akan terurai menjadi ADP (Adenosin
difosfat dan energi, ADP akan
terurai menjadi AMP (Adenosin
Monofosfat) dan energy
Mekanisme kerja otot bisep dan trisep. Jika otot Apabila otot trisep berkontraksi, tulang bagian
bisep berkontraksi, radius dan ulna akan tegak bawah (radius dan ulna) akan melurus dan otot
lurus dengan humerus. bisep relaksasi.
Sumber Energi untuk Gerak Otot

• Glikogen  laktasidogen
• Laktasidogen  glukosa + asam laktat
• Glukosa + O2  CO2 + H2O + energy
Jenis-jenis Otot
1. Otot Lurik
Gabungan otot berbentuk kumparan dan
terdiri dari bagian:
• ventrikel (empal).
• urat otot (tendon).
Berdasarkan cara melekatnya pada
tulang, tendon dibedakan sebagai berikut
ini.
• Origo.
• Insersio
2. Otot Polos

• Setiap serabut otot polos adalah sel tunggal, berbentuk


gelendong dengan satu inti yang terletak di tengah. Tersusun
dari sel-sel yang berbentuk kumparan halus.

• Otot polos terdapat di alat-alat dalam tubuh, misalnya pada:

1. dinding saluran pencernaan

2. saluran-saluran pernapasan

3. pembuluh darah

4. saluran kencing dan kelamin


3. Otot Jantung
• Otot jantung hanya terdapat pada organ jantung
saja.
• Otot jantung terdiri atas serabut lurik.
• Miofibril otot jantung bercabang-cabang dan
mitokondrianya lebih banyak daripada yang terdapat
pada serabut otot kerangka.
Kelainan Pada Otot
• Atrofi
Suatu keadaan mengecilnya otot sehingga kehilangan kemampuan
berkontraksi.
• Kelelahan Otot
Karena terusmenerus melakukan aktivitas.
• Tetanus
Otot yang terusmenerus berkontraksi (tonus atau kejang).
• Miestenia Gravis
Melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga menyebabkan
kelumpuhan bahkan kematian.
• Kaku Leher (Stiff)
Peradangan otot trapesius leher sehingga leher terasa kaku.

Anda mungkin juga menyukai