Anda di halaman 1dari 20

BED SITE TEACHING (BST)

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK


DISUSUNC OLEH :
SHANIA AMANDAW 12100118090
ARDI REZA P 12100118117

PRESEPTOR
DR. BAMBANG P., SPTHT-KL(K).,MM.

SMF THT RS AL-ISLAM BANDUNG


UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
2019
IDENTITAS PASIEN

Nama : An. AP No.RM : 745759


Jenis Kelamin : laki-laki
Usia : 10 tahun
Alamat : Rancaekek
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Tanggal Pemeriksaan : 8 Januari 2019
KELUHAN UTAMA

Keluar Cairan dari Telinga kanan


ANAMNESIS KHUSUS

Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun datang ke poliklinik THT Rumah Sakit Al-Islam kota
Bandung dengan keluhan keluar cairan dari telinga kanan sejak 3 hari yang lalu. Pasien
mengungkapkan bahwa cairan yang keluar dari telinga kanan berwarna putih, berbau, jumlahnya
banyak hingga menetes, tampak cair, dan tidak disertai darah. Keluhan tidak disertai dengan adanya
gangguan pendengaran, tidak mendengar suara berdenging, tidak merasa ada pusing berputar, dan
tidak ada keluhan gatal pada telinga kanan. Keluarga pasien dan pasien menyangkal terdapatnya
riwayat trauma seperti benturan pada daerah kepala ataupun telinga. Pasien mengaku habis berenang
3 hari sebelum keluhan muncul. Pasien juga menyangkal adanya keluhan adanya bersin-bersin,
demam, ataupun rasa penuh ada telinga kanannya. Pasien menyangkal adanya keluhan dari hidung
ataupun gangguan di tenggorokan.
Pasien juga menyangkal adanya nyeri, kemerahan ataupun adanya cairan yang keluar dari
bagian belakang telinga.
Keluarga pasien mengungkapkan bahwa pasien pernah mengeluhkan rasa nyeri pada
bagian telinga bila ditarik disertai demam dan di diagnosa Otitis Media Akut 8 Bulan yang lalu pada
telinga kanan oleh dokter. Pasien mengaku rutin berenang sebelumnya dan berhenti semenjak
terdiagnosa OMA. Keluarga pasien mengungkapkan bahwa penyakit OMA pasien sudah diberikan
perawatan dari dokter spesialis THT namun tidak pernah melakukan kontrol kembali karena
gejala dirasakan sudah membaik.

Pasien memiliki riwayat asma. Keluarga pasien mengungkapkan bahwa pasien tidak
pernah mengkonsumsi minuman dingin, ataupun makanan ringan seperti ciki.
PEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan Umum
Kesan sakit : tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos Mentis (Kooperatif)
BB :
Tanda Vital :
Nadi : 82xmin
Suhu : 37˚C
Pernafasan : 20xmin
STATUS GENERALIS
• Kepala : Normocephali, rambut tidak mudah rontok
• Mata : Cekung (-/-), konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
• Thorax : bentuk dan gerak : simetris, retraksi dinding dada (-)
– Cor : BJ Murni regular, murmur (-), gallop (-)
– Pulmo :VBS kiri = kanan, Ronchi (-/-),Wheezing (-/-)
• Abdomen : Datar lembut, bising usus (+), normal NT (-)
• Ekstremitas :Akral Hangat, CRT <2detik, edema (-/-), sianosis (-/-)
• Neurologis : Refleks Fisiologis (+/+), reflex patologis (-/-)
STATUS LOKALIS : TELINGA
BAGIAN KELAINAN AD AS
Pre aurikula Kongenital Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Radang Tidak ada Tidak ada
Tumor Tidak ada Tidak ada
Trauma Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Aurikula Kongenital Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Radang Tidak ada Tidak ada
Tumor Tidak ada Tidak ada
Trauma Tidak ada Tidak ada
Retroaurikular Edema Tidak ada Tidak ada
Hiperemis Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Radang Tidak ada Tidak ada
Tumor Tidak ada Tidak ada
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
STATUS LOKALIS : TELINGA
BAGIAN KELAINAN AD AS
CAE Kelainan Kongenital Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Kulit Tidak ada Tidak ada
Sekret Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Serumen (+), cair, warna putih, banyak Tidak ada
Edema Tidak ada Tidak ada
Jaringan granulasi Tidak ada Tidak ada
Massa Tidak ada Tidak ada
Cholesteatoma Tidak ada Tidak ada
Tidak ada
Membran Timpani Warna Hiperemis Tidak ada kelainan
Intak (+) Perforasi Sentral Utuh
Refleks cahaya (-) (+) arah jam 7
STATUS LOKALIS : HIDUNG
PEMERIKSAAN NASAL

Dekstra Sinistra
Keadaan Luar Warna, bentuk, Dalam batas normal Dalam batas normal
ukuran

Rhinoskopi Mukosa Dalam batas normal Dalam batas normal


Anterior
Sekret Tidak ada Tidak ada
Konka Inferior Eutrofi Eutrofi

Septum Deviasi Tidak ada deviasi


Polip/Tumor Tidak ada Tidak ada

Pasase Udara +, baik +, baik


STATUS LOKALIS : RONGGA MULUT
BAGIAN KELAINAN KETERANGAN
Mulut Mukosa mulut tenang,
Lidah bersih, basah, gerakan normal ke
Palatum molle segala arah
Gigi geligi Tenang, simetris
Uvula Caries (-)
halitosis Simetris
(-)
Tonsil Mukosa Tenang
Besar TI/TI
Kripta Tidak melebar / Tidak Melebar
Detritus Tidak ada
Pseudomembran
Faring Mukosa Tenang
Granula Tidak ada
Post Nasal Drip Tidak ada
MAKSILO FASIAL
A. STATUS PEMERIKSAAN MAKSILOFASIAL

BAGIAN KELAINAN
Bentuk Simteris
Parese N. kranialis Tidak ada
Inspeksi sinus maksila & frontalis Tidak membengkak
Tes palpasi (sinus maksila / sinus Nyeri tekan -/-
frontalis)
Alergic shiner -
Allergic salute -
Allergic crease -
MAKSILO FASIAL
B. STATUS PEMERIKSAAN LEHER

BAGIAN KELAINAN

Kaku Kuduk Tidak ada


KGB Tidak ada pembesaran
Tiroid Tidak ada pembesaran
Massa/benjolan Tidak ada
RESUME

• Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun datang dengan keluhan otore pada aurikula dextra sejak
3 hari yang lalu setelah berenang. Sekreet dirasakan keluar secara terus-menerus, berwarna
putih, berbau, jumlahnya banyak hingga menetes, tampak cair. Pasien pernah terdiagnosa OMA 8
bulan yang lalu dengan riwayat sering berenang sebelumnya dan tidak control setelah dilakukan
pengobatan.
• Pada pemeriksaan fisik status lokalis telinga didapatkan adanya secret mucus berwarna putih,
cair, jumlah banyak dan terdapat perforasi sentral pada membrane timfani
DIAGNOSIS BANDING

Otitis Media Supuratif Kronik AD Tipe Banigna


Otitis Media Akut AD stadium perforasi
DIAGNOSA KERJA

Otitis Media Supuratif Kronik Dextra Tipe Aman (Beninga)


USULAN PEMERIKSAAN

Tes Pendengaran
Foto rontgen mastoid
Kultur dan uji resistensi kuman dari sampel sekret AD
TATALAKSANA UMUM

Edukasi Pasien
1. Tidak disarankan untuk berenang dan telinga kanan pasien tidak boleh sampai termasuk air
2. Tidak boleh mengorek telinga
3. Sebaiknya tidak minum minuman yang dingin
4. Pengobatan dilakukan sampai tuntas dan control rutin ke spesialis THT

Meningkatkan daya tahan tubuh : perbaikan nutrisi


TATALAKSANA KHUSUS

• Cuci telinga dengan H202 3% selama 3-5 hari


• Antibiotik tetes telinga gol. Fluorokuionolon (ofloxacin) 1x1 selama 3-5 hari
• Antibiotik Per-oral :Amoxicillin 500 mg 3x1 /Amoxicillin-klavulanat
500/125mg 2x1 / Clarithromycin 500mg 2x1 / azithromycin 500mg 1x1
• Dekongestan : pseudoefedrin 15 mg 2x1
• Mukolitik : ambroxol 30 mg 2x1
• Setelah diobservasi 2 bulan dan masih terdapat perforasi tanpa gangguan
pendengaran -> miringoplasti
PROGNOSIS

Quo Ad Vitam : ad bonam


Quo Ad Functionam : dubia ad bonam
Quo Ad Sanationam : Dubia

Anda mungkin juga menyukai