Anda di halaman 1dari 124

ASUHAN KEHAMILAN

NORMAL
Fauziah Winda Gurnita, M.Tr.Keb
Pokok Bahasan

Filosofi, Lingkup dan Prinsip Pemeriksaan Umun dan


Asuhan Kehamilan Obstetri Kehamilan

Anamnesa Ibu Hamil,


Adaptasi Fisiologi & Psikologi,
Merumuskan Diagnosa dan
Faktor yang Mempengaruhi
Masalah Ibu Hamil
Kehamilan

Kebutuhan Dasar Ibu Hamil & A s u h a n s e s u a i Ta h a p K e h a m i l a n


Aspek Sosial Budaya dalam
Asuhan Kehamilan

2
Filosofi Asuhan Kehamilan

1 Proses Alamiah (normal) 4 Perempuan Memiliki Hak


Bukan proses patologis, tetapi kondisi normal Memilih dan Memutuskan
dapat menjadi patologi/abnormal Siapa dan dimana mendapatkan pelayanan
kesehatan
2 Berkepribadian Unik 5 Fokus Asuhan Kebidanan
Biopsikososial berbeda, tidak boleh disamakan Preventif (pencegahan) dan promotif
(peningkatan kesehatan)

3 Mengupayakan Kesejahteraan 6 Mendukung & Menghargai


Perempuan & BBL Proses Fisiologi
Promkes (penyuluhan/konseling) atau Intervensi (penggunaan tekhnologi) dilakukan hanya
preventif (Imunisasi TT ibu hamil dan tablet atas indikasi dan membangun kemitraan dengan
Fe) profesi lain untuk memberdayakan perempuan.
3
LINGKUP ASUHAN KEHAMILAN
Penatalaksanaan Anemia
Pengumpulan & Penyuluhan Tanda
Ringan, HG tingkat I,
Analisa Data Bahaya
Ab.Iminen, & PER

Mengurangi
Pemeriksaan Fiisik
Kenaikan BB-Komplikasi Ketidaknyamanan
Lengkap
Kehamilan

Penilaian Pelvi,
Stat.Nutrisi-
Ukuran & Struktur TT Ibu Hamil
Pertumbuhan Janin
Panggul

Menilai Keadan & Deteksi Penyimpangan dan


Usia Kehamilan & HPL
Gerakan Janin Tepat Rujukan
LINGKUP ASUHAN KEHAMILAN

Bimbingan & Persiapan


Persalinan

Bimbingan Perilaku Penggunaan secara aman


Kesehatan selama Hamil jamu/obat-obatan tradisional

5
Dasar/azas/kebenaran yang menjadi pokok dasar
berpikir, bertindak dan sebagainya.

Bidan dalam melakukan asuhan kebidanan harus


PRINSIP berdasarkan prinsip sesuai tugas pokok dan
fungsinya agar tidak melanggar kewenangan
POKOK
ASUHAN 1. Undang-undang Kesehatan No.30 Tahun
KEHAMILAN 2009
2. Permenkes 1464 tentang Penyelenggaraan
Praktik Bidan
3. RUU Kebidanan yang disahkan 13 Februari
2019
Uterus membesar karena pertumbuhan isi konsepsi
intrauterin

Estrogen : hiperplasi jaringan dan


hipervaskularisasi serviks
A D A P TA S I Progesteron: elastisitas/kelenturan uterus dan

FISIOLOGI serviks

Sekresi lendir serviks meningkat – keputihan


UTERUS
Ismus uteri hipertropi, memanjang dan melunak
(tanda Hegar)

Berat uterus mencapat 1000 gr (1 kg) akhir


kehamilan
7
A D A P TA S I
FISIOLOGI
UTERUS

8
Hipervaskularisasi menyebabkan warna
merah ungu kebiruan (Tanda Chadwick)

A D A P TA S I Lebih asam, keasaman (pH) berubah dari


FISIOLOGI 4 menjadi 6,5 (rentan infeksi vagina
VA G I N A / V U LVA terutama infeksi jamur)

Hypersensitivitas dapat meningkatkan


libido pada TM 2

9
Sejak 16 minggu fungsi ovarium diambil
alih oleh Plasenta (terutama fungsi
A D A P TA S I produksi progesteron dan estrogen)

FISIOLOGI Selama hamil ovarium tenang/beristirahat

O VA R I U M (tidak terjadi pembentukan dan


pematangan folikel baru, ovulasi, dan
menstruasi)

10
Berkembangnya duktus (saluran) air susu
adanya hormon estrogen

Penambahan sel asinus oleh hormon


progesteron
A D A P TA S I
Hipertrofi, produksi kolostrum oleh hormon
FISIOLOGI
laktogenik plasenta (somatomammotropin)
PAY U D A R A Hipertrofi kel.Montgomery daerah areola
dan papila, putting susu membesar dan
menonjol oleh melanofor

11
Kortisol meningkat hingga aterm dengan
produksi harian 25mg/hari.

HCG (Human Chorionic Gonadotropin)


diproduksi selama kehamilan. Deteksi
A D A P TA S I
kehamilan (darah 11 hari & urine 12-14 hari
FISIOLOGI setelah pembuahan). Kadar puncak 8-11
SISTEM mgg UK. Kadar HCG tidak boleh dipakai
ENDOKRIN untuk memastikan adanya kehamilan
karena kadarnya bervariasi. <5mIU/ml
tidak hamil, >25mIU/ml dinyatakan
kemungkinan hamil 12
Progesteron (maksimum diproduksi 250
mg/hari). Memacu Pertumbuhan
A D A P TA S I endometrium, penumpukan sel lemak,
FISIOLOGI manifestasi mual, konstipasi(penurunan

SISTEM motilitas saluran cerna), aktifitas menurun,


suhu tubuh meningkat, pemicu over
ENDOKRIN
breathing.

13
Estrogen (maksimum output 30- 40

A D A P TA S I mg/hari meningkat menjelang aterm).


Pertumbuhan & pengendalian fungsi
FISIOLOGI
uterus, pertumbuhan payudara, retensi air,
SISTEM sekresi natrium, relaksasi persendian,
ENDOKRIN mengganggu metabolisme asam folat.

14
Hipofisis, FSH & LH maternal ditekan,
prolaktin meningkat (menghasilkan
A D A P TA S I kolostrum). Persalinan-plasenta lahir
FISIOLOGI kadar prolaktin menurun hingga saat ibu

SISTEM menyusui, dapat dihasilkan kembali saat


ada rangsangan putting susu oleh bayi
ENDOKRIN
untuk memproduksi ASI

15
Peningkatan PH Vagina membuat ibu
rentan terhadap infeksi (TM I), 16 mgg

A D A P TA S I kehamilan imunologi dalam janin


didapatkan dari ibu dan terus meningkat
FISIOLOGI
ketka usia kehamilan bertambah (TM II),
SISTEM HCG menurunkan respon imun ibu hamil,
KEKEBALAN perubahan kadar IgG, IgA dan IgM serum
meningkatkan risiko infeksi ibu hamil.

16
UK 32 mgg ibu hamil sering mengeluh
sesak nafas (uterus membesar menekan
usus dan mendorong ke atas
A D A P TA S I menyebabkan tinggi diafragma bergeser
FISIOLOGI 4 cm), kebutuhan O2 meningkat hingga

SISTEM 20% (tekhnik nafas dalam), peningkatan


vaskularisasi saluran pernapasan atas
P E R N A FA S A N
(gangg.pendengaran, nyeri dan rasa
penuh di telinga, sumbatan hidung dan
sinus, serta hidung berdarah)
17
Ureter membesar, otot-otot saluran kemih
A D A P TA S I menurun (estrogen & progesteron),
FISIOLOGI kencing lebih sering (poliuria) TM I dan II

SISTEM (dinding saluran kemih tertekan oleh


pembesaran uterus). Laju filtrasi
PERKEMIHAN
glumerulus meningkat hingga 69%

18
Mual dan Muntah-muntah (Estrogen &
HCG meningkat), perubahan peristaltik
(kembung dan konstipasi), Morning
A D A P TA S I sickness hingga hiperemesis gravidarum
F I S I O L O G I (muntah >10x/hari), meningkat aliran
SISTEM darah ke panggul &tekanan vena
(hemoroid pd akhir kehamilan), gusi
PENCERNAAN
hiperemia & cenderung mudah berdarah
(estrogen), nafsu makan menurun akibat
mual muntah.
19
Retensi cairan, bertambahnya beban
volume & curah jantung

Hemoglobin turun sampai 10%

A D A P TA S I Vasodilatasi perifer (TM I turun 5-10


FISIOLOGI SISTEM mmHg sistolik & diastolik, kembali
K A R D I O VA S K U L E R normal TM III), volume darah maternal
bertambah 50%

Denyut jantung meningkat 10-


15x/menit
20
Hiperpigmentasi/warna kulit kelihatan
lebih gelap karena peningkatan
Melanosit Stimulating Hormon (MSH)

A D A P TA S I Hiperpigemntasi terjadi pada muka


FISIOLOGI (cloasma gravidarum), leher, payudara,
SISTEM perut, lipat paha & aksila
INTEGUMEN Aktifitas kelenjar kulit meningkat
cenderung lebih banyak
mengeluarkan keringat (mengeluh
kepanasan)
21
Peregangan kuliy ibu hamil membuat
keelastisan kulit mudah pecah (Striae
Gravidarum & Striae Livide)
A D A P TA S I
FISIOLOGI Striae gravidarum:garis-garis yg

SISTEM timbul di perut ibu hamil

INTEGUMEN Striae livide :garis-garis berwarna


kebiruan

22
BMR meningkat 15% - 20%, kembali
normal hari ke 5/6 setelah persalinan

Berbanding lurus dengan


A D A P TA S I meningkatnya kebutuhan oksigen,
FISIOLOGI diseimbangkan dan dibantu melalui
SISTEM vasodilatasi perifer dan percepatan
M E TA B O L I S M E aktivitas kelenjar keringat u/
melepaskan panas akibat
meningkatnya metabolisme selama
hamil
23
Kebutuhan karbohidrat meningkat
2.300 kal/hari (hamil) & 2.800 kal/hari
(menyusui)

A D A P TA S I Sering haus, nafsu makan bertambah,


FISIOLOGI & BAK sering. Terkadang mengalami

SISTEM glukosuria (glukosa pada urine)

M E TA B O L I S M E menyerupai DM.

Glukosa tolerence test perlu diteliti


mengalami DM/perubahan fisiologi
hormon
24
TM III sebaiknya tidak berpuasa
karena dapat berakibat
dehidrasi/malnutrisi pada janin

A D A P TA S I (hipoglikemia dan produksi keton


dalam tubuh dengan gejala lemah,
FISIOLOGI
mual dan dehidrasi)
SISTEM
Kebutuhan protein 1gr/kg BB/hari
M E TA B O L I S M E
untuk penunjang pertumbuhan janin,
pertumbuhan badan, uterus dan
payudara.
25
ADAPTASI
FISIOLOGI SISTEM
MUSKULOSKELETAL

Menyesuaikan penambahan berat ibu


hamil & besarnya janin menyebabkan
postur & cara berjalan ibu hamil
Hiperlordosis : cepat lelah dan sakit
berubah
pada punggung 26
Hormon seks steroid (jaringan ikat &
kolagen terjadi pelunakan serta
elastisitas berlebihan) sehingga

ADAPTASI mobilitas sendi panggul peningkatan


FISIOLOGI SISTEM dan relaksasi
MUSKULOSKELETAL
Tulang coxigisbergeser kebelakang
untuk persiapan persalinan

Otot dinding perut meregang (tonus


otot berkurang)

27
TM III isi perut menonjol di garis tengah
tubuh, umbilikalis menjadi lebih
datar/menonjol (otot rektus
abdominus/rekti abdominalis)
ADAPTASI
FISIOLOGI SISTEM
MUSKULOSKELETAL

28
Volume darah meningkat sekitar 1.500 ml pd
minggu ke 10 – 12 (1.000 ml plasma & sekitar
450 ml eritrosit)
A D A P TA S I Peningkatan volume darah penting bagi
FISIOLOGI pertahanan tubuh untuk hipertrofi sistem
SISTEM
vaskuler karena pembesaran uterus, hidrasi
DARAH
jaringan pd janin (berdiri/terlentang), serta
pengganti cairan (persalinan & nifas)

Anemia HB <11 gr% (TM I & II)

Anemia HB <10,5 gr% (TM III)


29
Peningkatan BB selama hamil indikator
suksesnya kehamilan
BB ibu hamil disimpan dalam bentuk
lemak untuk cadangan makanan janin
PERUBAHAN dan sumber energi (menyusui)
BB ibu hamil awal stabiil/tetap, TM II
BB & IMT mulai kenaikannnnn
Keperluan penambahan BB semua ibu
hamil tidak sama, dilihat dari BMI/IMT
sebelum hamil.

30
Cara menghitung IMT: BB sebelum hamil
(Kg) dibagi TB (meter) pangkat 2
Mari menghitung dan mengumpamakan!

PERUBAHAN
BB & IMT

31
 Lordosis (akibat pembesaran uterus) terjadi
tarikan akar saraf (membuat nyeri)
 Edema karena menekan saraf median dan
perifer
PERUBAHAN  Posisi membungkuk membuat tarikan pada
SISTEM segmen brakhialis sehinggan rasa baal/gatal
PERSARAFAN di tangan (akroestesia)
 Kram otot karena hipokalsemia
 Nyeri kepala akibat vasomotor yg tidak
stabil, hipotensi postural/hipoglikemia

32
 Ambivalent, kadang merasa senang, ada
yang merasa sedih dan kecewa setelah
mengetahui dirinya hamil (meningkatnya
progesteron & estrogen)
PERUBAHAN
 Mencari tanda-tanda meyakinkan dirinya
PSIKOLOGIS
hamil
IBU HAMIL  Memperhatikan setiap perubahan tubuhnya
TRIMESTER I  Penurunan libido
 Perasaan ibu akan stabil jika sudah bisa
menerima kehamilannya

33
 Merasa lebih sehat (sudah terbiasa
dengan kadar hormon yang lebih tinggi &
PERUBAHAN rasa tidak nyaman karena hamil sudah
PSIKOLOGIS mulai berkurang)
IBU HAMIL  Libido meningkat
TRIMESTER II  Mulai merasakan gerakan bayinya
 Energi dan pikiran lebih konstruktif

34
 Periode waspada & khawatir menanti
PERUBAHAN kelahiran bayinya
PSIKOLOGIS  Timbul perasaan takut terhadap rasa
IBU HAMIL sakit
 Merasa aneh dan jelek
TRIMESTER
 Rasa tidak nyaman semakin besar
III
 Persiapan aktif untuk menjadi oang tua

35
 Dukungan suami

KEBUTUHAN
 Dukungan keluarga
PSIKOLOGIS
IBU HAMIL  Dukungan dari tenaga kesehatan

36
 Perubahan Sistem respirasi, adanya desakan
diafragma, meningkatnya aktifitas paru u/
OKSIGEN
kebuttuhan O2 Ibu & Janin
 Jalan-jalan di pagi hari, duduk-duduk di bawah
pohon rindang, dan berada di ruang yg
ventilasinya cukup

 Memerlukan zat gizi dalam jumlah yang lebih


NUTRISI
Kebutuhan besar darripada sebelum hamil

Dasar Ibu
Hamil

37
 Kebersihan badan meminimalisir potensi infeksi
PERSONAL
 Meningkatkan rasa nyaman bagi tubuh (solusi
HYGIENE bertambahnya metabolisme tubuh & keringat
berlebih)

Mandi  TM III sebaiknya tidak mandi berendam di bak


mandi (pertimbangan keselamatan)
 Menjaga kebersihan diri terutam bagian lipatan

Kebutuhan (ketiak, payudara & genitalia)


 Air mandi tidak terlalu panas & tidak terlalu dingin

Dasar Ibu Perawatan  Bersihkan dari depan ke belakang


Vulva &  Pakaian dalam berbahan katun
Hamil Vagina  Hindari keadaan lembab

Perawatan  Meminimalisir sumber infeksi dan menjamin


pencernaan yang baik
Gigi
 Suplementasi kalsium cukup (susu & ikan)

38
 Konsumsi air putih cukup

ELIMINASI  Gerak badan cukup


 Makanan berserat (sayur & buah)
 Sisa resid memudahkan terjadinya infeksi
kandung kemih

Kebutuhan  Kebersihan sekitar genetalia

Dasar Ibu SEKSUAL  Posisi diatur menyesuaikan pembesaran perut

Hamil (spooning, side by side, atau posisi di tepi tempat


tidur)
 Hati-hati pada TM II dapat menimbulkan kontraksi
 Mempersiapkan ibu untuk proses persalinan
melalui latihan otot panggul (kuat & fleksibel)

39
 Kemampuan seseorang u/ bergerak secara
MOBILISASI & bebas, ,mudah & teratur
BODY MEKANIK  Sirkulasi darah menjadi baik, nafsu makan
bertambah, sistem pencernaan lebih baik, tidur
lebih nyenyak

Kebutuhan  Melakukan gerak badan di teempat: berdiri-


jongkok, terlentang kaki diangkat, terlentang perut
diangkat & melatih pernafasan
Dasar Ibu  Latihan normal tidak berlebihan, istirahat bila lelah
 Posisi tulang belakang tegak
Hamil  Tidak boleh mengangkat beban sambil
membungkuk
 Perlahan bangun dari posisi berbaring
 Berjalan memakai sepatu/sandal nyaman
 Posisi tidur miring kiri letakkan guling diantara
kedua kaki atas tekuk dan kaki bawah lurus

40
EXCERSICE/SENAM
 Duduk bersila dg sikap yg baik
HAMIL  Kedua telapak tangan di ujung lutut/paha
 Melakukan penekanan kedua lutut ke atrah
samping hingga bokong terangkat dari kasur
sebanyak 15x

Kebutuhan  Latihan pernafasan perut


 Melakukan latihan otot dasar oanggul

Dasar Ibu  Latihan otot-otot tungkai


 Berenang (peregangan uterus & otot-ototnya),

Hamil memperkuat jantung dan sistem peredaran darah


 Berjalan kaki (maan & mudah)
 Yoga (melatih otot dan pernafasan serta meditasi

41
P R E N ATA L E X C E R S I C E
Check this video!

42
 Meningkatkan jasmani & rohani
ISTIRAHAT/TIDUR  8 jam malam hari
 1 jam siang hari

IMUNISASI  Meningkatkan kekebalan secara aktif terhadap


suatu antigen
TT
Kebutuhan  Menurunkan AKI karena infeksi tetanus
 Dua kali selama hamil

Dasar Ibu  Usia kehamilan antara 3 bulan – 1 bulan sebelum


melahirkan dg jarak minimal 4 minggu

Hamil

43
Sosial Budaya adalah kebudayaan
masyarakat yang mencakup aturan,
norma, dan pandangan hidup yang
dijadikan acuan dalam mengatur perilaku
Aspek kehidupan bermasyarakat

Sosial Asuhan kehamilan/perawatan kehamilan


merupakan faktor yang diperhatikan untuk

Budaya mencegah terjadinya komplikasi dan


kematian ketika bersalin
Mengetahui dampak kesehatan ibu dan
bayi (paling terpenting & bijak)

44
Juariah, J. (2018).
K E P E R C AYA A N D A N P R A K T I K
B U D AYA PA D A M A S A
K E H A M I L A N M A S YA R A K AT
DESA KARANGSARI,
K A B U PAT E N
G A R U T. S o s i o h u m a n i o r a , 2 0 ( 2 )
, 162-167.

45
J u a r i a h , J . ( 2 0 1 8 ) . K E P E R C A Y A A N D A N P R A K T I K
B U D A Y A P A D A M A S A K E H A M I L A N M A S Y A R A K A T
D E S A K A R A N G S A R I , K A B U P A T E N
G A R U T . S o s i o h u m a n i o r a , 2 0 ( 2 ) , 1 6 2 - 1 6 7 .

46
Ta n d a - t a n d a k e h a m i l a n
Tidak Tanda Kemungkinan
Pasti/Presumtif Tanda Pasti Hamil
 Subjektif  Obyektif sbg penegakkan  Diobservasi oleh tenakes
 Amenorhea diagnosa (objektif) bersifat dugaan

 Nausea dan emesis  Gerakan janin  Pembesaran uterus

 Mengidam  Teraba bagian janin  Tanda hegar (uterus lunak,


 Djj terutama ismus)
 sinkope/pingsan
 Tanda piscasek (pembesaran
 Mamae tegang/memebsar  Gambaran janin di USG
uterus di daerah nidasi)
 Anoreksia tidak nafsu makan
 Tanda chadwick (vulva/vagina
 Sering kencing merah kebiruan)
 Pigmentasi kulit  Tanda Braxton Hiks (uterus
 Konstipasi keras saat kontraksi)

 varises  Goodell Sign (serviks lunak)


 HCG positif
47
Pemeriksaan Umum Kehamilan
Pemeriksaan Kehamilan (ANC)
Menurunkan/mencegah kesakitan dan kematian maternal dan perinatal

Melakukan monitor kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan dan perkembagan


bayi yang normal

Mengenali secara dini ketidaknormalan dan pemberian penatalaksanaan yang diperlukan

Membina hubungan saling percaya antar ibu dan bidan dalam rangka mempersiapkan ibu
dan keluarga secara fisik, emosional dan logis untuk menghadapi kelahiran serta
kemungkinan adanya komplikasi

48
Kunjungan Pemeriksaan Antenatal
2016 WHO ANC Model
1x Kunjungan
Trimester Hingga 12 minggu kehamilan
I

5x Kunjungan
30 minggu Trimester 2x Kunjungan
34 minggu III Trimester 20 minggu dan 26 minggu
36 minggu II usia kehamilan
38 minggu
40 minggu
Usia kehamilan
49
Asuhan Standar Minimal ANC

Tatalaksana/Penanganan
BB & TB Presentasi Janin & DJJ
Kasus
Tekanan Darah Status Imunisasi TT Temu Wicara (Konseling)

LILA (Nilai Status Gizi) Tablet Fe


Periksa Laboraturium
TFU
(rutin&khusus)

ANC TERPADU 10 T
50
Kunjungan Pemeriksaan Antenatal

1x anjurkan ibu untuk


Gunakan Buku KIA
memeriksakan diri ke dokter

Informasi Perencanaan
Persalinan & Pencegahan Anjuran mengikuti Kelas Ibu
Komplikasi (P4K)

51
Implementasi ANC Efektif

Rekomendasi Layanan yang terintegrasi

WHO
Tersedianya pelayanan dan fasilitas kesehatan

Perawatan yang berkesinambungan

Meningkatkan kemampuan komunikasi dan dukungan


untuk ibu hamil

Tenaga kesehatan yang diberdayakan

52
Rekomendasi WHO pada ANC untuk
Mendapatkan Pengalaman Kehamilan yg
Positif
Konseling tentang makanan sehat dan aktf melakukan kegiatan fisik untuk mencegah
Diet penambahan berat badan yang berlebihan selama kehamilan (Direkomendasikan)

Dalam populasi yang kekurangan gizi, energi dan protein seimbang


Suplemen makanan dianjurkan untuk ibu hamil untuk mengurangi
risiko lahir mati dan neonatus usia kehamilan kecil.(Rekomendasi Konteks Khusus)

Suplemen oral harian zat besi dan asam folat dengan 30 mg hingga 60 mg dari
Suplementasi Zat unsur besi dan 400 g (0,4 mg) asam folat direkomendasikan untuk wanita hamil
besi & asam folat untuk mencegah anemia ibu, sepsis nifas, rendah berat lahir, dan kelahiran
prematur. (Direkomendasikan)
Suplementasi zat besi oral dan asam folat yang terputus-putus dengan 120 mg
besi unsur dan 2800 g (2,8 mg) asam folat sekali seminggu direkomendasikan
untuk wanita hamil untuk meningkatkan maternal dan neonatal hasil jika zat besi
harian tidak dapat diterima karena efek samping, dan masuk populasi dengan
prevalensi anemia di kalangan wanita hamil kurang dari 20% .(Rekomendasi
Konteks Khusus)

53
Rekomendasi WHO pada ANC untuk
Mendapatkan Pengalaman Kehamilan yg
Positif
Pada populasi dengan asupan kalsium diet rendah, kalsium harian suplemen (1.5-
Suplementasi
2.0 g kalsium unsur oral) dianjurkan untuk wanita hamil mengurangi risiko pre-
Kalsium eklampsia .(Rekomendasi Konteks Khusus)

Suplementasi Suplemen vitamin A hanya dianjurkan untuk hamil wanita di daerah di mana kekurangan
vitamin A adalah kesehatan masyarakat yang parah masalah, untuk mencegah kebutaan
Vit.A
malam. .(Rekomendasi Konteks Khusus)

Suplementasi Suplemen zinc untuk wanita hamil hanya dianjurkan di Indonesia


Zinc Konteks pengawasan yang ketat .(Rekomendasi Konteks Khusus)

Membatasi Untuk wanita hamil dengan asupan kafein harian tinggi (lebih dari 300 mg per hari),
Menurunkan asupan kafein harian selama kehamilan adalah direkomendasikan untuk
Asupan Kafein mengurangi risiko keguguran dan berat badan lahir rendah neonatus. .(Rekomendasi Konteks
Khusus)

54
Rekomendasi WHO pada ANC untuk
Mendapatkan Pengalaman Kehamilan yg
Positif
Suplementasi GDG sepakat bahwa tidak ada bukti yang cukup tentang manfaat dan bahaya, jika
Vit.B6 ada, vitamin B6 rutin suplementasi pada kehamilan. (Tidak DIrekomendasikan)

Multiple Ada beberapa bukti manfaat tambahan suplemen MMN yang mengandung 13-15 berbeda
mikronutrien (termasuk zat besi dan asam folat) lebih dari zat besi dan suplemen asam folat
Mikronutrien
saja, tetapi ada juga beberapa bukti risiko, dan beberapa kesenjangan penting dalam bukti.
Meskipun GDG menyetujui itu secara keseluruhan tidak ada bukti yang cukup untuk menjamin
rekomendasi. . (Tidak DIrekomendasikan)

GDG mencatat bahwa suplemen vitamin E dan C dievaluasi terutama mencegah pre-
Suplementasi eklampsia. Vitamin C penting untuk meningkatkan bioavailabilitas zat besi oral, tetapi ini tidak
dipertimbangkan dalam konteks ulasan Cochrane. Selain itu, bukti kepastian rendah pada
Vit.E & C vitamin C sendiri menunjukkan bahwa itu dapat mencegah pecahnya prelabour membran
(PROM). Oleh karena itu, GDG setuju bahwa penelitian di masa depan harus
mempertimbangkan suplemen vitamin C secara terpisah dari vitamin E dan C suplemen.
Makanan sehat & seimbang sudah cukup memenuhi kebutuhan Vit.C. . (Tidak
DIrekomendasikan)
55
Rekomendasi WHO pada ANC untuk
Mendapatkan Pengalaman Kehamilan yg
Positif
 Rekomendasi ini menggantikan rekomendasi WHO sebelumnya yang ditemukan dalam
Suplementasi
Pedoman 2012
Vitamin D
 Wanita hamil harus diberi tahu bahwa sinar matahari adalah sumber vitamin D. paling penting
jumlahnya. Waktu yang dibutuhkan di bawah sinar matahari tidak diketahui dan tergantung
pada banyak variabel, seperti jumlah kulit terpapar, waktu, lintang dan musim, pigmentasi kulit
(pigmen kulit yang lebih gelap mensintesis lebih sedikit vitamin D daripada pigmen yang lebih
ringan & penggunaan tabir surya
 Wanita hamil dengan kekurangan vitamin D yang terdokumentasi, suplemen vitamin D dapat
diberikan di asupan gizi yang direkomendasikan saat ini (RNI) 200 IU (5 ug) per hari
 Menurut ulasan Cochrane, ada 23 penelitian yang sedang berlangsung atau tidak
dipublikasikan tentang vitamin D suplementasi pada kehamilan. Bukti dari uji coba ini akan
membantu memperjelas saat ini ketidakpastian mengenai efek vitamin D, khususnya efek
pada kelahiran prematur, dan lainnya manfaat terkait atau bahaya vitamin D bila
dikombinasikan dengan vitamin dan mineral lainnya, khususnya kalsium.
56
Pemeriksaan Umum Kehamilan

Anamnesa

Payudara (benjolan, bekas


Informasi Pribadi Tekanan Darah Kepala
operasi, kondisi putting)
Keluhan Utama Suhu Badan Mata Abdomen (bekas operasi)
Riwayat Kehamilan
Frekuensi Nadi Hygiene Mulut & Gigi Tulang Belakang
Sekarang
Ekstermitas (edema,
Riwayat Obstetri Frekuensi Nadi Karies
varises, reflek patella)
Riwayat Medis Frekuensi Nafas Tiroid Kebersihan Kulit
Gaya Hidup
HPHT Jntung Paru Rowayat Kontrasepsi

HPHT Januari s/d Maret Rumus HPL +7, +9, +0


HPHT April s/d Desember Rumus HPL +7, -3, +1

57
1. TFU (uk > 20 mggu)

2. Vulva/perinium untuk memeriksa adanya varises,


kondiloma, edema, hemoroid/kelainan lainnya
Pemeriksaan 3. Pemeriksaan dalam untuk menilai servik, uterus,

Obstetri adneksa, kelenjar bartolini, kelenjar skene dan


uretra (bila kehamilan <12 minggu)

4. Pemeriksaan inspekulo untuk menilai serviks,


tanda-tanda infeksi, dan cairan dari ostium uteri

58
PEMERIKSAAN ABDOMEN
1. Inspeksi abdomen (terdapat luka parut operasi sebelumnya
seperti SC, ruptura uteri/operasi abdomen lainnya)
2. Bentuk perut membuncit memanjang
3. TFU teraba kenyal, bertambah setiap kunjungan , dan sesuai
UK
4. Teraba bagian janin & gerak janin (28-20 mggu), primi >18-20
mgg, multi <16 mgg
5. Palpasi Leopold (36 mgg, janin letak memanjang dan
presentasi kepala), setelah 36 mgg harus sudah ditentukan
apakah kepala janin sudah masuk PAS (enganged) atau belum
6. Auskultasi, >12 mgg djj dapat didengar menggunakan Doppler,
>20 mggu djj dapat didengar menggunakan Stetoskop
Laenec/funandoskop

59
LEOPOLD I - IV
1. Leopold I menentukan TFU dan bagian janin yg
terletak di fundus uteri
2. Leopold II menentukan bagian janin pada sisi kiri
dan kanan ibu
3. Leopold III menentukan bagian janin yang terletak
di bagian bawah uterus
4. Leopold IV menentukan berapa jauh masuknya
janin ke PAP
5. Auskultasi DJJ menggunakan dopler atau
funandoskop

The Power of PowerPoint | thepopp.com


60
Pemeriksaan Penunjang

Laboraturium Rutin Ultrasonografi (USG)


 Kadar HB
 Awal kehamilan (idealnya <15 mgg) u/
 Gol.Darah/Rhesus menentukan usia gestasi, viabilitas janin,
 HIV, Sifilis, AIDS, HBSAG letak & jumlah janin, serta deteksi
abnormalitas janin yg berat
 Rapid Test (apusan darah u/malaria) ibu
 UK 20 mgg deteksi anomali janin
yg tinggal di wilayah endemik
 TM III untuk perencanaan persalinan
 Urinalisis (protein urin TM II & III u/
 Lakukan rujukan u/ pemeriksaan USG j/k
deteksi hipertensi)
alat atau tenaga tidak tersedia
 Sputum bakteri tahan asam (BTA) ibu
riwayat def.imun, batuk >2 mgg/LILA 23,5
cm
 Gula darah puasa
Alur Pemeriksaan Obstetri

62
Konseling, Informasi & Edukasi (KIE)

Persiapan Persalinan  Tanda-tanda Bahaya yg


Penyakit yg Perlu di waspadai
membahayakan ibu & janin  Kebiasaan yg Beresiko

 Kesehatan Ibu (aktifitas,


Peran Suami dan Keluarga nutrisi, kebersihan)
ASI Eksklusif & IMD  Program KB
 Pola hidup beresiko

Wajib Memiliki Buku KIA


63
D I A G N O S I S A N T E N ATA L

Kehamilan dengan
Kehamilan Normal Masalah Khusus

Ibu sehat Terdapat masalah keluarga atau


Tidak ada riwayat obstetri buruk psikososial, kekerasan dalam
rumah tangga, masalah finansial
Ukuran uterus sesuai usia
dll
kehamilan
Pemeriksaan fisik dan
laboraturium normal

64
D I A G N O S I S A N T E N ATA L
Kehamilan dg Masalah Kondisi Kegawatdaruratan
Kesehatan yg membahayakan Ibu dan
membutuhkan Rujukan Janin
 Hipertensi  Perdarahan
 Diabetes  Preeklampsia berat/eklampsia

 Anemia berat  KPD


kondisi kegawatdaruratan lain pada ibu
 Preeklamsia
dan bayi
 Pertumbuhan janin terhambat
 Infeksi salurankemih
 Penyakit kelamin
 Kondisi lain yg dapat memburuk selama
kehamilan
65
1. Pemantauan kemajuan kehamilan setiap kunjungan
2. TD <140/90 mmHg
3. BB bertambah minimal 8kg selama kehamilan (batasan maksimal lihat
BMI)
4. Edema hanya pada ekstermitas
5. TFU sesuai UK
6. DJJ 120-160 kali per menit

Ibu Hamil 7. Gerakan janin dirasakan UK > 18-20 mgg


8. Pemberian asam folat, zat besi, kalsium, DHA (bila diperlukan)

Normal 9. Imunisasi TT
10. Konseling Gizi, perubahan fisiologis, latihan fisik, personal hygiene,
tanda bahaya kehamilan, nyeri abdomen (epigastrik)
11. Persiapan persalinan dan kegawatdaruratan
12. Perawatan payudara
13. Jadwal kunjungan
14. Skrining SpOG 11-13 mgg dan 18-22 mgg pd kasus kehamilan resiko
tinggi

66
Asuhan Kehamilan
Masalah Kesehatan
dg Kebutuhan Kehamilan dg
Masalah Khusus Rujukan Kegawatdaruratan
Seluruh pelayanan antenatal  Merujuk ke dokter spesialis  Merujuk ke faskes terdekat dan
Konseling khusus sesuai untuk konsultasi tersedia kegawatdaruratan
memadai
permasalahan dan kebutuhan ibu  Melampirkan kartu kesehatan
beserta surat rujukan  Pertolongan awal
kegawatdaruratan
 Meminta ibu kembali setlah
melakukan konsultasi dg  Sertakan obat-obatan bersama
membawa hasil rujukan kartu kesehatan dan surat
rujukan
 Meneruskan pemantauan kondisi
ibu dan bayi
 Perencanaan dini persalinan
aman bagi ibu dan janin

67
A S U H A N A N T E N ATA L

68
Rekomendasi WHO (2016) Penilaian
Janin

Perhitungan Gerakan janin Ultrasonografi

Penghitungan pergerakan janin setiap hari, Sebelum 24 minggu kehamilan (awal USG)
seperti dengan grafik tendangan "hitung-ke- untuk memperkirakan UK, anomali janin dan
sepuluh" multipel kehamilan
Rekomendasi WHO (2016)Interfensi
Keluhan Fisiologis

Mual dan Muntah Gangguan Pencernaan Keram Kaki


Jahe, chamomile, vitamin B6 dan Saran tentang diet dan modifikasi Pilihan perawatan magnesium,
/ atau akupunktur gaya hidup dianjurkan untuk kalsium, atau non-farmakologis bisa
direkomendasikan untuk mencegah dan meredakan mulas digunakan untuk menghilangkan
menghilangkan mual pada awal pada kehamilan. kram kaki pada kehamilan,
kehamilan, berdasarkan berdasarkan pada wanita
preferensi wanita dan opsi yang preferensi dan opsi yang tersedia
tersedia.
Rekomendasi WHO (2016) Intervensi
Keluhan Fisiologis

Nyeri Punggung & Panggul Konstipasi Varises & Edema


Olahraga teratur sepanjang Suplementasi serat. Non-farmakologis, seperti stoking
kehamilan. Ada berbedapilihan yang kompresi, elevasi kaki dan
dapat digunakan, seperti fisioterapi, perendaman air, dapat digunakan
dan ikat pinggang pendukung untuk manajemen
akupunktur, berdasarkan preferensi varises dan edema pada kehamilan,
wanita dan opsi yang tersedia berdasarkan pada wanita
preferensi dan opsi yang tersedia. 71
Konsep Pelayanan Antenatal Terintegrasi
Tenakes harus dapat memastikan bahwa kehamilan berlangsung normal, mampu mendeteksi
dini masalah dan penyakit yang dialami ibu hamil, melakukan intervensi secara adekuat sehingga
ibu hamil siap untuk melahirkan normal

Pelayanan antenatal minimal 4x sesuai standar dan terintegrasi untuk mewujudkan pelayanan
antenatal yang berkualitas
P e l a y a n a n A N C Te r i n t e g r a s i :

Pemberian pelayanan dan konseling kesehatan Perencanaan antisipasi dan persiapan dini untuk
termasuk stimulasi dan gizi agar kehamilan berlangsung melakukan rujukan jika terjadi penyulit/komplikasi
sehat dan janinnya lahir sehat dan cerdas.

Deteksi dini masalah, penyakit dan penyulit/komplikasi Penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat dan tepat
kehamilan waktu bila diperlukan

Persiapan persalinan yang bersih dan aman Melibatkan ibu hamil, suami dan keluarganya dalam
menjaga kesehatan dan gizi ibu hamil, menyiapkan
persalinan dan kesiagaan bila terjadi
penyulit/komplikasi.
73
Integrasi Pelayanan ANC dengan
beberapa program lain

Pada kunjungan pertama ANC, dilakukan skrining status


Maternal imunisasi pada saat TT ibu hamil. Apabila diperlukan,
N e o n a t a l Te t a n u s diberikan imunisasi pada saat pelayanan antenatal.
Tujuan :
Elimination
Mencegah terjadinya tetanus pada bayi baru lahir
(MNTE)
Melengkapi status imunisasi TT

74
Pencegahan dan Penatalaksanaan Anemia dalam Kehamilan:

1. Skrining anemia melalui pemeriksaan Hb pada ANC K1

2. Pemberian tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan

A n t i s i p a s i dimulai pada Trimester 1 Kehamilan

D e f i s i e n s i G i z i 3. Pemeriksaan Hb darah ulang pada trimester III kehamilan

d a l a m
K e h a m i l a n Kurang Energi Kronis dalam Kehamilan:
( A n e m i a & K E K ) 1. Pengukuran LILA pada ANC K1 untuk menemukan adanya
bumil KEK

2. Pemberian makanan tambahan (PMT) ibu hamil KEK

75
Daerah endemis Malaria pada kunjungan I ANC seluruh
Pencegahan ibu hamil dilakukan:
Malaria dalam 1. Pemberian kelambu berinsektisida
Kehamilan 2. Skriing daerah malaria (RDT/mikroskopis)
(PMDK) 3. Pemberian terapi pada ibu hamil positif malaria

76
Menkes No.GK/MENKES/001/I/2013 tentang Layanan
Pencegahan Penularan HIV dari ibu ke anak (PPIA),
disepakati 4 prong dalam program PPIA:

1. Mencegah terjadinya penularan HIV pada perempuan


usia reproduksi

2. Mencegah kehamilan yang tidak di rencanakan pada


Pencegahan
ibu dengan HIV
Penularan HIV
3. Mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu hamil
dari Ibu ke
dengan HIV ke bayi yang dikandungnya
Bayi
4. Memberikan dukungan psikologis, sosial, dan
perawatan kepada ibu dengan HIV beserta bayi dan
keluarganya.

77
Daerah endemi meluar dan terkonsentrasi:

Tes HIV dan sifilis dilakukan untuk semua ibu hamil


bersamaan dg pemeriksaan rutin lainnya pada layanan
antenatal terpadu, di setiap kunjungan, mulai KI hingga
menjelang persalinan.

Daerah endemi rendah:

Tes HIV dan sifilis dilakukan untuk ibu hamil dengan


indikasi adanya perilaku beresiko, keluhan/gejala IMS
atau infeksi opportunistik (khususnya TBC), bersama
pemeriksaan rutin lainnya pada antenatal terpadu, di
setiap kunjungan mulai K1 hingga menjelang persalinan.

78
ASUHAN KEHAMILAN
PAT O L O G I
Hiperemesis Gravidarum, Kelainan Letak, Pre Eklampsia
dan Eklampsia

Fauziah Winda Gurnita, M.Tr.Keb

79
Preeklampsia/Eklampsia
 Penyulit kehamilan yg umumnya terjadi pada UK >20 minggu dan ditandai dg adanya hipertensi dan
protein urin

 Eklampsia swlain tanda-tanda PE juga bisa disertai kejang

 Penyebab utama AKI (tidak adekuatnya penatalaksanaan di tingkat pelayanan dasar)

 Diagnosis hipertensi dalam kehamilan ditegakkan bila didapatkan tekanan darah ≥140/90 mmHg untuk
pertama kalinya selama kehamilan, tidak terdapat protein uria, tekanan darah kembali normal dalam
waktu 12 minggu pasca persalinan (jika peningkatan tekanan darah tetap bertahan, ibu didiagnosis
hipertensi kronis), diagnosis akhir baru dibuat pada periode pasca persalinan, tanda tanda lain
preeklamsia seperti nyeri epigastrik dan trombositopenia mungkin ditemui dan dapat mempengaruhi
penatalaksanaan yang diberikan.

 Diagnosis preeklamsia ringan ditegakkan bila didapatkan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg setelah usia
kehamilan 20 minggu, protein uria ≥ 1+ pada pengukuran dengan dipstick urine atau kadar protein total ≥
300 mg/24 jam 80
Preeklampsia/Eklampsia

Hipertensi Pre eklmapsia Ringan


 TD ≥140/90 mmHg u/ pertama kalinya  TD ≥140/90 mmHg setelah UK 20 mgg
selama kehamilan  Protein uria ≥1+ pd pengukuran dg
 Tidak terdapat proteinuria dipstick urine
 TD kembali normal dalam waktu 12 mggu  Kadar protein total ≥300 mg/24 jam
pasca persalinan
 j/k peningkatan TD tetap bertahan, ibu
didiagnosa hipertnsni kronis

81
Preeklampsia/Eklampsia

Diagnosis preeklamsia berat ditegakkan bila


didapatkan:
TD Sistolik ≥160 mmHg, tekanan diastolik ≥110mmHg
Protein Uria
Kadar kreatin darah melebihi 1,2mg/dL
Keluhan subjektif nyeri kepala, uluhati dan mata kabur

82
Preeklampsia/Eklampsia

Diagnosis preeklamsia berat ditegakkan bila


didapatkan:
TD Sistolik ≥160 mmHg, tekanan diastolik ≥110mmHg
Protein Uria
Kadar kreatin darah melebihi 1,2mg/dL
Keluhan subjektif nyeri kepala, uluhati dan mata kabur

83
Preeklampsia/Eklampsia
Metode Skrining Anamnesa Faktor Risio
Preeklampsia/eklampsia Preeklampsia
 Anamnesa  Usia ibu

 Pemeriksaan tekanan darah  Ras

 USG Doppler  Metode kehamilan

 Serum Biomarker  Kebiasaan merokok selama hamil

 Riwayat penyakit terdahulu

 Riwayat penyakit keluarga

 Paritas

 Kehamilan sebelumnya

84
A l u r P e n g e l o l a a n P e n d e r i t a
p r e e k l a m p s i a / e k l a m p s i a

85
Hiperemesis Gravidarum

Definisi Etiologi
 Mual dan muntah yg terjadi pd kehamilan  Primi gravida, molahidatidosa dan kehamilan
dini hingga UK 16 mggu ganda.
 Terjadi dehidrasi, gangguan asam basa &  Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal da
elektrolit dan ketosis n perubahan metabolicakibat hamil serta resistensi
 50-90% terjadi pd kehamilan yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan

 Dimulai UK 9-10 mgg, memuncak pd 11-13  Alergi sebagai salah satu respons dari jaringan ibu
mgg, dan berakhir pd minggu 12-14 terhadap anak

 Sekitar 1-10% kehamialn, gejala dapat  Faktor psikologi


berlanjut melewati 20-22 mggu

86
Hiperemesis Gravidarum
Patofisiologi
1. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk
keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak tidak terurai dg baik
2. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah
menyebabkandehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan
khloridadarah dan khlorida air kemih turun. Selain itu juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi
sehingga aliran darah ke jaringan berkurang
3. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewatginjal menambah
frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat merusak hati danterjadilah lingkaran setan yang sulit
dipatahkan
4. Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada
selaput lendir esofagus dan lambung (Sindroma Mallory-Weiss) dengan akibat perdarahan gastro
intestinal

87
Ta n d a & G e j a l a H E
Tingkat I
Mual terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu
merasalemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri pdaepigastrium, nadi meningkat sekitar
100/menit, tekanan darah sistolik menurun,turgor kulit mengurang, lidang mengering dan mata cekung.

Tingkat II
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lemah mengurang, lidahmengering dan nampak kotor, nadi kecil dan
cepat, suhu kadang-kadang naik
danmata sedikit ikteris, berat badan turun dan mata menjadi cekung, tensi turun,hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi.
Aseton tercium dalam hawa pernafasankarena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.

Tingkat III
Keadaan umum lebih parah, muntah keadaan umum lebih parah, muntah
henti,kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhumeningkat tensi menurun, komplikasi fatal t
erjadi pada susunan syaraf yangdikenal sebagai ensefalopati werniele, dengan gejala
nistagmus, dipolpia dan perubahan mental, keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan,termasuk vitamin B
kompleks, timbulnya ikterus menunjukkan adanya payah hati

88
Penatalaksanaan
 Obat-obatan

Sedativa yang siring diberikan adalah phenobarbital, vitamin yang


dianjurkanadalah vitamin B1 dan B6. Anti histamika juga dianjurkan seperti dramamin,ovamin pada keadaan leb
ih kuat diberikan antimetik seperti disiklominhidrokhloride atau khlorpromasin.

 Isolasi

Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran udara aik. Cacat cairan
yang keluar dan masuk. Hanya dokter dan perawat yang bolehmasuk ke dalam kamar penderita. Sampai
muntah berhenti dan penderita maumakan, tidak diberikan makan/minum selama 24 jam. Kadang-
kadang denganisolasi saja gejala-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan

 Terapi Psikologik

Diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkanrasa takut oleh karena kehamilan,
kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalahdan konflik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit
ini 89
Penatalaksanaan
 Cairan Parenteral

Berikan cairan parental yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein denganglukose 5% dalam cairan
garam fisiologik sebanyak 2-3 liter sehari. Bila perludapat ditambah kalium dan vitamin, khususnya vitamin B
kompleks dan vitamin C dan bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secarai
ntravena.

 Penghentian Kehamilan

Bila keadaan memburuk dilakukan pemeriksaan medik dan psikiatrik,


manifestasikomplikasi organis adalah delirium, kebutuhan, takikardi, ikterus, anuria dan perdarahan dalam
keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhirikehamilan keadaan yang memerlukan
pertimbangan gugur kandung diantaranya

90
Letak Sungsang

Definisi Jenis Letak Sungsang


Letak sungsang merupakan keadaan dimana  Presentasi bokong kaki sempurna (complete breech): 5 –
10%.Fetus berada dalam posisi duduk dalam jalan lahir tetapi
janin terletak memanjang / membujur dengan
bokong masihmerupakan presenting part . Seluruh anggota
kepala di fundus uteri dan bokong di bagian
gerak janin fleksi sempurna (tungkaidan lutut fleksi).
bawah cavum uteri.
 Presentasi bokong murni(frank breech) : 50 - 70 %. Pada
presentasi bokong akibat ekstensi kedua sendi lutut, kedua
kaki terangkat
keatas sehingga ujungnya terdapat setinggi bahu atau kepala
janin. Dengandemikian pada pemeriksaan dalam hanya
dapat diraba bokong.
 Presentasi bokong kaki tidak sempurna dan presentasi kaki
incomplete or footlink) 10 - 30 %.

91
Letak Sungsang
Patofisiologi Etiologi
Bergantung pada proses adaptasi janin terhadap Prematuritas, multiparitas, hamil kembar, hidramnion, hidrosefa
ruang dalam uterus. UK ≤ 32 minggu, jumlah air lus, plasenta previadan panggul sempit. Kadang-kadang juga
disebabkan oleh kelainan uterus (sepertifibroid) dan kelainan
ketubanrelative lebih banyak, sehingga memungki
bentuk uterus (malformasi).
nkan janin bergerak dengan leluasa.
Trimester akhir janin tumbuh dengan cepat dan
Plasenta yang terletak di daerah
jumlah air ketuban relative berkurang. Karena cornu fundus uteri dapat pula menyebabkan letak sungsang,
bokong dengan kedua tungkai terlipat lebih besar
karena plasenta mengurangi luas ruangan di daerah fundus.
dari pada kepala, maka bokong dipaksa untuk me Kelainan fetus juga dapat menyebabkan letak sungsang,
nempati ruangan yang lebih kecil disegmen seperti malformasi CNS, massa di leher, aneuploidi.
bawah uterus. Dengan demikian dapat dimengerti
mengapa pada kehamilan belum cukup bulan,
frekuensi letak sungsang lebih tinggi, sedangkan
pada kehamilancukup bulan, janin sebagian besar
ditemukan dalam presentasi kepala.
92
Ta n d a & G e j a l a
Perut terasa penuh bagian atas dan gerakan lebih banyak di bagian bawah

Leopold I teraba bagian keras dan bulat yaitu kepala

Leopold II teraba punggung disatu sisi dan bagian kecil disisi lain

Leopold III- IV teraba bokong dibagian bawah uterus. Kadang-kadang bokong janin teraba
bulat dan dapat memberi kesan seolah olah kepala, tetapi bokong tidak dapat digerakkan
semudah kepala

DJJ ditemukan setinggi pusat/sedikit lebih tinggi daripada umbilikus, normalnya berada
dibawah umbilikus

Pemeriksaan penunjang USG

93
Penatalaksanaan
 Pada umur kehamilan 28 – 30 minggu, mencari kausa daripada letak sungsang
yakni dengan USG, seperti plasenta previa, kelainan congenital, kehamilan ganda,
kelainanuterus, dan lain-lain. Jika tidak ada kelainan pada hasil USG,
maka dilakukan kneechest position atau dengan versi luar (jika tidak ada
kontraindikasi seperti panggul sempit, perdarahan antepartum, hipertensi, gemeli &
plasenta previa)

 Keberhasilan versi luar 35-86% (rata-rata 58%). Peningkatan keberhasilan


terjadi pada multiparitas, usia kehamilan, frank breech , letak lintang.

94
Letak Lintang
Definisi Etiologi
 Suatu keadaan dimana janin melintang didalam uterus
dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong Multiparitas disertai dinding uterus dan perut yanglembek.
pada sisi yang Pada kehamilan prematur, hidramnion dan kehamilan kembar,
lain. Pada umumnya bokong berada sedikit lebih tinggi janin sering dijumpai dalam letak lintang. Keadaan ini yang
daripada kepala janin,sedangkan bahu berada pada dapat menghalangi turunnya kepala ke dalam
pintu atas panggul. Punggung janin dapat berada rongga panggul seperti misalnya panggul sempit, tumor di dae
didepan (dorsoanterior ), di belakang rah panggul dan plasenta previa .Demikian pula kelainan
(dorsoposterior ) atau di bawah (dorsoinferior bentuk rahim seperti uterus arkutus atau uterus subseptus

 Bila sumbu memanjang janin menyilang


sumbu memanjang ibusecara tegak lurus atau
mendekati 90 derajat dimana janin melintang di dalam
uterus dengankepala pada sisi yang satu sedangkan
bokong berada pada sisi yang lain.
 Beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa
letak lintang adalah keadaan dimana posisi janin
melintang

95
Diagnosis
Letak lintang sering sudah dapat diduga hanya dengan inspeksi. Uterus tampak lebih
lebar dan fundus uteri lebih rendah tidak sesuai dengan umur kehamilannya. Pada palpasi
fundusuteri kosong, kepala janin berada di samping, dan di atas simfisis juga kosong, kecuali
bila bahu turun ke dalam panggul. Denyut jantung janin ditemukan di sekitar umbilikus.

Pada pemeriksaan dalam teraba tulang iga, scapula, dan kalau tangan menumbung teraba
tangan. Untuk menentukan tangan kanan atau kiri lakukan dengan cara bersalaman.
Teraba bahu dan ketiak yang bisa menutup ke kanan atau ke kiri. Bila kepala terletak di
kiri, ketiak menutup ke kiri. Letak punggung ditentukan dengan adanya scapula, letak dada
dengan klavikula. Pemeriksaan dalam agak sukar dilakukan bila pembukaan kecil dan
ketuban intak,namum pada letak lintang biasanya ketuban cepat pecah.
96
Penatalaksanaan
 Mengubah menjadi presentasi kepala dengan versi luar. Sebelum melakukan versi luar
harusdilakukan pemeriksaan teliti ada tidaknya panggul sempit, tumor dalam pnggul, atau plasenta previa, sebab dapat memb
ahayakan janin meskipun versi luar berhasil, janinmungkin akan memutar kembali. Untuk mencegah janin memutar kembali
ibu dianjurkanmenggunakan korset, dan dilakukan pemeriksaan antenatal ulangan untuk menilai letak janin

 Primigravida bila versi luar tidak berhasil, sebaiknya segera dilakukan seksiosesarea.

 Pada setiap kunjungan antenatal dokter seharusnya memeriksa letak, presentasi dan mendengarkan DJJ. Jika
pemeriksaan USG tidak
mendeteksi plasenta previa, pemeriksaan vagina dapat dilakukan untuk mendeteksi abnormalitas pelvik seperti, pengerutan
pelvis. Pemeriksaan USG dapat mendeteksi abnormalitas fetusdan uterus

97
Presentasi Muka
Pada presentasi muka, kepala berada dalam posisi hiperekstensi sehingga oksipt
menempel pada punggung
bayi dan dagu (mentum) menjadi bagian terbawah janin. Pada janin aterm,kemajuan biasanya terhalang
oleh presentasi muka mentum osterior karena dahi janintertekan simfisis ibu. Banyak presentasi
mentum posterior yang berubah spontan
menjadi presentasi mentum anterioir pada tahap akhir persalinan.

Posisi ditentukan oleh dagu( mento ), jadi ada posisi :

•Left Mento Anterior ( LMA ) = dagu kiri depan

•Right Mento Anterior ( RMA ) = dagu kanan depan

•Left Mento Posterior ( LMP ) = dagu kiri belakang

•Right Mento posterior ( RMP ) = dagu kanan belakan

98
Presentasi Muka
Diagnosa Etiologi
Presentasi muka didiagnosa melalui Penyebab sangat banyak dan factor apapun
pemeriksaan dalam (vaginal touche) dan yang menyebabkan ekstensi atau
palpasi bagianmuka yang jelas seperti mulut menghalangifleksi kepala seperti pada kasus-
dan hidung, tulang pipi dan terutama tonjolan kasus luar biasa, pembesaran leher yang
tulang orbita.Pemeriksaan radiologi nyata atau lilitantali pusat sekitar leher, janin
menunjukkan kepala bayi dalam anensefalus, panggul sempit atau janin besar.
posisi hiperekstensi dan tulang tulang muka Pada wanitamultipara, perut gantung adalah
yang berada pada atau sedikit dibawah pinti faktor predisposisi untuk presentasi muka
atas panggul merupakan gambaranyang
cukup khas

99
Presentasi Dahi

Definisi Etiologi
Presentasi yang sangat jarang dijumpai. Pada prinsipnya sama dengan
Didiagnosa bila bagian kepala janin presentasi muka. Presentasi dahi tidak
yang beradadiantara tonjolan orbita stabil dan akan berubahmenjadi
dengan ubun-ubun besar tampak pada presentasi muka atau oksiput
pintu atas panggul

Diagnosa
Palpasi abdomen bila oksiput atau dagu dapat diraba
dengan mudahtapi pemeriksaan dalam (vaginal touche)
juga penting dilakukan

10
0
K e l a i n a n L e t a k p d K e p a l a ( P u n c a k K e p a l a )

Definisi Etiologi
Pemeriksaan dalam teraba UUB yang paling r Kelainan panggul (panggul picak), kepala
endah dan UUB berputar kedepan. Menurut bentuknya bundar, anak kecil atau mati dan
statistik hal ini terjadi pada 1 % dari seluruh kerusakan dasar panggul
persalinan

Diagnosa
Pemeriksaan dalam didapati UUB paling rendah dan
berputar kedepan atausesudah anak lahit caput terdapat di
daerah UUB.

10
1
TUGAS
KELOMPOK!
10
2
KUNJUNGAN AWAL KEHAMILAN

Asuhan yang diberikan Sulit diketahui masalah Ibu hamil disarankan


dari mulai knsepsi sampai yang timul dalam untuk mengunjungi
sebelum kelahian, untuk kehamilan. Sehingga ANC bidan/dokter sedini
memantau perkembangan cara penting untuk
mungkin semenjak
kehamilan dan monitoring dan support ibu
berorientasi kepada merasa hamil untuk
hamil normal
promosi kesehatan melalui mendapatkan antenatal
pendidikan kesehatan care

10
3
Memantau kemajuan kehamilan u
kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi

Meningkatkan kesehatan (fisik, psikologis &


sosial) ibu dan bayi

Deteksi dini adanya ketidaknormalan/komplikasi yg


mungkin terjadi selama kehamilan (termasuk faktor
resiko dari riwayat penyakit, onstetri dan kesehatan
lainnya.

T U J U A N K U N J U N G A N AWA L
10
4
Persiapan kelahiran aterm dan minim
trauma ibu, bayi dan keluarga

Persiapan masa nifas ibu agar berjalan


normal dan memberikan ASI Eksklusif

Persiapan peran ibu dan keluarga menghadapi dan


menerima kelahiran bayi agar memiliki tumbuh
kembang normal.

T U J U A N K U N J U N G A N AWA L
10
5
Mendengarkan, berbicara
dan membin ahubungan
saling percaya
Memfasilitasi ibu hamil
dan keluarga untuk
ANC membuat “birth plan”
Membantu ibu dan keluarga
EFEKTIF melakukan persiapan menghadapi
komplikasi yg mungkin terjadi pd
kehamilan
Melakukan
penapisan/deteksi dini

Deteksi dan mengatasi komplikasi


yg dapat mengancam jiwa

10
6
Deteksi gemeli (>28 mggu)

Konseling sesuai UK (nutrisi,


Tanda-tanda bahaya, istirahat ,
ANC KB, ASI eksklusif,
ketidaknyamanan dsb)
EFEKTIF
Imunisasi TT

Suplemen mikonutrien (Fe & Asam


Folat)

Kelainan letak (>36 mggu)

10
7
Langkah-langkah ANC yang Baik

Sesuai UK membantu ibu ttg Penjadwalan Kunjungan


kebutuhan yg belum Ulang
terpenuhi

Merencanakan dan Memulai Pendokumentasian Hasil


persiapan Birth Plan Kunjungan

Mengajarkan tentang tanda Mendeteksi


bahaya kegawatdaruratan /antisipasi
rujukan

10
8
Kebijakan Program Antenatal

Sebelum UK 16 mgg
TM I
(1 KALI)

Antara UK 30 – 32 mgg
Antara UK 36 – 38 mgg TM III
Antara UK
(2 KALI) TM II
24-28 mgg
(1 KALI) 04

10
9
Informasi Penting, Hasil Setiap Kunjungan ANC
Kunjunga Waktu Informasi Penting
n
TM I < 14 mgg  Membina hubungan saling percaya
 Deteksi masalah dan mengobati
 Pencegahan masalah *tetanus neonatorum, anemia,
praktik tradisional yg merugikan)
 Persiapan antisipasi rujukan u/ menghadapi komplikasi
 KIE pola hidup sehat (nutrisi, ekcersice, personal
hygiene, istirahat, dll
TM II <28 mgg Sama seperti TM 1, ditambah kewaspadaan ttg pre
eklampsia
TM III Antara 28-36 Sama seperti TM I & II, ditambah palpasi abdomen u/
mgg deteksi janin tunggal/gemeli
Setelah 36 Sama seperti I I, ii & iii, ditambah kelainan letak/kondisi lain
mgg yg membutuhkan rujukan

The Power of PowerPoint | thepopp.com


110
Deteksi Dini Komplikasi
Kehamilan dengan KSPR
Kehami l an Resi ko Ti nggi , Kehami l an d e n g a n Penyul i t d a n
Kehamilan dengan Komplikasi

Fauziah Winda Gurnita, M.Tr.Keb


Te r m i n o l o g i / I s t i l a h
AGDO : Ada Gawat Darurat Obstetrik
AGO : Ada Gawat Obstetrik
APGO : Ada Potensi Gawat Darurat Obstetrik
AIDS : Aquired Immuni Defisiency Syndrome
FR : Faktor Risiko
HELLP : Hemolisis, Elevated of Liver Enzyme and Platelet Count
KRR : Kehamilan Resiko Rendah
KRT : Kehamilan Resiko Tinggi
KRST : Kehamilan Resiko Sangat Tinggi
KSPR : Kartu Skor Poedji Rochjati
PONED : Pelayanan Obstetri & Neonatal Esensial/Emergensi Dasar
PONEK : Pelayanan Obstetri & Neonatal Essensial/Emergensi Komprehensif
PONEK : Pelayanan Obstetri & Neonatal Essensial/EMergensi Komprehensif
RDB : Rujukan Dini Berencana
RDR : Rujukan Dalam Rahim
RTW : Rujukan Tepat Waktu
Potensi Resiko, yaitu kehamilan dan
persalinan mempunyai risiko terjadinya
komplikasi dalam kehamilan

komplikasi ringan/berat menjadi penyebab

Pendekatan Risiko kematian, kesakitan, kecacatan pada ibu


dan bayi
untuk Ibu Hamil
upaya pencegahan aktif sejak awal
kehamilan, selama kehamilan hingga
menjelang persalinan dilakukan oleh
tenakes, suami, keluarga & masyarakat
11
3
KEHAMILAN RESIKO

 Resiko : suatu ukuran statistik dari


kemungkinan terjadi kegawatdaruratan,
komplikasi obstetrik yang dapat
menyebabkan kematian, kesakitan,
kecacatan pada ibu dan bayi
 Ukuran resiko diwujudkan dalam bentuk
SKOR=ANGKA
 Skor/angka adalah pembobotan perkiraan
dari berat/ringannya risiko yg terjadi/dialami
ibu
11
4
Tujuan Pendekatan Risiko

Meningkatkan Meningkatkan Kualitas Meningkatkan Akses


KIE
Cakupan Pelayanan Rujukan
Perawatan & skrining Sesuai kondisi & faktor Pemanfaatan sarana & Bumil, suami, keluarga u/
secara dini risiko ibu hamil fasilitas yankes sesuai sadar dan waspada
faktor risiko melalui
rujukan terencana

11
5
KLASIFIKASI RISIKO KEHAMILAN
KELOMPOK 3 AGDO
Kehamilan faktor resiko
KELOMPOK I APGO KELOMPOK 2 AGO perdarahan (sebelum bayi lahir),
Kehamilan tanpa masalah Kehamilan dg satu/lebih faktor resiko 2/lebih, tingkat
(normal) dan diikuti o/ faktor resiko dan memiliki kegawatan meningkat, perlu
persalinan normal (ibu bayi resiko kegawatan tetapi rujukan (penanganan dokter
sehat) tidak darurat spesialis)

10 Faktor Risiko: 8 Faktor Risiko 2/Lebih Faktor Risiko


7 Terlalu, 3 Pernah Tanda bahaya Total Seluruh Faktor
kehamilan , ada keluhan Risiko ada 20
tapi tidak darurat
FAKTOR BATASAN-KONDISI IBU
RISIKO
Primi muda Terlalu muda, hamil pertama umur
≤16 th
Primi tua a. Terlalu tua hamil pertama usia
≥35 th
b. Terlalu lambat hamil, setelah
kawin ≥4th

KELOMPOK 1 APGO Primi tua Terlalu lama punya anak lagi, terkecil
sekunder ≥10th
7 TERLALU Anak terkecil Terlalu cepat punya anak lagi, anak
<2th terkecil <2th
Grande multi Terlalu banyak punya anak, 4/lebih

Umur >35th Terlalu tua, hamil umur 35th/lebih

Tinggi badan Terlalu pendek pada ibu dengan:


≤145cm a. Hamil pertama
b. Hamil kedua/lebih tetapi belum
pernah normal dg bayi aterm &
hidup
FAKTOR RISIKO BATASAN-KONDISI IBU

Pernah gagal Pernah gagal pada kehamilan lalu:


hamil a. Hamil kedua yg pertama gagal
b. hamil ketiga/lebih mengalami
gagal (abortus, lahir mati) 2 (dua)
kali
c. Hamil terakhir bayi lahir mati
KELOMPOK 1 APGO /IUFD

3 PERNAH
Pernah a. Vacum
melahirkan b. Manual Plasenta
dengan tindakan c. Diinfus/transfusi pada perdarahan
pasca persalinan

Pernah operasi Riwayat sebelumnya melahirkan


sesar/SC operasi SC
FAKTOR RISIKO BATASAN-KONDISI IBU

Penyakit ibu hamil Pucat, lemas, mudah lelah, lesu, mata


a. Anemia berkunang-kunang
b. Malaria Panas tinggi, menggigil keluar keringat, sakit
c. TBC kepala

KELOMPOK 2 d. Payah jantung Batuk lama tidak sembuh-sembuh, batuk


e. Kencing manis darah, badan lemah, lesu, kurus
AGO
f. PMS, dll Sesak nafas, jantung berdebar , kaki bengkak
Diketahui dari diagnosa dokter & pmx lab
Diketahui dari diagnosa dokter & pmx lab

Preeklampsia ringan Bengkak tungkai dan tekanan darah tinggi

Hamil kembar/gemeli Perut ibu sangat besar , gerak anak terasa


dibanyak tempat
FAKTOR RISIKO BATASAN-KONDISI IBU

Hamil kembar Perut ibu sangat membesar, gerak anak


air/hidramnion kurang terasa karena air ketuban terlalu
banyak, biasanya anak kecil

Hamil lebih Ibu hamil 9 bulan dan lebih 2 minggu belum

KELOMPOK 2 bulan/serotinus melahirkan

AGO Janin mati didalam Ibu hamil tidak merasa gerakan anak lagi,
rahim ibu perut mengecil

Letak sungsang Rasa berat (nggandol) menunjukkan letak dari


kepala janin: Diatas perut (kepala bayi ada di
atas)

Letak lintang Disamping perut: kepala bayi di dalam rahim


terletak di sebelah kanan/kiri
FAKTOR RISIKO BATASAN-KONDISI IBU

Perdarahan sebelum Mengeluarkan darah pada waktu hamil


bayi lahir (sebelum kelahiran bayi)

Preeklampsia Pada hamil 6 bulan lebih:sakit kepala/pusing,


berat/eklampsia bengkak tungkai/wajah, tekanan darah tinggi,

KELOMPOK 3 pemeriksaan urin terdapat albumin ditambah

AGDO dengan terjadi kejang-kejang.

Ibu dengan faktor risiko kelompok 3 sangat membutuhkan :


1. Pengenalan dini
2. Rujuk segera tepat waktu
3. Penanganan adekuat di RS pusat rujukan
Cara Pemberian Skor
Skor Awal X
Skor didapatkan dari umur dan paritas yg merupakan
karakteristik ibu hamil

Skor Awal X+Y


Nilai Y adalah skor dari faktor resiko yg mungkin sudah
ditemukan pada kontak pertama

Jumlah skor dapat tetap/bertambah sesuai


faktor resiko yg muncul kemudian hari

12
2
Perhitungan Jumlah Skor & Kode Warna

12
3
Kehamilan dan Persalinan Aman

12
4

Anda mungkin juga menyukai