11-12 Pengendalian Sedimen Dan Erosi
11-12 Pengendalian Sedimen Dan Erosi
Erosi
Mekanisme dan Bentuk Erosi
Pemukaan kulit bumi akan selalu mengalami proses
erosi, di suatu tempat akan terjadi pengikisan
sementara di tempat lain akan terjadi penimbunan,
sehingga bentuknya akan selalu berubah.
Proses pengikisan kulit bumi secara alamiah disebut
erosi alam atau erosi geologi.
Pada erosi geologi, alam akan mampu membentuk
keseimbangan dinamis, sehingga ketebalan tanah
tetap stabil.
Aktivitas manusia akan mempercepat laju erosi.
Nilai batas erosi yang dapat diterima adalah nilai laju
erosi yang tidak melebihi laju pelapukan batuan.
Untuk membentuk lapisan tanah setebal 25 mm
pada lahan alami dibutuhkan waktu kurang lebih 300
tahun.
Waktu yang diperlukan untuk membentuk lapisan
tanah setebal 25 mm dengan adanya campur tangan
manusia hanya memerlukan waktu kurang lebih 30
tahun.
Tahapan terjadinya erosi
Pelepasan partikel
tunggal dari massa
tanah
Pengangkutan media
yang erosif seperti
aliran air dan angin
Pengendapan
Erosi percikan (splash erosion)
Erosi aliran permukaan (overland flow
erosion)
Erosi alur (rill erosion)
Erosi parit/selokan (gully erosion)
Erosi tebing (stream bank erosion)
Erosi internal (internal or subsurface erosion)
Tanah longsor (land slide)
Erosi percikan adalah terlepas dan terlemparnya partikel-
partikel tanah dari massa tanah akibat pukulan butiran air
hujan secara langsung.
Tahapan:
Penggemburan yang cepat pada permukaan tanah sehingga
kohesinya menurun, akibatnya laju erosi percikan meningkat.
Terjadi pemadatan permukaan akibat pukulan butir air hujan
sehingga terbentuk lapisan kerak (crust) tipis yang akan
menurunkan jumlah partikel tanah yang terlempar ke udara
dan meningkatkan akumulasi air permukaan.
Terjadinya turbulensi aliran permukaan yang mampu
mengangkut sebagian lapisan kerak pada permukaan tanah
Erosi percikan maksimum akan terjadi segera setelah
tanah menjadi basah dan akan menurun akibat
makin meningkatnya ketebalan air dipermukaan
tanah
Erosi percikan maksimum terjadi 2 – 3 menit setelah
hujan mulai turun
Batas ketebalan air yang masih dapat ditembus oleh
pukulan air hujan adalah sama dengan diameter butir
hujan itu sendiri.
Pada lahan datar, butir hujan dengan diameter 5,9
mm mampu memercikkan partikel tanah setinggi
0,38 m sejauh 1,5 m.
Erosi aliran permukaan akan terjadi jika intensitas
dan lamanya hujan melebihi kapasitas infiltrasi atau
kapasitas simpan air tanah
Faktor yang berpengaruh terhadap laju erosi
pemukaan adalah kecepatan dan turbulensi aliran.
Kecepatan aliran permukaan pada saat mulai
mampu mengikis permukaan tanah disebut
kecepatan ambang (treshold velocity), dimana
besarnya sangat tergantung pada ukuran partikel
tanah.
Partikel yang berukuran lebih besar dari 0,5
mm, nilai kecepatan ambangnya ,meningkat
sejalan dengan meningkatnya diameter
partikel.
Partikel yang berukuran lebih kecil dari 0,5
mm kecepatan ambangnya meningkat
sejalan dengan menurunnya ukuran diameter.
Erosi alur terbentuk pada jarak tertentu ke
arah bawah lereng sebagai akibat
terkonsentrasinya aliran permukaan sehingga
membentuk alur-alur kecil.
Kadang-kadang induk alur berkembang
menjadi saluran permanen dan menyambung
ke sungai.
Alur terjadi pada lahan yang ditanami dengan
pola berbaris menurut arah kemiringan
lereng, atau akibat pengolahan tanah
menurut lereng atau tempat menarik balok-
balok kayu.
Alur juga bisa terjadi akibat adanya aliran
deras secara tiba-tiba.
Alur yang masih dangkal dapat disembuhkan
dengan pengolahan tanah biasa
Proses terjadinya erosi parit sama dengan erosi alur, sehingga
erosi parit dianggap sebagai perkembangan lanjut dari erosi
alur.
Dibanding dengan sungai-sungai yang stabil, profilnya relatif
halus.
Parit ditandai dengan adanya potongan depan (headcut),
tangga atau titik-titik penyempitan sepanjang alurnya.
Parit mempunyai kedalaman yang relatif besar dengan lebar
yang sempit, mengangkut beban sedimen yang tinggi dan
sangat tidak teratur, sehingga korelasi antara debit sedimen
dan aliran biasanya jelek.
Parit hampir selalu berkaitan erat dengan percepatan erosi
disertai dengan ketidakstabilan penampakan muka tanah
(landscape)
Proses pembentukan parit:
Pembentukan depresi pada lereng akibat adanya bagian
lahan yang gundul atau tanaman penutupnya jarang, akibat
pembakaran atau perumputan.
Air permukaan terkonsentrasi pada bagian depresi sehingga
bagian depresi makin besar dan beberapa depresi menyatu
dan membentuk saluran baru.
Erosi terkonsentrasi pada kepala depresi dimana dinding
yang hampir tegak yang melewati aliran kritis terbentuk
Partikel tanah mulai tererosi dan terjadi penggerusan di
bagian dasarnya.
Kedalaman depresi bertambah dan dinding (headwall) mulai
runtuh akibatnya dinding makin bergeser ke hulu.
Tanah gundul
atau tanaman renggang
Pembentukan depresi
Pembentukan headwall
re n d a h - K e p a d a ta n p e n d u d u k - t in g g i
le b a t - T a n a m a n p e n u tu p - tin g g i
r e n d a h - N ila i k e g u n a a n la h a n - tin g g i
r e n d a h - P e n g e lo la a n ta n a h - tin g g i
r e n d a h - F e k to r e n e r g i - tin g g i r e n d a h - F e k to r k e ta h a n a n - tin g g i
r e n d a h - F e k to r p e lin d u n g - tin g g i
Kapasitas Infiltrasi
Macam tanah Kapasitas Infltrasi mm/jam
Pasir bergeluh (loamy sand) 25 - 30
Geluh (loam) 12,5 - 25
Geluh berliat (silt loam) 7,5 - 15
Lempung (clay) 0,5 - 2,5
< 0,5
Tanah yang berstruktur kasar membentuk
tanah yang ringan.
Tanah yang berstruktur halus membentuk
tanah yang berstruktur berat.
Kemungkinan terjadinya aliran permukaan
pada tanah-tanah yang berat lebih besar
dibanding pada tanah yang berstruktur ringan
Metode Bouyoucos Clay Ratio % pasir %debu
E
%liat
Metode Kuron dan Jong B
E
St
Dimana: B = transfortabilitas, dan St = stabilitas
B 1 U FS
k St T H Gs As
Dimana: k = parameter kandungan batu, U = % debu, Fs = %
pasir, T = % tanah liat, H = % humus, Gs = % pasir kasar, dan
As = stabilitas agregat
Bahan organik dapat memperbaiki aerasi
tanah dan mempertinggi kapasitas air tanah
serta memperbaiki perakaran.
Bahan organik dalam pengendalian air tanah:
Memperbaiki peresapan air ke dalam tanah
Mengurangi aliran permukaan
Mengurangi perbedaan kandungan air dalam
tanah dan sungai antara musim hujan dan
musim kemarau
Relief lahan yang mempengaruhi erosi:
kemiringan dan panjang lereng
Makin curam dan makin panjang lereng akan
memperbesar kecepatan aliran permukaan
dan bahaya erosi.
Erosi meningkat dengan meningkatnya
kemiringan dan panjang lereng.
Makin panjang lereng, makin banyak air
permukaan yang terakumulasi, sehingga
kecepatan dan kedalamannya makin besar.
Vegetasi mampu menangkap (intersepsi) butir air hujan
sehingga energi kinetiknya terserap oleh tanaman dan tidak
langsung menghantam tanah.
Tanaman penutup mengurangi energi aliran, meningkatkan
kekasaran, sehingga mengurangi kecepatan aliran
permukaan, dan selanjutnya memotong kemampuan aliran
permukaan untuk melepas dan mengangkut partikel
sedimen.
Perakaran tanaman meningkatkan stabilitas tanah dengan
meningkatkan kekuatan tanah, granularitas, dan porositas.
Tanaman mendorong transpirasi air, sehingga lapisan atas
menjadi kering dan memadatkan lapisan dibawahnya.
Besarnya intersepsi sangat tergantung pada jenis
tanaman, dan kerapatan tanaman.
Persentase hujan yang sampai ke tanah
Wollny
Tanaman
Jumlah tanaman tiap m2 Haynes Smith
0 36 64 100 144
Jagung 100 62.9 60.7 67 44.5 68 84.5
Kedelai 100 88.4 78.2 69.5 64.3 65 88.4
Oats 100 - 78.5 78.4 78.9 93 92.1