Anda di halaman 1dari 42

STATISTIKA

deskriptif

By :

Kelompok 2
M. Cavin Nashor 1705511008
Khairuman Nawawi 1705511021
Ida Bagus Ade Baskara Bayu 1705511023
I Gede Bandem Suyasa Putra 1705511024
STATISTIKA deskriptif
Didefinisikan sebagai

bagian dari ilmu statistika yang hanya MENGOLAH,


MENYAJIKAN data tanpa mengambil keputusan
untuk populasi
STATISTIKA deskriptif
Berkaitan dengan

Penerapan metode statistik untuk mengumpulkan,


mengolah, menyajikan dan menganalisis data kuantitatif
secara deskritif
mulai
STATIKA DESKRIPTIF

Apakah data perlu Tidak


disederhanakan ?

Penyusunan tabel
distribusi frekuensi

Penyajian distribusi frekuensi Perhitungan ukuran-ukuran untuk


dalam bentuk grafik (jika mengikhtisarkan karakteristik data
diperlukan)

berhenti
DISTRIBUSI frekuensi
pengertian

Penyusunan suatu data mulai dari yang


TERKECIL sampai yang TERBESAR dan membagi
banyaknya data kedalam beberapa kelas

Gunanya adalah untuk MEMUDAHKAN data dalam penyajian,


mudah dipahami dan mudah dibaca sebagai bahan informasi
TABEL DITRIBUSI frekuensi
Dibagi menjadi

Distribusi frekuensi TUNGGAL


Nilai Frekuensi

1
8 3

7 6

6 8

5 3

Jumlah 20
TABEL DITRIBUSI frekuensi
Dibagi menjadi

Distribusi frekuensi BERGOLONG (INTERVAL)


Nilai Interval Frekuensi
60 - 64 2

2
65 - 69 6
70 - 74 15
75 - 79 20
80 - 84 16
85 - 89 7
90 - 94 4
Jumlah 70
Data nilai matkul
statistik 80 mahasiswa
yang telah diurutkan

35 38 43 48 49 51 56 59 60 60 HITUNG:
1.Range
61 63 63 63 65 66 67 67 68 70
2.Batas Bawah Kelas
70 70 70 71 71 71 72 72 72 73
3.Batas Atas Kelas
73 74 74 74 74 75 75 76 76 77 4.Batas Kelas
78 79 79 80 80 80 80 81 81 81 5.Panjang/Lebar Kela
s(selang Kelas)
82 82 83 83 83 84 85 86 86 87 6.Nilai Tengah Kelas
88 88 88 88 89 90 90 90 91 91 7.Banyak Kelas
91 92 92 93 93 93 95 97 98 99 8.Frekuensi Kelas
RANGE (jangkauan)
Selisih data tertinggi dengan terendah

35 38 43 48 49 51 56 59 60 60
61 63 63 63 65 66 67 67 68 70
70 70 70 71 71 71 72 72 72 73
73 74 74 74 74 75 75 76 76 77
Range = 99 – 35 = 64
78 79 79 80 80 80 80 81 81 81
82 82 83 83 83 84 85 86 86 87
88 88 88 88 89 90 90 90 91 91
91 92 92 93 93 93 95 97 98 99
Batas bawah kelas
Nilai terkecil yang berada pada setiap kelas

Kelas ke- Nilai Ujian Frekuensi fi

1 31 – 40 2

2 41 – 50 3
batas bawah kelasnya adalah 31,
3 51 – 60 5 41, 51, 61, …, 91
4 61 – 70 13

5 71 – 80 24

6 81 – 90 21

7 91 – 100 12

Jumlah 80
Batas atas kelas
Nilai terbesar yang berada pada setiap kelas

Kelas ke- Nilai Ujian Frekuensi fi

1 31 – 40 2

2 41 – 50 3
batas atas kelasnya adalah 40, 50, 60, …,
3 51 – 60 5 100)

4 61 – 70 13

5 71 – 80 24

6 81 – 90 21

7 91 – 100 12

Jumlah 80
NILAI TENGAH kelas
nilai tengah dari kelas yang bersangkutan

Kelas ke- Nilai Ujian Frekuensi fi


formula : ½ (batas atas kelas+batas bawah
1 31 – 40 2
kelas).
2 41 – 50 3

3 51 – 60 5
Contoh
4 61 – 70 13 Nilai kelas ke-1 adalah ½(31+40) = 35.5

5 71 – 80 24

6 81 – 90 21

7 91 – 100 12

Jumlah 80
BATAS nyata kelas (Class boundary): Tepi kelas
Nilai yang digunakan untuk memisahkan antar kelas, tapi tanpa adanya jarak
antara batas atas kelas dengan batas bawah kelas berikutnya

Contoh: Pada kelas ke-1, batas kelas


Kelas ke- Nilai Ujian Frekuensi fi terkecilnya yaitu 30.5 dan terbesar
1 31 – 40 2 40.5. Pada kelas ke-2, batas kelasnya
yaitu 40.5 dan 50.5. Nilai pada batas
2 41 – 50 3
atas kelas ke-1 (40.5) sama dengan
3 51 – 60 5 dan merupakan nilai batas bawah
4 61 – 70 13 bagi kelas ke-2 (40.5).
5 71 – 80 24

6 81 – 90 21

7 91 – 100 12
Batas kelas selalu dinyatakan dengan jumlah digit
Jumlah 80 satu desimal lebih banyak daripada data pengamatan
asalnya.
PANJANG/LEBAR KELAS (selang kelas)
Selisih antara dua nilai batas bawah kelas yang berurutan
atau selisih antara dua nilai batas atas kelas yang berurutan
atau selisih antara nilai terbesar dan terkecil batas kelas
bagi kelas yang bersangkutan
Kelas ke- Nilai Ujian Frekuensi fi Contoh:
1 31 – 40 2 lebar kelas = 41 – 31 = 10 (selisih antara
2 batas bawah kelas yang berurutan)
2 41 – 50 3 atau
3 51 – 60 5 lebar kelas = 50 – 40 = 10 (selisih
antara 2 batas atas kelas yang
4 61 – 70 13
berurutan) atau
5 71 – 80 24 lebar kelas = 40.5 – 30.5 = 10. (selisih
antara nilai terbesar dan terkecil batas
6 81 – 90 21
kelas pada kelas ke-1)
7 91 – 100 12

Jumlah 80 Biasanya lebar kelas tersebut memiliki lebar yang SAMA


PANJANG/LEBAR
Selisih antara dua nilaiKELAS (selang
batas bawah kelas)
kelas yang berurutan atau
selisih antara dua nilai batas atas kelas yang berurutan atau selisih
antara nilai terbesar dan terkecil batas kelas bagi kelas yang
bersangkutan

Kelas ke- Nilai Ujian Frekuensi fi

1 31 – 40 2 Nilai kelas merupakan yang


2 41 – 50 3 diperoleh dengan Nilai ini yang
3 51 – 60 5 dijadikan pewakil dari selang
kelas tertentu untuk
4 61 – 70 13
perhitungan analisis statistik
5 71 – 80 24
selanjutnya. Contoh: Nilai kelas
6 81 – 90 21 ke-1 adalah ½(31+40) = 35.5
7 91 – 100 12

Jumlah 80
BANYAK kelas
nilai tengah dari kelas yang bersangkutan

Kelas ke- Nilai Ujian Frekuensi fi

1 31 – 40 2

2 41 – 50 3 Banyak kelas =7
3 51 – 60 5

4 61 – 70 13

5 71 – 80 24

6 81 – 90 21

7 91 – 100 12

Jumlah 80
FREKUENSI kelas:
Banyaknya kejadian (nilai) yang muncul pada selang kelas
tertentu

Kelas ke- Nilai Ujian Frekuensi fi

1 31 – 40 2

2 41 – 50 3 Contoh, pada kelas ke-1, frekuensinya


= 2. Nilai frekuensi = 2 karena pada
3 51 – 60 5
selang antara 30.5 – 40.5, hanya ada 2
4 61 – 70 13 angka yang muncul, yaitu nilai ujian 31
dan 38.
5 71 – 80 24

6 81 – 90 21

7 91 – 100 12

Jumlah 80
TABEL DISTRIBUSI frekuensi
Langkah-langkah dalam menyusunnya
urutkan data

35 38 43 48 49 51 56 59 60 60
61 63 63 63 65 66 67 67 68 70
70 70 70 71 71 71 72 72 72 73
73 74 74 74 74 75 75 76 76 77
78 79 79 80 80 80 80 81 81 81
82 82 83 83 83 84 85 86 86 87
88 88 88 88 89 90 90 90 91 91
91 92 92 93 93 93 95 97 98 99
tentukan range

35 38 43 48 49 51 56 59 60 60
61 63 63 63 65 66 67 67 68 70
Range:
70 70 70 71 71 71 72 72 72 73 [nilai tertinggi – nilai terendah] = 99 – 35 = 64
73 74 74 74 74 75 75 76 76 77
78 79 79 80 80 80 80 81 81 81
82 82 83 83 83 84 85 86 86 87
88 88 88 88 89 90 90 90 91 91
91 92 92 93 93 93 95 97 98 99
tentukan banyak kelas

35 38 43 48 49 51 56 59 60 60
61 63 63 63 65 66 67 67 68 70
banyak kelas = 1 + 3.3 x log (n)
70 70 70 71 71 71 72 72 72 73
73 74 74 74 74 75 75 76 76 77 = 1 + 3.3 x log(80)
78 79 79 80 80 80 80 81 81 81 = 7.28 ≈ 7
82 82 83 83 83 84 85 86 86 87
88 88 88 88 89 90 90 90 91 91
91 92 92 93 93 93 95 97 98 99
tentukan Panjang Kelas:

35 38 43 48 49 51 56 59 60 60
61 63 63 63 65 66 67 67 68 70
70 70 70 71 71 71 72 72 72 73
73 74 74 74 74 75 75 76 76 77
78 79 79 80 80 80 80 81 81 81
82 82 83 83 83 84 85 86 86 87
88 88 88 88 89 90 90 90 91 91
91 92 92 93 93 93 95 97 98 99
tentukan nilai ujung bawah kelas
interval pertama
35 38 43 48 49 51 56 59 60 60
61 63 63 63 65 66 67 67 68 70 Nilai ujian terkecil = 35
Penentuan nilai batas bawah kelas bebas, asalkan nilai
70 70 70 71 71 71 72 72 72 73 terkecil masih masuk ke dalam kelas tersebut.
73 74 74 74 74 75 75 76 76 77 Misalkan: apabila nilai batas bawah yang kita pilih adalah
26, maka interval kelas pertama: 26 – 35, nilai 35 tepat jatuh
78 79 79 80 80 80 80 81 81 81 di batas atas kelas ke-1.
82 82 83 83 83 84 85 86 86 87 Namun apabila kita pilih nilai batas bawah kelas 20 atau 25,
jelas nilai terkecil, 35,
88 88 88 88 89 90 90 90 91 91 tidak akan masuk ke dalam kelas tersebut.
91 92 92 93 93 93 95 97 98 99
Dari prosedur di atas, kita dapat info sebagai berikut:
Banyak kelas : 7
Panjang kelas : 10
Batas bawah kelas : 31

35 38 43 48 49 51 56 59 60 60 Kelas ke- Nilai Ujian Batas Kelas Frekuensi


(fi)
61 63 63 63 65 66 67 67 68 70
1 31 – 40 30.5 – 40.5 2
70 70 70 71 71 71 72 72 72 73
2 41 – 50 40.5 – 50.5 3
73 74 74 74 74 75 75 76 76 77
3 51 – 60 50.5 – 60.5 5
78 79 79 80 80 80 80 81 81 81
4 61 – 70 60.5 – 70.5 13
82 82 83 83 83 84 85 86 86 87 5 71 – 80 70.5 – 80.5 24
88 88 88 88 89 90 90 90 91 91 6 81 – 90 80.5 – 90.5 21
91 92 92 93 93 93 95 97 98 99 7 91 – 100 90.5 – 100.5 12

Jumlah 80
DISTRIBUSI FREKUENSI Relatif
Kelas ke- Nilai Ujian Frekuensi fi

1 31 – 40 2

2 41 – 50 3

3 51 – 60 5

4 61 – 70 13 Contoh: frekuensi relatif kelas ke-1:


fi = 2; n = 80
5 71 – 80 24
Frekuensi relatif = 2/80 x 100% = 2.5%
6 81 – 90 21

7 91 – 100 12

Jumlah 80
DISTRIBUSI FREKUENSI komulatif
nilai frekuensi untuk kelas tersebut ditambah dengan jumlah frekuensi semua
kelas sebelumnya.

Kelas ke- Nilai Ujian Frekuensi fi Nilai Ujian Frekuensi kumulatif


kurang dari
1 31 – 40 2

2 41 – 50 3 kurang dari 30.5 0

3 51 – 60 5 kurang dari 40.5 2

4 61 – 70 13 kurang dari 50.5 5

5 71 – 80 24 kurang dari 60.5 10

6 81 – 90 21 kurang dari 70.5 23

7 91 – 100 12 kurang dari 80.5 47

Jumlah 80 kurang dari 90.5 68

kurang dari 100.5 80


DIAGRAM DISTRIBUSI frekuensi

Poligon
Histogram frekuensi ogive
Ukuran DATA
Dibagi menjadi

1 Ukuran Lokasi (PEMUSATAN)


modus, mean, median, dll

2 Ukuran Variabilitas (PENYEBARAN)


varians, deviasi standar, range, dll
Ukuran DATA
Digunakan pada

Data tunggal

Data

Data kelompok
RATA-RATA (Mean): data Tunggal
Rata-rata ditulis dengan menggunakan simbol μ (dibaca:”miu”) untuk
menyatakan rata-rata populasi,
(dibaca: x bar) untuk menyatakan rata-rata sampel

Untuk rata-rata populasi Untuk rata-rata sampel


dimana N adalah banyaknya populasi dimana n adalah banyaknya sampel
RATA-RATA (Mean) : data KELOMPOK

Dimana :
Mi adalah nilai tengah kelompok data ke i
fi adalah frekuensi atau banyak observasi pada kelompok data ke i
k adalah banyaknya data (kelas)
MEDIAN
Nilai tengah data setelah data diurutkan

Median untuk data tunggal Median untuk data kelompok

Median untuk data ganjil

dimana
fkMe = frekuensi kumulatif sebelum kelas median
fMe = frekuensi kelas median
tb = tepi bawah kelas median
p = panjang kelas
Median untuk data genap
n = banyak data
MODUS
Nilai yang paling sering muncul

Modus untuk data tunggal Varians untuk data kelompok

Tinggal Hitung saja


KUARTIL
nilai yang membagi suatu data terurut menjadi empat bagian
yang sama

Q = kuartil ke-i
i

Tb = tepi bawah kelas kuartil


p = panjang kelas
n = banyak data
F = frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil
f = frekuensi kelas kuartil
SIMPANGAN RATA-RATA
penyimpangan nilai-nilai individu dari nilai rata-ratanya

Data tunggal Data kelompok

Populasi

Sampel

Dimana: Mi adalah titik tengah kelas


fi adalah frekuensi kelas
VARIANS
Rata-rata dari selisih kuadrat

Varians untuk data tunggal Varians untuk data kelompok

Populasi

Sampel
SIMPANGAN BAKU (DEVIASI STANDAR)
Akar dari varians
Standar deviasi dapat mengukur keheterogenan atau variasi suatu
kelompok data
Deviasi standar untuk data tunggal Deviasi standar untuk data kelompok

Populasi

Sampel
KOEFISIEN VARIASI
membandingkan dua kelompok data yang mempunyai ukuran
yang berbeda
CONTOH SOAL

Tabel nilai statistic 50 mahasiswa

Nilai Banyak mahasiswa


HITUNG:
30-39 3
1.Mean
2.Median
40-49 5
3.Modus
50-59 8
4. Simpangan rata-ra
ta
60-69 14 5.Varians (ragam)
70-79 10 6.Standar deviasi
80-89 7
90-99 3
Jumlah 50
Sekian dan Terima kasih…

Anda mungkin juga menyukai