Anda di halaman 1dari 16

TEORI BEHAVIOURISTIK

DISUSUN OLEH :
Heri Setiawan (18504241045)
Zufi Isnanto (18504241048)
Desda Sinatrya R (18504244007)
Tri Bagus Satriyo (18504244013)
Ekaputra Setyatama (18504244016)
PENGERTIAN

Teori Behavioristik merupakan teori belajar


tentang perubahan tingkah laku yang terjadi
karena pengalaman yang dialami peserta
didik.
Faktor

-Ada Stimulus ( rangsangan ) - Ada Respon ( reaksi )


-Faktor lain ialah penguatan (reinforcement) yang dapat
memperkuat timbulnya respons. Reinforcement bisa
positive bisa negative
Yang terpenting adalah masukan berupa stimulus dan
keluaran berupa respons (karena dapat diamati)
Contoh : mahasiswa dapat menyelesaikan tugas dari
dosen dengan cepat dan benar apabila dapat stimulus
berupa nilai A.
CIRI – CIRI TEORI BEHAVIORISTIK

 Bersifat mekanistis
 Menekankan peranan lingkungan
 Menekankan pentingnya latihan
 Mementingkan mekanisme hasil belajar
Teori Belajar Behavioristik

1. Edward Lee Thorndike


2. Ivan Petrovich Paltov
3. Burrhus Frederic Skinner
4. John B. Watson
Teori Thorndike
Menurut Thorndike, belajar adalah proses interaksi
antara stimulus dan respon. Stimulus adalah apa yang
merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti
pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat
ditangkap melalui alat indera. Sedangkan respon
adalah reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika
belajar, yang dapat pula berupa pikiran, perasaan,
atau gerakan/tindakan. Jadi perubahan tingkah laku
akibat kegiatan belajar dapat berwujud konkrit, yaitu
yang dapat diamati, atau tidak konkrit yaitu yang
tidak dapat diamati.
Hukum diteori Thorndike

1. Hukum kesiapan : Belajar akan berhasil bila peserta didik telah siap belajar
2. Hukum latihan: Makin sering konsep matematika diulang, makin dikuasai
konsep tersebut
3. Hukum akibat: Suatu hubungan yang dapat dimodifikasi dibuat antara
stimulus dan respon dan diikuti oleh kondisi peristiwa yang sesuai, hubungan
yang terjadi semakin kuat.
Ivan Petrovich Paltov

Ivan Petrovich Paltov mengembangkan teori perilaku


melalui percobaan tentang anjing dan air liurnya.
Proses yang ditemukan oleh Pavlov, karena
perangsang yang asli dan netral atau rangsangan
biasanya secara berulang-ulang dipasangkan dengan
unsur penguat yang menyebabkan suatu reaksi.
Tori Belajar Menurut Skinner
Menurut Skinner hubungan antara stimulus dan respon
yang terjadi melalui interaksi dengan lingkungannya,
yang kemudian menimbulkan perubahan tingkah laku,
tidaklah sesederhana yang dikemukakan oleh tokoh
tokoh sebelumnya. Menurutnya respon yang diterima
seseorang tidak sesederhana itu, karena stimulus-
stimulus yang diberikan akan saling berinteraksi dan
interaksi antar stimulus itu akan mempengaruhi
respon yang dihasilkan.
John B. Watson

Menurut Watson (dalam Putrayasa, 2013:46), belajar


sebagai proses interaksi antara stimulus dan
respons, stimulus dan respons yang dimaksud harus
dapat diamati dan dapat diukur. Oleh sebab itu
seseorang mengakui adanya perubahan-perubahan
mental dalam diri selama proses belajar. Seseorang
menganggap faktor tersebut sebagai hal yang tidak
perlu diperhitungkan
Kesimpulan
Teori belajar behavioristik adalah teori belajar yang
menekankan pada tingkah laku manusia sebagai akibat dari
interaksi antara stimulus dan respon. Teori belajar
behavioristik berpengaruh terhadap pengembangan teori
pendidikan dan pembelajaran yang dikenal dengan aliranaliran
behavioristik. Teori belajar behavioristik dengan model
hubungan stimulus-respons mendudukkan siswa yang
belajarsebagai individu yang pasif.Respons atauperilaku
tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau
pembiasaan. Menurutaliran-aliran behavioristik, belajar pada
hakikatnya adalah pembentukan asosiasi antara kesan yang
ditangkap panca indra dengan kecenderungan untuk bertindak
atau hubungan antara stimulus dan respons
Kekurangan

1. Pembelajaran peserta didik hanya perpusat pada guru Peserta didik


cenderung pasif dan bosan.
2. Peserta didik hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru.
3. Penggunaan hukuman biasanya sebagai salah satu cara untuk mendisiplinkan.
4. Peserta didik tidak bebas berkreasi dan berimajinasi karena menurut teori
ini belajar merupakan proses pembentukan yang membawa peserta didik
untuk mencapai target tertentu.
Kelebihan

1. Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek


dan pembiasaan dengan bimbingan yang diberikan secara terus menerus
akan membuat peserta didik paham sehingga mereka bisa menerapkannya
dengan baik.
2. Materi yang diberikan sangat detail ,hal ini adalah proses memasukkan
stimulus yang yang dianggap tepat.
3. Membangun konsentrasi pikiran karena dalam teori ini penguatan dan
hukuman. Penguatan ini akan membantu mengaktifkan siswa untuk
memperkuat munculnya respon. Hukuman yang diberikan adalah yang
sifatnya membangun sehingga peserta didik mampu berkonsentrai dengan
baik.
APLIKASI TEORI BEHAVIORISTIK TERHADAP
PEMBELAJARAN SISWA
1. Guru menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap , materi
disampaikan secara utuh oleh guru
2. Guru tidak banyak memberikan ceramah, tetapi instruksi singkat yang
diikuti contoh-contoh
3. Bahan pelajaran disusun dari yang sederhana sampai pada yang kompleks
4. Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati
5. Kesalahan harus segera diperbaiki
6. Pengulangan dan latihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat
menjadi kebiasaan
7. Evaulasi atau penilaian didasari atas perilaku yang tampak.
Sumber referensi

Nahar, Novi Irwan. 2016. “Nusantara”Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial. Agam:-


MUSTIKA,JUITANING. 2016. Psikologi Pendidikan. Metro:-
Sugihartono DKK. 2013. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press

Anda mungkin juga menyukai