Gel , Linimentum,
Occulenta
Semi Solid
Samuel Budi Harsono, S.Farm., M.Si., Apt.
UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA
1
Ointment
2
Ointment
Ointment/Salep/Unguenta/Unguentum
Adalah sediaan setengah padat/semi solid yang
mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat
luar
Bahan obat harus larut/terdispersi homogen
ke dalam dasar salep yang cocok
3
Penggolongan salep menurut
konsistensinya
1 . Unguentum seperti mentega, tidak
mencair pada suhu biasa tetapi mudah
dioleskan tanpa tenaga unguentum 2-4
2. Cream banyak mengandung air, mudah
diserap kulit emulsi kental Vaselin
3. Pasta > 50% zat padat ??
4. Gelones Spumae suspensi partikel
anorganik kecil atau molekul organik besar,
suatu salep yang lebi halus Voltaren Gel,
Bioplacenton
Penggolongan salep menurut sifat
farmakologi/teraupetik & penetrasinya :
1. Salep epidermis/S.penutup
Utk melindungi kulit & menghasilkan efek lokal, tdk
diabsorbsi
Kadang di+ antiseptik, astringen, anastesi lokal
DS yg baik DS. Senyawa hidrokarbon
2. Salep endodermis
Salep yg bhn obatnya menembus ke dlm kulit ttp tdk
melalui kulit, terabsorbsi sebagian
Digunakan utk melunakkan kulit/selaput lendir
Ds yg baik : minyak lemak (adeps lanae, lanolin, minyak
tumbuh2an)
3. Salep diadermis
Salep yg bhn obatnya menembus ke dlm tubuh mll kulit &
mencapai efek yg diinginkan (merkuri iodida, beladona)
DS : larut dalam air, emulsi based
5
Penggolongan salep menurut dasar
salepnya :
1. Salep hidrofobik
Salep yg tdk suka air atau salep dgn dasar salep
berlemak (campuran lemak-lemak, m.lemak,
malam)
Tidak dpt dicuci dgn air
2. Salep hidrofilik
Salep yg suka air / kuat menarik air (tipe M/A)
6
Penggolongan dasar salep berdasarkan
sifat bhn obat & tujuan pemakaian salep (ForNas)
:
a. Dasar salep 1 yaitu dasar salep
hidrokarbon, antara lain:
a. Vaselin putih
b. Vaselin kuning
e. Minyak nabati
7
b. Dasar salep 2 yaitu dasar salep serap
yang dapat menyerap air, antara lain:
a. Adeps lanae, lanoline
b. Ungentum simplex
c. Hidrophilic ointment
d. 3 bag.kolesterol +3 bag.stearil-alkohol +
8 bag.mal.putih + 86 bag.vas.putih
e. 30 bag.mal.kuning & 70 bag. M.wijen
8
c. Dasar salep 3 yaitu dasar salep yang dapat
dicuci dengan air.
a. Dasar salep emulsi tipe M/A seperk vanishing
cream
b. Emulsifying ointment B.P
c. Hydrophilic ointment
d. Dasar salep 4 yaitu dasar salep yang dapat
larut dalam air.
a. Polyethylenegylcol ointment USP
b. Tragacanth
c. P.G.A
9
Cara pembuatan salep.
Menurut F. Van Duin
14
Zat Padat larut dlm DS
Champhorae :
Jika ada Ol.sesami dilarutkan dlm ol.sesami
15
Kualitas Dasar Salep
16
Cara pembuatan salep ditinjau
dari zat berkhasiat utamanya
17
Z.padat larut dlm air
Protargol & Colargol
Taburkan di atas air, diamkan ditemapt gelap selama ¼
jam sampai larut
Jika dlm R/ ada gliserin : + gliserin, + air tanpa ditunggu ¼
jam
Argentum nitrat (AgNO3)
Wlp larut dlm air, tdk boleh dilarutkan dlm air krn
meninggalkan noda hitam pada kulit (Ag2O)
Fenol
Wlp larut dlm air, tdk boleh dilarutkan krn akan mengiritasi
kulit
18
Bahan obat yg larut dlm air tp tdk boleh
dilarutkan dlm air
Fenol
Hydrargyri bichloridum
Chrysarobin
Stibii et kalii tartras
Oleum iecoris aseli
Zink sulfat
Antibiotik (Penicillin)
Chloretum auripo natrico
AgNO3
19
Bahan yg ditambahkan terakhir pada salep
Ichtyol
Akan memisah jika ditambahkan pd masa slp yg
masih panas/digerus tll lama
Balsem & M. atsiri
Jika digerus telalu lama damarnya akan
keluar/menguap
Air
Berfungsi sbg pendingin & mencegah permukaan
mortir menjadi licin
Gliserin
Harus ditambahkan sedikit demi sedikit ke DS yg
dingin
Marmer album
Dibutuhkan bentuk kasarnya
20
Zat cair : Sebagai pelarut bahan obat
Air
Terjadi reaksi :
aqua calcis + m.lemak penyabunan
Aqua calcis diteteskan sedikit demi sedikit, dikocok dlm
botol bersama m.lemak
Tdk terjadi reaksi
Jml sedikit ; teteskan terakhir sedikit demi sedikit
Jml banyak ; diuapkan/diambil z.berkhasiatnya saja &
berat air diganti dgn dasar salep
Spiritus/etanol/alkohol
Cairan kental
21
Zat cair : Sebagai pelarut bahan obat
Spiritus/etanol/alkohol
Jml sedikit : teteskan terakhir sedikit demi sedikit
Jml banyak;
Tahan panas : Tinct Ratanhiae, Panaskan di p.a hingga
sekental sirop atau 1/3 bagian
Tak tahan panas ;
Diketahui perbandingannya, diambil bagian-bagiannya saja
(Tinct.iodii)
Tak diketahui perbandingannya, teteskan terakhir sedikit
demi sedikit
DS > 1 macam, hrs diperhitungkan menurut oerbandingan
dasar salepnya
22
Contoh Soal
R/ Tinct.Ratanhiae 6
Vaselin 20
Adeps lanae 10
mf. Ungut
Jika 6 g Tinct.Ratanhiae dipanaskan, bobotnya
akan menjadi 2 g
Hitung Vaselin & Adeps yg dibutuhkan untuk
mengganti kehilangan bobot pada salep
tersebut
23
Setelah Tinct. Ratanhiae dipanaskan
beratnya menjadi 2 g, jadi kehilangan berat
sebanyak 4 g diganti dengan dasar salep
24
Bahan Berupa Ekstrak/extractum
Extractum siccum/kering
Umumnya larut dlm air
Berat air dikurangkan dari DS
Extractum spissum/kental
Diencerkan dulu dgn air/etanol
Extractum liquidumn dgn
Dikerjakan sperti pd cairan dgn spiritus
25
Bahan lain
Hydrargyrum
Gerus dgn adeps lanae dlm lumpang dingin sampai halus
Nephtolum
Larutkan dlm sapo kalicus
Jika tdk ada, kerjakan separti champhora
Bentonil
Serbuk halus yg dgn air akan membentuk massa spt salep
(aluminium silikat : mengikat air)
Ditambahkan sedikit demi sedikit dlm air hangat (direndam
dlm air + 1 jam)
Tidak tahan lama, akan memisah jd perlu ditambahkan
lemak
26
Skema pembuatan sediaan salep dengan zat tertentu
27
28
Defenisi
29
Penggolongan
Pasta dari gel fase tunggal
Pasta kering mengandung air
Pasta Na-
Suatu pasta bebas lemak
karboksimetilselulosa
mengandung + 60% zat
padat (serbuk) (Na-CMC)
R/Bentonit 1 Pasta pendingin
Sulfur praecip 2 Merupakan campuran
Zinci Oxydi 10 serbuk minyak lemak dan
cairan berair, dikenal Salep
Talci 10
Tiga Dara
Ichthamoli 0,5
R/Zinci oxydi
Glycerin Olei olivae
Aqua aa 5 Calcii Hidroxydi Sol aa 10
S.ad.us.ext
30
Penggolongan
Pasta berlemak
merupakan salep padat, kaku, tidak meleleh pada suhu
tubuh
berfungsi sebagai lapisan pelindung pd bagian yg diolesi
Pasta Zn-oksida
Pasta gigi (pasta dentifriciae)
Campuran kental terdiri dari serbuk dan glycering
digunakan utk pelekatan pd selaput lendir agar
memperoleh efek lokal sebagai pembersih gigi
Pasta gigi Triamsinolon asetonida
31
32
Defenisi
Bentuk sediaan setengah
padat berupa emulsi yang
mengandung satu atau
lebih bahan obat terlarut
atau terdispersi dalam
bahan dsar yang sesuai
Mengandung air tidak
kurang dari 60%
33
Penggolongan
34
Stabilitas
35
Bahan Tambahan
Pengemulsi Pengawet
lemak bulu domba Metil paraben (nipagin)
Setasium : 0,12 – 0,18%
Setil alkohol Propil paraben (nipasol)
Stearil alkohol : 0,02 – 0,05%
Golongan sorbitan
Polisorbat
PEG
Sabun
36
Cara pembuatan
37
38
Defenisi
39
Penggolongan
Sistem dua fase jika massa gel terdiri atas
jaringan partikel kecil yg terpisah
Magma :
jika ukuran partikel dari fase terdispersi
relatif besar
Massa bersifat tiksotropik : massa akan
mengental jika didiamkan dan akan mencair
jika dikocok
Jelly : jika massanya byk mengandung air
Washable jelly : mengandung mucilagines spt
gom, tragacanth, amylum, pektin dan alinat
Star jellies : 10% amylum dengan air mendidih
40
Pembuatan Dalam beaker gelas
masukkan gelatin & air
R/ Gelatin 20
Diamkan sebentar agar
Aqua 40 gelatin mengembang
Gliserin 25 Panaskan di p.a sampai
Zinci Oxyd 15 gelatin larut
Dalam mortir ZnO digerus
dgn gliserin hingga
homogen
Masukkan ke beaker yg
berisi gelatin
Aduk sampai rata & dingin
41
Penambahan
Bahan padat yg tidak atsiri ditambahkan
bersama dengan gliserin & ZnO
Bahan padat atsiri ditambahkan bersama
gliserin & ZnO ttp ketika bercampur dgn
gelatin pada waktu hangat atau dlm
keadaan botol tertutup
Bahan cair atsiri/tidak atsiri ditambahkan
pada gelatin yg sudah selesai & masih
hangat
42
43
Defenisi
44
Bahan dasar :
Lanolin, emulgid, cera
Penyimpanan :
Dalam botol berwarna ditempat sejuk
Catatan
Pada etiket tertera “obat luar”
Linimentum tidak digunakan utk kulit yg luka/lecet
45
46
Defenisi Merupakan salep steril untuk pengobatan
mata dengan menggunakan dasar salep
yang cocok
Occulenta FI III :
Bacitracini occulentum, Cholamphenicoli
occulentum, Hydrocortisoni Acetas
occulentum, Chortetracyclini
Hydrochloridi occulentum &
Sulfacetamidi occulentum
Occulenta Fornas :
Bacitracini occulentum, Cholamphenicoli
occulentum, Cholamphenicoli
Hydrocortisoni occulentum,
Chortetracyclini occulentum &
Hydrocortisoni occulentum
47
Pembuatan
Bahan obat ditambahkan sebagai
larutan steril atau serbuk steril
termikronisasi pd dasar salep steril,
hasil akhir dimasukkan secara aseptis
ke dalam tube steril
Bahan obat & dasar salep disterilkan
dgn cara yg cocok
Tube disterilkan dengan cara autoklaf
pd suhu 115o-116oC, selama tidak
kurang dari 30 menit
48
Dasar salep mata (FI II)
R/Parafin liquid 10 Campurkan ketiga
Adeps lanae 10 bahan dasar salep
Vaselin 80 Panaskan bersama
Disaring panas dengan
penyaring kertas kasar
di corong yg
dihangatkan &
disterilkan pada 150o
selama 1 jam
49
Persyaratan
Homogenitas : tidak boleh
mengandung bahan kasar yang
dapat teraba
Sterilitas : memenuhi syarat uji
sterilitas yg tertera pada uji
keamanan Hayati
Penyimpanan : dalam tube,
ditempat sejuk
Penandaan : pada etiket tertera
“salep mata”
50
TUGAS
6 KELOMPOK
MENCARI INFORMASI
DEFINISI
PENGGOLONGAN
BAHAN
CONTOH RESEP
CARA PEMBUATAN
TEMA KELOMPOK
1. SALEP 4. GEL
2. KRIM 5. LINIMENT
3. PASTA 6. OCCULENTA 51