Anda di halaman 1dari 40

Antropometri Biokimia

 Cholesterol : 293 mg/dl


 Umur : 60 Tahun (tinggi)
 BB : 95 kg  HDL cholesterol : 58 mg/dl
(tinggi)
 TB : 157 cm  LDL cholesterol :395 mg/dl
(tinggi)
 BBI : 51,3 kg  Kalium : 3,3
mmol/L (rendah)
 IMT : 38,54 kg/m2
 Cl : 113
mmol/L (tinggi)
 RBC : 4,47
106/UL (rendah)
Lanjutan... Clinic/Fisik
 HCT : 7,0 % (rendah)  Tekanan Darah : 201/132 mmHg

 Leukosit : 2+ (positif/tinggi) (tinggi)

 Protein : 3+ (positif/tinggi)  Kesadaran Umum : Turun/menurun

 Eritrosit : 3+ (positif/tinggi)  Tingkat kesadaran : sopor

 Hyaline : + (positif)  GCS : E = 2, M = 2, V = 2

 Granula : + (positif)
 Riwayat diet/makan : pasien sering mengonsumsi gorengan, jeroan,
dan dalam seminggu bisa 3x mengonsumsi telur ayam.

 Riwayat penyakit sekarang : tubuh bagian kanannya mengalami


kelumpuhan, 8 hari yang lalu tiba-tiba pasien tidak bisa bangun dan
tidak bisa bicara. Dirawat di RS (ICU), mengasup makanan yang
diberikan dari RS seperti peptisol/diabetasol melalui NGT.

 Riwayat penyakit dahulu : pernah masuk RS dan melakukan


pembedahan kaki kanan karena terdapat luka dan mengalami penyakit
DM.

 Riwayat keluarga : Ayahnya menderita DM dan tidak ada riwayat


penyakit stroke.
 Status gizi pasien berdasarkan IMT adalah 38,54
kg/m² yang menandakan bahwa pasien sudah
Obesitas (Pedoman praktis terapi gizi medis
Departemen Kesehatan RI 2003)
 Pemeriksaan tekanan darah pasien adalah 201/132
mmHg.
 Tekanan darah yang normal adalah 120/80 mmHg
(JNC VII)
 Kolesterol = 293 mg/dl
 LDL = 395 mg/dl (Tinggi)

Nilai normal Kolesterol = 50 – 250 mg/dl


Nilai normal LDL = 0 – 150 mg/dl
 Pemeriksaan Laboratorium menunjukan bahwa kadar
kalium pasien rendah (3,3 mmol/L). Nilai normalnya
adalah 3,4 – 5,4 mmol/L
Nilai hematokrit pasien adalah 7%
Sedangkan nilai normal hematokrit adalah 37 % - 47 %
 Hasil lab menunjukan bahwa pasien mengalami
proteinuria.
 Nilai proteinuria pasien adalah 3+
 Pasien sudah sampai ditahap dimana merasakan
mengantuk yang lebih dalam dan hanya dapat
dibangunkan dengan adanya rangsangan yang kuat
seperti rangsangan nyeri.
 Pasien sering mengkonsumsi makanan yang tinggi
akan kolesterol
 Pasien mengalami asupan oral yang rendah karena
hanya makan lewat NGT saja.
 Problem : NI.2.1 kekurangan intake makanan dan minuman
oral dikaitkan dengan

 Etilogy : Ketidakmampuan mengasup makanan secara


oral

 Sign/Symptom : adanya gangguan motorik (stroke) ditandai dengan


dysfagia, Asupan peptisol / diabetasol menggunakan
NGT
 Problem : NI.5.6.2. kelebihan intake lemak dikaitkan
dengan

 Etilogy : Kurangnya pengetahuan yang berkaitan


dengan makanan dan nutrisi

 Sign/Symptom : Serum Kolesterol 293 mg/dl, Kolesterol HDL : 58 mg/dl,


Kolesterol LDL : 395 mg/dl
 Problem : NI.5.7.2. kelebihan intake protein dikaitkan
dengan

 Etilogy : Kondisi metabolik yang abnormal

 Sign/Symptom : Hasil pemeriksaan urin : Protein 3+


(Normalnya Negatif (-)
 Problem :
NI.5.10.1.kekurangan intake mineral dikaitkan
dengan

 Etilogy : Kurangnya pengetahuan tentang makanan


sember mineral (kalium)

 Sign/Symptom : Hasil lab Kalium (K) 3,3 mmol/L (Normal 3,4


– 5,4 mmol/L )
 Problem : NC.3.3.berat badan lebih/overweight
dikaitkan dengan

 Etilogy : Pola makan salah dan peningkatan stress


psikilogis

IMT 38,54 kg/m2 ,


 Sign/Symptom : Abdomen: perut nampak besar
penumpukan lemak)
Tujuan diet :
 Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi
kebutuhan gizi pasien dengan memperhatikan
keadaan dan komplikasi penyakit
 Memperbaiki keadaan stroke, disfagia, pneumonia,
kelainan ginjal, dan dekubitus
 Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
 Energi cukup, yaitu 25-45 kkal/kg bb. Pada fase akut energi

diberikan 1100-1500 kkal/hari

 Protein cukup, yaitu 0,8-1 gr/kg bb

 Lemak cukup, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total

 Karbohidrat cukup, yaitu 60-70% dari kebutuhan energi total

 Vitamin cukup, terutama vitamin A, riboflavin, B6, asam folat,

B12, C dan E.

 Mineral cukup, terutama kalsium, magnesium dan kalium.

 Serat cukup, untuk membantu menurunkan kadar kolesterol

darah dan mencegah konstipasi.


 Bentuk makanan sesuai dengan keadaan pasien.
 Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering.
1) Berat Badan Ideal (BBI)
BBI = (TB-100) – 10% (TB-100)
= (157-100) – 10% (157-100)
= 57 – 5,7
= 51,3 kg
2) Indeks Massa Tubuh (IMT)
IMT = BB (kg) / TB (cm)2
= 95 kg / 157 cm2

= 95 kg / 1,572 m

= 95 kg / 2,46
= 38,61 kg/m2 (Status Gizi : Obesitas )
REE = 655 + 9,6 (BB) + 1,8 (TB) – 4,7 (Umur)
= 655 + 9,6 (95) + 1,8 (157) – 4,7 (60)
= 655 + 912 + 282,6 – 282
= 1.849,6 – 282
= 1.567,6 kkal
 Protein = 0,8 – 1gr/kg BBI
= 0,8 gr x 51,3 kg
= 41,04 gr/hari

 Lemak = 20-25% dari kebutuhan energi total


= 20% x 1.567,6 kkal / 9
= x 1.567,6
= 34,83 gr/hari

 KH = 65% dari kebutuhan energi total


= 65% x 1.567,6 kkal / 4
= x 1.567,6
= 254,73 gr/hari
 Vitamin A = 0,54 x 500 = 270 mcg
 Vitamin D = 0,54 x 15 = 8,1 mcg
 Vitamin E = 0,54 x 15 = 8,1 mg
 Vitamin K = 0,54 x 55 = 29,7 mcg
 Vitamin B1= 0,54 x 1,0 = 0,54 mg
 Vitamin B2 = 0,54 x 1,1 = 0,59 mg
 Vitamin B3 = 0,54 x 10 = 5,4 mg
 Vitamin B5 = 0,54 x 5,0 = 2,7 mg
 Vitamin B6 = 0,54 x 1,5 = 0,81 mg
 Vitamin B9 = 0,54 x 400 = 216 mcg
 Vitamin B12 = 0,54 x 400 = 1,29 mcg
 Biotin = 0,54 x 30 = 16,2 mcg
 Kolin = 0,54 x 425 = 229,5 mg
 Vitamin C = 0,54 x 75 = 40,5 mg
 Besi = 0,54 x 12 = 6,45 mg
 Fluor = 0,54 x 2,7 = 1,45 mg
 Fosfor = 0,54 x 700 = 378 mg
 Iodium = 0,54 x 150 = 81 mcg
 Kalium = 0,54 x 4700 = 2.538 mg
 Kalsium = 0,54 x 1000= 540 mg
 Kromium = 0,54 x 20 =10,8 mcg
 Magnesium = 0,54 x 320 = 172,8 mg
 Mangan = 0,54 x 1,8 = 0,97 mg
 Natrium = 0,54 x 1300 = 702 mg
 Selenium = 0,54 x 30 = 16,2 mcg
 Seng = 0,54 x 10 = 5,4 mg
 Tembaga = 0,54 x 900 = 486 mcg
1. Agar klien dan keluarga mengerti tentang tujuan, prinsip, dan syarat diet

1. Agar klien dan keluarga dapat mengerti tentang makanan yang


dianjurkan, dibatasi, dan tidak dianjurkan

1. Agar klien dan keluarga mengerti tentang pola makan yang sehat
Sasaran :
Klien Ny.H dan keluarga
Metode :

Wawancara langsung dan


Konseling
Waktu / Tempat :
Ruang instalasi gizi

Materi :
Stroke
Bahan makanan yang dianjurkan
KH : beras, kentang, singkong, terigu, tapioca, hunkuwe, tapioka, sagu, gula, madu, serta
produk olahan yang dibuat tanpa garam dapur, soda/baking powder

sumber hewani : daging sapi dan ayam tak berlemak, ikan telur ayam, susu skim dan susu
penuh dalam jumlah terbatas

Sumber protein nabati : semua kacang-kacangan dan produk olahan yang dibuat dengan
garam dapur, dalam jumlah yang terbatas

sayuran : sayuran berserat sedang di masak, seperti bayam, kacang Panjang, labu siam, tomat,
taoge, dan wortel

buah-buahan : buah segar, dibuat jus, seperti pisang, papaya, jeruk, manga, nenas, dan jambu
biji ( tanpa bahan pengawet

Sumber lemak : minyak jagung dan minyak kedelai; margarin dan mentega tanpa garam yang
digunakan untuk menumis atau setup; snatan encer

Minuman : teh, kopi, coklat dalam jumlah yang terbatas, encer susu skim dan sirup

Bumbu-bumbu : bumbu yang tidak tajam, seperti garam (terbatas), gula, bawang merah,
bawang putih, jahe, laos, kayu manis, asem, dan pala
bahan makanan yang tidak dianjurkan

KH : produk olahan yang dibuat dengan garam dapur. Soda/baking powder, kue-kue
yang terlalu manis
sumber hewani : daging sapi dan ayam , jeroan, hati, otak, susu penuh, keju, es
krim dan produk olahan protein hewani yang diawetkan seperti daging asap, ham,
bacon, dendeng dan kornet
Sumber protein nabati : pindakas dan semua produk olahan kacan-kacangan yang
diawetkan dengan garam
sayuran : sayuran yang menimbulkan gas seperti sawi, kol, kembang kol, dan lobak;
sayuran berserat tinggi seperti daun singkong, katuk, daun melinjo dan pare
buah-buahan : buah-buahan yang menimbulkan gas seperti Nangka dan durian,
buah yang diawetkan dengan garam seperti buah kalengan dan asinan
Sumber lemak : minyak kelapa dan minyak kelapa sawit; margarin dan mentega
biasa; santan kental krim dan produk gorengan
Minuman : teh, kopi, coklat dalam jumlah yang terbatas, dan kental, minuman
bersoda dan alcohol
Bumbu-bumbu :bumbu yang tajam seperti cabai, merica, cuka; yang mengandung
bahan pengawet garam natrium seperti kecap, saos tomat/sambal, terasi, vetsin,
soda kue dan baking powder
 Melakukan pemantauan kecukupan asupan kalori,
protein, karbohidrat, dan lemak.
 Melakukan pemantauan nilai lab profil lipid.
 Melakukan pemantauan asupan kolesterol.
 Melakukan pemantauan nilai lab serum kolesterol
(nilai normal : 50 – 250 mg/dl), HDL (nilai normal : 0
– 55 mg/dl), LDL (nilai normal : 0 – 150 mg/dl) dan
serum trigliserida (nilai normal : 0 – 150 mg/dl).
 Melakukan pemantauan berat badan pasien,
mencapai IMT normal secara perlahan.
 Melakukan pemantauan kebutuhan asupan.

Anda mungkin juga menyukai