Anda di halaman 1dari 33

Disusun Oleh

Fransisca Natalia Sinaga


Contohnya seperti: sinar ultraviolet, peralatan
elektronik, radioaktif, satelit, televisi, pemancar
radio dan lain sebagain
Cahaya Sebagai Gelombang Elektromagnetik

Cahaya adalah energi berbentuk


gelombang elektromagnetik yang
kasat mata dengan panjang
gelombang sekitar 380–750
nm. Pada bidang fisika, cahaya Cepat rambat
adalah radiasi elektromagnetik, gelombang
baik dengan panjang gelombang cahaya:
kasat mata maupun yang tidak. v 3 108m / s

Ayo cari tahu!!!


Apa bedanya cahaya dan
sinar?
Interferensi

Syarat terjadinya
Interferensi adalah sebuah interferensi:
peristiwa yang terjadi 1. Koheren (beda fase
ketika dua buah gelombang selalu tetap)
bertemu pada saat 2. Frekuensi sama
bergerak melalui medium 3. Amplitudo hampir
yang sama. sama
INTERFERENSI YANG KOHEREN

Untuk menghasilkan dua


sumber cahaya koheren, Young
menggunakan sebuah lubang
SS 0
kecil (pinhole) dan dua celah
00

sempit yang berdekatan

Cahaya datang pada layar pertama yang diberi celah S0 menuju layar
kedua yang diberi celah S1 dan S2. Gelombang cahaya yang keluar
dari S1 dan S2 berasal dari satu sumber cahaya (S0) sehingga kedua
celah berlaku sebagai pasangan sumber cahaya koheren
INTERFERENSI CELAH GANDA

KET :- selisih lintasan antara


berkas S1dan d sin θ, dengan d adalah
jarak antara dua celah.
● interferensi maksimum (garis terang) terjadi
jika
d sin θ = n λ, dengan n =0, 1, 2, 3, …
nilai n = 0 untuk terang pusat, n = 1
untuk terang garis terang pertama, n = 2
untuk garis terang kedua, dan
seterusnya.
● Interferensi minimum (garis gelap) terjadi
jika selisih lintasan kedua sinar
merupakan kelipatan ganjil dari setengah
panjang gelombang. Diperoleh,
d sin θ = (n – ½ )λ, dengan n =1, 2, 3, …
n = 1 untuk terang garis gelap
pertama, n = 2 untuk garis gelap kedua,
dan seterusnya. Tidak ada nilai n = 0 untuk
perhitungan garis gelap menggunakan
rumus di atas.
Apabila kedua gelombang cahaya berinteferensi
saling memperkuat (bersifat konstruktif), maka
akan menghasilkan garis terang yang teramati pada
layar.

Apabila kedua gelombang cahaya berinterferensi


saling memperlemah (bersifat destruktif), maka
akan menghasilkan garis gelap yang teramati pada
layar.
INTERFERENSI KONSTRUKTIF

• Beda Fase

• Beda Lintasan

• Pita Terang
INTERFERENSI DESTRUKTIF

●Beda Fase

●Beda Lintasan

●Pita Terang
Paduan Gelombang Paduan Gelombang Saling
Saling Menguatkan Melemahkan

● Garis terang, merupakan hasil interferensi maksimum (saling


memperkuat atau konstruktif)
● Garis gelap, merupakan hasil interferensi minimum (saling
memperlemah atau destruktif)
DIFRAKSI
• Gelombang cahaya
mengalami
pembelokan
karena adanya
penghalang berupa
celah.

Pada Gambar menunjukkan gelombang cahaya dengan panjang gelombang


λ didifraksikan oleh celah sempit dengan lebar d. Pola gelap dan terang
terbentuk ketika gelombang cahaya mengalami interferensi.

Beda lintasan ke titik P adalah ( d/2 ) sin θ, dengan θ adalah sudut antara
garis tegak lurus terhadap celah dan garis dari pusat celah ke P. Apabila
beda lintasan yang terjadi adalah 1/2 λ, maka kedua cahaya (Gambar 1) akan
saling memperlemah dan menyebabkan terjadinya interferensi minimum
sehingga pada layar terbentuk pola gelap.
DIFRAKSI CELAH TUNGGAL

• Pita gelap ke-n

• Letak garis gelap ke-n dari terang pusat


KISI DIFRAKSI

• Garis terang ke-n

• Tetapan kisi
Polarisasi
Polarisasi adalah terserapnya sebagian arah
getar gelombang transversal sehingga
gelombang hanya memiliki satu arah getar
saja.
Jika sinar datang pada cermin datar dengan
sudut 57°, maka sinar ini merupakan sinar
terpolarisasi.
Perhatikan gambar berikut
DISPERSI CAHAYA

Dispersi adalah gejala peruraian cahaya


putih (polikromatik) menjadi cahaya berwarna warni
(monokromatik).
Cahaya putih merupakan cahaya
polikromatik, artinya cahaya yang terdiri atas
banyak warna dan panjang gelombang.
Ketika cahaya putih (polikromatik)
dilewatkan pada prisma, ternyata sinar
biasnya akan terurai menjadi beberapa
cahaya yang dikenal dengan warna pelangi.
Warna pelangi yang terbentuk
membentuk deretan warna kontinu.
Hasil pengamatan menunjukkan ada
tujuh warna cahaya yang diuraikan, yaitu
merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan
ungu.
Dalam pengukuran panjang
gelombang untuk
beberapa warna digunakan alat
spektroskop atau
spectrometer. Panjang gelombnag cahaya
akan
berbeda untuk setiap warna yang
berbeda. Panjang
gelombang terbesar untuk warna
merah dan yang
terkecil untuk warna ungu, sedangkan
warna lain
terletak diantara kedua nilai itu.
Panjang gelombang cahaya
Panjang gelombang cahaya ini membentuk
pita garis-garis paralel, tiap warna bernuansa
dengan warna di sebelahnya. Pita ini disebut
spektrum. Di dalam spektrum, garis merah selalu
berada pada salah satu sisi dan biru serta ungu di
sisi lain, dan ini ditentukan oleh perbedaan panjang
gelombang.
Cepat rambat cahaya menjadi berkurang bila
memasuki media bening yang lebih rapat daripada
udara. Hal ini berakibat ikut berkurangnya panjang
gelombang cahaya dari masing-masing sinar
monokhromatik itu, sehingga masing-masing warna
mengalami pembiasan yang arahnya berbeda satu
dengan yang lain.
Setiap panjang gelombang memiliki indeks
bias yang berbeda. Semakin kecil panjang
gelombangnya semakin besar indeks biasnya.
Hubungan indeks bias medium
n, dan panjang gelombang dalam
medium λn yang
dinyatakan oleh persamaan :
Prisma adalah benda bening
(transparan)
terbuat dari gelas yang dibatasi oleh
dua bidang
permukaan yang membentuk sudut
tertentu yang
berfungsi menguraikan (sebagai
pembias) sinar
yang mengenainya. Permukaan ini
disebut bidang
pembias, dan sudut yang dibentuk
oleh kedua
bidang pembias disebut sudut
pembias (β).
Pada segiempat ABCE berlaku
hubungan:
β + ABC = 1800
Pada segitiga ABC berlaku hubungan:
r1 + i2 + ABC = 1800
sehingga diperoleh hubungan:
β + ABC = r1 + i2 + ABC
Sudut pembiasnya:

dengan:
β =sudut pembias prisma
i2 =sudut datang pada permukaan 2
r1 =sudut bias pada permukaan 1
Sudut deviasi (δ) adalah sudut yang
dibentuk oleh perpanjangan sinar datang
mulamula
dengan sinar yang meniggalkan bidang
pembias atau pemantul.
Lebar spectrum yang ditimbulkan oleh prisma
bergantung pada
selisih deviasi warna ungu dan warna merah.
Selisih sudut antara
deviasi warna ungu dnegan sudut deviasi
warna merah disebut sudut
dispersi φ. Secara sistematis :

Dengan :
φ = sudut deviasi
δu = sudut deviasi sinar ungu
δm = sudut deviasi sinar merah
nu = indeks bias prisma untuk sinar ungu
nm = indeks bias prisma untuk sinar
merah
β = sudut pembias
Contoh Soal

Seberkas cahaya putih menembus


sebuah prisma tipis dengan sudut
pembias 10°, jika indeks bias untuk
cahaya merah dan ungu masing-masing
1,49 dan 1,52, tentukanlah besar sudut
dispersinya?
Penyelesaian

1. Diketahui: β = 10°
nm = 1,49
nu = 1,52
Ditanyakan: φ = . . .?
Jawab:
φ = (nu – nm) β
φ = (1,52 – 1,49)10°
φ = (0,03)10°
φ = 0,3°
Contoh Soal

Sebuah prisma kaca flinta mempunyai sudut


puncak 10 derajat. Diketahui indeks bias
kaca flinta untuk kedua sinar tersebut nm =
1,644 dan nb = 1,664. Dalam keadaan
deviasi minimum, besar sudut dispersi
antara sinar inframerah dengan sinar ungu
adalah...
Penyelesaian

Diketahui: β = 10°
nm = 1,644
nb = 1,664
Ditanyakan: φ = . . .?
Jawab:
φ = (nb – nm) β
φ = (1,664 – 1,644)10°
φ = (0,02)10°
φ = 0,2°
TERIMA
KASIH
ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai