Syarat terjadinya
Interferensi adalah sebuah interferensi:
peristiwa yang terjadi 1. Koheren (beda fase
ketika dua buah gelombang selalu tetap)
bertemu pada saat 2. Frekuensi sama
bergerak melalui medium 3. Amplitudo hampir
yang sama. sama
INTERFERENSI YANG KOHEREN
Cahaya datang pada layar pertama yang diberi celah S0 menuju layar
kedua yang diberi celah S1 dan S2. Gelombang cahaya yang keluar
dari S1 dan S2 berasal dari satu sumber cahaya (S0) sehingga kedua
celah berlaku sebagai pasangan sumber cahaya koheren
INTERFERENSI CELAH GANDA
• Beda Fase
• Beda Lintasan
• Pita Terang
INTERFERENSI DESTRUKTIF
●Beda Fase
●Beda Lintasan
●Pita Terang
Paduan Gelombang Paduan Gelombang Saling
Saling Menguatkan Melemahkan
Beda lintasan ke titik P adalah ( d/2 ) sin θ, dengan θ adalah sudut antara
garis tegak lurus terhadap celah dan garis dari pusat celah ke P. Apabila
beda lintasan yang terjadi adalah 1/2 λ, maka kedua cahaya (Gambar 1) akan
saling memperlemah dan menyebabkan terjadinya interferensi minimum
sehingga pada layar terbentuk pola gelap.
DIFRAKSI CELAH TUNGGAL
• Tetapan kisi
Polarisasi
Polarisasi adalah terserapnya sebagian arah
getar gelombang transversal sehingga
gelombang hanya memiliki satu arah getar
saja.
Jika sinar datang pada cermin datar dengan
sudut 57°, maka sinar ini merupakan sinar
terpolarisasi.
Perhatikan gambar berikut
DISPERSI CAHAYA
dengan:
β =sudut pembias prisma
i2 =sudut datang pada permukaan 2
r1 =sudut bias pada permukaan 1
Sudut deviasi (δ) adalah sudut yang
dibentuk oleh perpanjangan sinar datang
mulamula
dengan sinar yang meniggalkan bidang
pembias atau pemantul.
Lebar spectrum yang ditimbulkan oleh prisma
bergantung pada
selisih deviasi warna ungu dan warna merah.
Selisih sudut antara
deviasi warna ungu dnegan sudut deviasi
warna merah disebut sudut
dispersi φ. Secara sistematis :
Dengan :
φ = sudut deviasi
δu = sudut deviasi sinar ungu
δm = sudut deviasi sinar merah
nu = indeks bias prisma untuk sinar ungu
nm = indeks bias prisma untuk sinar
merah
β = sudut pembias
Contoh Soal
1. Diketahui: β = 10°
nm = 1,49
nu = 1,52
Ditanyakan: φ = . . .?
Jawab:
φ = (nu – nm) β
φ = (1,52 – 1,49)10°
φ = (0,03)10°
φ = 0,3°
Contoh Soal
Diketahui: β = 10°
nm = 1,644
nb = 1,664
Ditanyakan: φ = . . .?
Jawab:
φ = (nb – nm) β
φ = (1,664 – 1,644)10°
φ = (0,02)10°
φ = 0,2°
TERIMA
KASIH
ATAS
PERHATIANNYA