Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK

8
1. JELSINDA MARIA TRI WAHYUNI C011171051
2. MUH. SYAWAL FITRIADI C011171003
3. A. MUHAMMAD RIFKY C011171039
4. DEBY SEPANG PABUNTANG C011171080
5. DIVA NINDYA ALMIRA C011171333
6. NURUL AZIZA C011171012
7. ANDI ALMAWATI C011171338
8. RAHMAH ISTIQOMAH TAHIR C011171322
9. HUZNUL AZIZAH C011171339
10. BAHRIA HB C011171351
11. NURUL AULIA C011171325
12. RASIHA C011171019
13. NURSULFIA MAHARANI C011171065
14. NURSYAHIDAH IDRIS C011171020
15. DMYTRICK CIPUTRA C011171364
16. SABRINA PUTRI ARRAFII C011171021
SKENARIO 4
Seorang laki-laki berusia 38 tahun dibawa ke Puskesmas karena mengalami kejang yang
diawali pada lengan kanan kemudian berlanjut pada tungkai kanan lalu ke seluruh tubuh.
Keadaan ini sudah dialami selama 3 bulan dan timbul kurang lebih 3 kali dalam sebulan.
Penderita juga mengeluh sering sakit kepala dan merasa canggung jika berjalan atau
memegang sesuatu karena tangan dam kaki kanannya terasa lemah.

Kata Sulit
1. Kejang

2. Sakit kepala

3. Hemiparesis
Kata Kunci
Perempuan 69 Tahun. Tidak bisa tidur
01 nyenyak lebih dari 6 bulan.

Gelisah, jalan mondar-mandir, mengoceh


02 sembarangan.

03 Menurut anaknya, ibunya sedang diguna-


gunai.
PERTANYAAN

1. Anatomi dan Fisiologi Tidur?


2. Definisi Gangguan Tidur?
3. Klasifikasi Gangguan Tidur?
4. Patofisiologi Gangguan Tidur?
5. Differential Diagnosis?
6. Tatalaksana Gangguan Tidur?
ANATOMI DAN FISIOLOGI
Sumber : Nature
Sumber : Nature
Definisi Gangguan Tidur

Gangguan Tidur adalah masalah yang berhubungan dengan tidur


yang berulang kali dan terus menerus ada yang menyebabkan
hendaya untuk berbagai fungsi yang baik.
Klasifikasi Gangguan Tidur
Insomnia
Dyssomnia

Hipersomnia

Gangguan
Non Organik jadwal tidur
Gangguan jaga
Tidur
Somnabulisme

Organik Parasomnia Teror tidur

Mimpi buruk
HIPERSOMNIA

Hipersomnia adalah kelainan tidur yang ditandai rasa kantuk yang berlebihan yang menyebabkan pasien
sering kali membutuhkan waktu tidur yang jauh lebih lama dari orang normal. Pasien tidur di malam hari
dalam jangka waktu yang lama tetapi tidak menyegarkan, sehingga pasien sering kali melakukan tidur
siang yang juga lama dan tidak memuaskan.

Surbakti, J. 2016. Sistem Pakar Kejiwaan dengan Forward Chaining Berbasis Web. Jakarta
Selatan

Andreas (2007) menggambarkan ciri-ciri rasa kantuk berlebihan yaitu bangun tidur tak segar,
cepat mengantuk, sulit berkonsentrasi, cepat lelah, plus daya ingat yang terus menurun.

Andreas Prasadja. RPSGT, Ayo Bangun!. Hikmah (Mizan Group). Jakarta,2007


Kriteria diagnostik untuk hipersomnia primer adalah mengantuk
berlebihan di siang hari selama sekurangnya satu bulan seperti
yang ditunjukkan oleh episode tidur yang memanjang atau episode
tidur siang hari yang terjadi hampir setiap hari. Mengantuk
berlebihan di siang hari menyebabkan penderitaan yang bermakna
secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau
fungsi penting lain.

Surbakti, J. 2016. Sistem Pakar Kejiwaan dengan Forward Chaining Berbasis Web. Jakarta Selatan
Penyebab hipersomnia ini masih bersifat spekulatif tetapi dapat
berhubungan dengan ketidakaktifan, gaya hidup yang
membosankan, ataupun depresi.

Stanley, Mickey & Beare, P.G. 2006. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC
Defenisi nightmare : Tanda dan Gejala
Nightmare disorder adalah mimpi yang lama dan menakutkan • Mimpi tampak nyata dan menjadi lebih
yang membuat orang terbangun dengan rasa ketakutan. menakutkan seiring waktu.
Seperti mimpi lain, mimpi buruk hampir selalu terjadi selama tidur • Mimpi memiliki bahaya yang mengancam Anda.
REM dan biasanya setelah periode REM yang panjang di akhir
malam. • Mimpi membangunkan dan mencegah Anda
Beberapa orang sering mengalami mimpi buruk sebagai keadaan
kembali tidur.
yang berlangsung seumur hidup, yang lainnya mengalami mimpi • Anda merasakan emosi negatif saat Anda
buruk terutama saat stress dan sakit (Sadock,2010). terbangun seperti kecemasan, ketakutan, teror,
kemarahan, geram, rasa malu atau jijik.
• Berkeringat atau detak jantung tidak teratur, tapi
Etiologi nightmare : tidak bisa meninggalkan tempat tidur.
• Stres. • Anda bisa berpikir jernih begitu bangun dan
mengingat detail mimpi Anda.
• Trauma.
• Mimpi muncul menjelang akhir waktu tidur.
• Gangguan tidur.
• Obat-obatan.
• Penyalahgunaan zat terlarang.
• Buku dan film menyeramkan.
Kaplan H.I, Sadock B.J, Grebb J.A. 2010. Sinopsis Psikiatri Jilid 2. Terjemahan Widjaja Kusuma. Jakarta: Binarupa Aksara. p. 17-35.
NIGHT TERROR
• Night terror (teror malam/teror tidur) adalah gangguan tidur yang menyebabkan perasaan teror ata
u ketakutan, dan biasanya terjadi selama jam pertama tahap 3-4 gerakan mata non-cepat (NREM)
tidur.
• Teror malam cenderung terjadi selama periode gelombang tidur delta (gelombang tidur lambat).
• Selama paruh pertama dari siklus tidur, tidur delta terjadi paling sering, yang menunjukkan bahwa
orang dengan aktivitas tidur delta lebih lebih rentan terhadap teror malam. Namun, night terror jug
a bisa terjadi selama tidur siang.
• Prevalensi episode teror tidur telah diperkirakan 1-6% pada anak-anak dan kurang dari 1% pada o
rang dewasa.
• Teror tidur dimulai pada anak-anak dan biasanya menghilang selama masa remaja.
• Wanita lebih banyak dibandingkan pria.
• Pada orang dewasa, paling sering terjadi antara usia 20 sampai 30 tahun.
Etiologi
• Teror malam adalah fenomena yang sebagian besar tidak diketahui.
• Adapun etiologi lainnya ialah:
1. Herediter,
2. Kurang tidur dan demam
3. Faktor lain : asma nokturnal, gastroesophageal reflux, narkolepsi, dan obat siste
m saraf pusat .

Dr. dr. H. M. Faisal Idrus SpKJ. 2018. Slide Gangguan Tidur. Fakultas Kedokteran Universits
Hasanuddin
Diagnosis
Menurut pedoman diagnostik PPDGJ – III, gambaran klinis dibawah ini adalah essensial untuk diagnosa pasti
Night terrors :
a) Gejala utama adalah satu atau lebih episode bangun dari tidur, mulai dengan berteriak karena panik, diser
tai anxietas yang hebat, seluruh tubuh bergetar, dan hiperaktivitas otonomik seperti jantung berdebar-de
bar, napas cepat, pupil melebar, dan berkeringat.
b) Episode ini dapat berulang, setiap episode lamanya berkisar 1 – 10 menit dan biasanya terjadi pada sepert
iga awal tidur malam.
c) Secara relatif tidak bereaksi terhadap berbagai upaya orang lain untuk mempengaruhi keadaan teror tidur
nya, dan kemudian dalam beberapa menit setelah bangun biasanya terjadi disorientasi dan gerakan-gerak
an berulang.
d) Ingatan terhadap kejadian, kalaupun ada, sangat minimal (biasanya terbatas pada satu atau dua bayangan
-bayangan yang terpilah-pilah.
e) Tidak ada bukti adanya gangguan mental organik.
Teror tidur harus dibedakan dari mimpi buruk yang biasanya terjadi setiap saat dalam tidur, mudah dibangun
kan, dan teringat dengan jelas kejadiannya.
Teror tidur dan somnambulisme sangat berhubungan erat, keduanya mempunyai karakteristik klinis dan pato
fisiologis yang sama
Gangguan Siklus Tidur-Bangun Gejala
1. Sering mengantuk
2. Insomnia
3. Nyeri kepala
Definisi.
4. Sulit konsetrasi
Gangguan tidur irama sirkadian adalah gangguan dimana penderita 5. Mudah lelah
tidak dapat tidur dan bangun pada waktu yang di kehendaki. Palinh
sering terjadi karena perubahan jadwal kerja, tidak tidur 24 jam, dan
sindroma fase terlambat tidur.
American psychiatric association’s diagnostic and statistical manual of mental disorder fourth edition (DSM-
IV) menyebutkan kriteria diagnosis sebagai berikut:
1. Gangguan tidur yang persisten dan rekuren yang menimbulkan kantuk berlebihan atau insomnia yang
terjadi akibat ketidaksesuaian jadwal bangun-tidur antara lingkungan individu dengan pola bangun tidur
sirkadian.
2. Gangguan tidur menimbulkan kegagalan dalam fungsi sosial, pekerjaan dan fungsi penting lainnya yang
signifikan secara klinis.
3. Tidak muncul secara eksklusif bersama gangguan tidur dan gangguan mental lainnya.
4. Gangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologis berbagai substansi (misal penyalahgunaan obat) atau
kondisi medis umum

Made N, Suliani O, Ketut D, Utami I, Sakit R, Pusat U, et al. Shift worker sleep disorder. 2016;50:92–101.
SAKIT KEPALA ETIOLOGI
Definisi
Circulation : Perdarahan intraserebral , perdarahan
Nyeri kepala adalah sensasi tidak nyaman yang dirasakan didaerah
subarachnoid
kepala akibat segala hal yang merusak atau berpotensi Encephalonmeningitis
mengakibatkan kerusakan struktural. Migraine
Eye : Glucoma, radang, keratitis, anomaly refraksi
Neoplasma (Tumor otak)
Sumber : Buku Ajar Neurologi FK UI
Trauma Capitis
Ear and Nose
Faktor resiko Dental

1. Stress Cluster headache


Otot
2. Perubahan pola tidur
Arteritis temporalis
3. Melewatkan waktu malam Trigeminal neuralgia

4. Mensturasi
Sumber : Bahrudin. 2012. Neuroanatomi dan Aplikasi
5. Asap rokok
Klinis Dagnosis Topis. Cetakan Pertama. Malang: UPT
6. Perubahan cuaca Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang.

7. Radiasi
Sumber : Tandaju, Runtuwene, Kembuan,
2016).
Diagnosis Kerja
Etiologi Kejang Perlangsungan Defisit Nyeri Demam Mual/Muntah Edema papil N.II
Neurologis kepala
Fokal
Idopatik Kronik - - - - -
Perdarahan Akut √ √ - √ -/√
intrakranial
Neoplasma Kronik √ √ - - √
intrakranial
Trauma Akut/Subakut/kro √ √ - √ -/√
intrakranial nik
Kelainan Kronik √ - - - -
kongenital
Infeksi Akut/subakut/kron √ √ √ √ -/√
ik
Gangguan Akut/kronik -/√ - - -/√ -
metabolik

Anda mungkin juga menyukai