Anda di halaman 1dari 11

TUGAS FARMASETIKA I

NAMA : MAYA ANGGRELANA ZALMI


NO. BP : 1211013034

KELAS :A
MINGGU 1
 Nanozetasizer adalah Sistem yang mengukur suatu ukuran dan mikroreologi
menggunakan penghamburan cahaya dinamis, zeta potensial dan mobilitas
elektroforetik menggunakan penghamburan cahaya elektroforetik, dan berat
molekul menggunakan hamburan cahaya statis.
MINGGU 2
1. KD gliserol dan propilen glikol
Gliserol: 46
Propilen glikol: 32
2. IPC
Pengawasan selama proses produksi (in process control) merupakan hal yang yang
penting dalam pemastian mutu produk. Untuk memastikan keseragaman bets dan
keutuhan obat, prosedur tertulis yang menjelaskan pengambilan sampel, pengujian
atau pemeriksaan yang harus dilakukan selama proses dari tiap bets produk
hendaklah dilaksanakan sesuai dengan metode yang telah disetujui oleh kepala bagian
Manajemen Mutu (Pemastian Mutu) dan hasilnya dicatat. Pengawasan tersebut
dimaksudkan untuk memantau hasil dan memvalidasi kinerja dari proses produksi
yang mungkin menjadi penyebab variasi karakteristik produk selama proses berjalan.
3. Viskometer
1. Viskometer ostwald
Untuk mengkalibrasi viskometer Ostwald adalah dengan air yang sudah diketahui
tingkat viskositasnya.
Cara penggunaannya adalah :
1. pergunakan viskometer yang sudah bersih.
2. Pipetkan cairan ke dalam viskometer dengan menggunakan pipet.
3. Lalu hisap cairan dengan menggunakan pushball sampai melewati 2 batas.
4. Siapkan stopwatch , kendurkan cairan sampai batas pertama lalu mulai
penghitungan.
5. Catat hasil, Dan lakukan penghitungan dengan rumus.
6. Usahakan saat melakukan penghitungan kita menggenggam di lengan yang tidak
berisi cairan.
2. Viskometer Hoppler

Prosedur Kerja Dengan Viskosimeter Hoppler


1. Ukur diameter bola
2. Timbang massa bola
3. Ukur panjang tabung viscometer dari batas atas - batas bawah
4. Tentukan massa jenis masing- masing cairan
5. Ukur temperature alat viskositas Hoppler
6. Isi tabung dengan aquades dan dimasukkan bola
7. Pada saat bola diatas, stopwatch dihidupkan
8. Pada saat bola dibawah, stopwatch dimatikan
9. Catat waktu bola jatuh dari batas atas sampai batas bawah
10. Tabung dibalik
11. Ulangi prosedur 3 – 6 sebanyak 3 kali berturut- turut, pada temperature lain dan cairan yang
lain

3. Viskometer Cup and Bob
 Dalam viskometer ini sampel dimasukkan dalam ruang antara dinding luar bob/rotor
dan dinding dalam mangkuk (cup) yang pas dengan rotor tersebut. Berbagai alat yang
tersedia berbeda dalam hal bagian yang berputar, ada alat dimana yang berputar adalah
rotornya, ada juga bagian mangkuknya yang berputar.
 Alat viscotester adalah contoh viskometer dimana yang berputar adalah bagian rotor.
Terdapat dua tipe yaitu viscotester VT-03 F dan VT- 04 F :
 VT -04 F digunakan untuk mengukur zat cair dengan viskositas tinggi,
 VT-03F untuk mengukur zat cair yang viskositasnya rendah.
 Prinsip pengukuran viskositas dengan alat ini adalah cairan uji dimasukkan kedalam
mangkuk, rotor dipasang .kemudian alat dihidupkan. Viskositas zat cair dapat langsung
dibaca pada skala .
4. Viskometer Cone and Plate (Brookefield)
Cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan ditengah-tengah papan, kemudian
dinaikkan hingga posisi dibawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh motor dengan
bermacam kecapatan dan sampelnya digeser didalam ruang semit antara papan yang diam
dan kemudian kerucut yang berputar.
Prosedur Kalibrasi untuk Cone/Plate Viscometer
1. Atur jarak antara cone spindle dengan plate sesuai dengan Instruction Manual
2. Pilih viscosity standard yang akan memberikan nilai pembacaan antara 10% hingga
100% dari Full Scale Range (FSR). Sebaiknya pilih standard dengan nilai mendekati 100%
FSR.
3. Masukkan sample ke dalam cup dan biarkan selama 15 menit untuk mencapai suhu
setting
4. Lakukan pengukuran dan catat hasilnya baik % Torque dan cP.
4. Sistem pengolahan air pada produksi
 Fase 1 merupakan fase investigasi SPA, selama minimal 2-4 Minggu, misal kita ambil
yang terkecil 2 minggu. Dua minggu apakah 14 hari?sedangkan pada waktu hari kerja 2
minggu berarti 10 hari karena sabtu minggu libur. Belum ada kesepakatan mengenai ini,
tapi sebaiknya dikonsultasikan ke regulator BPOM. Tapi agar “aman” ambil saja 14 hari
kalender, kalau ambil 14 hari kalender pasti 10 hari kerja tercover. Resikonya adalah
harus melemburkan orang dan biaya listrik steam dan lain-lain akan meningkat.
Fase 2 merupakan fase kontrol jangka pendek SPA
Fase 3 merupakan fase kontrol jangka panjang, minimal 52, 52 minggu apakah include
fase 1 dan 2?. Menurut saya 52 ini mulai dihitung setelah fase 2 berakhir jadi tidak
inculude fase 1 dan 2. Untuk minggu ke 53 disarankan pemeriksaan dan pengawasan
SPA dipantau cukup ketat untuk memastikan bahwa benar-benar sistem siap “dilepas”
untuk produksi.
MINGGU 3
1. Golongan surfaktan larut air
 Surfaktan anionik
• Surfaktan anionik yaitu surfaktan yang bagian alkilnya terikat pada suatu anion.
• Surfaktan ini membentuk kelompok surfaktan yang paling besar dari jumlahnya.
Sifat hidroliknya berasal dari bagian kepala ionik yang biasanya merupakan gugus
sulfat atau sulfonat. Pada kasus ini, gugus hidrofob diikat ke bagian hidrofil dengan
ikatan C-O-S yang labil, yang mudah dihidrolisis. Beberapa contoh dari surfaktan
anionik adalah linier alkilbenzen sulfonat (LAS), alkohol sulfat (AS), alpha olefin
sulfonat (AOS) dan parafin atau secondary alkane sulfonat (SAS).
• Natrium dodekil sulfonat : C12H23CH2SO3-Na+
• Natrium dodekil benzensulfonat : C12H25ArSO3-Na+
 Surfaktan kationik
yaitu surfaktan yang bagian alkilnya terikat pada suatu kation. Contohnya garam alkil
trimethil ammonium, garam dialkil-dimethil ammonium dan garam alkil dimethil benzil
ammonium.
C12H25Cl+ N(CH3)3 →[C12H25N-(CH3)3]+Cl-
 .Surfaktan nonionik
yaitu surfaktan yang bagian alkilnya tidak bermuatan.
• Surfaktan sejenis ini tidak berdisosiasi dalam air, tetapi bergantung pada struktur (bukan
keadaan ion-nya) untuk mengubah hidrofilitas yang membuat zat tersebut larut dalam air.
Surfaktan nonionik biasanya digunakan bersama-sama dengan surfaktan aniomik. Jenis ini
hampir semuanya merupakan senyawa turunanpoliglikol, alkiloamida atau ester-ester dari
polihidroksi alkohol. Contohnya ester gliserin asam lemak, ester sorbitan asam lemak, ester
sukrosa asam lemak, polietilena alkil amina, glukamina, alkil poliglukosida, mono alkanol
amina, dialkanol amina dan alkil amina oksida.
• Pentaeritritit palmitat : CH3(CH2)14COO-CH2- C(CH2OH)3
• Polioksietilendodekileter : C12H25-O-(CH2-CH2O)2H
 Surfaktan amfoter
yaitu surfaktan yang bagian alkilnya mempunyai muatan positif dan negatif. Contohnya
surfaktan yang mengandung asam amino, betain, fosfobetain.
• Surfaktan pada umumnya disintesis dari turunan minyak bumi, seperti linier alkilbensen
sulfonat (LAS), alkil sulfonat (AS), alkil etoksilat (AE) dan alkil etoksilat sulfat (AES)
• Surfaktan dari turunan minyak bumi dan gas alam ini dapat menimbulkan pencemaran
terhadap lingkungan, karena surfaktan ini setelah digunakan akan menjadi limbah yang
sukar terdegradasi. Disamping itu, minyak bumi yang digunakan merupakan sumber
bahan baku yang tidak dapat diperbaharui. Masalah inilah yang menyebabkan banyak
pihak mencari alternatif surfaktan yang mudah terdegradasi dan berasal dari bahan
baku yang dapat diperbaharui

Anda mungkin juga menyukai

  • DISMENORE
    DISMENORE
    Dokumen24 halaman
    DISMENORE
    mayaanggrelanazalmi
    Belum ada peringkat
  • Ppic
    Ppic
    Dokumen62 halaman
    Ppic
    mayaanggrelanazalmi
    Belum ada peringkat
  • DISMENORE
    DISMENORE
    Dokumen24 halaman
    DISMENORE
    mayaanggrelanazalmi
    Belum ada peringkat
  • Balantidiasis FT4
    Balantidiasis FT4
    Dokumen6 halaman
    Balantidiasis FT4
    mayaanggrelanazalmi
    Belum ada peringkat