Anda di halaman 1dari 29

Glaukoma primer sudut terbuka

L IDIYA, S.KED
1308012017

Pembimbing:

dr. Eunike Cahyaningsih, Sp.M


dr. Komang Dian Lestari, Sp.M
(WHO) : Glaukoma Di Indonesia, prevalensi
penyebab kebutaan kedua glaukoma (Riskesdas) adalah
terbesar di dunia sebesar 0,5%.

Glaukoma primer sudut


terbuka : kronik progresif
(kerusakan saraf optik, Prevalensi Glaukoma primer
defek lapisan serat saraf sudut terbuka >> glaukoma
retina, hilangnya lapang primer sudut tertutup
pandang. )
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi dan Fisiologi
Fisiologi Humor Aquous
Humor aquous : di bentuk pada proceccus
ciliaris pada segmen posterior bola mat,
melalui 3 cara yaitu:
Active secretion
Ultra filtration
Simple diffusion
Active secretion (mekanismenya belum benar-benar diketahui) :
enzim carbonic anhydrase  memindahkan zat-zat melalui gradient
konsentrasi dan tekanan
Ultra filtration: transport yang bergantung pada perbedaan gradient
tekana perbedaan gradient tekanan hidrostatik pada kapiler
proceccus ciliaris dan TIO  cairan bergerak dari processus ciliaris
menuju mata  sebaliknya tekanan osmotic mencegah terjadinya
perpindahan cairan.
difusi sederhana  perpindahan zat-zat mengikuti gradient
konsentrasinya.
Aliran keluar humor aquous terjadi melalui 2 cara :
pressure-dependent outflow
Sebagian besar humor aquous keluar dari mata melalui trabecular
meshwork, kanalis schelm, system vena.
pressure-independent outflow
Uveoscleral outflow adalah semua mekanisme keluarnya humor
aquous yang tidak termasuk dalam trabecular out flow
Grading Shaffer
Grade Lebar sudut Konfigurasi Kesempatan untuk Struktur pada
menutup Gonioskopi
IV 35-45 Terbuka lebar Nihil SL, TM, SS, CBB

III 20-35 Terbuka Nihil SL, TM, SS


II 20 Sempit (moderate) Mungkin SL, TM

I 10 Sangat sempit Tinggi Hanya SL


0 0 Tertutup Tertutup tidak tampak
struktur

SL : Schwalbe’s line, TM : trabecular meshwork, SS : scleral spur, CBB : ciliary body band
2.2 Klasifikasi
Glaukoma Primer
◦ Glaukoma Sudut terbuka (open-angle glaukoma)
◦ Glaukoma Sudut tertutup (closed-angle glaukoma)
◦ Akut
◦ Subakut
◦ Kronik
◦ Iris Plateau
Glaukoma Kongenital
Glaukoma Sekunder
Glaukoma Absolut
Definisi
Glaukoma primer adalah glaukoma yang tidak disebabkan
oleh kelainan mata local atau kelainan sistemik
Dikatakan glaukoma sudut terbuka bila tidak terdapat
hambatan aliran humor aquous mulai bilik mata poserior
sampai trabecular meshworks
Etiopatogenesis
◦ Faktor resiko dan predisposisi :
◦ Herediter.
◦ Usia
◦ Ras.
◦ Miopia
◦ Lebih sering terjadi pada orang dengan DM, Hipertensi, penyakit
kardiovaskuler, merokok, oklusi vena retina, dan penderita tirotoksikosis.
◦ riwayat keluarga menderita glaukoma.
◦ 2. Patogenesis peningkatan TIO. Telah diketahui bahwa terjadi TIO karena
penurunan drainase humor akuos akibat peningkatan resistensi pada
trabekula meshwork. Dan adanya peningkatan produksi dari humor akuos
itu sendiri.2
Tekanan Intraokular pada Glaukoma
Primer Sudut Terbuka
Peningkatan tekanan intraokular pada glaukoma dapat disebabkan adanya produksi akuos
humor yang berlebihan oleh badan siliar dan berkurangnya pengeluaran akuos humor di daerah
sudut bilik mata atau di celah pupil.1,9 Kebanyakan orang dengan glaukoma primer sudut terbuka
mempunyai tekanan intraokular yang tinggi. Meskipun begitu, pada glaukoma sudut terbuka
dapat juga ditemukan tekanan intraokular yang normal disebut normal tension glaucoma atau
dapat juga disebut low tension glaucoma. Selain itu, pada beberapa orang juga dapat ditemukan
adanya peningkatan tekanan intraokular namun tidak didapatkan bukti adanya kerusakan nervus
optikus atau gangguan fungsi visual. Keadaan seperti ini disebut sebagai keadaan hipertensi
okular.3
Patofisiologi
Glaukoma sudut terbuka tidak selalu diikuti dengan peningkatan tekanan intraokular, karena
glaukoma primer sudut terbuka dapat terjadi ketika tekanan intraokular dalam batasan normal.
Namun, tekanan intraokular yang tinggi dapat menjadi faktor risiko penting dalam progresivitas
glaukoma. Peningkatan tekanan intraokular yang terjadi pada glaukoma primer sudut terbuka
biasanya terjadi karena penurunan aliran keluar cairan akuos melalui trabekula. Penurunan
aliran keluar ini diduga disebabkan oleh adanya resistensi pada jalinan trabekula.
Diagnosis
Anamnesa
defek lapang pandang. Penderita mungkin dapat mengalami sakit kepala yang hilang timbul dan
memiliki keluhan melihat gambaran pelangi di sekitar lampu (halo).1
Selain keluhan utama, pada anamnesis juga penting ditanyakan adanya faktor risiko seperti
miopia tinggi atau diabetes melitus. Riwayat konsumsi obat-obatan juga dapat ditanyakan,
karena glaukoma dapat disebabkan oleh konsumsi kortikosteroid jangka panjang. Di samping itu,
penting juga ditanyakan riwayat keluarga.
Tonometri scizoth
Tonometri aplanasi
genioscope
perimetri
funduskopi
Manifestasi klinis
Sifat tenang dari glaukoma primer sudut terbuka membuat pasien datang dengan manifestasi klinis
yang kurang signifikan. Namun, biasanya terdapat gejala-gejala seperti di bawah ini1,12:
Bilateral walau seringkali asimetris
Herediter
Tekanan intraokular meninggi
Sudut bilik mata depan terbuka
Bola mata yang tenang
Lapang pandang yang mengecil
Penggaungan dan atrofi saraf optik
Perjalanan penyakit yang lambat namun progresif
Tatalaksana
Medikamentosa
Non medikamentosa
KOMPLIKASI
Tanpa pengobatan glaukoma sudut terbuka
dapat bekembang secara perlahan sehingga
akhirnya menimbulkan kebutaan total.
PROGNOSIS
Apabila obat tetes anti-glaukoma dapat mengontrol TIO pada mata yang belum
mengalami kerusakan glaukomatousa luas, prognosis akan baik (walupun
penurunan lapangan pandang dapat terus berlanjut walupun TIO telah normal).
Apabila proses penyakit terdeteksi secara dini, sebagian besar pasien glaukoma
dapat ditangani dengan baik secara medis.
Kesimpulan
Glaukoma sudut terbuka merupakan salah satu penyebab utama kebutaan yang ireversibel. Perjalanan
penyakit glaukoma sudut terbuka yang tenang dan perlahan membuat penyakit ini patut diwaspadai. Hal
ini disebabkan karena kerusakan yang diakibatkan oleh penyakit ini bersifat ireversibel. Namun, dengan
obat-obatan dan terapi yang adekuat, perjalanan penyakit glaukoma sudut terbuka dapat dikontrol. Oleh
karena itu, diagnosis dini dari penyakit ini sangat penting. Screening penting untuk dilakukan pada
masyarakat usia 40 tahun ke atas, pasien yang memiliki riwayat glaukoma dalam keluarga, pasien dengan
miopia tinggi, pasien yang mengonsumsi steroid jangka panjang, dan pasien diabetes melitus.
Glaukoma primer sudut terbuka merupakan penyakit kronik progresif yang biasanya ditandai dengan
kerusakan saraf optik, defek lapisan serat saraf retina, dan hilangnya lapang pandang. Glaukoma sudut
terbuka ini biasanya terjadi pada orang dewasa dan dapat menyebabkan hilangnya lapang pandang
bilateral namun tidak simetris dimana pada tahap awal tidak disertai gejala apapun. Oleh karena tidak
disertai gejala, glaukoma primer sudut terbuka ini biasanya tidak terdeteksi sampai kehilangan lapang
pandang yang luas telah terjadi.2 Jika tidak didiagnosa dan ditangani sedini mungkin, maka keadaan ini
akan berlanjut menjadi kebutaan.
Tatalaksana glaukoma primer sudut terbuka dapat berupa terapi medikamentosa dan surgikal. Terapi
medikamentosa yang diberikan bertujuan untuk mengurangi tekanan intraokular. Namun apabila respon
terhadap terapi medikamentosa tersebut sudah tidak baik lagi dan ada indikasi lainnya, maka terapi
surgikal perlu dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Eva PR, Whitcher JP. Vaughan & Asbury’s General Ophthalmology. 19thed. Lange Mc Graw Hill; 2018.

2. Ilyas S, Yulianti SR. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2015

3. Departemen Kesehatan. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar 2007.

4. Fan, B. J., Bailey, J. C., Igo, R. P., Kang, J. H., Boumenna, T., Brilliant, M. H. Wiggs, J. L. Association of a Primary Open-Angle Glaucoma Genetic Risk Score With Earlier Age at
Diagnosis. JAMA Ophthalmology;2019

5. Li T, Lindsley K, Rouse B, Hong H, Shi Q, Friedman DS, et al.Comparative effectiveness of first-line medications for primary open-angle glaucoma: a systematic review and
network meta-analysis.Ophthalmology. 2016

6. Rouse, B., Cipriani, A., Shi, Q., Coleman, A. L., Dickersin, K., & Li, T. Network Meta-analysis for Clinical Practice Guidelines: A Case Study on First-Line Medical Therapies for
Primary Open-Angle Glaucoma. Annals of Internal Medicine, 164(10), 674. 2017

7. Bruce E. Michele C. Steven L, et al. Primary Open-Angle Glaucoma Suspect. American Academy of Ophthalmology. 2015

8. Weinreb, R. N. et al. The pathophysiology and treatment of glaucoma: a review. JAMA 311, 1901–1911. 2014

9. Springelkamp, H., Iglesias, A. I., Mishra, A., Höhn, R., Wojciechowski, R., Khawaja, A. P., … Cuellar-Partida, G. New insights into the genetics of primary open-angle glaucoma
based on meta-analyses of intraocular pressure and optic disc characteristics. Human Molecular Genetics. 2017

10. Yoshikawa, M., Akagi, T., Nakanishi, H., Ikeda, H. O., Morooka, S., Yamada, H., … Yoshimura, N. Longitudinal change in choroidal thickness after trabeculectomy in primary
open-angle glaucoma patients. Japanese Journal of Ophthalmology, 61(1), 105–112. 2016

11. Miki, A., Kawashima, R., Usui, S., Matsushita, K., & Nishida, K. Treatment Outcomes and Prognostic Factors of Selective Laser Trabeculoplasty for Open-angle Glaucoma
Receiving Maximal-tolerable Medical Therapy. Journal of Glaucoma, 25(10), 785–789. 2016
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai