Anda di halaman 1dari 22

HUBUNGAN KEBISIANGAN RUMAH DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI

( Tinjauan Pada Hunian Rumah Yang Padat Di Wilayah Puskesmas Kelayan Timur )

Wahyu Sandika Putra


NIM. 1610911110048

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
BANJARMASIN

Juni 2019
Kriteria hunian rumah yang sehat
mempunyai luas minimum sebesar 9
Kota Banjarmasin m2/orang, untuk kamar tidur
memeliki luas sebesar sebaiknya tidak dihuni > 2 orang
98,46 km2 dengan total kecuali untuk suami istri dan anak
jumlah penduduk di bawah dua tahun
sebanyak 692.793 ribu
jiwa dan tingkat
kepadatan penduduk
mencapai 7036 jiwa/km2

LATAR BELAKANG

Puskesmas Kelayan Timur


mempunyai luas wilayah ± 1,59 km2
dengan jumlah penduduk 17.763 jiwa paparan jangka panjang terhadap
dan tingkat kepadatan penduduk kebisingan yang tinggi mencapai 85
mencapai 11.171.69 jiwa/km2. dB atau lebih, akan menyebabkan
kenaikan tekanan darah atau
hipertensi
INSIDENSI HIPERTENSI
Kasus di Banjarmasin :
Kejadian hipertensi di kota
Banjarmasin berjumlah 75.556 Puskesmas Sungai Jingah:
kasus pada tahun 2018 Tahun 2018 terdapat 5140
kasus

02
01

03
Puskesmas Gadang Hanyar:
Tahun 2018 terdapat 5426 Puskesmas Kelayan Timur :
kasus. Tahun 2018 terdapat 4694
kasus
RUMUSAN MASALAH

Apakah terdapat hubungan kebisingan rumah dengan


kejadian hipertensi pada hunian rumah yang padat di
Wilayah Puskesmas Kelayan Timur Banjarmasin ?
TUJUAN UTAMA PENELITIAN

Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui


hubungan kebisingan rumah dengan kejadian
hipertensi pada hunian rumah yang padat di
wilayah Puskesmas Kelayan Timur Banjarmasin.
Mengetahui kejadian hipertrensi.

TUJUAN KHUSUS PENELITIAN


Mengukur kebisingan dalam rumah.

Menganalisis hubungan kebisingan


dengan kejadian hipertensi pada
hunian rumah yang padat.
MANFAAT PENELITIAN
MANFAAT TEORITIS
Secara teoritis penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat untuk memberikan data
dan informasi bagi peneliti dan dapat
sebagai bahan pertimbangan serta
tambahan refrensi ilmu kedokteran bagi
penelitian selanjutnya

MANFAAT PRAKTIS
Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan data dan informasi bagi
instansi terkait dan masyarakat yaitu
memberikan peran dalam menurunkan
angka kejadian hipertensi khusunya di
kawasan hunian rumah yang padat yang
dapat menimbulkan kebisingan, yang
akibatnya akan menimbulkan hipertensi.
KERANGKA TEORI
KONSEP PENELITIAN
HIPOTESIS

Terdapat hubungan kebisingan dengan


kejadian hipertensi pada hunian rumah
yang padat di wilayah Puskesmas
Kelayan Timur Banjarmasin.
RANCANGAN PENELITIAN

Rancangan penelitian ini menggunakan


metode observasional analitik, dengan
pendekatan case control
POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

Populasi
Populasi penelitian ini adalah pasien yang terdaftar di Puskesmas Kelayan Timur periode
Januari-Juni 2019 dengan subjek penelitian :
• Kelompok kasus : penderita hipertensi
• Kelompok kontrol : Penderita tidak hipertensi

Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang terdaftar di Puskesmas Kelayan Timur
dengan jumlah sampel berdasarkan rumus Gay and Diehl sebesar 30 orang/kelompok
sehingga total sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 orang. Teknik smpling dalam
penelitian ini menggunakan Probability Sampling dengan teknik simple random sampling,
artinya sampel dari populasi yang memiliki ciri tertentu dipilih secara acak sampai
jumlah sampel yang diinginkan telah terpenuhi dengan pertimbangan tertentu yang
memenuhi kriteria inklusi
POPULASI

Kriteria Inklusi
• Perempuan usia 35-50 tahun
• IMT normal
• Tinggal di rumah dengan kepadatan
hunian yang tinggi <9 m2
• Tidak merokok dan konsumsi alkohol
• Tidak terdapat riwayat hipertensi pada
keluarga
• Sudah tinggal di daerah tersebut > 6 bulan
• Bersedia mengikuti prosedur penelitian.
INSTRUMEN PENELITIAN

Sound Level Meter 02 01 Lembar penjelasan penelitian dan


informed concent

Meteran Rumah 03 04 Data Rekam Medis Pasien


Puskesmas Kelayan Timur
Periode Januari – Juni 2019.
VARIABEL PENELITIAN
Variabel Bebas
Leadership Development
• Kebisingan pada hunian rumah yang padat di Wilayah Puskesmas
Kelayan Timur Banjarmasin

Variabel Terikat

• Kejadian hipertensi
DEFINISI OPERASIONAL

1. Kepadatan penduduk

Kepadatan penduduk yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data tentang
perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas daerah yang didiaminya tidak
berbanding seimbang sehingga, jumlah penduduk yang membeludak akan menyebabkan
wilayah menjadi padat.

2. Hunian rumah padat


Kepadatan hunain yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perbandingan antara luas
lantai rumah dengan jumlah anggota keluarga dalam satu rumah tersebut, apakah luas
rumah tersebut sudah sesuai dengan Kepmenkes RI No. 829/1999 tentang persyaratan
kesehatan rumah yaitu luas lantai minimal 9 m2 dan untuk kamar tidur tidak dianjurkan
digunakan lebih dari 2 orang dalam satu kamar tidur kecuali untuk suami istri dan anak
yang usianya dibawah dua tahun.
DEFINISI OPERASIONAL

3. Kebisingan
Kebisingan adalah bunyi yang tidak dikehendaki yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan dan kenyamanan dan sumber kebsingan yang menjadi tolak ukur dalam
penelitian ini adalah kebisingan yang melebihi nilai ambang bising pada perumahan dan
pemukiman > 55 dB .

4. Hipertensi

Hipertensi yang dimaksud dari penelitian ini adalah tingkat tekanan darah sistolik dan
distolik yang tinggi sesuai dengan JNC VII, dimana dikatakan tinggi apabila tekanan
darah sistolik lebih dari 140 mmhg dan tekanan darah distolik lebih dari 90 mmHg.
PROSEDUR
PENELITIAN Perizinan penelitian
•Meminta izin penelitian ke UPKTI
Tahap •Meminta suat izin penelitian ke badan
persiapan kesehatan kesatuan bangsa dan politik

Pengambilan data di Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin


dan Puskesmas Kelayan Timur

Tahap
pelaksanaan •Informed consetnt
•Wawancara kriteria inklusi
•Pengukuran luas lantai rumah
•Pengukuran kebisingan dimulai pukul
12.00-16.00

Tahap
pengumpulan •Data Primer
dan •Data Sekunder
pengolahan •Memasukkan data pada tabel
data •Analisis data menggunakan uji chi square
•Membuat kesimpulan
ANALISIS DATA

Uji statistik yaitu chi-square melalui dua tahapan. Tahap pertama yaitu mengetahui
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat menggunakan tabulasi 2 x 2.
Tahapan kedua yaitu mengetahui besar risiko variabel bebas terhadap variabel terikat.

Pengukuran besar risiko pada penelitian ini dilakukan dengan menghitung Odds Ratio,
karena jenis penelitian ini adalah case control. Odds Ratio (OR) adalah ukuran asosiasi
paparan (faktor risiko) dengan kejadian penyakit. Kriteri OR adalah :

• OR = 1 , faktor risiko bersifat netral; risiko kelompok terpajan sama dengan kelompok
tidak terpajan.
• OR > 1 ; Confient Interval (CI) > 1 faktor risiko menyebabkan sakit
• OR < 1 ; Confient Interval (CI) < 1 faktor risiko mencegah sakit

Jika pada perhitungan ada ditemukan nilai harapan < 5, maka uji alternatifnya
menggunakan uji Fisher’s Exact Test
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Hunian rumah yang padat


Wilayah Puskesmas Kelayan Juli - September 2019
Timur
BIAYA PENELITIAN

Sound Level Meter : Rp.349.000,00


Alat pemeriksaan Hb elektrik dan stik : Rp.30.000,00
Pengetikan dan penjilitan : Rp.100.000,00
Total : Rp.479.000,00
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai