Anda di halaman 1dari 13

CARA MENYUSUN ABSTRAK

 1. Penyusun hanya menyarikan tulisan, tidak


memberikan komentar ataupun analisis
terhadap isi karya
 2. Berisi hal-hal pokok isi tulisan
 3. Berbentuk essay bukan pointers
 4. Menggunakan kalimat aktif
 5. Terdiri dari satu alinea
6. Jarak ketik 1.5 spasi
7. Maksimum 250 kata (1,5 halaman kuarto)
8. Untuk abstrak yang tidak melekat pada
karya asli, terdiri dari :
a. Data bibliografis
b. Isi
c. Nama abstractor
ABSTRAK ARTIKEL ILMIAH
TULIS:
 NAMA PENULIS ARTIKEL
 JUDUL ARTIKEL
 JUDUL, NO. MAJALAH, BULAN DAN TAHUN
TERBIT, JUMLAH HALAMAN
 ISI ABSTRAK
 NAMA PENGABSTRAK

4
Abstrak artikel ilmiah hukum

Dian Puji N. Simatupang, “Hak Kuasa Negara dalam Perekonomian Berdasarkan Pasal
33 UUD 1945,” Konstitusi 35 (Januari-Februari 2006): 22-37.

Perkembangan politik hukum mengenai peranan negara dalam perekonomian


merupakan produk sejarah yang terus mengalami perkembangan seiring dengan
perkembangan ekonomi global. Oleh karena itu, dalam rangka memahami politik
hukum mengenai peranan tersebut, terlebih dahulu perlu mengetahui perkembangan
pemikiran politik dan hukum, yang mendorong lahir dan berkembangnya peranan
negara dalam sektor ekonomi. Diharapkan dengan memahami perkembangan
tersebut, peranan tersebut yang melahirkan hak menguasai ekonomi oleh negara
(selanjutnya disebut hak menguasai negara) dapat diketahui secara jelas pemahaman
dan konsep kerangka tujuan hukum yang sebenarnya. Pada prinsipnya hak menguasai
negara dalam perekonomian dipahami secara lebih kontekstual sebagai sistem
institusi publik negara yang mengatur kegiatan ekonomi dalam rangka mewujudkan
ketertiban dan kesejahteraan. Karakteristik utamanya adalah negara sebagai institusi
kekuasaan hukum yang relatif otonom mewujudkan supremasinya untuk melakukan
pengaturan kegiatan perekonomian, baik sebagai regulator atau aktor tidak langsung.
Dengan konteks tersebut, hak menguasai negara berarti kekuasaan publik negara
tetap terpisah dengan kegiatan usaha langsung, sehingga secara karakteristik
menegaskan independensi negara dalam kegiatan usaha dengan memisahkan secara
tajam antara fungsi kenegaraan dan kegiatan usaha. Di samping itu, hak menguasai
negara dalam kegiatan ekonomi yang berarti regulator tetap harus sesuai dengan
model aturan administrasi negara yang baku guna menegaskan segi akuntabilitas
publik. (Dian Puji N. Simatupang)
 SUGIARTO, Anto. “Menelusuri kriminalitas di pinggiran Kota
Jakarta (Search on criminal in the suburbs of Jakarta).’
Kotapraja, 10 (2) 1983: 42-66

 Wilayah Kebon Jeruk yang terletak di pinggiran kota
Jakartamerupakan daerah yang berkembang sebagai akibat
pemekaran kota. Perkembangan tersebut ditandai dengan
adanya kompleks pemukiman penduduk yang dihunni oleh
sebagian besar penduduk pendatang dari pusat kota.
Mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian, di mana
usaha pertanian merupakan mata pencaharian pokok bagi
penduduk asli, sehingga timbulah pengangguran dan
kerawanan social khususnya bidang keamanan. Para pelaku
pencurian ternayata sebagian berasal dari penduduk bukan
pendatang yang tinggal di sekitar kompleks pemukiman.
Dalam uasaha penanggulanagan yang dilaksanakan, harus
secara terpadi dengan Polri sebagai intinya, didukung oleh
segenap potensi yang ada di wilayah tersebut, khususnya
warga komplek pemukiman, (Djati W)
TULIS:
 NAMA PENULIS
 JUDUL
 TAHUN DAN JUMLAH HALAMAN
 ISI ABSTRAK MEMUAT POKOK
PERMASALAHAN, TUJUAN DAN METODE
PENELITIAN, HASIL PENELITIAN, SIMPULAN
 NAMA PENGABSTRAK

7
ABSTRAK PERATURAN
8

TULIS:
 JUDUL, NOMOR DAN TAHUN PERATURAN
 ISI PERATURAN MEMUAT LANDASAN
FILOSOFIS DIKELUARKANNYA PERATURAN,
DASAR HUKUM, ISI PERATURAN
 CATATAN
 NAMA PENGABSTRAK
.
UU NO. 17/2003. LN NO. 47, TLN NO. 4286.
KEUANGAN NEGARA. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

Konsiderans : a. Dalam pencapaian tujuan bernegara dapat


menimbulkan hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan
yang yang perlu dikelola dalam suatu sistem pengeloaan keuangan
negara.
b. Negara yang berkedaulatan rakyat berdasarkan hukum dan
menyelenggarakan pemerintahan negara memiliki sistem
pengelolaan keuangan negara yang bertanggung jawab.
c. Hal-hal yang baru dalam pengelolaan keuangan negara yang
sebelumny belum diatur.

Dasar Hukum : Pasal 4, 5 ayat (1), Pasal 11 ayat (2), Pasal 17, Pasal 18, Pasal 18A
Pasal 20, Pasal 20A, Pasal 21, Pasal 22D, Pasal 23E Undang- Undang
Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

Catatan : 1. Ditetapkan definisi dan ruang lingkup keuangan negara.


2. Adanya mekanisme pengelolaan dan pertanggungjawaban
Keuangan negara.
3. Presiden sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan
negara tertinggi.
4. Pengaturan pinjaman negara kepada daerah, BUMN, dan
swasta dengan persetujuan APBN. (Dian Puji N. Simatupang)
TIMBANGAN BUKU (TINJAUAN
PUSTAKA)
 TIDAK SAMA DENGAN DAFTAR PUSTAKA
 BERISI ULASAN BUKU ATAU HASIL
PENELITIAN YANG BERKAITAN DENGAN
MASALAH YANG AKAN DITELITI

10
 DESKRIPSI BUKU (PENULIS, JUDUL, CETAKAN/EDISI,
IMPRESUM, JUMLAH HALAMAN)
 URAIAN SINGKAT ISI BUKU
 ULASAN YANG BERKAITAN DENGAN ISI, BAHASA,
SISTEMATIKA, JENIS KERTAS, PERWAJAHAN, DSB.
 JUMLAH MAKSIMAL 500 KATA
 JARAK KETIK 1.5 SPASI

11
FORMAT TINJAUAN PUSTAKA

JUDUL BUKU : DIKETIK MIRING

PENGARANG :

IMPRESUM : NAMA KOTA: PENERBIR, TAHUN

CETAKAN/ EDISI : (KALAU ADA, KALAU TIDAK ADA TIDAK PERLU


DITULIS/DIKARANG)
JUMLAH HALAMAN :

MULAI DENGAN URAIAN SINGKAT ISI BUKU, KEMUDIAN ULAS


BUKU (KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA) DARI SEGI ISI, BAHASA
SISTEMATIKA, COVER, JENIS KERTAS, DSB. (MAKSIMAL 500 KATA)
Dalam usul penelitian atau Bab I
skripsi, timbangan buku ditulis
sebagai tinjauan pustaka atau ulasan
bahan bacaan.

Anda mungkin juga menyukai