BAB I. PENGANTAR PROYEK
A. Pengertian Umum
Anggaran :
Adalah biaya yang dikeluarkan dengan rencana kerja dan syarat-
syarat/aturan permainan dalam pelaksanaan pekerjaan (RKS), yang
dihitung oleh Ahli/Konsultan dan disetujui oleh pemberi tugas (owner).
Borongan :
Pelaksanaan pekerjaan yang didasarkan pada rencana kerja dan
syarat-syarat/aturan kerja (RKS/bestek) yang telah ditetapkan
bersama dalam kontrak kerja antara pemberi tugas dengan
pelaksana/pemborong.
1
B. Unsur-unsur yang Berperan
2
Ketiga unsur diatas memiliki persamaan/perbedaan sbb:
Persamaan : a. Perorangan/individu.
b. Badan hukum/instansi
Perbedaan :
a. Pemberi tugas
Yang berkeinginan membuat proyek.
Harus mempunyai modal.
Harus ada manfaat baginya.
Umumnya tidak mengerti tentang teknik
b. Pelaksana/pemborong
Yang membangun proyek secara fisik berdasarkan bestek & gambar
bestek.
Pekerjaan yang mendapatkan keuntungan.
Biasanya dalam pelaksanaan pekerjaan, pemborong menunjuk
seseorang teknisi/pelaksana/pengawas, yang bertanggung jawab
atas pelaksanaan proyek, dengan persetujuan direksi.
3
C. Perencana (Designer)
Yang menerima pekerjaan dari pemberi tugas/owner.
Hasilnya berupa nasehat dalam bentuk bestek dan gambar
bestek.
Biasanya ahli dlm hal teknik, terutama dalam penyusunan bestek.
Biasanya dalam pelaksanaan pekerjaan, ahli/konsutan ditunjuk
sebagai staf direksi atau pengawas pelaksanaan proyek.
C. Prosedur/Tata Cara Hubungan Kerja
BOHEER/OWNER/PEMBERI TUGAS
1.1 1.2 1.3 1.4 2.4 2.3 2.2 2.1
AHLI/PERENCANA PEMBORONG/PELAKSANA
(KONTRAKTOR)
(DESIGNER) 3.4
4
Keterangan :
Prosedur Owner dengan Designer
1.1 permintaan tertulis
1.2 jawaban
1.3 kontrak kerja (KK)
1.4 hubungan kerja (HK)
5
D. Prosedur Pelaksanaan Sebuah Proyek
OWNER
D I R E K S I
KONSULTAN PENGAWAS
(DESIGNER) 1. Wakil Owner
2. Wk. Instansi Pemerintah
P E L A K S A N A
6
E. Dasar-dasar Perencanaan
1. Langkah menuju perencanaan yang matang
a. Mengenal komponen-komponen
b. Pengenalan hokum-hukum/peraturan/norma-norma
c. Pengenalan semua sistem kelistrikan yang digunakan
d. Perencanaan (tergantung kebutuhan)
2. Tahapan kerja perencanaan
a. Pra-rencana
Terdiri dari gambar-gambar sketsa berdasarkan denah/lokasi,
berikut perkiraan biaya (secara global).
b. Rencana pelaksanaan
Merupakan lanjutan dari pra-rencana dengan gambar yang lebih
detail dan lengkap dengan uraian rencana kerja serta syarat-syarat
pekerjaan (bestek), berikut perhitungan detail Rencana Anggaran
Biaya (RAB) proyek (instalasi listrik).
c. Gambar detail
Menggambar dengan jelas seluruh pekerjaan/instalasi yang diperlukan
untuk pelelangan pekerjaan, termasuk perhitungan-perhitungan khusus.
7
d. Uraian dan syarat-syarat (RKS/bestek)
• Merupakan uraian dari seluruh pekerjaan , yang meluputi ketentuan Administrasi,
matrial, instalasi dan syarat-syarat pelaksanaan.
e. Anggaran biaya
• Meliputi perhitungan banyaknya/besarnya biaya yang diperlukan untuk bahan, upah
pekerjaan, dan biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.
f. Pelelangan/tender
• Meliputi pekerjaan-pekerjaan penyediaan gambar-gambar teknik dan syarat-
syarat/aturan pekerjaan (RKS), pengadaan undangan, memberikan penjelasan dan
petunjuk-petunjuk (aanwizjing), menerima penawaran-penawaran, dan melakukan
seleksi, kemudian menyusun dan menyediakan kontrak pekerjaan pelaksanaan.
g. Pengawasan
• Pengawasan pelaksanaan pekerjaan berarti mewakili Owner (staf direksi) dalam segala
hal yang menyangkut pelaksanaan antara lain, memimpin dan mengadakan
pengawasan utama dalam pelaksanaan pekerjaan, mengatur pembayaran angsuran
biaya pelaksanaan, memeriksa kualitas (sesuai SPEC) dan volume penyelesaian
pekerjaan dan lain-lain.
8
Keterangan :
a.Perencanaan
b.Rencana pelaksanaan
c.Gambar detail
d.Uraian dan syarat-syarat pekerjaan (bestek)
e.Anggaran biaya
f.Pelelangan/Tender
g.Pengawasan/direksi
9
3. Honorarium ahli (Fee)
10
F. Administrasi pelelangan/tender
1. Tujuan pelelangan
Adalah untuk mencari pelaksana/kontraktor/pemborong untuk
melaksanakan secara fisik seluruh pekerjaan, dengan cara mengadakan
penawaran biaya pekerjaan secara tertulis.
2. Macam-macam pelelangan
a. Pelelangan yang bersifat umum, terbuka & tidak terbatas.
Biasanya diberikan kesempatan kepada siapa saja untuk ikut melakuka
penawaran biaya pekerjaan, asalkan mampu.
11
3. Cara pelelangan
Keterangan :
Notasi angka Notasi abjad/huruf
1 = Pengumuman/iklan/undangan A = Waktu untuk memperoleh dan mempelajari
dokumen tender
2 = Rapat penjelasan (aanwijzing)
B = Calon pemborong/pelaksana membuat
3 = Pelelangan/tender
kalkulasi biaya pekerjaan
4 = Keputuan/pelulusan pekerjaan
C = Penawarandan seleksi
5 = Penandatanganan KK (start)
D = Penyediaan kontrak
6 = Penyerahan pekerjaan tahap I
E = Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
7 = Penyerahan pekerjaan tahap II
F = Jangka waktu pemeliharaan/percobaan.
12
4. Dokumen pelelangan/tender
a. Sampul : Ukuran A x B cm
Warna ………. (biasanya ditentukan)
6. Dasar pelelangan/tender
Rencana biaya
14
Cara pengajuan harga :
15
G. Pelelangan ulang
Dalam hal tender dinyatakan gagal atau pemenang yang ditunjuk
menundurkan diri dan pemenang urutan kedua tidak bersedia
ditunjuk sebagai pelaksana, maka panitia tender atas persetujuan
owner pimpinan proyek, satuan kerja, akan mengadakan pelelangan
ulang dengan membuat surat berita acara.
16
H. Pelaksanaan Pekerjaan
1. Pedoman pelaksanaan pekerjaan
a. Uraian rencana kerja dan syarat-syarat pelaksanaan (bestek/RKS) yang terdiri dari :
Umum/Adm
Bahan/material
Uraian pelaksanaan dan ketentuan teknis
Ketentuan administratif
b. Gambar-gambar bestek.
17
Keterangan :
Notasi angka
1. Penandaan tanganan kontrak antara Owner dengan Pelaksana
2. Mulai pekerjaan (start)
3. Penyerahan pekerjaan pertama
4. Terjadi keterlambatan ; karena pada saat tahap penyelesaian (3)
biaya pekerjaan belum dibayarkan semua pada pelaksana (teliti cara-
cara pembayaran biaya pekerjaan); maksudnya untuk memaksa
pelaksana agar dapat menyelesaikan pekerjaan dalam waktu/masa
pemeliharaan/percobaan.
5. Penyerahan pekerjaan kedua.
Notasi abjad/huruf
a. Waktu yang telah ditentukan ; biasanya seminggu setelah surat perintah kerja
dikeluarkan.
b. Jangka waktu pelaksanaan.
c. Jangka waktu pemeliharaan/percobaan
18
I. Asuransi (pertanggungan)
Untuk mengurangi resiko, pelaksana harus mengasiransikan bahan dan
peralatan yangdigunakan dalam pekerjaan. Untuk kesejahteraan para
karyawan/pegawai, perusahaan pelaksana harus mengasuransikan
karyawan/pegawainya
Manfaat asuransi bagi peruahaan pelaksana antara lain :
1. Kesadaran dan ketekunan para karyawan dalam bekerja akan lebih baik
karena adanya jaminan asuransi.
2. Perusahaan tidak lagi bimbang/kuatir akan nasib masa depan karyawannya.
3. Persyaratan pemerintah tentang jaminan sosial buruh terpenuhi.
4. Premi asuransi sampai jumlah tertentu dipotong dari penghasilan
perusahaan yang terkena pajak.
Manfaat asuransi bagi karyawan antara lain:
1. Ketentraman dalam bekerja, karena adanya jainan.
19
J. Pembayaran
1. 100 % P 100 % A
Cara pembayaran seperti ini sangat
mempenga-ruhi harga tender/pelelangan
pekerjaan. Pembayaran biaya 100 %
sebelum pekerjaan dimulai. Kemungkinan :
Proyek kecil atau pemborong sudah dikenal
P = Penyelesaian A = Angsuran
20
2. 100 % P 100 % A
Pembayaran 100 % setelah pekerjaan
selesai. Cara ini juga sangat mempengaruhi
harga penawaran.
3. 100 % P 100 % A
Pembayaran dilakukan pada setiap tahap/
penambahan penyelesaian pekerjaan
20 -100 % selesai.
1. Kelalaian pelaksana/pemborong
Kelalaian tanpa alasan-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, akan
dikenakan sanksi :
Melanjutkan pekerjaan dengan biaya sendiri.
Putuskan hubungan kerja/perjanjian.
Denda : besarnya denda 1% / 1‰ dari harga borongan per hari keterlabatan
dengan maksimum denda 5%.
22
3. Bukan kesalahan pelaksana/pemberi tugas/konsultan,tetapi
pihak luar yang tidak terduga sebelumnya.
23
M. Claim (tuntutan hak penggantian)
24
Cara penyelesaian klaim :
25
N. Pengawasan
26