Anemia Gizi Besi
Anemia Gizi Besi
Nama Kelompok:
Rusydatul Mursyidah (171131028)
Miranda Zannuba Q (171131029)
Aulia Syafrida (171131010)
Rini Hairunnisa (171131023)
Wiwis Ruhayani (171131017)
Reni Safitri (171131000)
Norlatifah (171131006)
Pemeriksaan Klinis
Pertumbuhan fisik
Kebutuhan naik
Kehamilan dan menyusui
Pendarahan kronis
Kehilangan darah Parasit, infeksi
Pelayanan kesehatan rendah
Source: Husaini, 1989
Pemeriksaan Fisik
Rambut Toraks
Alopesia Murmur
Mata
Disfagia
Konjungtivita Anemis
Mulut Kulit
Mukosa pucat, kelitis pucat
angularis, atrofi papil
lidah, glositis
Intervensi Klinis
Perubahan Perfusi Jaringan
Dapat dihubungkan dengan :
Penurunan komponen selular yang diperlukan untuk
pengiriman oksigen/nutrisi ke sel.
Kemungkinan dibuktikan oleh :
a. Palpitasi,angina,kulit pucat, kuku, dan rambut rapuh
b. Ekstremitas dingin,perubahan TD, pengisi kapiler lambat,
ketidak mampuan berkonsisten disorientasi
Hasil yang diharapkan kriteria evaluasi pasien akan :
Menunjukan perfusi adekuat misalnya tanda vital stabil
membran mukosa warna merah muda pengisian kapiler
baik, mental seperti biasa.
Intervensi Rasional
Mandiri :
1. Observasi tanda vital, kaji pengisian kapiler,warna kulit atau Memberikan informasi tentang derajat/kekuatan perfusi
membran mukosa dasar kuku. jaringan dan membantu menemukan kebutuhan intervensi
2. Tinggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi meningkat ekspensi paru dan memaksimalkan oksigen untuk
kebutuhan selular. Catatan kontraindikasi bila ada hipotensi.
3. Selidiki keluhan nyeri dada palpasi, Iskemia selular mempengaruhi jaringan miokardial atau
potensial risiko infark
4. Catat keluhan rasa dingin, pertahankan suhu lingkungan vasokontriksi (Ke organ vital) menurunkan sirkulasi perifer.
dan tubuh hangat sesuai indikasi. Kenyamanan pasien/kebutuhan rasa hangat harus seimbang
dengan kebutuhan untuk menghindari panas berlebihan pencetus
vasodilatasi (Penurunan Fungsi Organ)
Kolaborasi :
5. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemeriksaan Mengidentifikasi definisi dan kebutuhan pengobatan respon
laboraturium mis.Hb/Ht dan GDA. Berikan oksigen tambahan terhadap terapi.
sesuai indikasi
Intervensi Gizi
Data Dasar Intervensi Gizi
Biokimia Mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi zat besi(daging sapi,daging ayam, hati ayam, telur, sayuran
berdaun hijau seperti ketela rambat, kangkung, daun singkong, daun kelor, bayam, sawi,serta kacang-kacangan)
untuk Meningkatkan kadar Hb hingga batas normal
Food history Meningkatkan asupan protein baik nabati (tahu, tempe, kedelai, kacang hijau, kacang merah, kacang tolo dll)
maupun hewani (daging sapi,daging ayam, ikan lele, dendeng ikan, belut, teri, hati ayam, telur, dll), kemudian
buah (salak, kedondong, pepaya dll) dan sayuran berdaun hijau (ketela rambat, kangkung, daun singkong, daun kelor,
bayam, sawi,) jika mengkonsumsi sayuran dapat di sertai dengan mengkonsumsi lauk hewani (daging, ayam, ikan).
karena daging, ayam dan ikan sebagai Mid faktor yang berfungsi untuk membantu mempercepat penyerapan zat besi.
Meningkatkan asupan lemak (alpukat, kacang-kacangan, bayam, kubis, ikan tuna, ikan salmon,)
Memberikan edukasi kepada pasien, bisa dilakukan dengan penyuluhan, demo masak maupun demo yang berisi
tentang pemilihan bahan makanan yang bergizi
Keunggulan Pemeriksaan Klinis
1 2 3 4 5
Etiologi sama, pola GejalaTidak Spesifik Tanda tanda fisik Gejala Dua Arah Tidak Konsisten
gejala berbeda ganda (Defisiensi / perbaikan) Dalam Pemeriksaan
Faktor genetik, Level Gejalah defisiensi akibat ada defisiensi hepatomegaly merupa pemeriksaan yang belum
aktivitas, Lingkungan, suatu nutrient sering nutrien yang lain. kan tanda PEM atau berpengalaman menyatakan
Pola makan, Umur, sama dengan defisiensi PEM dalam masa suatu gejala itu ringan,
Derajat dan kecepatan nutrient yang lain. penyembuhan namun oleh pemeriksa yang
timbulnya malnutrisi sudah berpengalaman
menyatakan berat.
Anemia defisiensi besi (ADS) merupakan masalah defsiensi
nutrien tersering pada anak di seluruh dunia terutama
Di negara sedang berkembang termasuk Indonesia.
Informasi
tambahan
spesifik
kasus
Thank You