Tempe gembus adalah makanan yang terbuat dari bahan dasar ampas
tahu yang difermentasi.(Sulchan, 2007). Tempe gembus merupakan salah
satu varietas tempe di Indonesia yang tergolong sebagai sumber protein
nabati yang memiliki harga jual murah dan sering dianggap tidak bergizi
katena terbuat dari bahan sisa pembuatan tahu. (Sulchan, 2007)
Tempe gembus memiliki kandungan serat tiga kali lebih bayak dari tempe kedelai
namun demikian, kandungan energi, protein dan lemak pada tempe gembus lebih rendah
daripada tempe kedelai (Sulchan, 2007). Kadar asam amino yang terkandung pada tempe
gembus lebih rendah dari tempe kedelai. Kedelai mengandung isoflavon antara 0,6-
03,89/kg berat segar.(Kone, 2014). Tempe gembus dengan kedelai sebagai bahan
dasarnya mengandung isoflavon daidzein (33,1 mg/g) dan genistein (57,1 mg/g) serta
asam lemak tak jenuh berupa asam lemak oleat, asam lemak linoleat dan linolenat yang
termasuk asam lemak esensial. (Sulchan, 2007)
Tempe gembus atau yang dikenal di negara Jepang adalah okara kering mengandung
sekitar 50%serat, 25% protein, 10% lemak, dan nutrisi lainnya termasuk isoflavon,
lignan, pitosterol, Selain itu, senyawa ini memiliki berbagaifisiologis dan terapi fungsi,
seperti aktivitas antioksidan,pencegahan penyakit kardiovaskular, dll (LiB et al, 2012) ,
oleh karena itu, okaramengandung banyak nutrisi berharga yang mungkin berguna untuk
memproduksiproduk makanan sehat. (Nguyen et al, 2014 dan Li Sl et al, 2014)
B. Kerangka Penelitian
Diet tinggi
lemak
Insulin Resistance
Obesitas Penigkatan asam
lemak bebas
Peningkatan LDL
Penumpukan
Penumpukan Peningkatan TC
Lemak
Lemak viseral Peningkatan TG
subkutan
Penurunan HDL
Serat
Tempe Isoflavon
Gembus Asam lemak tak
berbagai dosis jenuh
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kerangka konsep
Viceral fat
Tempe Gembus
Obesitas
Dosis 4 gr, 6gr, 8 gr
Profil Lipid
B. Hipotesis penelitian
1. Pemberian tempe dengan dosis 4 gr/hari, 6 gr/hari dan 8 gr/hari dapat menurunkan
lemak visceralpada tikus obes
2. Pemberian tempe dengan dosis 4 gr/hari, 6 gr/hari dan 8 gr/hari dapat menurunkan
kadar kolesterol total pada tikus obes
3. Pemberian tempe dengan dosis 4 gr/hari, 6 gr/hari dan 8 gr/hari dapat menurunkan LDL
(Low Density Lippoprotein) pada tikus obes
4. Pemberian tempe dengan dosis 4 gr/hari, 6 gr/hari dan 8 gr/hari dapat
meningkatkanHDL (High Density Lippoprotein) pada tikus obes
5. Pemberian tempe dengan dosis 4 gr/hari, 6 gr/hari dan 8 gr/hari dapat menurunkan TG
(Trigliserid)pada tikus obes
6. Ada Perbedaan pengaruhpemberian tempe gembus terhadap penurunan lemak visceral
dan kadar profil lipid yang diberikan dosis berbeda pada tikus obes
DAFTAR PUSTAKA
Britton KA, Fox CS.2011. Ectopic fat depots and cardiovascular disease.Circulation Topic
Review. 124 (24) : 837-841.
Cao YK, Zhang SF, Zou SE, Xia X. 2013. Daidzein improves insulin resistance in
ovariectomized rats. Climacteric;16(1):111-6. doi: 10.3109/13697137.2012.664831.
Damayanti R, Endang DL, Maria Mexitaha, Sri Sudaryati N. 2011. Buku AjarNutrisi Pediatrik
dan Penyakit Metabolik. Ikatan Dokter Anak Indonesia.Badan Penerbit IDAI. Hal 230-
241.
Hunter JE, Zhang J, Kris-Etherton PM. 2010. Cardiovascular disease risk of dietary stearic acid
compared with trans, other saturated, and unsaturated fatty acids: a systematic
review.Am J Clin Nutr 91:46- 63.
Kim YJ, Choi MS, Cha BY, Woo JT, Park YB, Kim SR, Jung UJ. 2013. Long-term
supplementation of honokiol and magnolol ameliorates body fat accumulation, insulin
resistance, and adipose inflammation in high-fat fed mice. Mol. Nutr. Food Res. 57
Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Balitbangkes Kementrian Kesehatan
RI.
Liu ZM, Ho SC, Chen YM and Ho YP. 2009. A mild favorable effect of soy protein with
isoflavones on body composition-a 6-month double-blind randomized placebo-controlled
trial among Chinese postmenopausal women. Int J of Obesity.34: 309-318; doi:10.1038/
ijo.2009.236; published online 17 November 2009
Limanan D., Prijanti A.R., 2013. Hantaran Sinyal Leptin dan Obesitas Hubungan dengan
Penyakit Kardiovaskuler. Tesis. FK UI
Li B, QiaoM, Lu F. 2010. Composition, nutrition, and utilization of okara (soybean residue).
Food Rev. Int. 28: 231-252
Lee SI, Lee YK, Kim SD, Lee IA, Choi JK, Suh JW. 2014. Effect of soybean curd residue
fermented by Monascuspilosus on the high fat diet-induced obese mice. J. Appl. Biol.
Chem. 57: 7-15
Meilinah Hidayat, Setiawan. 2016. The effective dose and pattern of soybean extract
administration to regulate body weight of laboratory rats. Health Science Journal of
Indonesia 2016;7:17-26) Vol. 7, No. 1, June 2016
Mice Hyun-Suk Kim1, Ok-Kyeong Yu1 , Moon-Sun Byun, Youn-Soo Cha1. 2016. Okara, a
Soybean by-Product, Prevents High fat Diet-induced Obesity and Improves Serum Lipid
Profiles in C57BL/6J . Food Sci. Biotechnol. 25(2): 607-613 (2016) DOI 10.1007/s10068-
016-0085-8
Mustamin. 2010. Asupan energi dan aktivitasfisik dengan kejadian obesitas sentralpada ibu
rumah tangga di kelurahan UjungPandang Baru Kecamatan Tallo
KotaMakassar.Media Gizi Pangan;10(2):60-65
Misra A, Neha S, Lokesh K. 2010. Review: Obesity, the metabolic syndrome, and type 2
diabetes in developing countries: role of dietary fats and oils. J Am Coll Nutr
29(3):289S–301S
Murray, K., R., Granner, K. D., Mayes, A. P., Rodwell, W. V. 2008. Harper’s Biochemistry. 26
th Ed. Appleton & Lange . Medical Books.p.160-191.
Matsuzawa Y, Funahashi T, Nakamura T. 2011. The conceptof metabolic syndrome:
contribution of visceral fat accumulation and its molecular mechanism.J
AtherosclerThromb ;18:629—39.
Nguyen TAH, Ngo HH, Guo WS, Nguyen TV, Zhang J, Liang S, Chen SS, Nguyen NC. 2014. A
comparative study on different metal loaded soybean milk by-product ‘okara’ for
biosorption of phosphorus from aqueous solution. Bioresource Technol. 169: 291-298
Seibert H., Pereira AML., Ajzen SA., Nogueira PCK. 2013. Abdominal Circumference
Measurement by Ultrasound Does Not Enhance Estimating the Association of Visceral
Fat with Cardiovascular Risk. Jour Nutrition. (29); 393-398.
Soegih R, Kunkun. 2009. Obesitas (permasalahan dan terapi praktis). Sagung Seto. Jakarta.
Siri-Tirino PW, Sun Q, Hu FB, Krauss RM. 2010. Saturated fatty acids and risk of coronary
heart disease: modulation by replacement nutrients. Curr Atheroscler Rep 12:384- 390.