Anda di halaman 1dari 44

POPULASI DAN

SAMPEL
Berliana D. Putri, S.KM., M.Kes.

STIKES Surabaya
POPULASI
 Adalah kumpulan atau agregat unit analisis / obyek
penelitian.

Populasi dikelompokkan menjadi 2, yaitu:


 Populasi Infinit (Tidak Terbatas)
 Populasi Finit (Terbatas)  harus bisa didefinisikan
dengan jelas Apa, Siapa, Dimana, dan Kapan.
Contoh Populasi Infinit
 RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar) yang dilakukan
oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia secara
berkala setiap 5 tahun sekali  unit analisis = seluruh
rumah tangga di Indonesia

Dikatakan infinit karena:


 Jumlah rumah tangga di Indonesia selalu berubah setiap
waktu
Contoh Populasi Finit
 Seluruh ibu hamil yang melakukan ANC K1 di Bidan
Praktik Mandiri Anggy selama bulan Januari – Maret
2019.

Dikatakan finit karena:


 Jelas Siapa
 Jelas Apa
 Jelas Dimana
 Jelas Kapan
GENERALISASI /
INFERENSI
 Penarikan kesimpulan dari olahan data sampel ke data
populasi..

Syarat sampel agar bisa digeneralisasi :


 Representatif  diambil secara acak
 Reliabel besar sampel cukup (dihitung menggunakan
rumus dengan memperhitungkan Standard Error)
 Kecermatan memasukkan ciri-ciri populasi
Metode
1.Sampling
Probability Sampling
2. Non-probability Sampling
PROBABILI
TY
SAMPLING
PROBABILITY SAMPLING
Acak sederhana (simple random)
Acak sistematik (systematic random)
Acak berstrata (stratified random)
Acak bergugus (cluster random)
Acak bertahap (multistage random)
ACAK SEDERHANA
(SIMPLE RANDOM SAMPLING)
 Kerangka sampel atau ”sampling frame” harus ada
 Mengambil sejumlah n elemen dari sejumlah N elemen secara acak
 Menggunakan tabel bilangan random, komputer atau kalkulator
 Dapat dilakukan apabila populasi homogen dalam hal karakteristik yang bisa
mempengaruhi outcome (atau homogen dalam hal variabel eksternal)
Contoh
 Sebuah penelitian bertujuan menganalisis pengaruh tingkat pendapatan keluarga terhadap status gizi
balita.

Tingkat Pendapatan
Keluarga Status Gizi Balita

Tingkat Pengetahuan Ibu

 Dapat menggunakan teknik simple random sampling apabila tingkat pengetahuan ibu di populasi tersebut
homogen / mirip.
PRINSIP DASAR
SIMPLE RANDOM SAMPLING
 Kerangka sampel atau ”sampling frame” harus ada
ACAK BERSTRATA
 Populasi dipisah menurut stratifikasi tertentu (strata
(STRATIFIED RANDOM
menurut karakteristik yang mempengaruhi outcome)

SAMPLING)
Yang dimaksud strata, adalah :
1. Tiap strata homogen
2. Antar strata heterogen
PRINSIP DASAR
STRATIFIED RANDOM
SAMPLING
 Sebuah penelitian bertujuan menganalisis pengaruh
tingkat pendapatan keluarga terhadap status gizi balita.
Contoh

Tingkat Pendapatan
Status Gizi Balita
Keluarga
 Tingkat pengetahuan ibu dikelompokkan menjadi 3
Tingkat
kelompok, Pengetahuan
yaitu tinggi, sedang, rendah.
Ibu
 Kerangka sampel atau ”sampling frame” harus ada
ACAK BERGUGUS
 Populasi dipisah menurut rumpun/cluster/gugus tertentu.
(CLUSTER RANDOM
Yang dimaksud SAMPLING)
cluster, adalah :
1. Tiap cluster heterogen
2. Antar cluster homogen
 Sebuah penelitian bertujuan menganalisis pengaruh
Contoh
tingkat pendapatan keluarga terhadap status gizi balita
di Kelurahan Tambak Wedi.
.
 Kelurahan Tambak Wedi terdiri dari 4 RW dan 54 RT
 penelitian dengan sumber daya yang terbatas
cukup dilakukan pada 10 RT atau lebih yang dipilih
secara random.
PRINSIP DASAR
CLUSTER RANDOM
SAMPLING
 Kerangka sampel atau ”sampling frame” harus ada
ACAK BERTAHAP
 Perluasan dari Cluster Random Sampling  biasanya
(MULTISTAGE RANDOM
berdasarkan hierarki administratif wilayah.

SAMPLING)
 Contoh :
Negara  Provinsi  Kabupaten / Kota  Kecamatan 
kelurahan / Desa  RW  RT
PRINSIP DASAR
MULTISTAGE RANDOM
SAMPLING
ACAK SISTEMATIK
 Kerangka sampel atau ”sampling frame”harus ada
(SYSTEMATIC RANDOM
 Mirip seperti Simple Random Sampling

Menggunakan caraSAMPLING)
sistematis, yaitu:
 unit sampel 1: diambil secara simple random dari i unit yang pertama
 Unit sampel 2, 3, ….. dstnya secara sistematis dengan interval
tertentu
 Interval (i) = N/n
PRINSIP DASAR
SYSTEMATIC RANDOM
SAMPLING
NON-
PROBABILI
TY
CIRI KHAS
NON-PROBABILITY SAMPLING
1. Tidak menggunakan prinsip random
2. Digunakan jika kerangka sampel atau “sampling frame” tidak
tersedia
3. Digunakan pada penelitian deskriptif – eksploratif
4. Sampel tidak mewakili populasi  tidak representatif
5. Tidak perlu memerlukan rumus untuk penentuan besar sampel
6. Hasil tidak bisa digeneralisasikan
NON-PROBABILITY
1.SAMPLING
Accidental sampling
2. Purposive (judgmental) sampling
3. Quota sampling
4. Snowball sampling
5. dan lain-lain
ACCIDENTAL SAMPLING
 Atau dikenal dengan sebutan convenience sampling
(sampling kenyamanan).
 Peneliti memilih unit sampling apapun asal tersedia secara
mudah
 Tidak untuk menaksir parameter populasi ataupun uji
hipotesis
 Contoh : untuk mempelajari pilihan merek rokok yang di
hisap oleh pengemudi becak, peneliti memilih sampel
pengemudi becak yang datang ke kios rokok di pinggir
jalan.
 Sampling aksidental adalah metode pengambilan sampel tak
acak dalam mana peneliti memilih sembarang orang yang
ditemuinya.
 Merupakan metode sampling yang cepat dan murah.
 Peneliti tidak perlu risau tentang penggunaan rumus besar
sampel untuk menentukan berapa sampel yang diperlukan.
 Kelemahan dari metode ini adalah sampel yang diperoleh
tidak representatif terhadap suatu populasi yang diteliti
sehingga hasilnya tidak bisa digeneralisasikan.
 Data yang diperoleh dari metode ini tidak bisa dianalisis
dengan menggunakan statistik inferensial seperti penaksiran
parameter populasi dan pengujian hipotesis.
PURPOSIVE SAMPLING
 Atau dikenal dengan sebutan judgment sampling (sampling
keputusan).
 Peneliti berusaha memilih sampel yang menurut pertimbangan
subyektifnya dianggap mewakili populasi
 Contoh:untuk mempelajari budaya madura seorang peneliti
mengambil sampel tidak ke pulau madura namun cukup
mengambil sampel dari kerukunan keluarga madura di rantau.
• Cocok digunakan untuk situasi khusus  pada penelitian deskriptif atau penelitian
eksploratorik atau pada penelitian lapangan (field research).
• Metode ini menggunakan keputusan (judgment) seorang ahli (expert) dalam pemilihan
kasus yang akan diteliti.
• Contoh peneliti ingin mempelajari masalah prostitusi  peneliti tidak mungkin membuat
daftar semua WTS dan mengambil sampel secara acak dari daftar tersebut.
• Sebagai gantinya ia menggunakan informasi subyektif seperti tempat dimana WTS
mencari pelanggan, kelompok sosial dimana WTS berasosiasi, atau menggunakan para
ahli seperti polisi yang bekerja di unit susila untuk mengidentifikasi suatu sampel WTS
untuk dimasukkan dalam penelitian.
• Cocok digunakan untuk penyelidikan mendalam (in-depth
investigation)
• Contoh: peneliti melakukan wawancara secara intensif ke 10
keluarga mengenai pola makan  food frequency dan food recall
• Peneliti memilih tinggal bersama 5 keluarga yang memiliki status
sosial ekonomi tinggi, kemudian tinggal bersama 5 keluarga yang
memiliki status sosial ekonomi rendah.
QUOTA SAMPLING
 Sampling kuota adalah upaya metodologis untuk memperbaiki kelemahan dari accidental
sampling. Dalam sampling kuota, seorang peneliti pertama kali mengidentifikasi variabel yang
paling berpengaruh, kemudian menentukan kuota perbandingan masing-masing kategori pada
variabel tersebut. Jadi jumlah kasus dalam masing-masing kategori adalah tetap.
 Sebagai contoh, bila perbandingan laki-laki dan perempuan adalah 1 : 2 maka peneliti
mengambil subyek laki-laki dan perempuan sedemikian rupa sehingga memenuhi perbandingan
tersebut.
 Kelompok kuota biasanya berdasarkan variabel jenis kelamin, umur, kelas sosial, ras
SNOW BALL SAMPLING
 Adalah metode pengambilan sampel dimana peneliti mulai dengan satu informan,
kemudian peneliti mencari informan lainnya berdasarkan informasi yang didapat dari
informan sebelumnya; dan selanjutnya peneliti mengulang proses berkali-kali.
 Sampling bola salju disebut juga sampling jejaring ( network sampling) atau sampling
rujukan rantai (chain referral sampling) atau sampling reputasional (reputational
sampling) adalah metode pemilihan kasus dalam suatu jejaring.
 Dimulai dari kecil kemudian menjadi makin besar  ibarat salju basah yang bergerak
berputar sambil memungut salju tambahan.
RUMUS
PERHITUNG
AN BESAR
Rumus Simple Random
Sampling dan Systematic
Random Sampling
 

 n = jumlah sampel minimal


 D = B2/4, dengan B = bound the error (galat penafsiran atau batas
kesalahan yang masih bisa ditolerir ) = 0,0025
 p = perkiraan populasi (0.5)
 q = presisi absolut yang diinginkan pada kedua sisi proporsi populasi
(1-p)
 Z = standart deviasi normal biasanya ditentukan pada 1.96
 N= jumlah total populasi
Contoh Soal
 Sebuah penelitian bertujuan menganalisis pengaruh tingkat pendapatan
keluarga terhadap status gizi balita di kampong nelayan. Proporsi kasus
antara tingkat pendapatan keluarga dengan status gizi balita sebesar
0,5. Total populasi balita sebanyak 685 balita.
 Hitung jumlah sampel minimal yang harus diteliti!
  
Rumus Stratified Random Sampling

 n = Jumlah sampel minimal yang diperlukan


 N = Jumlah total populasi
 p = proporsi unit analisis yang berisiko
 q = (1-p) yaitu proporsi unit analisis yang tidak berisiko
 w = bobot sampel yang diperlukan
 D = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir
Contoh Soal
 Sebuah penelitian bertujuan menganalisis pengaruh tingkat pendapatan
keluarga terhadap status gizi balita. Berdasarkan penelitian sebelumnya,
diketahui bahwa status gizi balita berkaitan dengan pengetahuan ibu
yang mengasuh balita tersebut. Peneliti memiliki kerangka sampel yang
telah dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu ibu lulusan SD (395 orang),
ibu lulusan SMA (364 orang), dan ibu lulusan Perguruan Tinggi (260
orang). Proporsi kasus antara tingkat pendapatan keluarga dengan
status gizi balita sebesar 0,5.
 Hitung jumlah sampel minimal yang harus diteliti!
Lulusan
  Lulusan SD Lulusan PT Total
SMA
N1 395 364 260 1019
p1

w1
  Total
N1 395 364 260 1019
p1 0,5 0,5 0,5  

w1  

100016,026 92011,11 65000 257027,136

98,75 91 65 254,75
  
Khusus Penelitian
Eksperimental
Contoh Soal
 Sebuah penelitian bertujuan menganalisis pengaruh suhu terhadap
percepatan katalis enzim. Peneliti akan membandingkan 3 kadar suhu.
 Hitung jumlah sampel minimal yang harus diteliti!
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai