OBESITAS
SKENARIO
Tn.B (40 tahun, BMI 38.0 kg/m2, lingkar pinggang 105 cm), ia seorang akuntan yang
bekerja di perusahaan swasta dengan waktu kerja di depan komputer lebih banyak
duduk serta ukuran porsi makanan berlemak tinggi. Tn B memiliki riwayat penyakit
diabetes melitus type 2 selama 3 tahun dan datang ke apotek dengan keluhan kolik,
diare, feses melunak, perut kembung. Ia menceritakan jika dokter telah meresepkan
metformin 500 mg secara oral dua kali sehari. Apa rekomendasi anda sebagai
farmasis?
STEP 1
1. BMI
Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan alat atau cara
sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan
dengan kekurangan dan kelebihan berat badan (Supariasa, 2016). Indeks Massa
Tubuh didefinisikan sebagai berat badan seseorang dalam kilogram dibagi tinggi
2. Diabetes melitus
dengan hiperglikemia dan kelainan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Ini
suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang
lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari
S/057)
4. Xenical
Xenical merupakan merk dagang dari Orlistat yang bekerja dengan cara menghambat
enzim lipase di saluran pencernaan sehingga absorpsi lemak yang berasal dari
5. Metformin
sebagai pengobatan lini pertama pada diabetes melitus tipe 2 apabila kadar glukosa
darah tidak terkontrol dengan modifikasi gaya hidup menurut guideline dari
STEP 2
Qotrunada. S/057)
Qotrunada. S/057)
Qotrunada. S/057)
(Dipiro, 2020)
Berdasarkan Dipiro Edisi 11 (2020), bahwa BMI normal yaitu 18,5-24,9 kg/m2.
Berdasarkan skenario, BMI pasien yaitu 38.0 kg/m2. Jadi dapat disimpulkan bahwa
pasien jelas mengidap obesitas level berat sesuai dengan literatur (Dipiro, 2020)
karena berada pada rentang 35,0-39,9 kg/m2 (Obesity Severe) yang artinya untuk
Qotrunada. S/057)
Obesitas merupakan suatu kondisi dimana tubuh seseorang memiliki kadar lemak
yang terlalu tinggi. Kadar lemak yang terlalu tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan
berbagai masalah kesehatan. Salah satu resiko yang dihadapi oleh orang yang
obesitas adalah penyakit Diabetes Melitus. Diabetes Melitus sangat erat kaitannya
dengan obesitas. Pada penderita Diabetes Melitus, pankreas menghasilkan insulin
dalam jumlah yang cukup untuk mempertahankan kadar glukosa darah pada tingkat
normal, namun insulin tersebut tidak dapat bekerja maksimal membantu sel-sel
salah satunya adalah kadar lemak darah yang tinggi terutama kolesterol dan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Farida, S. (2017) tentang hubungan
diabetes melitus dengan obesitas diperoleh hasil obesitas beresiko terjadi diabetes
melitus 2,26 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang non obesitas sehingga angka
Begitupun juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Sharah. K, (2012) bahwa
yaitu 4 kali lebih besar dibandingkan dengan kelompok IMT normal, demikian juga
mengalami obesitas mempunyai risiko 2,7 kali lebih besar untuk terkena Diabetes
Jika berdasar pada skenario ada 3 hal yang memicu terjadinya obesitas pada pasien,
Secara teori dapat dijelaskan bahwa bentuk tubuh orang yang jenis pekerjaannya
tidak banyak mengeluarkan energi akan berbeda dengan orang yang pekerjaannya
selalu menggunakan otot atau banyak melakukan aktivitas fisik. Dengan kata lain
penggunaan energi bervariasi pada tingkat aktivitas fisik dan pekerjaan yang
berbeda. Aktivitas fisik akan membakar energi dalam tubuh. Dengan demikian jika
asupan kalori ke dalam tubuh berlebihan dan tidak diimbangi dengan aktivitas fisik
Menurut Prentice and Jebb (2016), aktivitas fisik yang kurang bagi pekerja selama
bekerja merupakan prediktor yang kuat dari peningkatan berat badan, kemudahan
Hasil penelitian lain juga menunjukkan bahwa indikator dari kurangnya aktivitas fisik
mobil) lebih dekat hubungannya dengan prevalensi obesitas daripada asupan energi
atau lemak.
beralkohol yang tinggi kebiasaan merokok, konsumsi makanan berlemak yang tinggi,
konsumsi sayuran dan buah yang rendah, dan aktivitas fisik yang rendah. Makanan
berisiko adalah makanan yang dapat menimbulkan risiko penyakit seperti makanan
Diabetes Melitus sangat erat kaitannya dengan obesitas. Pada penderita Diabetes
mempertahankan kadar glukosa darah pada tingkat normal, namun insulin tersebut
tidak dapat bekerja maksimal membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa karena
Xenical
Xenical mengandung Orlistat yang bekerja dengan cara menghambat enzim lipase di
saluran pencernaan sehingga absorpsi lemak yang berasal dari hidrolisis trigliserida
Metformin
sebagai pengobatan lini pertama pada diabetes melitus tipe 2 apabila kadar glukosa
darah tidak terkontrol dengan modifikasi gaya hidup menurut guideline dari
STEP 5
S/057)
insulin. Pada penelitian yang dilakukan oleh Al-qallaf (2016), 44% dari sukarelawan
harus dihasilkan oleh terapi obesitas, dan pemberian metformin dikatakan sangat
baik bagi pasien DM dengan obesitas karena disamping menurunkan berat badan
juga dapat menurunkan resistensi insulin. Metformin cukup efektif dan aman
digunakan untuk menurunkan berat badan pada kasus obesitas dan dapat mencegah
penyakit pasien.
9. Untuk mengetahu penyakit penyerta apa saja yang berkemungkinan akan dialami
12. Untuk mengetahu mekanisme kerja obat obat yang diberikan pada pasien.